Bab 16. Mencoba manja

Hari pertama misi.

Nala harus kembali mandi setelah selesai menunaikan kewajibannya sebagai seorang istri. Nala tersenyum puas saat Reigha begitu menikmati permainan bersama dirinya. Lain kali akan Nala coba lagi agar waktu seminggu benar-benar bisa merubah sikap Mas Reigha-nya.

Setelah Nala selesai menggunakan kamar mandi, kini giliran Reigha yang masuk untuk membersihkan diri. Saat Nala berpapasan dengan sang Suami, Nala sengaja mengerling nakal, dan hal itu berhasil membuat wajah Reigha memerah karena tersipu. Huh! Sungguh, Nala begitu menyukai suaminya yang seperti itu.

Mungkin, selama satu minggu ini Nala harus merubah sikap mandirinya menjadi sikap manja saat bersama Reigha. Ya, sejak tadi pagi Nala perhatikan, suaminya begitu menyukai dengan tingkah dirinya yang sengaja dibuat manja.

Nala tersenyum sendiri membayangkannya. Nala memilih mengeringkan rambutnya terlebih dahulu sebelum memakai pakaian lengkapnya.

Saat Nala baru saja selesai mengeringkan rambut, Reigha sudah keluar dengan hanya mengenakan handuk yang melilit di pinggangnya. Bagian atas tubuhnya dibiarkan terbuka hingga menampakkan perut enam pak dan dada bidangnya. Nala tersipu saat ketahuan sedang mencuri pandang pada sosok suami tampannya.

"Mas?" panggil Nala manja.

"Kenapa?" jawab Reigha dengan tatapan fokus mengelap rambut basahnya dengan handuk kecil yang tadi Nala kenakan untuk membungkus rambutnya.

Lagi-lagi Nala tersipu malu ketika sadar jika handuk yang dikenakan Reigha merupakan handuk rambutnya. "Kesini! Duduk disini. Aku akan bantu keringakan rambut kamu dengan ini," ucap Nala lembut sambil mengangkat hair dryer miliknya.

Reigha menurut lalu mengambil posisi duduk di kursi rias milik Nala. Akhirnya Nala segera menjalankan tugasnya untuk mengeringkan rambut sang Suami.

"Kamu belum cukur lagi ya, Mas?" tanya Nala memulai percakapan setelah cukup lama keduanya larut dalam keheningan.

"Belum nih," jawab Reigha terdengar ramah dari biasanya.

"Nanti aku temani ke salon bagaimana? Di jam makan siang atau tidak setelah pulang kerja?" tawar Nala dengan binar bahagia di matanya.

Reigha terdiam sejenak dengan pandangan menatap Nala dari pantulan cermin di depannya. "Bagaimana ya," ucap Reigha terdengar ragu.

Nala mengulas senyum begitu manis. "Kamu harus mau ya? Anggap ini adalah kenang-kenangan sebelum aku pergi," ucap Nala yang nada bicaranya merendah pada akhir kalimat.

Reigha tentu memahami raut wajah Nala yang awalnya berbinar seketika berubah mendung. "Baiklah. Nanti sepulang kerja kita akan jalan-jalan ke mall. Kamu akan mengantarkanku ke salon juga," jawab Reigha pada akhirnya.

Nala tersenyum lebar hingga tanpa sadar memekik girang. "Akhirnya kita akan jalan-jalan lagi setelah sekian lama tidak melakukannya. Aku sangat merindukan hal seperti ini akan terulang lagi." Terdengar begitu bahagia Nala mengungkapkan isi hatinya.

Reigha hanya bisa menatap sendu wajah Nala yang ternyata sangat cantik saat sedang tersenyum bahagia. Tanpa terasa, Nala sudah selesai mengeringkan rambut Reigha. Kini Nala beralih menuju lemari pakaian untuk mencari baju yang akan dikenakan Reigha.

Kemeja warna navy dipadukan dengan celana bahan warna hitam. Tidak lupa, Nala juga mengambil jas warna senada dengan celananya.

"Sini! aku pakaikan bajunya, Mas," pinta Nala lembut lalu mendekat pada Reigha yang sudah beranjak dari kursi.

Reigha menurut dan membiarkan Nala memakaikan kemejanya. Reigha menatap wajah Nala yang begitu serius dalam mengaitkan kancing kemeja dan itu terlihat begitu cantik saat dilihat dari jarak sedekat ini.

Mata yang berkedip-kedip lucu dengan buku mata lentik yang menaunginya. Ya, Nala sangatlah cantik.

"Sudah, Mas," ucap Nala yang membuat lamunan Reigha buyar seketika.

"Hah! Sudah ya? Cepat juga ya?" ucap Reigha seperti seseorang yang sudah tertangkap basah. Nala mengulum senyum bahagia. Nala tentu sadar jika suaminya itu sedang menatapnya.

...................

Sejak tadi pandangan mata Reigha tidak pernah lepas menatap sosok Nala yang meja kerjanya hampir berhadapan dengan dirinya. Kejadian tadi pagi membuat pikiran Reigha sedikit terganggu.

Ketika melihat waktu sudah menunjukkan pukul lima sore, Reigha sudah tidak bisa beralasan lagi.

"Yuk, La! Kita berangkat sekarang saja. Pekerjaanku sudah selesai nih," ucap Reigha pada Nala yang sejak tadi berbohong akan menyelesaikan pekerjaan. Padahal, pekerjaannya sudah selesai sejak satu jam yang lalu. Ya, keduanya berada di satu ruangan yang sama saat bekerja. Hanya berbeda meja dan kursi saja.

Nala mengangguk. "Ayo, Mas! Aku beres-beres barangku dulu," jawab Nala kemudian bangkit dan mulai memasukkan barang bawaannya yang sempat keluar dari tas jinjingnya.

"Ayo, Mas!" ajak Nala saat dirinya sudah siap. Reigha mengangguk kemudian berjalan bersisian bersama Nala.

Saat sudah sampai di depan ruangan, sudah tidak ada lagi Sandra di mejanya. Wajar saja, waktu sudah menunjukkan jam pulang kerja. Tetapi, dengan begitu Nala bisa sedikit lebih tenang.

Pasalnya, Nala sama sekali tidak tahu apa yang dibicarakan Reigha juga Sandra malam kemarin. Sehingga, saat berada di kantor tiba-tiba saja keduanya bagai dua orang yang tidak saling kenal bahkan saling mencintai.

Huh! Baiklah. Nala tidak akan mengambil pusing untuk hal itu. Lebih baik, Nala memikirkan apa yang lebih penting untuk dipikirkan.

Nala melirik sekilas pada Reigha yang dengan cekatan memencet tombol lift. Kemudian saat Nala belum masuk, tangan Reigha terulur untuk menahan pintu lift agar tidak tertutup.

Nala tersenyum haru. "Terima kasih, Mas," ucap Nala bahagia.

Reigha mengangguk. Setelah masuk, Nala memilih merapatkan tubuhnya dengan bergelanyut manja di lengan kekar suaminya. Nala mendongak ketika Reigha sama sekali tidak menolak. "Tidak apa-apa kan, Mas? Kalau aku begini?" ucap Nala memohon izin.

Nala bisa menangkap senyum gugup dari bibir Reigha juga gestur tubuhnya. Nala mengulum senyum. "Kamu kenapa, Mas? Kenapa sejak tadi diam terus?" tanya Nala memancing Reigha untuk berbicara. Huh! Menyenangkan sekali melihat wajah suaminya yang seperti itu.

Akhirnya, keduanya sampai di lantai dasar dan langsung menuju mobil. Setelah masuk, mobil akhirnya melaju membelah jalanan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...jangan lupa kasih like, komen, vote, dan hadiahnya ya😍...

...baca juga karya temanku dibawah ini👇...

Terpopuler

Comments

Shautul Islah

Shautul Islah

itu memang rencana sandra dan reiga, agar bisa bersama kayaknya.

2023-01-06

0

Riau Silva Indah

Riau Silva Indah

mungkin ada yg direncanakan regha dan sandra.. kali yahh??? ketika nala tau dia bakalan sgt kecewa dan memilih berpisah dr regha.. dan ketika regha menyadari klu dia sdh mencintai nala tp semua nya terlambat.

2022-11-19

1

Dinda Putri

Dinda Putri

lanjut

2022-11-19

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal mula
2 Bab 2. Pengkhianat
3 Bab 3. Jerit kesakitan
4 Bab 4. Kamu yang gila!
5 Bab 5. Suami tidak berguna
6 Bab 6. Tidak punya hati
7 Bab 7. Orang asing
8 Bab 8. Menggagalkan rencana
9 Bab 9. Fakta yang berputar balik
10 Bab 10. Nala comeback
11 Bab 11. Ular Derik
12 Bab 12. Tertipu
13 Bab 13. Tidak akan paham
14 Bab 14. Surat perjanjian
15 Bab 15. Menggoda suami sendiri
16 Bab 16. Mencoba manja
17 Bab 17. Hari yang membahagiakan
18 Bab 18. Piknik
19 Bab 19. Bergemuruh
20 Bab 20. Terserah
21 Bab 21. Sudah selesai ya?
22 Bab 22. Mengejutkan
23 Bab 23. Pergi
24 Bab 24. Ada kami
25 Bab 25. Memohon kebahagiaan
26 Bab 26. Reparasi
27 Bab 27. Harapan baru
28 Bab 28. Janggal
29 Bab 29. Terbongkar
30 Bab 30. Merakit utuh
31 Bab 31. Mirip
32 Bab 32. Titip kembar
33 Bab 33. Kembali dipertemukan
34 Bab 34. Menyesakkan
35 Bab 35. Terlalu bodoh
36 Bab 36. Di luar kendaliku
37 Bab 37. Tak kasat mata
38 Bab 38. Deal
39 Bab 39. Restu
40 Bab 40. Bersaing secara sehat
41 Bab 41. Tampan
42 Bab 42. Makan gaji buta?
43 Bab 43. Cantik seperti bidadari
44 Bab 44. Kecil-kecilan
45 Bab 45. Tersadar
46 Bab 46. Daddy jahat
47 Bab 47. Aku bersedia
48 Bab 48. Meyakinkan diri
49 Bab 49. Aku tak peduli
50 Bab 50. Papa!
51 Bab 51. Sesal
52 Bab 52. Sudah ada rasa
53 Bab 53. Mengharu-biru
54 Bab 54. Isi hati Reigha
55 Bab 55. Aku mencintaimu
56 Bab 56. Hampa
57 Bab 57. Mempersiapkan perpisahan
58 Bab 58. Saling memaafkan
59 Bab 59. Surat dari Dandy
60 Bab 60. Diganggu
61 Bab 61. Penolakan
62 Bab 62. Sumber derita
63 Bab 63. Zia dan Zio sakit
64 Bab 64. Tamu tak terduga
65 Bab 65. Anjani
66 Bab 66. POV Sandra
67 Bab 67. Dipertemukan kembali
68 Bab 68. Tindakan bodoh
69 Bab 69. Menjalankan misi
70 Bab 70. Gelisah
71 Bab 71. Menyusul Zia
72 Bab 72. Bersekongkol
73 Bab 73. Buka lembaran baru
74 Bab 74. Dasar buaya
75 Bab 75. Menyeramkan
76 Bab 76. Mommy sayang
77 Bab 77. Tanggungjawab Tuhan
78 Bab 78. Reigha dan gombalannya
79 Bab 79. Berjanji
80 Bab 80. Yakin seratus persen
81 Bab 81. Ngopi yuk!
82 Bab 82. Membahas masa lalu
83 Bab 83. Asam lambung atau mag?
84 Bab 84. Kamu cantik
85 Bab 85. Pencuri
86 Bab 86. Sangat manis
87 Bab 87. Cemburu
88 Bab 88. Menjemput calon mantu
89 Bab 89. Menikah kembali?
90 Bab 90. Dipingit seminggu
91 Bab 91. Stay cool
92 Bab 92. SAH!
93 Bab 93. Main solo
94 Bab 94. Adonan roti?
95 Bab 95. Sayangku, Nala
96 Bab 96. Gantian
97 Bab 97. Nomor tidak dikenal
98 Bab 98. Bermain api
99 Bab 99. Pahlawan kesiangan
100 Bab 100. Untuk kalian semua
101 Bab 101. Part Nanta~ Sikap yang aneh
102 Bab 102. Part Nanta~ Ada yang patah
103 Bab 103. Part Nanta ~ Kesepakatan
104 Bab 104. Part Nala ~ Syndrom couvade
105 Bab 105. Part Nala ~ Sensitif
106 Bab 106. Perpaduan yang sempurna
107 Bab 107. Nanta!
108 Bab 108. Gara-gara cangkang cabe
109 Bab 109. Temani aku
110 Bab 110. Kegelisahan Bu Laras
111 Bab 111. Sate
112 Bab 112. Jatuh cinta?
113 Bab 113. Inikah bidadari
114 Bab 114. Permak
115 Bab 115. Part Nala ~ Mood bumil
116 Bab 116. NANTA!!
117 Bab 117. Ambigu
118 BB 118. Menjadi emak-emak
119 Bab 119. Selesai
120 Bab 120. Mengejutkan
121 Bab 121. Bagai petir
122 Bab 122. Pacar pura-pura ku
123 Bab 123. Keterdiaman Zia
124 Bab 124. Menasehati
125 Bab 125. Cemburu?
126 Bab 126. Ingin pingsan
127 Bab 127. Terima!
128 Bab 128. Nikahi aku
129 Bab 129. Lamaran
130 Bab 130. Berakhir
131 Salahkah bila aku mendua By: Ika Oktafiana
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Bab 1. Awal mula
2
Bab 2. Pengkhianat
3
Bab 3. Jerit kesakitan
4
Bab 4. Kamu yang gila!
5
Bab 5. Suami tidak berguna
6
Bab 6. Tidak punya hati
7
Bab 7. Orang asing
8
Bab 8. Menggagalkan rencana
9
Bab 9. Fakta yang berputar balik
10
Bab 10. Nala comeback
11
Bab 11. Ular Derik
12
Bab 12. Tertipu
13
Bab 13. Tidak akan paham
14
Bab 14. Surat perjanjian
15
Bab 15. Menggoda suami sendiri
16
Bab 16. Mencoba manja
17
Bab 17. Hari yang membahagiakan
18
Bab 18. Piknik
19
Bab 19. Bergemuruh
20
Bab 20. Terserah
21
Bab 21. Sudah selesai ya?
22
Bab 22. Mengejutkan
23
Bab 23. Pergi
24
Bab 24. Ada kami
25
Bab 25. Memohon kebahagiaan
26
Bab 26. Reparasi
27
Bab 27. Harapan baru
28
Bab 28. Janggal
29
Bab 29. Terbongkar
30
Bab 30. Merakit utuh
31
Bab 31. Mirip
32
Bab 32. Titip kembar
33
Bab 33. Kembali dipertemukan
34
Bab 34. Menyesakkan
35
Bab 35. Terlalu bodoh
36
Bab 36. Di luar kendaliku
37
Bab 37. Tak kasat mata
38
Bab 38. Deal
39
Bab 39. Restu
40
Bab 40. Bersaing secara sehat
41
Bab 41. Tampan
42
Bab 42. Makan gaji buta?
43
Bab 43. Cantik seperti bidadari
44
Bab 44. Kecil-kecilan
45
Bab 45. Tersadar
46
Bab 46. Daddy jahat
47
Bab 47. Aku bersedia
48
Bab 48. Meyakinkan diri
49
Bab 49. Aku tak peduli
50
Bab 50. Papa!
51
Bab 51. Sesal
52
Bab 52. Sudah ada rasa
53
Bab 53. Mengharu-biru
54
Bab 54. Isi hati Reigha
55
Bab 55. Aku mencintaimu
56
Bab 56. Hampa
57
Bab 57. Mempersiapkan perpisahan
58
Bab 58. Saling memaafkan
59
Bab 59. Surat dari Dandy
60
Bab 60. Diganggu
61
Bab 61. Penolakan
62
Bab 62. Sumber derita
63
Bab 63. Zia dan Zio sakit
64
Bab 64. Tamu tak terduga
65
Bab 65. Anjani
66
Bab 66. POV Sandra
67
Bab 67. Dipertemukan kembali
68
Bab 68. Tindakan bodoh
69
Bab 69. Menjalankan misi
70
Bab 70. Gelisah
71
Bab 71. Menyusul Zia
72
Bab 72. Bersekongkol
73
Bab 73. Buka lembaran baru
74
Bab 74. Dasar buaya
75
Bab 75. Menyeramkan
76
Bab 76. Mommy sayang
77
Bab 77. Tanggungjawab Tuhan
78
Bab 78. Reigha dan gombalannya
79
Bab 79. Berjanji
80
Bab 80. Yakin seratus persen
81
Bab 81. Ngopi yuk!
82
Bab 82. Membahas masa lalu
83
Bab 83. Asam lambung atau mag?
84
Bab 84. Kamu cantik
85
Bab 85. Pencuri
86
Bab 86. Sangat manis
87
Bab 87. Cemburu
88
Bab 88. Menjemput calon mantu
89
Bab 89. Menikah kembali?
90
Bab 90. Dipingit seminggu
91
Bab 91. Stay cool
92
Bab 92. SAH!
93
Bab 93. Main solo
94
Bab 94. Adonan roti?
95
Bab 95. Sayangku, Nala
96
Bab 96. Gantian
97
Bab 97. Nomor tidak dikenal
98
Bab 98. Bermain api
99
Bab 99. Pahlawan kesiangan
100
Bab 100. Untuk kalian semua
101
Bab 101. Part Nanta~ Sikap yang aneh
102
Bab 102. Part Nanta~ Ada yang patah
103
Bab 103. Part Nanta ~ Kesepakatan
104
Bab 104. Part Nala ~ Syndrom couvade
105
Bab 105. Part Nala ~ Sensitif
106
Bab 106. Perpaduan yang sempurna
107
Bab 107. Nanta!
108
Bab 108. Gara-gara cangkang cabe
109
Bab 109. Temani aku
110
Bab 110. Kegelisahan Bu Laras
111
Bab 111. Sate
112
Bab 112. Jatuh cinta?
113
Bab 113. Inikah bidadari
114
Bab 114. Permak
115
Bab 115. Part Nala ~ Mood bumil
116
Bab 116. NANTA!!
117
Bab 117. Ambigu
118
BB 118. Menjadi emak-emak
119
Bab 119. Selesai
120
Bab 120. Mengejutkan
121
Bab 121. Bagai petir
122
Bab 122. Pacar pura-pura ku
123
Bab 123. Keterdiaman Zia
124
Bab 124. Menasehati
125
Bab 125. Cemburu?
126
Bab 126. Ingin pingsan
127
Bab 127. Terima!
128
Bab 128. Nikahi aku
129
Bab 129. Lamaran
130
Bab 130. Berakhir
131
Salahkah bila aku mendua By: Ika Oktafiana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!