Hari pertama misi.
Nala harus kembali mandi setelah selesai menunaikan kewajibannya sebagai seorang istri. Nala tersenyum puas saat Reigha begitu menikmati permainan bersama dirinya. Lain kali akan Nala coba lagi agar waktu seminggu benar-benar bisa merubah sikap Mas Reigha-nya.
Setelah Nala selesai menggunakan kamar mandi, kini giliran Reigha yang masuk untuk membersihkan diri. Saat Nala berpapasan dengan sang Suami, Nala sengaja mengerling nakal, dan hal itu berhasil membuat wajah Reigha memerah karena tersipu. Huh! Sungguh, Nala begitu menyukai suaminya yang seperti itu.
Mungkin, selama satu minggu ini Nala harus merubah sikap mandirinya menjadi sikap manja saat bersama Reigha. Ya, sejak tadi pagi Nala perhatikan, suaminya begitu menyukai dengan tingkah dirinya yang sengaja dibuat manja.
Nala tersenyum sendiri membayangkannya. Nala memilih mengeringkan rambutnya terlebih dahulu sebelum memakai pakaian lengkapnya.
Saat Nala baru saja selesai mengeringkan rambut, Reigha sudah keluar dengan hanya mengenakan handuk yang melilit di pinggangnya. Bagian atas tubuhnya dibiarkan terbuka hingga menampakkan perut enam pak dan dada bidangnya. Nala tersipu saat ketahuan sedang mencuri pandang pada sosok suami tampannya.
"Mas?" panggil Nala manja.
"Kenapa?" jawab Reigha dengan tatapan fokus mengelap rambut basahnya dengan handuk kecil yang tadi Nala kenakan untuk membungkus rambutnya.
Lagi-lagi Nala tersipu malu ketika sadar jika handuk yang dikenakan Reigha merupakan handuk rambutnya. "Kesini! Duduk disini. Aku akan bantu keringakan rambut kamu dengan ini," ucap Nala lembut sambil mengangkat hair dryer miliknya.
Reigha menurut lalu mengambil posisi duduk di kursi rias milik Nala. Akhirnya Nala segera menjalankan tugasnya untuk mengeringkan rambut sang Suami.
"Kamu belum cukur lagi ya, Mas?" tanya Nala memulai percakapan setelah cukup lama keduanya larut dalam keheningan.
"Belum nih," jawab Reigha terdengar ramah dari biasanya.
"Nanti aku temani ke salon bagaimana? Di jam makan siang atau tidak setelah pulang kerja?" tawar Nala dengan binar bahagia di matanya.
Reigha terdiam sejenak dengan pandangan menatap Nala dari pantulan cermin di depannya. "Bagaimana ya," ucap Reigha terdengar ragu.
Nala mengulas senyum begitu manis. "Kamu harus mau ya? Anggap ini adalah kenang-kenangan sebelum aku pergi," ucap Nala yang nada bicaranya merendah pada akhir kalimat.
Reigha tentu memahami raut wajah Nala yang awalnya berbinar seketika berubah mendung. "Baiklah. Nanti sepulang kerja kita akan jalan-jalan ke mall. Kamu akan mengantarkanku ke salon juga," jawab Reigha pada akhirnya.
Nala tersenyum lebar hingga tanpa sadar memekik girang. "Akhirnya kita akan jalan-jalan lagi setelah sekian lama tidak melakukannya. Aku sangat merindukan hal seperti ini akan terulang lagi." Terdengar begitu bahagia Nala mengungkapkan isi hatinya.
Reigha hanya bisa menatap sendu wajah Nala yang ternyata sangat cantik saat sedang tersenyum bahagia. Tanpa terasa, Nala sudah selesai mengeringkan rambut Reigha. Kini Nala beralih menuju lemari pakaian untuk mencari baju yang akan dikenakan Reigha.
Kemeja warna navy dipadukan dengan celana bahan warna hitam. Tidak lupa, Nala juga mengambil jas warna senada dengan celananya.
"Sini! aku pakaikan bajunya, Mas," pinta Nala lembut lalu mendekat pada Reigha yang sudah beranjak dari kursi.
Reigha menurut dan membiarkan Nala memakaikan kemejanya. Reigha menatap wajah Nala yang begitu serius dalam mengaitkan kancing kemeja dan itu terlihat begitu cantik saat dilihat dari jarak sedekat ini.
Mata yang berkedip-kedip lucu dengan buku mata lentik yang menaunginya. Ya, Nala sangatlah cantik.
"Sudah, Mas," ucap Nala yang membuat lamunan Reigha buyar seketika.
"Hah! Sudah ya? Cepat juga ya?" ucap Reigha seperti seseorang yang sudah tertangkap basah. Nala mengulum senyum bahagia. Nala tentu sadar jika suaminya itu sedang menatapnya.
...................
Sejak tadi pandangan mata Reigha tidak pernah lepas menatap sosok Nala yang meja kerjanya hampir berhadapan dengan dirinya. Kejadian tadi pagi membuat pikiran Reigha sedikit terganggu.
Ketika melihat waktu sudah menunjukkan pukul lima sore, Reigha sudah tidak bisa beralasan lagi.
"Yuk, La! Kita berangkat sekarang saja. Pekerjaanku sudah selesai nih," ucap Reigha pada Nala yang sejak tadi berbohong akan menyelesaikan pekerjaan. Padahal, pekerjaannya sudah selesai sejak satu jam yang lalu. Ya, keduanya berada di satu ruangan yang sama saat bekerja. Hanya berbeda meja dan kursi saja.
Nala mengangguk. "Ayo, Mas! Aku beres-beres barangku dulu," jawab Nala kemudian bangkit dan mulai memasukkan barang bawaannya yang sempat keluar dari tas jinjingnya.
"Ayo, Mas!" ajak Nala saat dirinya sudah siap. Reigha mengangguk kemudian berjalan bersisian bersama Nala.
Saat sudah sampai di depan ruangan, sudah tidak ada lagi Sandra di mejanya. Wajar saja, waktu sudah menunjukkan jam pulang kerja. Tetapi, dengan begitu Nala bisa sedikit lebih tenang.
Pasalnya, Nala sama sekali tidak tahu apa yang dibicarakan Reigha juga Sandra malam kemarin. Sehingga, saat berada di kantor tiba-tiba saja keduanya bagai dua orang yang tidak saling kenal bahkan saling mencintai.
Huh! Baiklah. Nala tidak akan mengambil pusing untuk hal itu. Lebih baik, Nala memikirkan apa yang lebih penting untuk dipikirkan.
Nala melirik sekilas pada Reigha yang dengan cekatan memencet tombol lift. Kemudian saat Nala belum masuk, tangan Reigha terulur untuk menahan pintu lift agar tidak tertutup.
Nala tersenyum haru. "Terima kasih, Mas," ucap Nala bahagia.
Reigha mengangguk. Setelah masuk, Nala memilih merapatkan tubuhnya dengan bergelanyut manja di lengan kekar suaminya. Nala mendongak ketika Reigha sama sekali tidak menolak. "Tidak apa-apa kan, Mas? Kalau aku begini?" ucap Nala memohon izin.
Nala bisa menangkap senyum gugup dari bibir Reigha juga gestur tubuhnya. Nala mengulum senyum. "Kamu kenapa, Mas? Kenapa sejak tadi diam terus?" tanya Nala memancing Reigha untuk berbicara. Huh! Menyenangkan sekali melihat wajah suaminya yang seperti itu.
Akhirnya, keduanya sampai di lantai dasar dan langsung menuju mobil. Setelah masuk, mobil akhirnya melaju membelah jalanan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...jangan lupa kasih like, komen, vote, dan hadiahnya ya😍...
...baca juga karya temanku dibawah ini👇...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Shautul Islah
itu memang rencana sandra dan reiga, agar bisa bersama kayaknya.
2023-01-06
0
Riau Silva Indah
mungkin ada yg direncanakan regha dan sandra.. kali yahh??? ketika nala tau dia bakalan sgt kecewa dan memilih berpisah dr regha.. dan ketika regha menyadari klu dia sdh mencintai nala tp semua nya terlambat.
2022-11-19
1
Dinda Putri
lanjut
2022-11-19
0