Bab 15. Menggoda suami sendiri

"Mau makan apa? Biar aku ambilkan. Kamu duduk disini saja," ucap Dandy perhatian sesaat setelah keduanya duduk kursi kosong yang tersedia.

"Tidak apa-apa, Mas. Biar aku yang ambil sendiri saja," jawab Nala tidak enak hati.

Dandy mengulas senyum hangatnya lalu mengacak rambut Nala gemas. "Biar aku yang ambilkan. Kasihan kamu yang habis jalan kaki," ucap Dandy terkekeh pelan.

Nala mencebikkan bibirnya. "Paling hanya jalan kaki sebentar," jawab Nala masih merasa tidak enak.

"Sudah. Kamu mau rendang?" tawar Dandy yang segera mendapat anggukan dari Nala.

"Baiklah. Kalau begitu aku pesan dulu." Setelah mengucapkan itu, Dandy segera berlalu untuk memesan makanan yang diinginkan. Tidak berapa lama, Dandy kembali dengan membawa dua gelas es teh.

"Ini minumnya dulu. Aku akan ambil makanannya," ucap Dandy sambil menggeser satu gelas es teh di hadapan Nala.

"Terima kasih ya, Mas. Aku jadi merepotkan," jawab Nala sambil mengulas senyumnya.

Dandy kembali berlalu untuk mengambil pesanannya. Nala hanya bisa menatap kepergian Dandy dengan tatapan sendu. Dulu Reigha juga seperti itu. Tetapi entah mengapa, setelah Sandra datang sikap Reigha langsung berubah begitu saja.

Reigha akan mengambil makanan untuknya disaat sedang makan di sebuah rumah makan atau restoran. Mengingat nama pria itu, membuat Nala seketika merasa rindu.

"Ini makanannya," ucap Dandy yang berhasil membuyarkan lamunan Nala tentang Reigha.

"Terima kasih ya, Mas," ucap Nala kemudian segera melahap makanan kesukaannya.

Nala memilih diam sepanjang memakan makanannya. Entah mengapa, makan di rumah makan Padang tanpa Reigha rasanya hampa. Sungguh, sebesar apapun Reigha menyakiti hatinya, tetap saja cinta yang Nala punya masih sangat besar. Anggap saja Nala bodoh dan buta. Tetapi, hati memang tidak bisa dipaksa.

"Nala? Kenapa melamun?" tanya Dandy menyentak lamunan Nala.

"Hah?" jawab Nala gelagapan.

"Kenapa melamun? Sejak tadi kamu tidak memakan nasimu," tanya Dandy lagi sambil maish fokus pada nasinya.

Nala tersenyum masam. "Tidak apa-apa, Mas. Aku hanya sedang—"

"Memikirkan Reigha?" sela Dandy cepat sebelum Nala benar-benar menyelesaikan kalimatnya.

Nala tidak mengangguk juga tidak menggeleng. Memang akhir-akhir ini Nala selalu merasa pusing dan stres ketika memikirkan jalan keluar untuk rumah tangganya.

"Aku pesan makanan yang mau aku bungkus dulu ya, Mas," pamit Nala sambil beranjak dari kursi.

Dandy mengangguk. "Sekalian saja aku bayarkan," jawab Dandy yang juga ikut berdiri.

"Tidak perlu, Mas. Kali ini biar aku saja yang bayar," jawab Nala merasa tidak enak hati.

Dandy tersenyum dan lagi-lagi mengusap puncak kepala Nala pelan. Dan entah mengapa, Nala tidak suka diperlakukan seperti itu oleh Dandy. Dia hanya mau yang melakukan hal itu adalah Reigha.

Nala yang sempat berdiri mematung, kini melangkah pelan menuju pemilik rumah makan. Setelah sampai, Nala menyembutkan Pesanan yang akan di bungkus.

"Bukannya itu makanan kesukaan Reigha ya?" tany Dandy yang memang paham makanan seperti apa yang disukai sahabatnya.

Nala mengangguk membenarkan. "Iya. Aku beli ini untuk mas Reigha. Kasihan kalau malam tiba-tiba lapar dan tidak ada makanan," jawab Nala tidak sepenuhnya jujur.

Nala tidak tahu apakah nanti malam Reigha akan pulang atau tidak, akan menanti janjinya atau tidak. Rasanya, Nala begitu takut membayangkan hari seminggu lagi dimana dia harus benar-benar meninggalkan Reigha.

Nala hanya berharap semoga rencana untuk membuat Reigha kembali akan berhasil. Hanya itu jalan satu-satunya membuat Reigha mau melihatnya lagi. Selama Reigha masih bertemu dengan Sandra, Nala akan sulit untuk mengambil hatinya.

...................

Matahari kembali menyinari bumi. Nala baru saja selesai mandi dan masih mengenakan bathrobenya. Nala melirik sekilas pada Reigha yang masih tertidur dengan pulas.

Senyum tipis berhasil terbit ketika wajah melihat wajah Reigha yang begitu damai. Setelah memakai baju, Nala kembali naik ke atas ranjang untuk membangun suaminya.

Karena telapak tangannya masih dingin, Nala sengaja menempelkan kedua telapak tangan di kedua sisi wajah Reigha. "Bangun Mas Reigha Sayang," ucap Nala lembut dengan telapak tangan yang masih menempel di pipi Reigha.

Reigha menggeliat kemudian matanya memicing ketika merasakan ada sesuatu yang dingin menyentuh pipinya. "Kamu sudah bangun ya? Jam berapa sekarang?" tanya Reigha dengan suara khas bangun tidurnya.

Nala memeluk leher suaminya dengan badannya yang setengah berbaring. Wajahnya bergerak maju untuk mengecup pipi Reigha sekilas kemudian beralih mengecup bibir sang Suami. Beruntungnya, Reigha memejamkan mata pertanda bahwa suaminya menikmati sentuhannya.

Nala tersenyum puas lalu menjauhkan wajahnya. "Apa kamu tidak merindukanku, Mas?" tanya Nala sambil memainkan dada bidang Reigha yang masih terbungkus kaos. Jemari lentik itu sengaja memberikan sentuhan lembut yang bisa membuat Reigha terlena. Itulah tujuan Nala yang sebenarnya.

"Rindu yang seperti apa yang kamu maksud?" tanya Reigha yang kini tangannya bergerak untuk menghentikan aksi Nala.

Nala tersenyum sangat manis hingga mampu menghipnotis Reigha beberapa detik. "Seperti ini," ucap Nala dengan bibirnya yang bergerak menciumi leher Reigha.

"Seperti ini," ucap Nala lagi yang ciumannya semakin turun hingga mendarat di perut Reigha. Terdengar erangan tertahan saat bibir lembut Nala menyentuh pusarnya.

"Nala," panggil Reigha terdengar serak.

"Kenapa, Mas?" jawab Nala menggoda. Kini tangannya bergerak menelusup ke dalam kaos yang Reigha kenakan dan jemarinya bermain di dada yang ditumbuhi bulu-bulu halus.

"Na ... La ...."

Belum sempat Nala menjawab, Reigha sudah menindih tubuhnya walau tidak sepenuhnya menimpakan berat badannya. Wajah Reigha menunduk menatap wajah Nala yang saat ini tersenyum sangat manis.

Satu hal lagi yang baru Reigha ketahui adalah, Nala hanya mengenakan dress mini yang berbahan tipis dan itu membuat Reigha seketika merasa gila karena matanya melihat dengan jelas setiap lekuk tubuh istrinya.

Glek.

Reigha menelan saliva. Tatapannya kini menatap mata Nala dengan satu. "Kamu yang memulai duluan. Jadi, jangan salahkan aku jika aku ingin meminta lebih," ucap Reigha terdengar serak.

Nala sama sekali tidak merasa takut. Dia justru tersenyum puas lalu mengalungkan kedua lengannya di bahu Reigha. Kemudian, Nala mengecup bibir Reigha dan menyesapnya sekilas hingga meninggalkan jejak basah pada bibir sang Suami.

"Lakukanlah, Mas," ucap Nala lembut, menggoda suami sendiri.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

... jangan lupa kasih like, komen, vote dan hadiah semampu kalian ya😘...

...terima kasih untuk kalian yang masih setia ada disini...

...lup untuk kalian semua 😘😘...

...mampir juga kesini yuk👇...

Terpopuler

Comments

Aas Azah

Aas Azah

menggoda suami sendiri mah gak dosa malah dapat pahala

2022-11-17

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal mula
2 Bab 2. Pengkhianat
3 Bab 3. Jerit kesakitan
4 Bab 4. Kamu yang gila!
5 Bab 5. Suami tidak berguna
6 Bab 6. Tidak punya hati
7 Bab 7. Orang asing
8 Bab 8. Menggagalkan rencana
9 Bab 9. Fakta yang berputar balik
10 Bab 10. Nala comeback
11 Bab 11. Ular Derik
12 Bab 12. Tertipu
13 Bab 13. Tidak akan paham
14 Bab 14. Surat perjanjian
15 Bab 15. Menggoda suami sendiri
16 Bab 16. Mencoba manja
17 Bab 17. Hari yang membahagiakan
18 Bab 18. Piknik
19 Bab 19. Bergemuruh
20 Bab 20. Terserah
21 Bab 21. Sudah selesai ya?
22 Bab 22. Mengejutkan
23 Bab 23. Pergi
24 Bab 24. Ada kami
25 Bab 25. Memohon kebahagiaan
26 Bab 26. Reparasi
27 Bab 27. Harapan baru
28 Bab 28. Janggal
29 Bab 29. Terbongkar
30 Bab 30. Merakit utuh
31 Bab 31. Mirip
32 Bab 32. Titip kembar
33 Bab 33. Kembali dipertemukan
34 Bab 34. Menyesakkan
35 Bab 35. Terlalu bodoh
36 Bab 36. Di luar kendaliku
37 Bab 37. Tak kasat mata
38 Bab 38. Deal
39 Bab 39. Restu
40 Bab 40. Bersaing secara sehat
41 Bab 41. Tampan
42 Bab 42. Makan gaji buta?
43 Bab 43. Cantik seperti bidadari
44 Bab 44. Kecil-kecilan
45 Bab 45. Tersadar
46 Bab 46. Daddy jahat
47 Bab 47. Aku bersedia
48 Bab 48. Meyakinkan diri
49 Bab 49. Aku tak peduli
50 Bab 50. Papa!
51 Bab 51. Sesal
52 Bab 52. Sudah ada rasa
53 Bab 53. Mengharu-biru
54 Bab 54. Isi hati Reigha
55 Bab 55. Aku mencintaimu
56 Bab 56. Hampa
57 Bab 57. Mempersiapkan perpisahan
58 Bab 58. Saling memaafkan
59 Bab 59. Surat dari Dandy
60 Bab 60. Diganggu
61 Bab 61. Penolakan
62 Bab 62. Sumber derita
63 Bab 63. Zia dan Zio sakit
64 Bab 64. Tamu tak terduga
65 Bab 65. Anjani
66 Bab 66. POV Sandra
67 Bab 67. Dipertemukan kembali
68 Bab 68. Tindakan bodoh
69 Bab 69. Menjalankan misi
70 Bab 70. Gelisah
71 Bab 71. Menyusul Zia
72 Bab 72. Bersekongkol
73 Bab 73. Buka lembaran baru
74 Bab 74. Dasar buaya
75 Bab 75. Menyeramkan
76 Bab 76. Mommy sayang
77 Bab 77. Tanggungjawab Tuhan
78 Bab 78. Reigha dan gombalannya
79 Bab 79. Berjanji
80 Bab 80. Yakin seratus persen
81 Bab 81. Ngopi yuk!
82 Bab 82. Membahas masa lalu
83 Bab 83. Asam lambung atau mag?
84 Bab 84. Kamu cantik
85 Bab 85. Pencuri
86 Bab 86. Sangat manis
87 Bab 87. Cemburu
88 Bab 88. Menjemput calon mantu
89 Bab 89. Menikah kembali?
90 Bab 90. Dipingit seminggu
91 Bab 91. Stay cool
92 Bab 92. SAH!
93 Bab 93. Main solo
94 Bab 94. Adonan roti?
95 Bab 95. Sayangku, Nala
96 Bab 96. Gantian
97 Bab 97. Nomor tidak dikenal
98 Bab 98. Bermain api
99 Bab 99. Pahlawan kesiangan
100 Bab 100. Untuk kalian semua
101 Bab 101. Part Nanta~ Sikap yang aneh
102 Bab 102. Part Nanta~ Ada yang patah
103 Bab 103. Part Nanta ~ Kesepakatan
104 Bab 104. Part Nala ~ Syndrom couvade
105 Bab 105. Part Nala ~ Sensitif
106 Bab 106. Perpaduan yang sempurna
107 Bab 107. Nanta!
108 Bab 108. Gara-gara cangkang cabe
109 Bab 109. Temani aku
110 Bab 110. Kegelisahan Bu Laras
111 Bab 111. Sate
112 Bab 112. Jatuh cinta?
113 Bab 113. Inikah bidadari
114 Bab 114. Permak
115 Bab 115. Part Nala ~ Mood bumil
116 Bab 116. NANTA!!
117 Bab 117. Ambigu
118 BB 118. Menjadi emak-emak
119 Bab 119. Selesai
120 Bab 120. Mengejutkan
121 Bab 121. Bagai petir
122 Bab 122. Pacar pura-pura ku
123 Bab 123. Keterdiaman Zia
124 Bab 124. Menasehati
125 Bab 125. Cemburu?
126 Bab 126. Ingin pingsan
127 Bab 127. Terima!
128 Bab 128. Nikahi aku
129 Bab 129. Lamaran
130 Bab 130. Berakhir
131 Salahkah bila aku mendua By: Ika Oktafiana
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Bab 1. Awal mula
2
Bab 2. Pengkhianat
3
Bab 3. Jerit kesakitan
4
Bab 4. Kamu yang gila!
5
Bab 5. Suami tidak berguna
6
Bab 6. Tidak punya hati
7
Bab 7. Orang asing
8
Bab 8. Menggagalkan rencana
9
Bab 9. Fakta yang berputar balik
10
Bab 10. Nala comeback
11
Bab 11. Ular Derik
12
Bab 12. Tertipu
13
Bab 13. Tidak akan paham
14
Bab 14. Surat perjanjian
15
Bab 15. Menggoda suami sendiri
16
Bab 16. Mencoba manja
17
Bab 17. Hari yang membahagiakan
18
Bab 18. Piknik
19
Bab 19. Bergemuruh
20
Bab 20. Terserah
21
Bab 21. Sudah selesai ya?
22
Bab 22. Mengejutkan
23
Bab 23. Pergi
24
Bab 24. Ada kami
25
Bab 25. Memohon kebahagiaan
26
Bab 26. Reparasi
27
Bab 27. Harapan baru
28
Bab 28. Janggal
29
Bab 29. Terbongkar
30
Bab 30. Merakit utuh
31
Bab 31. Mirip
32
Bab 32. Titip kembar
33
Bab 33. Kembali dipertemukan
34
Bab 34. Menyesakkan
35
Bab 35. Terlalu bodoh
36
Bab 36. Di luar kendaliku
37
Bab 37. Tak kasat mata
38
Bab 38. Deal
39
Bab 39. Restu
40
Bab 40. Bersaing secara sehat
41
Bab 41. Tampan
42
Bab 42. Makan gaji buta?
43
Bab 43. Cantik seperti bidadari
44
Bab 44. Kecil-kecilan
45
Bab 45. Tersadar
46
Bab 46. Daddy jahat
47
Bab 47. Aku bersedia
48
Bab 48. Meyakinkan diri
49
Bab 49. Aku tak peduli
50
Bab 50. Papa!
51
Bab 51. Sesal
52
Bab 52. Sudah ada rasa
53
Bab 53. Mengharu-biru
54
Bab 54. Isi hati Reigha
55
Bab 55. Aku mencintaimu
56
Bab 56. Hampa
57
Bab 57. Mempersiapkan perpisahan
58
Bab 58. Saling memaafkan
59
Bab 59. Surat dari Dandy
60
Bab 60. Diganggu
61
Bab 61. Penolakan
62
Bab 62. Sumber derita
63
Bab 63. Zia dan Zio sakit
64
Bab 64. Tamu tak terduga
65
Bab 65. Anjani
66
Bab 66. POV Sandra
67
Bab 67. Dipertemukan kembali
68
Bab 68. Tindakan bodoh
69
Bab 69. Menjalankan misi
70
Bab 70. Gelisah
71
Bab 71. Menyusul Zia
72
Bab 72. Bersekongkol
73
Bab 73. Buka lembaran baru
74
Bab 74. Dasar buaya
75
Bab 75. Menyeramkan
76
Bab 76. Mommy sayang
77
Bab 77. Tanggungjawab Tuhan
78
Bab 78. Reigha dan gombalannya
79
Bab 79. Berjanji
80
Bab 80. Yakin seratus persen
81
Bab 81. Ngopi yuk!
82
Bab 82. Membahas masa lalu
83
Bab 83. Asam lambung atau mag?
84
Bab 84. Kamu cantik
85
Bab 85. Pencuri
86
Bab 86. Sangat manis
87
Bab 87. Cemburu
88
Bab 88. Menjemput calon mantu
89
Bab 89. Menikah kembali?
90
Bab 90. Dipingit seminggu
91
Bab 91. Stay cool
92
Bab 92. SAH!
93
Bab 93. Main solo
94
Bab 94. Adonan roti?
95
Bab 95. Sayangku, Nala
96
Bab 96. Gantian
97
Bab 97. Nomor tidak dikenal
98
Bab 98. Bermain api
99
Bab 99. Pahlawan kesiangan
100
Bab 100. Untuk kalian semua
101
Bab 101. Part Nanta~ Sikap yang aneh
102
Bab 102. Part Nanta~ Ada yang patah
103
Bab 103. Part Nanta ~ Kesepakatan
104
Bab 104. Part Nala ~ Syndrom couvade
105
Bab 105. Part Nala ~ Sensitif
106
Bab 106. Perpaduan yang sempurna
107
Bab 107. Nanta!
108
Bab 108. Gara-gara cangkang cabe
109
Bab 109. Temani aku
110
Bab 110. Kegelisahan Bu Laras
111
Bab 111. Sate
112
Bab 112. Jatuh cinta?
113
Bab 113. Inikah bidadari
114
Bab 114. Permak
115
Bab 115. Part Nala ~ Mood bumil
116
Bab 116. NANTA!!
117
Bab 117. Ambigu
118
BB 118. Menjadi emak-emak
119
Bab 119. Selesai
120
Bab 120. Mengejutkan
121
Bab 121. Bagai petir
122
Bab 122. Pacar pura-pura ku
123
Bab 123. Keterdiaman Zia
124
Bab 124. Menasehati
125
Bab 125. Cemburu?
126
Bab 126. Ingin pingsan
127
Bab 127. Terima!
128
Bab 128. Nikahi aku
129
Bab 129. Lamaran
130
Bab 130. Berakhir
131
Salahkah bila aku mendua By: Ika Oktafiana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!