Bab 11. Ular Derik

"Mas Reigha Sayang? Bangun!" ucap Nala sambil menepuk pelan pipi sang Suami. Ya, malam ini Nala berhasil menahan Reigha agar tidak pergi dan menemui wanita ular derik. Reigha yang sejak tadi tubuhnya digoyangkan oleh Nala sama sekali tidak merasa terganggu.

Dia hanya membalikan badan membelakangi Nala kemudian terdengar suara dengkuran kembali. Nala menghela napas kasar lalu turun dari ranjang menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Nala sudah berencana pagi ini membuatkan sarapan untuk Reigha. Tiga puluh menit Kemudian, Nala sudah kembali dengan handuk yang melilit di tubuh dan handuk kecil yang membungkus rambut basahnya.

Nala melirik pada ranjang yang masih terdapat Reigha disana. Decakan pelan berhasil keluar dari mulutnya. Bukannya berjalan menuju lemari, Nala justru kembali naik ke atas ranjang untuk membangunkan suami tercintanya itu.

"Bangun, Mas! Nanti kamu kesiangan!" pekik Nala menggema di seisi ruangan.

Terbukti, pekikannya itu berhasil membuat Reigha memicing dengan wajah kesalnya. Namun sedetik kemudian, wajah kesal itu berubah menjadi wajah terpana karena penampilan Nala yang belum mengenakan pakaian.

Dengan tatap memicing, Reigha mengeluarkan suara khas bangun paginya, yaitu serak-serak berat. "Kamu sengaja ingin menggodaku lagi?" tanyanya dengan dagu mengendik pada penampilan Nala.

Nala tersenyum miring. "Apa kamu tergoda?" tanya Nala dengan nada mendayunya. Tidak apa-apa bukan, jika Nala melembutkan suara saat berbicara dengan suaminya? Apalagi saat ini masih berada di atas ranjang.

"Jangan macam-macam kamu. Gara-gara kamu, Sandra pasti akan marah nanti," ucap Reigha sambil meraup wajahnya kasar.

Nala menatap kecewa pada Reigha. "Apa jika aku marah kamu akan khawatir dan takut kehilangan?" tanya Nala yang nada bicaranya terdengar lirih.

Tidak menggeleng tidak juga mengangguk, Reigha memilih diam. Mengapa pertanyaan Nala begitu sulit sekali untuk dijawab? "Jangan bahas lagi. Aku mau mandi dulu," ucap Reigha kemudian berlalu begitu saja dari hadapan Nala.

Nala menatap nanar pada kepergian suaminya. "Tidak masalah kamu tidak menjawabnya sekarang. Tetapi suatu hari nanti, kamu akan merasa takut kehilanganku, Mas," monolog Nala sambil masih menatap sisa-sisa kepergian Reigha.

Setelah sarapan, Reigha berpamitan pada Nala untuk bekerja. Namun siapa sangka, Nala yang sejak tadi sudah rapi ternyata ingin ikut dengannya? "Aku juga harus ke kantor 'kan, Mas? Bagaimanapun, aku harus bisa bekerja agar suatu hari nanti saat hari itu tiba, aku tidak perlu menyesuaikan diri lagi," ucap Nala yang pada akhir kalimat terdengar melirih.

"Hah? Kamu bicara apa?" tanya Reigha yang memang tidak terlalu mendengarnya.

"Tidak. Aku hanya bicara bahwa aku akan membantumu bekerja. Bagaimanapun, tagihan kreditku banyak, Mas," jawab Nala meringis malu.

Reigha tergelak. "Kamu ada-ada saja. Aku yang akan bayar semuanya, tenang saja," ucap Reigha sambil mengacak rambut Nala gemas.

Nala menatap sendu Reigha yang tertawa karena dirinya. Ya, tawa itu sudah lama sekali tidak Nala lihat semenjak hubungan Reigha dan Sandra terjalin kembali.

Bukan. Lebih tepatnya Reigha yang tidak pernah memberi Nala kesempatan untuk menjadi sumber dari bahagianya. Reigha memilih Sandra walau dia tahu hal itu akan melukai diri Nala.

Mencoba mengabaikan rasa sakit, mencoba memendam kecewanya, Nala ingin membuat Reigha kembali padanya. "Pokoknya aku ikut," putus Nala final.

"Dengan penampilan seperti ini?" tanya Reigha sambil menelisik penampilan Nala.

"Memangnya kenapa?" tanya Nala dengan alis bertaut. Dia tidak merasa penampilannya aneh.

"Kamu terlalu cantik memakai baju itu. Ganti!" titah Reigha ketus.

Nala mengulum senyumnya. "Kenapa? Takut ada yang kepincut ya? Dari dulu aku memang banyak kok yang naksir. Hanya saja, aku cintanya sama Mas Reigha," ucap Nala kemudian berlalu lebih dulu menuju mobil dan mengambil posisi duduk di jok samping kemudi.

Melihat Reigha yang masih berdiri di tempat semula membuat Nala mengeluarkan decakannya. "Mas! Tersipunya bisa ditunda dulu tidak? Ini sudah siang loh," ucap Nala sedikit berteriak.

Kemudian, Nala menatap wajah sang Suami yang terlihat gugup. Namun, Nala menyukai Reigha yang seperti itu, Reigha-nya yang dahulu. 'Aku yakin, perlahan kamu akan kembali, Mas. Kamu hanya sedang kehilangan arah,' batin Nala berdoa.

Setelah Reigha duduk di jok kemudi, mobil akhirnya melaju membelah jalanan ibu kota yang belum terlalu padat. "Nala?" panggil Reigha menoekh sekilas kemudian fokus lagi pada jalanan di depan.

"Hm?"

"Jemput Sandra dulu ya?" ucap Reigha meminta izin.

Nala sebenarnya tidak terima. Namun, hal ini bisa membuat Sandra tersadar akan posisinya. "Boleh. Jemput saja," ucap Nala santai.

Reigha menoleh cepat ketika Nala menyetujui begitu saja. "Kamu ... Tidak apa-apa?" tanyanya ragu.

Nala menggeser tubuh agar duduk menyamping, menatap Reigha sepenuhnya. "Apa kamu peduli seandainya aku tidak setuju?" ucap Nala balik bertanya.

Reigha tidak langsung menjawab karena kakinya sedang fokus untuk menginjak rem yang mobilnya sudah sampai di depan apartemen Sandra.

"Aku boleh naik atau menunggu disini saja?" tanya Reigha meminta persetujuan kembali.

Sambil bersedekap dada, Nala menjawab. "Tunggu disini saja. Kamu telepon dia suruh cepat ke bawah." Kini pandangan Nala mengedar untuk melihat keadaan apartemen selingkuhan suaminya. 'Lumayan mahal,' batin Nala yang memang paham akan kelas-kelas sebuah apartemen.

"Kenapa, La?" tanya Reigha ketika melihat Nala menatap gedung tinggi di depan layaknya seorang detektif.

Nala menoleh dengan wajah datarnya. "Tidak. Aku hanya sedang berpikir darimana Sandra mendapatkan uang untuk membeli apartemen mewah. Setahuku, gaji sebulan sebagai sekertaris belum bisa untuk membelinya. Masih butuh sekitar satu tahun dan yang bekerja harus makan dengan hemat. Hebat ya si Sandra," ucap Nala terdengar seperti sindiran.

Reigha hanya bisa menelan saliva karena Nala ternyata sangat cerdas.

"Mas?" panggil Nala yang membuat Reigha terkejut bukan main.

"Hah!"

Nala mengernyit heran. "Kamu kenapa, Mas? Muka kamu kok seperti orang yang sedang tertangkap basah, pias seperti itu," ucap Nala tanpa beban, mengabaikan bahwa Reigha akan semakin tertekan.

"Itu selingkuhan kamu sudah datang, Mas," ucap Nala sangat santai dengan mengendikkan dagu. Reigha mengikuti arah pandang Nala dan benar, Sandra sedang berjalan ke arah mobilnya dengan raut wajah masam.

"Wah, dugaan kamu ternyata benar, Mas. Lihatlah wajah Sandra! Bukankah dia sebentar lagi akan marah?" ejek Nala tertawa sinis.

Reigha sungguh merasa terjepit berada dalam situasi seperti ini. Mengapa Nala berubah menjadi bar-bar seperti itu? Reigha semakin yakin jika kemarin malam kepala Nala sudah membentur benda keras sehingga, dia berubah begitu drastis dari segi fisik maupun psikis.

Pintu di samping Nala terbuka dari luar yang tentu saja Nala tahu siapa pelakunya. Saat pintu sudah terbuka, wajah Sandra yang semula kesal kini terlihat mengendur, berganti dengan raut terkejut.

"Silahkan duduk di bangku belakang. Bangku depan khusus seorang isteri sah. Selingkuhan letaknya di belakang," ucap Nala tanpa beban dengan tangan menengadah mempersilahkan.

Sandra menatap tak terima pada Nala namun, dia tidak bisa apa-apa selain menurut. Hilang sudah semua kalimat-kalimat yang sudah Sandra rancang untuk memarahi Reigha habis-habisan. Selain tidak datang ke apartemen, Reigha juga tidak membalas semua pesan maupun telepon darinya.

Dan pagi ini, Sandra harus menelan kekecewaan karena Nala ikut ke kantor dan menjadi penghalang dalam misi merebut Reigha. 'Sial! Awas saja kau Nala!' gerutu Sandra dalam hati.

"Jangan menggerutu dalam hati. Aku tahu kamu pasti sedang menyumpahiku," ucap Nala tiba-tiba layaknya cenayang yang bisa membaca pikiran seseorang.

Deg.

Sandra seketika dibuat gelagapan.

Terpopuler

Comments

Shautul Islah

Shautul Islah

cayyo nala,

2023-01-06

0

Aas Azah

Aas Azah

ayo Nala buat reigha bucin dan meninggalkan sandra😊

2022-11-12

2

Dinda Putri

Dinda Putri

lanjut

2022-11-12

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal mula
2 Bab 2. Pengkhianat
3 Bab 3. Jerit kesakitan
4 Bab 4. Kamu yang gila!
5 Bab 5. Suami tidak berguna
6 Bab 6. Tidak punya hati
7 Bab 7. Orang asing
8 Bab 8. Menggagalkan rencana
9 Bab 9. Fakta yang berputar balik
10 Bab 10. Nala comeback
11 Bab 11. Ular Derik
12 Bab 12. Tertipu
13 Bab 13. Tidak akan paham
14 Bab 14. Surat perjanjian
15 Bab 15. Menggoda suami sendiri
16 Bab 16. Mencoba manja
17 Bab 17. Hari yang membahagiakan
18 Bab 18. Piknik
19 Bab 19. Bergemuruh
20 Bab 20. Terserah
21 Bab 21. Sudah selesai ya?
22 Bab 22. Mengejutkan
23 Bab 23. Pergi
24 Bab 24. Ada kami
25 Bab 25. Memohon kebahagiaan
26 Bab 26. Reparasi
27 Bab 27. Harapan baru
28 Bab 28. Janggal
29 Bab 29. Terbongkar
30 Bab 30. Merakit utuh
31 Bab 31. Mirip
32 Bab 32. Titip kembar
33 Bab 33. Kembali dipertemukan
34 Bab 34. Menyesakkan
35 Bab 35. Terlalu bodoh
36 Bab 36. Di luar kendaliku
37 Bab 37. Tak kasat mata
38 Bab 38. Deal
39 Bab 39. Restu
40 Bab 40. Bersaing secara sehat
41 Bab 41. Tampan
42 Bab 42. Makan gaji buta?
43 Bab 43. Cantik seperti bidadari
44 Bab 44. Kecil-kecilan
45 Bab 45. Tersadar
46 Bab 46. Daddy jahat
47 Bab 47. Aku bersedia
48 Bab 48. Meyakinkan diri
49 Bab 49. Aku tak peduli
50 Bab 50. Papa!
51 Bab 51. Sesal
52 Bab 52. Sudah ada rasa
53 Bab 53. Mengharu-biru
54 Bab 54. Isi hati Reigha
55 Bab 55. Aku mencintaimu
56 Bab 56. Hampa
57 Bab 57. Mempersiapkan perpisahan
58 Bab 58. Saling memaafkan
59 Bab 59. Surat dari Dandy
60 Bab 60. Diganggu
61 Bab 61. Penolakan
62 Bab 62. Sumber derita
63 Bab 63. Zia dan Zio sakit
64 Bab 64. Tamu tak terduga
65 Bab 65. Anjani
66 Bab 66. POV Sandra
67 Bab 67. Dipertemukan kembali
68 Bab 68. Tindakan bodoh
69 Bab 69. Menjalankan misi
70 Bab 70. Gelisah
71 Bab 71. Menyusul Zia
72 Bab 72. Bersekongkol
73 Bab 73. Buka lembaran baru
74 Bab 74. Dasar buaya
75 Bab 75. Menyeramkan
76 Bab 76. Mommy sayang
77 Bab 77. Tanggungjawab Tuhan
78 Bab 78. Reigha dan gombalannya
79 Bab 79. Berjanji
80 Bab 80. Yakin seratus persen
81 Bab 81. Ngopi yuk!
82 Bab 82. Membahas masa lalu
83 Bab 83. Asam lambung atau mag?
84 Bab 84. Kamu cantik
85 Bab 85. Pencuri
86 Bab 86. Sangat manis
87 Bab 87. Cemburu
88 Bab 88. Menjemput calon mantu
89 Bab 89. Menikah kembali?
90 Bab 90. Dipingit seminggu
91 Bab 91. Stay cool
92 Bab 92. SAH!
93 Bab 93. Main solo
94 Bab 94. Adonan roti?
95 Bab 95. Sayangku, Nala
96 Bab 96. Gantian
97 Bab 97. Nomor tidak dikenal
98 Bab 98. Bermain api
99 Bab 99. Pahlawan kesiangan
100 Bab 100. Untuk kalian semua
101 Bab 101. Part Nanta~ Sikap yang aneh
102 Bab 102. Part Nanta~ Ada yang patah
103 Bab 103. Part Nanta ~ Kesepakatan
104 Bab 104. Part Nala ~ Syndrom couvade
105 Bab 105. Part Nala ~ Sensitif
106 Bab 106. Perpaduan yang sempurna
107 Bab 107. Nanta!
108 Bab 108. Gara-gara cangkang cabe
109 Bab 109. Temani aku
110 Bab 110. Kegelisahan Bu Laras
111 Bab 111. Sate
112 Bab 112. Jatuh cinta?
113 Bab 113. Inikah bidadari
114 Bab 114. Permak
115 Bab 115. Part Nala ~ Mood bumil
116 Bab 116. NANTA!!
117 Bab 117. Ambigu
118 BB 118. Menjadi emak-emak
119 Bab 119. Selesai
120 Bab 120. Mengejutkan
121 Bab 121. Bagai petir
122 Bab 122. Pacar pura-pura ku
123 Bab 123. Keterdiaman Zia
124 Bab 124. Menasehati
125 Bab 125. Cemburu?
126 Bab 126. Ingin pingsan
127 Bab 127. Terima!
128 Bab 128. Nikahi aku
129 Bab 129. Lamaran
130 Bab 130. Berakhir
131 Salahkah bila aku mendua By: Ika Oktafiana
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Bab 1. Awal mula
2
Bab 2. Pengkhianat
3
Bab 3. Jerit kesakitan
4
Bab 4. Kamu yang gila!
5
Bab 5. Suami tidak berguna
6
Bab 6. Tidak punya hati
7
Bab 7. Orang asing
8
Bab 8. Menggagalkan rencana
9
Bab 9. Fakta yang berputar balik
10
Bab 10. Nala comeback
11
Bab 11. Ular Derik
12
Bab 12. Tertipu
13
Bab 13. Tidak akan paham
14
Bab 14. Surat perjanjian
15
Bab 15. Menggoda suami sendiri
16
Bab 16. Mencoba manja
17
Bab 17. Hari yang membahagiakan
18
Bab 18. Piknik
19
Bab 19. Bergemuruh
20
Bab 20. Terserah
21
Bab 21. Sudah selesai ya?
22
Bab 22. Mengejutkan
23
Bab 23. Pergi
24
Bab 24. Ada kami
25
Bab 25. Memohon kebahagiaan
26
Bab 26. Reparasi
27
Bab 27. Harapan baru
28
Bab 28. Janggal
29
Bab 29. Terbongkar
30
Bab 30. Merakit utuh
31
Bab 31. Mirip
32
Bab 32. Titip kembar
33
Bab 33. Kembali dipertemukan
34
Bab 34. Menyesakkan
35
Bab 35. Terlalu bodoh
36
Bab 36. Di luar kendaliku
37
Bab 37. Tak kasat mata
38
Bab 38. Deal
39
Bab 39. Restu
40
Bab 40. Bersaing secara sehat
41
Bab 41. Tampan
42
Bab 42. Makan gaji buta?
43
Bab 43. Cantik seperti bidadari
44
Bab 44. Kecil-kecilan
45
Bab 45. Tersadar
46
Bab 46. Daddy jahat
47
Bab 47. Aku bersedia
48
Bab 48. Meyakinkan diri
49
Bab 49. Aku tak peduli
50
Bab 50. Papa!
51
Bab 51. Sesal
52
Bab 52. Sudah ada rasa
53
Bab 53. Mengharu-biru
54
Bab 54. Isi hati Reigha
55
Bab 55. Aku mencintaimu
56
Bab 56. Hampa
57
Bab 57. Mempersiapkan perpisahan
58
Bab 58. Saling memaafkan
59
Bab 59. Surat dari Dandy
60
Bab 60. Diganggu
61
Bab 61. Penolakan
62
Bab 62. Sumber derita
63
Bab 63. Zia dan Zio sakit
64
Bab 64. Tamu tak terduga
65
Bab 65. Anjani
66
Bab 66. POV Sandra
67
Bab 67. Dipertemukan kembali
68
Bab 68. Tindakan bodoh
69
Bab 69. Menjalankan misi
70
Bab 70. Gelisah
71
Bab 71. Menyusul Zia
72
Bab 72. Bersekongkol
73
Bab 73. Buka lembaran baru
74
Bab 74. Dasar buaya
75
Bab 75. Menyeramkan
76
Bab 76. Mommy sayang
77
Bab 77. Tanggungjawab Tuhan
78
Bab 78. Reigha dan gombalannya
79
Bab 79. Berjanji
80
Bab 80. Yakin seratus persen
81
Bab 81. Ngopi yuk!
82
Bab 82. Membahas masa lalu
83
Bab 83. Asam lambung atau mag?
84
Bab 84. Kamu cantik
85
Bab 85. Pencuri
86
Bab 86. Sangat manis
87
Bab 87. Cemburu
88
Bab 88. Menjemput calon mantu
89
Bab 89. Menikah kembali?
90
Bab 90. Dipingit seminggu
91
Bab 91. Stay cool
92
Bab 92. SAH!
93
Bab 93. Main solo
94
Bab 94. Adonan roti?
95
Bab 95. Sayangku, Nala
96
Bab 96. Gantian
97
Bab 97. Nomor tidak dikenal
98
Bab 98. Bermain api
99
Bab 99. Pahlawan kesiangan
100
Bab 100. Untuk kalian semua
101
Bab 101. Part Nanta~ Sikap yang aneh
102
Bab 102. Part Nanta~ Ada yang patah
103
Bab 103. Part Nanta ~ Kesepakatan
104
Bab 104. Part Nala ~ Syndrom couvade
105
Bab 105. Part Nala ~ Sensitif
106
Bab 106. Perpaduan yang sempurna
107
Bab 107. Nanta!
108
Bab 108. Gara-gara cangkang cabe
109
Bab 109. Temani aku
110
Bab 110. Kegelisahan Bu Laras
111
Bab 111. Sate
112
Bab 112. Jatuh cinta?
113
Bab 113. Inikah bidadari
114
Bab 114. Permak
115
Bab 115. Part Nala ~ Mood bumil
116
Bab 116. NANTA!!
117
Bab 117. Ambigu
118
BB 118. Menjadi emak-emak
119
Bab 119. Selesai
120
Bab 120. Mengejutkan
121
Bab 121. Bagai petir
122
Bab 122. Pacar pura-pura ku
123
Bab 123. Keterdiaman Zia
124
Bab 124. Menasehati
125
Bab 125. Cemburu?
126
Bab 126. Ingin pingsan
127
Bab 127. Terima!
128
Bab 128. Nikahi aku
129
Bab 129. Lamaran
130
Bab 130. Berakhir
131
Salahkah bila aku mendua By: Ika Oktafiana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!