Sepeninggalan Sandra, Nala bisa mendengar Reigha yang masih meracau tak jelas. Nala memilih mendekat untuk melihat keadaan suaminya.
"Mas Reigha?" ucap Nala lembut sambil membantu Reigha untuk bangkit.
"Sandra. Bawa aku pulang pada Nala. Tubuhku rasanya sangat panas," racau Reigha dengan mata terpejam erat.
Nala menautkan kedua alis heran. "Panas? Panas kenapa, Mas? Aku Nala, Sandra sudah aku usir baru saja,"ucap Nala menggebu-gebu.
Reigha yang sejak tadi memejamkan mata, kini kelopaknya terbuka sayu. "Nala? Ini kamu 'kan?" tanya Reigha memastikan.
Nala mengangguk. "Ini aku, Mas," jawabnya kecewa. Nala ingin marah dan melampiaskan kekecewaan. Namun, Nala merasa waktunya tidak tepat. Beruntung, Nala datang tepat waktu. Jika tidak, sudah di pastikan apa yang terjadi akan menghancurkan rumah tangganya.
Nala harus berterima kasih pada tan Reigha, yaitu Dandy yang sudah memberitahukan padanya tentang keberadaan Reigha.
Nala yang sudah meletakkan tasnya di atas nakas, berniat untuk mengambil ponsel. Namun, tangan Reigha sudah menariknya terlebih dahulu hingga tubuhnya terjatuh di atas tubuh Reigha.
"Aw!" pekik Nala terkejut.
"Nala tolong aku," lirih Reigha sambil meringis.
Raut wajah Nala berubah khawatir. "Tolong kenapa, Mas? Apa kamu merasa sakit?" tanya Nala panik.
"Aku mohon tolong aku," racau Reigha lagi yang kemudian segera menciumi bibir Nala dengan membara.
...................
Nala terbangun karena wajahnya seperti terkena siraman air bah yang begitu banyak. Nala bangkit dengan wajah gelagapan dan menatap sekeliling. Kemudian, Nala mendengar suara Sandra di dalam kamar tersebut yang juga disusul oleh Reigha.
"Nala!" geram Reigha dengan penuh penekanan.
Sungguh, otak Nala masih berusaha mencerna apa yang sebenarnya terjadi. Seingatnya, semalam Nala telah menghabiskan malam yang panjang dan membara bersama suaminya. Lalu, mengapa Reigha saat ini sudah berpakaian rapi?
"Bangun. Apa yang sudah kamu lakukan?" tanya Reigha dengan nada dingin dan datarnya.
Nala yang masih shock hanya bisa menatap cengo pada Reigha yang terlihat marah juga Sandra yang saat ini sedang duduk di sofa dengan keadaan menangis.
Untung, semalam Nala sudah memakai bajunya kembali. Jadi, saat ini dia bisa bangkit untuk bertanya mengapa ada Sandra disini.
"Mas? Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa tiba-tiba Sandra ada disini?" tanya Nala heran.
PLAK!
Tubuh Nala menegang di tempat ketika tangan Reigha tiba-tiba saja menamparnya dengan keras. "Mas! Kamu apa-apaan sih!" sentak Nala merasa tidak terima.
"Kamu yang apa-apaan. Mengapa semalam kamu menampar Sandra dan mengusirnya. Padahal, dia ingin menyelamatkan aku agar tidak melakukan hubungan badan denganmu. Dan aku baru tahu, ternyata kamu punya otak licik juga," ucap Reigha dengan menatap Nala nyalang.
Nala begitu shock hingga belum bisa mengelak ucapan Reigha.
"Ternyata kamu sudah memasukkan obat di minumanku agar aku mau menidurimu. Kamu memang licik, Nala!" teriak Reigha di depan wajah Nala.
Nala mundur dua langkah. 'Mengapa keadaan menjadi berbalik seperti ini? Apa yang sebenarnya Sandra rencanakan?' batin Nala ketakutan.
"Dia bilang apa padamu, Mas? Masa kamu tidak mengingat siapa yang mengajakmu kesini dan siapa yang sebenarnya sudah menolongmu?" jawab Nala dengan keberanian yang mulai terkumpul.
"Kamu sudah menjebakku!" teriak Reigha kasar.
"Sudah, Ga. Aku tidak apa-apa jika hubungan kita harus berakhir sampai disini. Mungkin, kita memang tidak akan pernah bersama lagi," sela Sandra dengan air mata berderai.
Nala menatap geram pada Sandra yang dengan mudahnya membalikan keadaan. "Aku hanyalah wanita murahan yang hadir di hidupmu, Ga. Tetaplah bersama istrimu karena aku takut sebentar lagi dia akan hamil," ucap Sandra lagi kemudian menangis tersedu-sedu.
Reigha segera mendekap tubuh Sandra. "Sstt. Jangan bicara seperti itu. Kalaupun dia hamil, kita akan tetap menikah bulan depan," ucap Reigha tak berperikemanusiaan.
"Bagaimana jika dia tidak mengizinkan kamu untuk menikahi lagi?" tanya Sandra lagi seakan sedang menunjukan bahwa dirinyalah yang paling berkuasa atas Reigha.
"Tenang. Aku akan menceraikan dia setelah melahirkan," jawab Reigha tanpa beban, seolah pernikahannya dengan Nala tidak pernah meninggalkan kebahagiaan dan hanya menyisakan kesedihan sehingga Reigha ingin, pernikahannya segera selesai.
Dengan dada menahan sesak, Nala akhirnya berkata. "Aku tidak akan membiarkan kalian hidup bahagia. Akan aku pastikan bahwa pernikahan kalian tidak akan pernah terjadi!" ancam Nala dengan sorot mata kelam menatap dua manusia iblis di depannya.
Sandra yang berada dalam pelukan Reigha, tersenyum mengejek seakan ucapkan Nala tidak akan pernah terjadi. Kemudian, Sandra mengangkat ibu jari dan menaruhnya terbalik. "K.O" ucap Sandra tanpa suara dengan senyum liciknya.
Reigha berdiri menghadap Nala. "Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Reigha dengan gigi bergemeletuk.
Nala tertawa sinis. "Tidak ada seorang pun yang akan memberitahukan strategi perangnya. Jadi, pertanyaan kamu masih menjadi rahasiaku. Kamu harus menyiapkan diri sebelum hari itu tiba," ucap Nala menantang.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...jangan lupa kasih dukungan ya😘...
...maaf update jadi semakin malam karena dunia nyataku sedang terombang-ambing 😔...
...semoga kalian masih betah disini ya🤩...
...besok aku akan rajin up banyak-banyak 😊...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Aas Azah
dasar licik kamu sandra😠
lanjut kak semangat 💪
2022-11-12
3