Bab 8. Menggagalkan rencana

Nala menatap ponselnya heran ketika ada nomor tidak dikenal menelepon. "Nomor siapa ini? Angkat tidak ya?" monolog Nala tampak ragu. Akhirnya, Nala memilih mengabaikan telepon tersebut dan kembali pada kegiatannya, yaitu mengeringkan rambut.

Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam dan Nala baru saja selesai mandi. Nala sengaja mencuci rambut malam-malam begini karena tidak bisa tidur. Walaupun, tadi pagi Nala sudah mencucinya.

Belum kering rambut Nala, ponselnya kembali berdering menampilkan nomor tidak dikenal yang sama seperti penelepon tadi. "Siapa sih? Apa sangat penting sehingga meneleponnya berulangkali?" monolog Nala kemudian memutuskan untuk menerima telepon tersebut.

"Halo?" ucap Nala seketika menjauhkan ponsel karena suara bising dari seberang sana. Nala menduga bahwa seseorang di seberang sana sedang berada di sebuah klub atau diskotik.

"Hallo Nala! Ini Dandy!" ucap seseorang di seberang sana yang sedikit berteriak karena suaranya teredam oleh hiruk-pikuk sekitar. Setelah itu, Nala tidak lagi mendengar suara bising yang telah berganti dengan sapaan dari seberang.

"Nala? Kamu masih disana 'kan? Aku Dandy, La," ucap seseorang bernama Dandy yang kini sudah terdengar jelas.

"Iya, aku masih disini. Ada apa ya, Mas? Tidak biasanya menghubungiku di waktu yang sudah malam seperti ini," tanya Nala langsung pada intinya.

"Kamu kesini sekarang juga. Reigha mabuk berat dan ... Bersama Sandra. Kamu pasti sudah paham apa maksudku. Aku akan segera kirimkan alamatnya," ucap Dandy di seberang sana yang berhasil membuat jantung Nala berdegup tidak normal.

"Baik. Kirim alamatnya sekarang juga!"

Setelah telepon terputus, Nala bergegas memakai celana jeans dan jaket bomber-nya. Dia akan mengendarai sepeda motor agar cepat sampai di tujuan. Tidak lupa, Nala juga memakai kaos tangan, sepatu, dan penutup kepala agar tidak kedinginan sebelum dipakaikan helm.

Setelah memanasi motor sport-nya, Nala memeriksa sekali lagi pesan yang sudah dikirimkan Dandy. Walau belum pernah mengunjungi tempat tersebut, Nala kenal betul dimana letak klubnya.

Dengan kecepatan 180 kilometer, lima belas menit kemudian Nala akhirnya sampai. Sudah lama sekali Nala tidak mengenakan motor sport-nya dan ketika mengendarainya lagi, Nala merasa beban yang sempat hadir di hatinya menjadi sedikit berkurang.

Setelah berada di pelataran klub, Nala menghubungi nomor Dandy lagi agar mau menjemput dirinya. Tidak mungkin Nala masuk sendirian karena banyak sekali pengunjung yang mendatangi tempat gemerlap tersebut. Nala takut hilang ditelan lautan manusia yang sedang meliuk-liukkan tubuhnya.

"Halo Mas Dandy! Aku sudah ada di luar! Tolong jemput aku bisa tidak? Aku takut masuk sendirian," jelas Nala lalu telepon terputus begitu saja.

Nala ingin mendumal namun urung ketika melihat tubuh tegap milik Dandy melambaikan tangan padanya. Nala bergegas mendekat. "Mas Reigha sekarang dimana?" tanya Nala panik.

"Ikut aku sekarang!" ajak Dandy kemudian mengajak Nala melewati lautan manusia yang begitu senang berdesak-desakan.

Nala begitu kewalahan mengikuti langkah Dandy hingga Nala memilih menarik kaos yang dikenakan pria tersebut. "Mas! Tunggu aku! Aku tertinggal!" ucap Nala yang entah mengapa justru membuat Dandy terdiam menatapnya lamat-lamat.

"Mas!" sentak Nala menyadarkan keterdiaman Dandy.

"Sorry. Ayo ikut aku!" ucap Dandy kemudian menautkan jemarinya pada jemari Nala.

Entah mengapa, Dandy merasa hatinya mendadak tak karuan saat merasakan tangannya bertaut dengan tangan Nala. Mencoba menepis rasa yang meresahkan, Dandy membawa Nala hingga sampai di depan lift.

"Reigha diajak Sandra untuk menyewa kamar. Entah mengapa, aku merasa curiga jika Sandra mempunyai niat buruk," ucap Dandy dengan telunjuk sibuk memencet angka yang akan dituju.

Nala tertegun sejenak. "Tetapi, bukankah hubungan mereka memang sudah sejauh itu?" lirih Nala seketika mendapat serangan mental.

Pintu lift terbuka ketika Nala masih sibuk dengan pemikirannya. Dandy memilih menarik tangan Nala agar segera masuk dalam benda kotak tersebut.

"Aku yakin, Reigha belum pernah melakukan sejauh itu pada Sandra. Reigha tidak akan menyentuh seorang wanita jika wanita tersebut belum sah untuknya. Apalagi, Sandra adalah wanita yang dicintai, Reigha akan sangat menjaga kehormatannya," jelas Dandy panjang lebar yang sudah tidak Nala dengar dengan baik.

Rasanya, suara Dandy dan suara degup jantungnya sedang melakukan lomba maraton, saling mengejar dan mengalahkan satu sama lain.

Pintu lift akhirnya terbuka. Dandy buru-buru menarik tangan Nala menuju kamar inap yang sudah sengaja Sandra pesan untuk menjebak Reigha. Ya, Dandy menduga-duga bahwa Sandra akan menjebak Reigha. Dandy tentu paham bagaimana sifat Sandra hingga bu Nilam tidak merestui hubungan keduanya.

"Masuk, La! Aku hanya bisa mengantarkan kamu sampai disini. Setelah ini, kamu harus berusaha sendiri mempertahankan Reigha agar tidak terjatuh lagi pada Sandra," ucap Dandy berubah serius.

Nala terlihat ketakutan yang gelagatnya disadari oleh Dandy. "Jangan takut. Kamu adalah istrinya dan wanita di dalam hanyalah masa lalunya. Kamu berhak atas Reigha sepenuhnya," ucap Dandy lagi memberi semangat.

"Kamu pasti bisa, La! Jangan biarkan Reigha jatuh ke tangan yang salah. Dia hanya bodoh saja," ucap Dandy lagi yang berhasil membuat Nala terkekeh. Setidaknya, ketegangan yang tercipta sedikit mencair karena ucapan Dandy barusan.

Dandy akhirnya berlalu dan tinggallah Nala yang berdiri di depan kamar hotel yang sudah disewa oleh Sandra untuk Reigha. Nala memejamkan mata kemudian menghembuskan napas kasar sebelum mengetuk pintu di depannya.

Tok. Tok. Tok.

Ketukan pertama belum ada jawaban hingga Nala memilih mengetuknya lagi. Nala yakin, pintu di depannya dalam keadaan terkunci. Oleh karena itu, Nala memilih mengetuk pintu juga agar Sandra mau membukakan pintu. Nala yakin, jika Sandra tahu bahwa yang berada di balik pintu adalah dirinya, Sandra pasti tidak akan membuka pintu.

Tok. Tok. Tok.

Tok. Tok. Tok.

Nala hampir putus asa karena tidak ada tanda-tanda seseorang di dalam sana akan membukanya. Namun, dugaan Nala salah ketika melihat kenop pintu berputar. Lalu,

Ceklek.

Nala sempat terkejut ketika mendapati bagian atas tubuh Sandra sudah polos. Namun, itu hanya sebentar karena sekarang Nala sudah berusaha mendorong pintu dengan sekuat tenaga hingga berhasil membuat Sandra terlempar dan berakhir tersungkur di lantai.

Nala menatap Reigha yang sudah tergeletak tak berdaya di atas ranjang berukuran king size dengan masih mengenakan pakaian lengkapnya. Nala bisa bernapas lega karena perkiraan Dandy tepat.

Tatapnya beralih pada Sandra yang kini sedang mengenakan pakaiannya kembali. "Mau apa kamu?" tanya Sandra panik.

Nala tersenyum licik. "Menyelamatkan rumah tanggaku," jawab Nala dengan mata menatap nyalang Sandra. Perlahan, Nala berjalan mendekat pada Sandra yang sudah lengkap mengenakan dress kurang bahan.

"Keluar dari sini sekarang atau aku akan bertindak tegas," ancam Nala dengan nada dinginnya.

Sandra melipat tangan di depan dada. "Silahkan saja lakukan tindakan jika kamu berani," tantang Sandra yang urat malunya sudah putus.

Dengan gigi bergemeletuk dan kemarahan yang sudah naik ke ubun-ubun, Nala mengangkat tangan dan mendaratkan tamparan keras pada pipi Sandra.

PLAK!

"Murahan!" umpat Nala geram.

Kepala Sandra sampai miring akibat tamparan keras Nala. Dengan air mata yang mulai mengumpul di pelupuk mata, Sandra menyambar tasnya dan keluar dari kamar tersebut.

...***************...

...jangan lupa dukungannya BESTie ku😍...

...****************...

Terpopuler

Comments

Micke Rouli Tua Sitompul

Micke Rouli Tua Sitompul

hajar pelakor

2024-02-21

0

Aas Azah

Aas Azah

Bagus Nala hempaskan pelakor bila perlu buang aja kelaut🤭

2022-11-12

0

Linda Yohana

Linda Yohana

bagus perempuan sepert itu harus di kasih pelajaran

2022-11-11

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal mula
2 Bab 2. Pengkhianat
3 Bab 3. Jerit kesakitan
4 Bab 4. Kamu yang gila!
5 Bab 5. Suami tidak berguna
6 Bab 6. Tidak punya hati
7 Bab 7. Orang asing
8 Bab 8. Menggagalkan rencana
9 Bab 9. Fakta yang berputar balik
10 Bab 10. Nala comeback
11 Bab 11. Ular Derik
12 Bab 12. Tertipu
13 Bab 13. Tidak akan paham
14 Bab 14. Surat perjanjian
15 Bab 15. Menggoda suami sendiri
16 Bab 16. Mencoba manja
17 Bab 17. Hari yang membahagiakan
18 Bab 18. Piknik
19 Bab 19. Bergemuruh
20 Bab 20. Terserah
21 Bab 21. Sudah selesai ya?
22 Bab 22. Mengejutkan
23 Bab 23. Pergi
24 Bab 24. Ada kami
25 Bab 25. Memohon kebahagiaan
26 Bab 26. Reparasi
27 Bab 27. Harapan baru
28 Bab 28. Janggal
29 Bab 29. Terbongkar
30 Bab 30. Merakit utuh
31 Bab 31. Mirip
32 Bab 32. Titip kembar
33 Bab 33. Kembali dipertemukan
34 Bab 34. Menyesakkan
35 Bab 35. Terlalu bodoh
36 Bab 36. Di luar kendaliku
37 Bab 37. Tak kasat mata
38 Bab 38. Deal
39 Bab 39. Restu
40 Bab 40. Bersaing secara sehat
41 Bab 41. Tampan
42 Bab 42. Makan gaji buta?
43 Bab 43. Cantik seperti bidadari
44 Bab 44. Kecil-kecilan
45 Bab 45. Tersadar
46 Bab 46. Daddy jahat
47 Bab 47. Aku bersedia
48 Bab 48. Meyakinkan diri
49 Bab 49. Aku tak peduli
50 Bab 50. Papa!
51 Bab 51. Sesal
52 Bab 52. Sudah ada rasa
53 Bab 53. Mengharu-biru
54 Bab 54. Isi hati Reigha
55 Bab 55. Aku mencintaimu
56 Bab 56. Hampa
57 Bab 57. Mempersiapkan perpisahan
58 Bab 58. Saling memaafkan
59 Bab 59. Surat dari Dandy
60 Bab 60. Diganggu
61 Bab 61. Penolakan
62 Bab 62. Sumber derita
63 Bab 63. Zia dan Zio sakit
64 Bab 64. Tamu tak terduga
65 Bab 65. Anjani
66 Bab 66. POV Sandra
67 Bab 67. Dipertemukan kembali
68 Bab 68. Tindakan bodoh
69 Bab 69. Menjalankan misi
70 Bab 70. Gelisah
71 Bab 71. Menyusul Zia
72 Bab 72. Bersekongkol
73 Bab 73. Buka lembaran baru
74 Bab 74. Dasar buaya
75 Bab 75. Menyeramkan
76 Bab 76. Mommy sayang
77 Bab 77. Tanggungjawab Tuhan
78 Bab 78. Reigha dan gombalannya
79 Bab 79. Berjanji
80 Bab 80. Yakin seratus persen
81 Bab 81. Ngopi yuk!
82 Bab 82. Membahas masa lalu
83 Bab 83. Asam lambung atau mag?
84 Bab 84. Kamu cantik
85 Bab 85. Pencuri
86 Bab 86. Sangat manis
87 Bab 87. Cemburu
88 Bab 88. Menjemput calon mantu
89 Bab 89. Menikah kembali?
90 Bab 90. Dipingit seminggu
91 Bab 91. Stay cool
92 Bab 92. SAH!
93 Bab 93. Main solo
94 Bab 94. Adonan roti?
95 Bab 95. Sayangku, Nala
96 Bab 96. Gantian
97 Bab 97. Nomor tidak dikenal
98 Bab 98. Bermain api
99 Bab 99. Pahlawan kesiangan
100 Bab 100. Untuk kalian semua
101 Bab 101. Part Nanta~ Sikap yang aneh
102 Bab 102. Part Nanta~ Ada yang patah
103 Bab 103. Part Nanta ~ Kesepakatan
104 Bab 104. Part Nala ~ Syndrom couvade
105 Bab 105. Part Nala ~ Sensitif
106 Bab 106. Perpaduan yang sempurna
107 Bab 107. Nanta!
108 Bab 108. Gara-gara cangkang cabe
109 Bab 109. Temani aku
110 Bab 110. Kegelisahan Bu Laras
111 Bab 111. Sate
112 Bab 112. Jatuh cinta?
113 Bab 113. Inikah bidadari
114 Bab 114. Permak
115 Bab 115. Part Nala ~ Mood bumil
116 Bab 116. NANTA!!
117 Bab 117. Ambigu
118 BB 118. Menjadi emak-emak
119 Bab 119. Selesai
120 Bab 120. Mengejutkan
121 Bab 121. Bagai petir
122 Bab 122. Pacar pura-pura ku
123 Bab 123. Keterdiaman Zia
124 Bab 124. Menasehati
125 Bab 125. Cemburu?
126 Bab 126. Ingin pingsan
127 Bab 127. Terima!
128 Bab 128. Nikahi aku
129 Bab 129. Lamaran
130 Bab 130. Berakhir
131 Salahkah bila aku mendua By: Ika Oktafiana
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Bab 1. Awal mula
2
Bab 2. Pengkhianat
3
Bab 3. Jerit kesakitan
4
Bab 4. Kamu yang gila!
5
Bab 5. Suami tidak berguna
6
Bab 6. Tidak punya hati
7
Bab 7. Orang asing
8
Bab 8. Menggagalkan rencana
9
Bab 9. Fakta yang berputar balik
10
Bab 10. Nala comeback
11
Bab 11. Ular Derik
12
Bab 12. Tertipu
13
Bab 13. Tidak akan paham
14
Bab 14. Surat perjanjian
15
Bab 15. Menggoda suami sendiri
16
Bab 16. Mencoba manja
17
Bab 17. Hari yang membahagiakan
18
Bab 18. Piknik
19
Bab 19. Bergemuruh
20
Bab 20. Terserah
21
Bab 21. Sudah selesai ya?
22
Bab 22. Mengejutkan
23
Bab 23. Pergi
24
Bab 24. Ada kami
25
Bab 25. Memohon kebahagiaan
26
Bab 26. Reparasi
27
Bab 27. Harapan baru
28
Bab 28. Janggal
29
Bab 29. Terbongkar
30
Bab 30. Merakit utuh
31
Bab 31. Mirip
32
Bab 32. Titip kembar
33
Bab 33. Kembali dipertemukan
34
Bab 34. Menyesakkan
35
Bab 35. Terlalu bodoh
36
Bab 36. Di luar kendaliku
37
Bab 37. Tak kasat mata
38
Bab 38. Deal
39
Bab 39. Restu
40
Bab 40. Bersaing secara sehat
41
Bab 41. Tampan
42
Bab 42. Makan gaji buta?
43
Bab 43. Cantik seperti bidadari
44
Bab 44. Kecil-kecilan
45
Bab 45. Tersadar
46
Bab 46. Daddy jahat
47
Bab 47. Aku bersedia
48
Bab 48. Meyakinkan diri
49
Bab 49. Aku tak peduli
50
Bab 50. Papa!
51
Bab 51. Sesal
52
Bab 52. Sudah ada rasa
53
Bab 53. Mengharu-biru
54
Bab 54. Isi hati Reigha
55
Bab 55. Aku mencintaimu
56
Bab 56. Hampa
57
Bab 57. Mempersiapkan perpisahan
58
Bab 58. Saling memaafkan
59
Bab 59. Surat dari Dandy
60
Bab 60. Diganggu
61
Bab 61. Penolakan
62
Bab 62. Sumber derita
63
Bab 63. Zia dan Zio sakit
64
Bab 64. Tamu tak terduga
65
Bab 65. Anjani
66
Bab 66. POV Sandra
67
Bab 67. Dipertemukan kembali
68
Bab 68. Tindakan bodoh
69
Bab 69. Menjalankan misi
70
Bab 70. Gelisah
71
Bab 71. Menyusul Zia
72
Bab 72. Bersekongkol
73
Bab 73. Buka lembaran baru
74
Bab 74. Dasar buaya
75
Bab 75. Menyeramkan
76
Bab 76. Mommy sayang
77
Bab 77. Tanggungjawab Tuhan
78
Bab 78. Reigha dan gombalannya
79
Bab 79. Berjanji
80
Bab 80. Yakin seratus persen
81
Bab 81. Ngopi yuk!
82
Bab 82. Membahas masa lalu
83
Bab 83. Asam lambung atau mag?
84
Bab 84. Kamu cantik
85
Bab 85. Pencuri
86
Bab 86. Sangat manis
87
Bab 87. Cemburu
88
Bab 88. Menjemput calon mantu
89
Bab 89. Menikah kembali?
90
Bab 90. Dipingit seminggu
91
Bab 91. Stay cool
92
Bab 92. SAH!
93
Bab 93. Main solo
94
Bab 94. Adonan roti?
95
Bab 95. Sayangku, Nala
96
Bab 96. Gantian
97
Bab 97. Nomor tidak dikenal
98
Bab 98. Bermain api
99
Bab 99. Pahlawan kesiangan
100
Bab 100. Untuk kalian semua
101
Bab 101. Part Nanta~ Sikap yang aneh
102
Bab 102. Part Nanta~ Ada yang patah
103
Bab 103. Part Nanta ~ Kesepakatan
104
Bab 104. Part Nala ~ Syndrom couvade
105
Bab 105. Part Nala ~ Sensitif
106
Bab 106. Perpaduan yang sempurna
107
Bab 107. Nanta!
108
Bab 108. Gara-gara cangkang cabe
109
Bab 109. Temani aku
110
Bab 110. Kegelisahan Bu Laras
111
Bab 111. Sate
112
Bab 112. Jatuh cinta?
113
Bab 113. Inikah bidadari
114
Bab 114. Permak
115
Bab 115. Part Nala ~ Mood bumil
116
Bab 116. NANTA!!
117
Bab 117. Ambigu
118
BB 118. Menjadi emak-emak
119
Bab 119. Selesai
120
Bab 120. Mengejutkan
121
Bab 121. Bagai petir
122
Bab 122. Pacar pura-pura ku
123
Bab 123. Keterdiaman Zia
124
Bab 124. Menasehati
125
Bab 125. Cemburu?
126
Bab 126. Ingin pingsan
127
Bab 127. Terima!
128
Bab 128. Nikahi aku
129
Bab 129. Lamaran
130
Bab 130. Berakhir
131
Salahkah bila aku mendua By: Ika Oktafiana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!