Bab 7. Orang asing

Sejak pagi, Nala masih mendiamkan Reigha. Hingga malam menjelang, Nala sama sekali tidak ada niatan untuk berbicara dengan suaminya itu. Rasanya karena terlalu banyak dikecewakan, hati Nala kebas hingga mati rasa.

Ekor mata Nala menangkap pergerakan Reigha yang memasuki kamar. Setelah itu, Reigha menyambar jaket dan kunci mobil setelah menyemprotkan parfum pada kaosnya. Tingkah Reigha seperti seorang remaja yang sedang jatuh cinta, dan mirisnya, bukan Nala orang yang Reigha cintai.

"Mau kemana kamu, Mas?" tanya Nala saat Reigha hampir mencapai pintu.

Tanpa berbalik, Reigha menjawab pertanyaan Nala. "Ke apartemen Sandra. Dia kesepian dan aku harus menemaninya," jawab Reigha kemudian berlalu begitu saja tanpa memedulikan perasaan Nala.

Sepeninggalan Reigha, Nala memilih untuk mematikan lampu kamar. Kemudian, Nala duduk di sisi ranjang dengan kaki yang masih menjuntai di lantai. Nala berusaha meresapi perasaan sesak yang kini mendera.

Selalu seperti itu setiap kali melihat Reigha pergi meninggalkannya hanya demi Sandra. Bahkan, sampai bermalam disana, berada di dalam satu selimut yang sama.

Nala sungguh merindukan sosok Reigha yang dulu. Mengapa dalam sekejap Reigha bisa berubah seperti itu? Satu hal yang masih belum Nala terima hingga saat ini.

Nala menghela napas lelah kemudian berjalan menuju balkon untuk menatap langit gelap yang selalu berhasil menenangkan gemuruh di hatinya.

Setelah duduk di salah satu kursi, Nala menopang dagu lalu melihat langit yang bertabur bintang. Hanya saja, rembulan sedang tidak menampakkan dirinya.

"Hanya malam dan bintang yang bisa menemaniku ketika realita tentangmu tidak sesuai ekspektasiku," ucap Nala sendu.

"Hal terburuk tentang mencintaimu adalah, aku tidak tahu kapan saatnya untuk melepaskan. Rasanya, aku bisa terbunuh dan mati berulangkali ketika melihat bahwa kamu tidak mempunyai rasa yang sama. Aku bahagia mencintaimu. Namun di sisi lain, aku juga sedih ketika mengetahui bahwa sumber dari bahagiamu bukankah aku, Mas," ucap Nala lagi, berharap Reigha yang saat ini sedang jauh di mata, mendengarnya.

Sedang di tempat lain, Reigha mengendarai mobilnya dengan perasan bahagia. Sejak tadi, Reigha tidak berhenti tersenyum dan bersiul karena akan bertemu sang pujaan hati.

Tidak berapa lama, Reigha sampai dan segera menuju unit apartemen milik Sandra. Setelah menekan kata sandi enam digit, Reigha melenggang masuk dan memanggil nama Sandra dengan lembut. "Sandra? Aku datang," ucap Reigha sambil mengedarkan pandangan untuk mencari sosok Sandra.

"Hai, Sayang. Kok lama sih?" rengek Sandra lalu bergelayut manja di lengan kokoh Reigha.

Reigha terkekeh. "Maaf kalau lama karena aku sengaja mampir ke toko kue untuk membelikanmu kue yang kamu suka," ucap Reigha kemudian mengangkat paperbag berisi kue merek mahal.

"Terima kasih, Sayang," ucap Sandra kemudian mengecup bibir Reigha sekilas. Kemudian, Reigha membawa Sandra menuju double sofa dengan tangan merengkuh pinggang Sandra mesra.

"Mau dimakan sekarang atau besok pagi saja?" tawar Reigha yang saat sudah duduk dengan Sandra berada di pangkuannya.

Sandra yang awalnya duduk menyamping di pangkuan Reigha, mengubah posisi duduk dengan menghadap Reigha hingga daster yang dikenakannya tersingkap dan menampakkan paha mulusnya.

"Aku makan besok pagi saja. Malam ini aku mau makan kamu saja, Ga," ucap Sandra sambil lengannya di kalungkan pada leher Reigha.

Reigha terkekeh kemudian segera mencium bibir yang sejak tadi sudah mencuri perhatiannya. Hanya sekedar ciuman bertukar saliva tanpa ada gairah membara.

Reigha sengaja menekan napsunya agar tidak sampai merusak Sandra. Hingga tangan Sandra menarik telapak tangannya agar mau menyentuh dua bongkahan kembar yang sejak tadi mendamba.

Masih dengan berciuman, tangan Reigha berhasil menyentuh benda tersebut. Reigha melepas ciuman lalu menelan saliva. "Jangan paksa aku melakukan itu atau aku akan bertindak semakin jauh dan tidak terkendali," pinta Reigha dengan tatapan sayunya.

Raut wajah Sandra nampak kecewa. Disaat napsu sudah di atas kepala, Reigha justru tidak ingin menyentuh dirinya. "Aku tidak apa-apa, Ga. Aku ingin melakukan lebih dari sekadar ciuman," ucap Sandra frustasi.

Reigha menggeleng dengan senyum tipis yang terulas. "Tidak. Aku akan melakukannya jika kita sudah sah di mata hukum maupun agama," jawab Reigha kemudian membingkai wajah Sandra.

Sandra tampak bersungut. Kemudian, dengan kasar Sandra menepis tangan Reigha yang berada di pipinya. "Kamu tidak mencintaiku, Ga. Kalau kamu mencintaiku, kamu akan melakukannya," dumal Sandra kemudian turun dari pangkuan Reigha dan berlari ke kamarnya.

"Sandra tunggu! Jangan salah paham dulu!" pekik Reigha yang seketika merasa bersalah.

Akhirnya, Reigha memilih menyusul Sandra ke kamar yang pintunya kini sudah tertutup.

Tok. Tok. Tok.

"Sandra? Tolong buka pintunya," ucap Reigha lembut.

Tidak ada jawaban dari dalam hingga Reigha memilih mengetuk pintu lagi karena pintu tersebut sudah terkunci dari dalam.

Tok. Tok. Tok.

Ceklek.

Sandra akhirnya membuka pintu tersebut. Namun, Reigha begitu terkejut ketika melihat penampilan Sandra yang tanpa sehelai benang pun menempel di tubuhnya.

"Sandra ... Apa yang kamu ... Lakukan ...." Reigha menelan saliva susah payah. Terlalu munafik jika Reigha tidak tergoda.

Sandra tersenyum manis dan membuat gerakan sensual di depan pintu. "Habiskan malam ini denganku, Ga. Mari kita ciptakan malam ini menjadi malam yang panas," ucap Sandra dengan nada manja dan mendayu-dayu.

.....................

Nala terbangun dari tidur dan melihat tempat di sebelah tempat tidurnya masih kosong. hampa seketika menyergap hatinya. "Kamu tidak pulang, Mas? semoga kamu tetap menjaga diri dari perbuatan dosa," gumam Nala kemudian menegakkan tubuh setelah merasa nyawanya terkumpul sepenuhnya.

Nala menghela napas berat. "Bagaimana hubungan ini akan membaik jika kamu saja tidak pernah ada usaha untuk memperbaiki, Mas?"

"Setiap hari aku harus berbicara sendiri layaknya orang gila," ucap Nala kemudian tersenyum masam.

memilih mengabaikan rasa sakit di hatinya, Nala berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Setengah jam kemudian, Sandra sudah selesai dari bersih-bersih diri dan berjalan menuju walk in closet.

Namun, Nala dikejutkan dengan keberadaan Reigha yang saat ini sudah melepas pakaian bagian atasnya. Mencoba mengabaikan punggung tegap tanpa kain penutup itu, Nala berjalan menuju lemari tempat pakaiannya di simpan.

Reigha sama sekali tidak terganggu dengan keberadaan Nala dan memakai kemeja kerjanya hingga rapi.

Saat Reigha akan keluar dari walk in closet, Nala segera mencegahnya dengan pertanyaan. "Kamu tidur dimana semalam, Mas?" tanya Nala sambil menatap punggung Reigha.

"Di apartemen Sandra," jawab Reigha kemudian berlalu begitu saja, mengabaikan Nala yang masih setia menatap punggung yang kini berjalan menjauh.

"Kita bagai orang asing setelah dulu begitu dekat seakan tanpa sekat. Padahal, kita adalah suami istri, Mas," monolog Nala kemudian memilih untuk segera memakai bajunya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

🛵🛵🛵🛵

jangan lupa kasih like, komen, vote, dan dukunganya ya😍

beri komentar kalian tentang sikap Reigha maupun Nala.

yuk kasih jalan keluar untuk rumah tangga mereka🤭

Terpopuler

Comments

Sulfia Nuriawati

Sulfia Nuriawati

laki² kalo udah jumpa sm furst live nya jd kyk abg lupa diri,odhal blm tentu tu awewe tulzs yg ada cm obsesi atw mw hartanya aja, byk kejdan d dunia nyata, akhirnya dpt oepesan kosong

2024-01-10

0

Wo Lee Meyce

Wo Lee Meyce

satu bodoh dan yg satu brengsek😡😡

2023-09-15

0

Aas Azah

Aas Azah

reigha dulu kamu sudah menerima istrimu, walaupun kalian di jodohkan,tapi kenapa berubah setelah cinta masa lalumu hadir kembali🥺,apa kamu tidak merasa bersalah telah menzholimi istri mu

2022-11-09

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal mula
2 Bab 2. Pengkhianat
3 Bab 3. Jerit kesakitan
4 Bab 4. Kamu yang gila!
5 Bab 5. Suami tidak berguna
6 Bab 6. Tidak punya hati
7 Bab 7. Orang asing
8 Bab 8. Menggagalkan rencana
9 Bab 9. Fakta yang berputar balik
10 Bab 10. Nala comeback
11 Bab 11. Ular Derik
12 Bab 12. Tertipu
13 Bab 13. Tidak akan paham
14 Bab 14. Surat perjanjian
15 Bab 15. Menggoda suami sendiri
16 Bab 16. Mencoba manja
17 Bab 17. Hari yang membahagiakan
18 Bab 18. Piknik
19 Bab 19. Bergemuruh
20 Bab 20. Terserah
21 Bab 21. Sudah selesai ya?
22 Bab 22. Mengejutkan
23 Bab 23. Pergi
24 Bab 24. Ada kami
25 Bab 25. Memohon kebahagiaan
26 Bab 26. Reparasi
27 Bab 27. Harapan baru
28 Bab 28. Janggal
29 Bab 29. Terbongkar
30 Bab 30. Merakit utuh
31 Bab 31. Mirip
32 Bab 32. Titip kembar
33 Bab 33. Kembali dipertemukan
34 Bab 34. Menyesakkan
35 Bab 35. Terlalu bodoh
36 Bab 36. Di luar kendaliku
37 Bab 37. Tak kasat mata
38 Bab 38. Deal
39 Bab 39. Restu
40 Bab 40. Bersaing secara sehat
41 Bab 41. Tampan
42 Bab 42. Makan gaji buta?
43 Bab 43. Cantik seperti bidadari
44 Bab 44. Kecil-kecilan
45 Bab 45. Tersadar
46 Bab 46. Daddy jahat
47 Bab 47. Aku bersedia
48 Bab 48. Meyakinkan diri
49 Bab 49. Aku tak peduli
50 Bab 50. Papa!
51 Bab 51. Sesal
52 Bab 52. Sudah ada rasa
53 Bab 53. Mengharu-biru
54 Bab 54. Isi hati Reigha
55 Bab 55. Aku mencintaimu
56 Bab 56. Hampa
57 Bab 57. Mempersiapkan perpisahan
58 Bab 58. Saling memaafkan
59 Bab 59. Surat dari Dandy
60 Bab 60. Diganggu
61 Bab 61. Penolakan
62 Bab 62. Sumber derita
63 Bab 63. Zia dan Zio sakit
64 Bab 64. Tamu tak terduga
65 Bab 65. Anjani
66 Bab 66. POV Sandra
67 Bab 67. Dipertemukan kembali
68 Bab 68. Tindakan bodoh
69 Bab 69. Menjalankan misi
70 Bab 70. Gelisah
71 Bab 71. Menyusul Zia
72 Bab 72. Bersekongkol
73 Bab 73. Buka lembaran baru
74 Bab 74. Dasar buaya
75 Bab 75. Menyeramkan
76 Bab 76. Mommy sayang
77 Bab 77. Tanggungjawab Tuhan
78 Bab 78. Reigha dan gombalannya
79 Bab 79. Berjanji
80 Bab 80. Yakin seratus persen
81 Bab 81. Ngopi yuk!
82 Bab 82. Membahas masa lalu
83 Bab 83. Asam lambung atau mag?
84 Bab 84. Kamu cantik
85 Bab 85. Pencuri
86 Bab 86. Sangat manis
87 Bab 87. Cemburu
88 Bab 88. Menjemput calon mantu
89 Bab 89. Menikah kembali?
90 Bab 90. Dipingit seminggu
91 Bab 91. Stay cool
92 Bab 92. SAH!
93 Bab 93. Main solo
94 Bab 94. Adonan roti?
95 Bab 95. Sayangku, Nala
96 Bab 96. Gantian
97 Bab 97. Nomor tidak dikenal
98 Bab 98. Bermain api
99 Bab 99. Pahlawan kesiangan
100 Bab 100. Untuk kalian semua
101 Bab 101. Part Nanta~ Sikap yang aneh
102 Bab 102. Part Nanta~ Ada yang patah
103 Bab 103. Part Nanta ~ Kesepakatan
104 Bab 104. Part Nala ~ Syndrom couvade
105 Bab 105. Part Nala ~ Sensitif
106 Bab 106. Perpaduan yang sempurna
107 Bab 107. Nanta!
108 Bab 108. Gara-gara cangkang cabe
109 Bab 109. Temani aku
110 Bab 110. Kegelisahan Bu Laras
111 Bab 111. Sate
112 Bab 112. Jatuh cinta?
113 Bab 113. Inikah bidadari
114 Bab 114. Permak
115 Bab 115. Part Nala ~ Mood bumil
116 Bab 116. NANTA!!
117 Bab 117. Ambigu
118 BB 118. Menjadi emak-emak
119 Bab 119. Selesai
120 Bab 120. Mengejutkan
121 Bab 121. Bagai petir
122 Bab 122. Pacar pura-pura ku
123 Bab 123. Keterdiaman Zia
124 Bab 124. Menasehati
125 Bab 125. Cemburu?
126 Bab 126. Ingin pingsan
127 Bab 127. Terima!
128 Bab 128. Nikahi aku
129 Bab 129. Lamaran
130 Bab 130. Berakhir
131 Salahkah bila aku mendua By: Ika Oktafiana
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Bab 1. Awal mula
2
Bab 2. Pengkhianat
3
Bab 3. Jerit kesakitan
4
Bab 4. Kamu yang gila!
5
Bab 5. Suami tidak berguna
6
Bab 6. Tidak punya hati
7
Bab 7. Orang asing
8
Bab 8. Menggagalkan rencana
9
Bab 9. Fakta yang berputar balik
10
Bab 10. Nala comeback
11
Bab 11. Ular Derik
12
Bab 12. Tertipu
13
Bab 13. Tidak akan paham
14
Bab 14. Surat perjanjian
15
Bab 15. Menggoda suami sendiri
16
Bab 16. Mencoba manja
17
Bab 17. Hari yang membahagiakan
18
Bab 18. Piknik
19
Bab 19. Bergemuruh
20
Bab 20. Terserah
21
Bab 21. Sudah selesai ya?
22
Bab 22. Mengejutkan
23
Bab 23. Pergi
24
Bab 24. Ada kami
25
Bab 25. Memohon kebahagiaan
26
Bab 26. Reparasi
27
Bab 27. Harapan baru
28
Bab 28. Janggal
29
Bab 29. Terbongkar
30
Bab 30. Merakit utuh
31
Bab 31. Mirip
32
Bab 32. Titip kembar
33
Bab 33. Kembali dipertemukan
34
Bab 34. Menyesakkan
35
Bab 35. Terlalu bodoh
36
Bab 36. Di luar kendaliku
37
Bab 37. Tak kasat mata
38
Bab 38. Deal
39
Bab 39. Restu
40
Bab 40. Bersaing secara sehat
41
Bab 41. Tampan
42
Bab 42. Makan gaji buta?
43
Bab 43. Cantik seperti bidadari
44
Bab 44. Kecil-kecilan
45
Bab 45. Tersadar
46
Bab 46. Daddy jahat
47
Bab 47. Aku bersedia
48
Bab 48. Meyakinkan diri
49
Bab 49. Aku tak peduli
50
Bab 50. Papa!
51
Bab 51. Sesal
52
Bab 52. Sudah ada rasa
53
Bab 53. Mengharu-biru
54
Bab 54. Isi hati Reigha
55
Bab 55. Aku mencintaimu
56
Bab 56. Hampa
57
Bab 57. Mempersiapkan perpisahan
58
Bab 58. Saling memaafkan
59
Bab 59. Surat dari Dandy
60
Bab 60. Diganggu
61
Bab 61. Penolakan
62
Bab 62. Sumber derita
63
Bab 63. Zia dan Zio sakit
64
Bab 64. Tamu tak terduga
65
Bab 65. Anjani
66
Bab 66. POV Sandra
67
Bab 67. Dipertemukan kembali
68
Bab 68. Tindakan bodoh
69
Bab 69. Menjalankan misi
70
Bab 70. Gelisah
71
Bab 71. Menyusul Zia
72
Bab 72. Bersekongkol
73
Bab 73. Buka lembaran baru
74
Bab 74. Dasar buaya
75
Bab 75. Menyeramkan
76
Bab 76. Mommy sayang
77
Bab 77. Tanggungjawab Tuhan
78
Bab 78. Reigha dan gombalannya
79
Bab 79. Berjanji
80
Bab 80. Yakin seratus persen
81
Bab 81. Ngopi yuk!
82
Bab 82. Membahas masa lalu
83
Bab 83. Asam lambung atau mag?
84
Bab 84. Kamu cantik
85
Bab 85. Pencuri
86
Bab 86. Sangat manis
87
Bab 87. Cemburu
88
Bab 88. Menjemput calon mantu
89
Bab 89. Menikah kembali?
90
Bab 90. Dipingit seminggu
91
Bab 91. Stay cool
92
Bab 92. SAH!
93
Bab 93. Main solo
94
Bab 94. Adonan roti?
95
Bab 95. Sayangku, Nala
96
Bab 96. Gantian
97
Bab 97. Nomor tidak dikenal
98
Bab 98. Bermain api
99
Bab 99. Pahlawan kesiangan
100
Bab 100. Untuk kalian semua
101
Bab 101. Part Nanta~ Sikap yang aneh
102
Bab 102. Part Nanta~ Ada yang patah
103
Bab 103. Part Nanta ~ Kesepakatan
104
Bab 104. Part Nala ~ Syndrom couvade
105
Bab 105. Part Nala ~ Sensitif
106
Bab 106. Perpaduan yang sempurna
107
Bab 107. Nanta!
108
Bab 108. Gara-gara cangkang cabe
109
Bab 109. Temani aku
110
Bab 110. Kegelisahan Bu Laras
111
Bab 111. Sate
112
Bab 112. Jatuh cinta?
113
Bab 113. Inikah bidadari
114
Bab 114. Permak
115
Bab 115. Part Nala ~ Mood bumil
116
Bab 116. NANTA!!
117
Bab 117. Ambigu
118
BB 118. Menjadi emak-emak
119
Bab 119. Selesai
120
Bab 120. Mengejutkan
121
Bab 121. Bagai petir
122
Bab 122. Pacar pura-pura ku
123
Bab 123. Keterdiaman Zia
124
Bab 124. Menasehati
125
Bab 125. Cemburu?
126
Bab 126. Ingin pingsan
127
Bab 127. Terima!
128
Bab 128. Nikahi aku
129
Bab 129. Lamaran
130
Bab 130. Berakhir
131
Salahkah bila aku mendua By: Ika Oktafiana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!