Bab 4. Kamu yang gila!

"Ya Allah, Bu Nala!" pekik bi Ati panik.

Pak Rudi yang saat ini sedang menikmati kopinya terpaksa mendekat ke arah sumber suara. "Bu Nala!" pekik pak Rudi ikut panik.

Nala sudah meringis menahan sakit di sekujur tubuhnya. Tapi, sakit itu tidak sebanding dengan rasa sakit di hatinya. Sungguh, ini merupakan perlakuan kasar Reigha yang pertama kalinya. Sebelumnya, Reigha tidak pernah sekasar ini padanya.

Mata Nala berkaca-kaca hingga detik berikutnya, Nala sudah menangis kesakitan.

"Bu Nala? Bu Nala terluka parah. Kita ke rumah sakit sekarang," ucap bi Ati panik.

Nala hanya mengangguk menanggapi. Keadaan hatinya sudah terlalu sakit hingga tidak sempat melihat bagaimana luka di tubuhnya. Sepanjang perjalanan, Nala hanya diam menikmati rasa sakit yang menderanya. Rasa sakit di tubuh sekaligus hatinya. Nala begitu kecewa pada Reigha yang sudah sengaja melukainya.

"Bu? Mengapa bisa sampai seperti itu?" tanya bi Ati khawatir.

Nala hanya tersenyum tipis, tidak berniat membalas ucapan bi Ati. Lebih tepatnya, Nala belum siap menceritakan masalah rumah tangganya.

Setelah berada di rumah sakit, Nala akhirnya mendapat penanganan dan harus dirawat paling lama dua hari. Nala menyetujui saran dokter karena dengan begitu, Nala punya waktu untuk menyendiri.

Akhirnya, Nala menyuruh bi Ati dan pak Rudi untuk pulang terlebih dahulu. Nala ingin diberi waktu sendiri walau itu berada dalam rumah sakit. Hatinya masih terasa sesak ketika mengingat Reigha yang telah dengan sengaja menyerempet tubuhnya.

"Aku tidak habis pikir dengan sikap kamu yang sekarang, Mas. Kamu sudah benar-benar berubah," monolog Nala dengan air mata yang tidak berhenti menetes.

"Aku mau lihat. Apakah kamu akan datang kesini dan mencariku?" sambungnya lagi.

Ya, Nala berpesan pada bi Ati maupun pak Yanto agar tidak memberitahukan keberadaannya. Nala sedang tidak ingin melihat Reigha, suaminya. Rasa kecewa, sedih, sakit hati seakan sedang mendominasi relung hatinya.

Di tempat lain, Reigha baru saja memasuki rumahnya. Setelah memarkirkan mobil, Reigha langsung masuk dan menuju kamarnya. Keadaan rumah sudah gelap. Hanya menyisakan lampu corner yang cahayanya pendar.

Wajar. Malam sudah semakin larut dan ketika Reigha melihat jam di pergelangan tangannya, waktu sudah menunjukkan pukul sebelas tepat.

Reigha bergegas menuju kamarnya. Saat pintu terbuka, keadaan ruangan sangat gelap hingga mengira jika Nala sudah tertidur. Akhirnya, Reigha memilih untuk menghidupkan lampu corner agar ruangan sedikit lebih terang tanpa mengganggu Nala yang sudah tertidur.

Saat lampu menyala, alis Reigha bertaut ketika melihat kasur yang harusnya di tempati Nala masih terlihat rapi. "Nala kemana malam-malam begini?" tanya Reigha heran.

"Apa dia masih marah padaku? Mengapa dia marah?" tanya Reigha merasa tidak habis pikir sikap Nala.

Akhirnya, Reigha memutuskan untuk menelepon Nala. Bagaimanapun, Nala tetaplah istri yang masih menjadi tanggung jawabnya.

Hingga dering kelima, belum ada tanda-tanda Nala akan menerima telepon. Yang ada, hanya suara operator yang menginterupsi. Reigha menghela napasnya kasar. "Kamu kemana sih, Nala! Jangan membuatku repot dengan ulahmu!" kesalnya pada Nala.

Daripada pusing memikirkan Nala, Reigha memilih untuk berganti pakaian dan pergi tidur. Namun, hingga waktu menunjukkan pukul dua pagi, Reigha belum juga terlelap. Matanya seperti memaksa agar tubuh Reigha tetap terjaga.

Karena merasa percuma, Reigha bangkit dari ranjang menuju kamar di sebelah garasi, yaitu kamar pak Rudi. Reigha akan bertanya dimana keberadaan istri yang sudah merepotkannya itu.

"Pak Rudi! Pak Rudi! Bangun, Pak!" ucap Reigha sedikit mengeraskan volume suaranya.

Pintu terbuka menampakkan pak Rudi yang saat ini matanya masih terpejam. "Ada apa ya, Pak?" tanya pak Rudi sambil tangannya mengucek kelopak mata.

"Bapak tahu dimana keberadaan istri saya tidak? Malam-malam seperti ini dia belum pulang. Heran saya," ucap Reigha terdengar kesal.

Pak Rudi yang awalnya masih mengantuk, mendadak matanya terbuka lebar ketika nama Nala ditanyakan. Pak Rudi menatap Reigha dengan tatapan datarnya. "Bu Nala di rumah sakit," jawabnya datar.

"Siapa yang sakit?" tanya Reigha dengan dahi mengkerut bingung.

Pak Rudi tampak tidak terima dengan pertanyaan Reigha. Namun, dia tetap menjawabnya agar Reigha segera bertanggungjawab atas perbuatannya. "Bu Nala yang sakit. Tadi siang keserempet mobil Pak Reigha. Apa Bapak sudah amnesia?" tanya pak Rudi kesal.

Reigha membelalak tak percaya. "Yang benar saja, Pak? Jangan berbohong," jawab Reigha masih belum percaya.

"Silahkan dicek sendiri saja, Pak. Nanti Bapak juga akan tahu," ucap pak Rudi kemudian masuk untuk megambil sesuatu.

"Ini rumah sakit beserta kamar inapnya," sambungnya lagi sambil menyodorkan secarik kertas alamat rumah sakit tempat Nala dirawat.

Tanpa menunggu lama, Reigha bergegas menjalankan mobilnya menuju rumah sakit yang sudah pak Rudi beritahukan. Dua puluh menit kemudian, Reigha sudah sampai dan langsung mencari ruangan tempat Nala dirawat inap.

Tidak sulit menemukannya karena saat ini Reigha sudah berdiri di depan ruangan tersebut. Ruangan tempat Nala dirawat merupakan kamar VIP sehingga, hanya ada Nala di dalam kamar tersebut.

Ceklek.

Reigha membuka pintu ruangan hingga sosok Nala kini terlihat. Dia sedang duduk di atas brankar dengan tatapan kosong. Jangan lupakan perban yang saat ini sudah membungkus kaki dan tangan sebelah kirinya.

"Nala?" panggil Reigha lembut ketika tahu bahwa Nala belum tertidur walau waktu sudah dini hari.

Nala menatap sekilas pada seseorang yang sudah menorehkan luka dalam di hatinya. Setelah itu, Nala kembali melamun memikirkan jalan hidup yang sudah terlanjur di pilih.

Nala mendengar langkah kaki dari sepatu pantofel mendekat dan ekor mata Nala bisa menangkap sosok yang kini sudah berdiri di sampingnya.

"Nala? Kamu baik-baik saja?" tanya Reigha yang kini sudah duduk di kursi yang terletak di sebelah brankar. Nala bergeming, masih sibuk dengan dunianya sendiri.

"Nala? Tolong jawab aku. Jangan buat aku khawatir," tanya Reigha lagi merasa kesal karena tidak ada jawaban dari Nala.

Nala tersenyum jengah. "Kamu khawatir padaku atau khawatir ibu dan mama tahu?" Nala melontarkan pertanyaan bernada sarkasme.

"Kamu bicara apa sih, La!" sentak Reigha tidak terima.

Nala tersenyum getir. Kamu sudah menyakitiku," ucap Nala kemudian air matanya ikut jatuh mengalir di permukaan kulit wajahnya.

"Aku tidak sengaja, La. Aku tidak tahu jika kamu terserempet mobilku," ucap Reigha mencari pembelaan diri.

"Lebih baik aku beritahukan semua kelakuan kamu pada ibu dan mama," ucap Nala bersungguh-sungguh.

Reigha terlihat tidak terima. "Jangan gila kamu!" sentak Reigha tidak terima.

"Kamu yang gila!" jawab Nala tak mau kalah meninggikan suaranya.

"Kamu yang gila, bukan aku. Kamu yang sudah bermain api terlebih dahulu tanpa memikirkan bagaimana perasaanku. Apa pernah kamu tanya bagiamana perasaanku? Tidak, Mas. Kamu sama sekali tidak peduli dengan itu," ucap Nala menumpahkan air matanya.

"Bahkan, laranganku sama sekali tidak didengar olehmu. Aku kecewa, Mas,"

Terpopuler

Comments

Wo Lee Meyce

Wo Lee Meyce

perempuan yg bodoh karna cinta,,macm laki du dunia cuma satu ja,,,laki gila ju mau di belain

2023-09-15

0

Shautul Islah

Shautul Islah

laki2 gila

2023-01-06

0

Aas Azah

Aas Azah

reigha kamu sudah memutuskan untuk berumah tangga harus nya kamu melupakan masa lalu mu, jangan bermain api yang membakar rumah tangga mu🙄

2022-11-07

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal mula
2 Bab 2. Pengkhianat
3 Bab 3. Jerit kesakitan
4 Bab 4. Kamu yang gila!
5 Bab 5. Suami tidak berguna
6 Bab 6. Tidak punya hati
7 Bab 7. Orang asing
8 Bab 8. Menggagalkan rencana
9 Bab 9. Fakta yang berputar balik
10 Bab 10. Nala comeback
11 Bab 11. Ular Derik
12 Bab 12. Tertipu
13 Bab 13. Tidak akan paham
14 Bab 14. Surat perjanjian
15 Bab 15. Menggoda suami sendiri
16 Bab 16. Mencoba manja
17 Bab 17. Hari yang membahagiakan
18 Bab 18. Piknik
19 Bab 19. Bergemuruh
20 Bab 20. Terserah
21 Bab 21. Sudah selesai ya?
22 Bab 22. Mengejutkan
23 Bab 23. Pergi
24 Bab 24. Ada kami
25 Bab 25. Memohon kebahagiaan
26 Bab 26. Reparasi
27 Bab 27. Harapan baru
28 Bab 28. Janggal
29 Bab 29. Terbongkar
30 Bab 30. Merakit utuh
31 Bab 31. Mirip
32 Bab 32. Titip kembar
33 Bab 33. Kembali dipertemukan
34 Bab 34. Menyesakkan
35 Bab 35. Terlalu bodoh
36 Bab 36. Di luar kendaliku
37 Bab 37. Tak kasat mata
38 Bab 38. Deal
39 Bab 39. Restu
40 Bab 40. Bersaing secara sehat
41 Bab 41. Tampan
42 Bab 42. Makan gaji buta?
43 Bab 43. Cantik seperti bidadari
44 Bab 44. Kecil-kecilan
45 Bab 45. Tersadar
46 Bab 46. Daddy jahat
47 Bab 47. Aku bersedia
48 Bab 48. Meyakinkan diri
49 Bab 49. Aku tak peduli
50 Bab 50. Papa!
51 Bab 51. Sesal
52 Bab 52. Sudah ada rasa
53 Bab 53. Mengharu-biru
54 Bab 54. Isi hati Reigha
55 Bab 55. Aku mencintaimu
56 Bab 56. Hampa
57 Bab 57. Mempersiapkan perpisahan
58 Bab 58. Saling memaafkan
59 Bab 59. Surat dari Dandy
60 Bab 60. Diganggu
61 Bab 61. Penolakan
62 Bab 62. Sumber derita
63 Bab 63. Zia dan Zio sakit
64 Bab 64. Tamu tak terduga
65 Bab 65. Anjani
66 Bab 66. POV Sandra
67 Bab 67. Dipertemukan kembali
68 Bab 68. Tindakan bodoh
69 Bab 69. Menjalankan misi
70 Bab 70. Gelisah
71 Bab 71. Menyusul Zia
72 Bab 72. Bersekongkol
73 Bab 73. Buka lembaran baru
74 Bab 74. Dasar buaya
75 Bab 75. Menyeramkan
76 Bab 76. Mommy sayang
77 Bab 77. Tanggungjawab Tuhan
78 Bab 78. Reigha dan gombalannya
79 Bab 79. Berjanji
80 Bab 80. Yakin seratus persen
81 Bab 81. Ngopi yuk!
82 Bab 82. Membahas masa lalu
83 Bab 83. Asam lambung atau mag?
84 Bab 84. Kamu cantik
85 Bab 85. Pencuri
86 Bab 86. Sangat manis
87 Bab 87. Cemburu
88 Bab 88. Menjemput calon mantu
89 Bab 89. Menikah kembali?
90 Bab 90. Dipingit seminggu
91 Bab 91. Stay cool
92 Bab 92. SAH!
93 Bab 93. Main solo
94 Bab 94. Adonan roti?
95 Bab 95. Sayangku, Nala
96 Bab 96. Gantian
97 Bab 97. Nomor tidak dikenal
98 Bab 98. Bermain api
99 Bab 99. Pahlawan kesiangan
100 Bab 100. Untuk kalian semua
101 Bab 101. Part Nanta~ Sikap yang aneh
102 Bab 102. Part Nanta~ Ada yang patah
103 Bab 103. Part Nanta ~ Kesepakatan
104 Bab 104. Part Nala ~ Syndrom couvade
105 Bab 105. Part Nala ~ Sensitif
106 Bab 106. Perpaduan yang sempurna
107 Bab 107. Nanta!
108 Bab 108. Gara-gara cangkang cabe
109 Bab 109. Temani aku
110 Bab 110. Kegelisahan Bu Laras
111 Bab 111. Sate
112 Bab 112. Jatuh cinta?
113 Bab 113. Inikah bidadari
114 Bab 114. Permak
115 Bab 115. Part Nala ~ Mood bumil
116 Bab 116. NANTA!!
117 Bab 117. Ambigu
118 BB 118. Menjadi emak-emak
119 Bab 119. Selesai
120 Bab 120. Mengejutkan
121 Bab 121. Bagai petir
122 Bab 122. Pacar pura-pura ku
123 Bab 123. Keterdiaman Zia
124 Bab 124. Menasehati
125 Bab 125. Cemburu?
126 Bab 126. Ingin pingsan
127 Bab 127. Terima!
128 Bab 128. Nikahi aku
129 Bab 129. Lamaran
130 Bab 130. Berakhir
131 Salahkah bila aku mendua By: Ika Oktafiana
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Bab 1. Awal mula
2
Bab 2. Pengkhianat
3
Bab 3. Jerit kesakitan
4
Bab 4. Kamu yang gila!
5
Bab 5. Suami tidak berguna
6
Bab 6. Tidak punya hati
7
Bab 7. Orang asing
8
Bab 8. Menggagalkan rencana
9
Bab 9. Fakta yang berputar balik
10
Bab 10. Nala comeback
11
Bab 11. Ular Derik
12
Bab 12. Tertipu
13
Bab 13. Tidak akan paham
14
Bab 14. Surat perjanjian
15
Bab 15. Menggoda suami sendiri
16
Bab 16. Mencoba manja
17
Bab 17. Hari yang membahagiakan
18
Bab 18. Piknik
19
Bab 19. Bergemuruh
20
Bab 20. Terserah
21
Bab 21. Sudah selesai ya?
22
Bab 22. Mengejutkan
23
Bab 23. Pergi
24
Bab 24. Ada kami
25
Bab 25. Memohon kebahagiaan
26
Bab 26. Reparasi
27
Bab 27. Harapan baru
28
Bab 28. Janggal
29
Bab 29. Terbongkar
30
Bab 30. Merakit utuh
31
Bab 31. Mirip
32
Bab 32. Titip kembar
33
Bab 33. Kembali dipertemukan
34
Bab 34. Menyesakkan
35
Bab 35. Terlalu bodoh
36
Bab 36. Di luar kendaliku
37
Bab 37. Tak kasat mata
38
Bab 38. Deal
39
Bab 39. Restu
40
Bab 40. Bersaing secara sehat
41
Bab 41. Tampan
42
Bab 42. Makan gaji buta?
43
Bab 43. Cantik seperti bidadari
44
Bab 44. Kecil-kecilan
45
Bab 45. Tersadar
46
Bab 46. Daddy jahat
47
Bab 47. Aku bersedia
48
Bab 48. Meyakinkan diri
49
Bab 49. Aku tak peduli
50
Bab 50. Papa!
51
Bab 51. Sesal
52
Bab 52. Sudah ada rasa
53
Bab 53. Mengharu-biru
54
Bab 54. Isi hati Reigha
55
Bab 55. Aku mencintaimu
56
Bab 56. Hampa
57
Bab 57. Mempersiapkan perpisahan
58
Bab 58. Saling memaafkan
59
Bab 59. Surat dari Dandy
60
Bab 60. Diganggu
61
Bab 61. Penolakan
62
Bab 62. Sumber derita
63
Bab 63. Zia dan Zio sakit
64
Bab 64. Tamu tak terduga
65
Bab 65. Anjani
66
Bab 66. POV Sandra
67
Bab 67. Dipertemukan kembali
68
Bab 68. Tindakan bodoh
69
Bab 69. Menjalankan misi
70
Bab 70. Gelisah
71
Bab 71. Menyusul Zia
72
Bab 72. Bersekongkol
73
Bab 73. Buka lembaran baru
74
Bab 74. Dasar buaya
75
Bab 75. Menyeramkan
76
Bab 76. Mommy sayang
77
Bab 77. Tanggungjawab Tuhan
78
Bab 78. Reigha dan gombalannya
79
Bab 79. Berjanji
80
Bab 80. Yakin seratus persen
81
Bab 81. Ngopi yuk!
82
Bab 82. Membahas masa lalu
83
Bab 83. Asam lambung atau mag?
84
Bab 84. Kamu cantik
85
Bab 85. Pencuri
86
Bab 86. Sangat manis
87
Bab 87. Cemburu
88
Bab 88. Menjemput calon mantu
89
Bab 89. Menikah kembali?
90
Bab 90. Dipingit seminggu
91
Bab 91. Stay cool
92
Bab 92. SAH!
93
Bab 93. Main solo
94
Bab 94. Adonan roti?
95
Bab 95. Sayangku, Nala
96
Bab 96. Gantian
97
Bab 97. Nomor tidak dikenal
98
Bab 98. Bermain api
99
Bab 99. Pahlawan kesiangan
100
Bab 100. Untuk kalian semua
101
Bab 101. Part Nanta~ Sikap yang aneh
102
Bab 102. Part Nanta~ Ada yang patah
103
Bab 103. Part Nanta ~ Kesepakatan
104
Bab 104. Part Nala ~ Syndrom couvade
105
Bab 105. Part Nala ~ Sensitif
106
Bab 106. Perpaduan yang sempurna
107
Bab 107. Nanta!
108
Bab 108. Gara-gara cangkang cabe
109
Bab 109. Temani aku
110
Bab 110. Kegelisahan Bu Laras
111
Bab 111. Sate
112
Bab 112. Jatuh cinta?
113
Bab 113. Inikah bidadari
114
Bab 114. Permak
115
Bab 115. Part Nala ~ Mood bumil
116
Bab 116. NANTA!!
117
Bab 117. Ambigu
118
BB 118. Menjadi emak-emak
119
Bab 119. Selesai
120
Bab 120. Mengejutkan
121
Bab 121. Bagai petir
122
Bab 122. Pacar pura-pura ku
123
Bab 123. Keterdiaman Zia
124
Bab 124. Menasehati
125
Bab 125. Cemburu?
126
Bab 126. Ingin pingsan
127
Bab 127. Terima!
128
Bab 128. Nikahi aku
129
Bab 129. Lamaran
130
Bab 130. Berakhir
131
Salahkah bila aku mendua By: Ika Oktafiana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!