Bab 3. Jerit kesakitan

Hari minggu akhirnya tiba. Beberapa hari ini, Reigha jarang tidur di rumah setelah pengakuannya yang ingin kembali bersama Sandra. Disaat Reigha bisa terbang tinggi bersama kekasihnya, Nala masih saja berkubang dengan rasa cintanya untuk Reigha.

Nala seperti punya kewajiban untuk mengekang Reigha agar selalu dalam genggamannya. Ya, Nala sudah berpikir untuk masalah rumah tangga yang sedang dihadapinya. Nala bertekad untuk memberikan ruang dan membuat Reigha kembali padanya. Bagaimanapun, Nala-lah yang lebih berhak atas Reigha terlepas apakah Reigha mencintai dirinya atau tidak.

Nala sudah bangun pagi dan membersihkan diri agar terlihat lebih menarik. Nala juga sudah pergi ke salon untuk memotong rambut panjangnya hingga sebahu. Terbukti, potongan rambut sebahu berhasil membuat Nala terlihat lebih fresh dari biasanya.

Setelah memakai dress dan riasan tipis, Nala melirik pada Reigha yang saat ini masih tertidur pulas. Nala tersenyum tipis kemudian berjalan mendekat. "Hari baru sudah dimulai. Akan aku buktikan bahwa aku bisa membawamu pulang kembali bersamaku," gumam Nala sambil mengelus pipi Reigha lembut.

Reigha yang merasa terganggu, menggeliat lalu matanya perlahan terbuka. Hal yang pertama kali dilihatnya adalah Nala yang saat ini sedang tersenyum dengan jarak yang begitu dekat dengannya.

Reigha menjauhkan kepala terkejut. "Sedang apa kamu? Mengapa dekat sekali?" tanya Reigha panik.

Nala mencebikkan bibir kesal. "Memangnya salah jika aku ingin menatap wajahmu, Mas? Kamu 'kan masih suamiku," jawab Nala kemudian berdiri sambil kedua lengannya terlipat di depan dada.

"Hari ini kamu tidak boleh kemana-mana. Ibu mau datang bersama Nanta," ucap Nala hingga membuat Reigha menunjukkan raut tidak terima.

"Kamu 'kan bisa memberi alasan bahwa aku sedang bekerja. Mengapa aku harus menemui ibumu?" tanya Reigha yang tidak biasanya. Jujur, Nala merasa sakit hati dengan ucapan Reigha yang tanpa sadar sudah mengatakan bahwa Reigha tidak menganggap ibu Nala sebagai ibunya juga.

Dengan tatapan sedih, Nala kembali bersuara. "Apa ibuku sudah tidak menjadi ibumu lagi? Mengapa harus seperti itu?" tanya Nala dengan bibir bergetar menahan tangis.

"Bukan seperti itu maksudku. Tapi —" sangkal Reigha yang segera dihentikan oleh Nala dengan mengangkat telapak tangan agar Reigha berhenti bicara.

"Jangan banyak bicara, Mas. Ikuti saja atau akan aku ceritakan semuanya ulah kamu pada ibu dan mama," ancam Nala kemudian berlalu meninggalkan Reigha yang terlihat begitu kesal.

Untuk sesaat, Nala merasa menang karena bisa menahan Reigha untuk tetap di rumah saat hari Minggu. Karena Nala yakin, hari ini Reigha pasti akan menemui Sandra lagi dan menghabiskan waktu dengan bahagia. Sedang dirinya, hanya bisa meratapi rumah tangga yang berada di ambang jurang.

Nala terkadang berpikir apakah Reigha tidak memikirkan perasaanya? Baiklah, untuk hari ini Nala tidak mau ambil pusing soal itu. Dia harus menyuruh bi Ati untuk masak.

Hingga pukul sembilan pagi, bu Larasati dan Ananta akhirnya datang. Bu Larasati merupakan ibu kandung Nala yang sudah menjadi janda karena ayah Nala sudah meninggal dunia. Sedang Ananta, atau yang kerab di panggil Nanta, merupakan adik laki-laki Nala yang masih duduk di bangku sekolah SMA kelas 3.

"Assalamualaikum," ucap bu Laras dan Nanta hampir bersamaan. Nala menyambut dua orang tersayangnya dengan hangat.

"Waalaikumsalam. Masuk, Bu, Nan," ucap Nala lembut.

"Ibu apa kabar?" tanya Nala lalu berhambur memeluk sang ibunda yang telah melahirkannya.

"Ibu sangat baik, La. Kamu apa kabar?" tanya bu Laras balik lengkap dengan logat jawanya.

"Nala baik-baik saja. Nanta? Bagaimana sekolahmu? Jangan bilang kamu masih suka tawuran," ucap Nala yang kini beralih pada adik laki-lakinya.

Nanta mendengkus pelan. "Mbak Nala hanya tahu aku yang tawuran. Coba Mbak Nala lihat raport-ku, aku yakin Mbak Nala akan terkejut," ucap Nanta jumawa tanpa menghilangkan logat jawanya.

Bu Laras menjewer daun telinga Nanta. "Pasti terkejutlah. Isinya saja angka enam semua," geram bu Laras semakin mengencangkan jewerannya.

Nanta mengaduh kesakitan hingga membuat Nala meringis, seakan ikut merasakan apa yang adiknya rasakan.

"Ampun Ibu Suri ... Ampuni anakmu yang tidak berdosa ini," cicit Nanta meminta dilepaskan.

"Sudahlah, Bu. Aku percaya, Nanta tuh sebenarnya pintar. Hanya saja, masih tertunda," ucap Nala menenangkan sang ibunda yang sebenarnya sedang mengejek adiknya.

Akhirnya, bu Laras melepas jeweran di telinga Nanta lalu mengajak Nala untuk duduk di sofa ruang tamu. "Mas Reigha dimana, Mbak? Kok sejak tadi belum kelihatan?" tanya Nanta sambil pandangannya mengedar.

"Mas Reigha sedang mandi. Sebentar lagi pasti turun," jawab Nala yang kini mengambil posisi duduk di sebelah ibunya.

"Bi? Tolong ambilkan minum ya?" ucap Nala pada bi Ati yang masih sibuk di dapur. Nala bisa mendengar jawaban 'iya' dari bi Ati dengan sedikit berteriak karena jarak keduanya yang lumayan jauh.

"Ibu menginap disini 'kan? Bogor-Jakarta 'kan lumayan jauh. Lebih baik ibu sama Nanta menginap disini," usul Nala yang segera mendapat gelengan dari Nanta.

"Tidak bisa, Mbak. Besok aku harus sekolah. Tujuan kami datang kesini pagi-pagi adalah, agar ibu bisa puas melepas rindu sama Mbak Nala. Nanti sore baru kami akan pulang," jawab Nanta yang membuat bibir Nala menggerucut.

"Apa yang dikatakan adik kamu itu benar. Kasihan Nanta kalau pagi-pagi harus buru-buru balik ke Bogor dari Jakarta," sahut bu Laras menyetujui ucapan Nanta.

Nala mengangguk paham. Jakarta-Bogor memang membutuhkan waktu paling tidak dua jam untuk sampai pada tujuan. Itu sudah termasuk cepat karena melewati jalan tol. Jika tidak, mungkin sekitar empat jam baru akan sampai.

Sekilas asal-usul tentang keluarga Nala. Sebenernya, bu Laras berasal dari Jawa Timur. Sedang untuk ayah Nala, dia berasal dari Jawa Barat, tepatnya di Bogor. Mereka menetap di Bogor karena ayah Nala mempunyai usaha yang tidak bisa ditinggalkan. Akhirnya, setelah ayah Nala meninggal dunia, ibu dan Nanta tetap memilih tinggal di Bogor dan melanjutkan usaha sang ayah di bidang per-loundry-an.

Hari cepat sekali berlalu hingga mengharuskan bu Laras dan Nanta untuk pulang. Keduanya baru saja berpamitan yang diantar Nala juga Reigha sampai di depan.

Setelah mobil yang dikendarai Bu Laras menghilang, Nala menatap Reigha heran. "Kamu mau kemana, Mas? Kok sudah wangi?" tanya Nala curiga.

Reigha menatap Nala santai. "Aku harus menemui Sandra. Dia sudah meneleponku sejak tadi dan mengatakan rindu. Aku tidak bisa membiarkan Sandra menunggu lebih lama lagi," jawabnya tak berperasaan.

Tubuh Nala lunglai rasanya. "Apakah tidak bisa sehari saja waktumu hanya untukku? Mengapa kamu harus kesana?" tanya Nala dengan hati terluka.

"Maaf, Nala. Tapi Sandra sudah menungguku. Aku harus pergi," jawab Reigha lagi kemudian berjalan menuju mobilnya terparkir. Nala segera membuat gerakan menghadang agar Reigha tidak bisa pergi. Bagaimanapun, Nala tidak akan membiarkan Reigha menemui Sandra lagi.

Tin! Tin! Tin!

Reigha membunyikan klaksonnya kesal. "Minggir! Kamu apa-apaan sih? Tidak perlu menghalangiku karena aku akan tetap pergi," ketus Reigha kesal dengan tingkah Nala.

Nala sama sekali tidak takut. "Kalau begitu aku ikut," putus Nala yang saat ini berjalan mendekat pada pintu mobil. Reigha yang tidak setuju dengan pendapat Nala, segera menjalankan mobilnya hingga tanpa sadar, mobil tersebut sudah menyerempet tubuh Nala.

"Aaaakh!!" pekik Nala kesakitan hingga terjatuh di lantai cor depan rumahnya. Lutut dan sikunya berdarah akibat membentur cor.

Bi Ati yang melihat itu segera menolong Nala. Sedang Reigha, dia sama sekali tidak mendengar jerit kesakitan Nala karena telinganya sudah tertutup akan ungkapan cinta dari Sandra.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

jangan lupa tinggalkan jejak ya BESTie 😍

Terpopuler

Comments

Windarti08

Windarti08

Nala, kamu kan yg pegang kartu As nya Reigha, tinggal laporin kelakuan Reigha ke mamanya juga habis tuh si Reigha sama selingkuhannya.
sahammu 80% masih lebih besar, jadi jangan takut untuk menekan Reigha.
cinta boleh, tapi bodoh jangan Oneng!

2023-05-02

1

Azizi M Z

Azizi M Z

Nala tegas dong jd wanita masa mau harga diri x di injak2 mau bikin dia menyesal dan hancur

2023-02-16

2

Sulati Cus

Sulati Cus

cari gebetan lain aja nala pasti tar suamimu kebakaran jenggot

2023-01-08

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal mula
2 Bab 2. Pengkhianat
3 Bab 3. Jerit kesakitan
4 Bab 4. Kamu yang gila!
5 Bab 5. Suami tidak berguna
6 Bab 6. Tidak punya hati
7 Bab 7. Orang asing
8 Bab 8. Menggagalkan rencana
9 Bab 9. Fakta yang berputar balik
10 Bab 10. Nala comeback
11 Bab 11. Ular Derik
12 Bab 12. Tertipu
13 Bab 13. Tidak akan paham
14 Bab 14. Surat perjanjian
15 Bab 15. Menggoda suami sendiri
16 Bab 16. Mencoba manja
17 Bab 17. Hari yang membahagiakan
18 Bab 18. Piknik
19 Bab 19. Bergemuruh
20 Bab 20. Terserah
21 Bab 21. Sudah selesai ya?
22 Bab 22. Mengejutkan
23 Bab 23. Pergi
24 Bab 24. Ada kami
25 Bab 25. Memohon kebahagiaan
26 Bab 26. Reparasi
27 Bab 27. Harapan baru
28 Bab 28. Janggal
29 Bab 29. Terbongkar
30 Bab 30. Merakit utuh
31 Bab 31. Mirip
32 Bab 32. Titip kembar
33 Bab 33. Kembali dipertemukan
34 Bab 34. Menyesakkan
35 Bab 35. Terlalu bodoh
36 Bab 36. Di luar kendaliku
37 Bab 37. Tak kasat mata
38 Bab 38. Deal
39 Bab 39. Restu
40 Bab 40. Bersaing secara sehat
41 Bab 41. Tampan
42 Bab 42. Makan gaji buta?
43 Bab 43. Cantik seperti bidadari
44 Bab 44. Kecil-kecilan
45 Bab 45. Tersadar
46 Bab 46. Daddy jahat
47 Bab 47. Aku bersedia
48 Bab 48. Meyakinkan diri
49 Bab 49. Aku tak peduli
50 Bab 50. Papa!
51 Bab 51. Sesal
52 Bab 52. Sudah ada rasa
53 Bab 53. Mengharu-biru
54 Bab 54. Isi hati Reigha
55 Bab 55. Aku mencintaimu
56 Bab 56. Hampa
57 Bab 57. Mempersiapkan perpisahan
58 Bab 58. Saling memaafkan
59 Bab 59. Surat dari Dandy
60 Bab 60. Diganggu
61 Bab 61. Penolakan
62 Bab 62. Sumber derita
63 Bab 63. Zia dan Zio sakit
64 Bab 64. Tamu tak terduga
65 Bab 65. Anjani
66 Bab 66. POV Sandra
67 Bab 67. Dipertemukan kembali
68 Bab 68. Tindakan bodoh
69 Bab 69. Menjalankan misi
70 Bab 70. Gelisah
71 Bab 71. Menyusul Zia
72 Bab 72. Bersekongkol
73 Bab 73. Buka lembaran baru
74 Bab 74. Dasar buaya
75 Bab 75. Menyeramkan
76 Bab 76. Mommy sayang
77 Bab 77. Tanggungjawab Tuhan
78 Bab 78. Reigha dan gombalannya
79 Bab 79. Berjanji
80 Bab 80. Yakin seratus persen
81 Bab 81. Ngopi yuk!
82 Bab 82. Membahas masa lalu
83 Bab 83. Asam lambung atau mag?
84 Bab 84. Kamu cantik
85 Bab 85. Pencuri
86 Bab 86. Sangat manis
87 Bab 87. Cemburu
88 Bab 88. Menjemput calon mantu
89 Bab 89. Menikah kembali?
90 Bab 90. Dipingit seminggu
91 Bab 91. Stay cool
92 Bab 92. SAH!
93 Bab 93. Main solo
94 Bab 94. Adonan roti?
95 Bab 95. Sayangku, Nala
96 Bab 96. Gantian
97 Bab 97. Nomor tidak dikenal
98 Bab 98. Bermain api
99 Bab 99. Pahlawan kesiangan
100 Bab 100. Untuk kalian semua
101 Bab 101. Part Nanta~ Sikap yang aneh
102 Bab 102. Part Nanta~ Ada yang patah
103 Bab 103. Part Nanta ~ Kesepakatan
104 Bab 104. Part Nala ~ Syndrom couvade
105 Bab 105. Part Nala ~ Sensitif
106 Bab 106. Perpaduan yang sempurna
107 Bab 107. Nanta!
108 Bab 108. Gara-gara cangkang cabe
109 Bab 109. Temani aku
110 Bab 110. Kegelisahan Bu Laras
111 Bab 111. Sate
112 Bab 112. Jatuh cinta?
113 Bab 113. Inikah bidadari
114 Bab 114. Permak
115 Bab 115. Part Nala ~ Mood bumil
116 Bab 116. NANTA!!
117 Bab 117. Ambigu
118 BB 118. Menjadi emak-emak
119 Bab 119. Selesai
120 Bab 120. Mengejutkan
121 Bab 121. Bagai petir
122 Bab 122. Pacar pura-pura ku
123 Bab 123. Keterdiaman Zia
124 Bab 124. Menasehati
125 Bab 125. Cemburu?
126 Bab 126. Ingin pingsan
127 Bab 127. Terima!
128 Bab 128. Nikahi aku
129 Bab 129. Lamaran
130 Bab 130. Berakhir
131 Salahkah bila aku mendua By: Ika Oktafiana
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Bab 1. Awal mula
2
Bab 2. Pengkhianat
3
Bab 3. Jerit kesakitan
4
Bab 4. Kamu yang gila!
5
Bab 5. Suami tidak berguna
6
Bab 6. Tidak punya hati
7
Bab 7. Orang asing
8
Bab 8. Menggagalkan rencana
9
Bab 9. Fakta yang berputar balik
10
Bab 10. Nala comeback
11
Bab 11. Ular Derik
12
Bab 12. Tertipu
13
Bab 13. Tidak akan paham
14
Bab 14. Surat perjanjian
15
Bab 15. Menggoda suami sendiri
16
Bab 16. Mencoba manja
17
Bab 17. Hari yang membahagiakan
18
Bab 18. Piknik
19
Bab 19. Bergemuruh
20
Bab 20. Terserah
21
Bab 21. Sudah selesai ya?
22
Bab 22. Mengejutkan
23
Bab 23. Pergi
24
Bab 24. Ada kami
25
Bab 25. Memohon kebahagiaan
26
Bab 26. Reparasi
27
Bab 27. Harapan baru
28
Bab 28. Janggal
29
Bab 29. Terbongkar
30
Bab 30. Merakit utuh
31
Bab 31. Mirip
32
Bab 32. Titip kembar
33
Bab 33. Kembali dipertemukan
34
Bab 34. Menyesakkan
35
Bab 35. Terlalu bodoh
36
Bab 36. Di luar kendaliku
37
Bab 37. Tak kasat mata
38
Bab 38. Deal
39
Bab 39. Restu
40
Bab 40. Bersaing secara sehat
41
Bab 41. Tampan
42
Bab 42. Makan gaji buta?
43
Bab 43. Cantik seperti bidadari
44
Bab 44. Kecil-kecilan
45
Bab 45. Tersadar
46
Bab 46. Daddy jahat
47
Bab 47. Aku bersedia
48
Bab 48. Meyakinkan diri
49
Bab 49. Aku tak peduli
50
Bab 50. Papa!
51
Bab 51. Sesal
52
Bab 52. Sudah ada rasa
53
Bab 53. Mengharu-biru
54
Bab 54. Isi hati Reigha
55
Bab 55. Aku mencintaimu
56
Bab 56. Hampa
57
Bab 57. Mempersiapkan perpisahan
58
Bab 58. Saling memaafkan
59
Bab 59. Surat dari Dandy
60
Bab 60. Diganggu
61
Bab 61. Penolakan
62
Bab 62. Sumber derita
63
Bab 63. Zia dan Zio sakit
64
Bab 64. Tamu tak terduga
65
Bab 65. Anjani
66
Bab 66. POV Sandra
67
Bab 67. Dipertemukan kembali
68
Bab 68. Tindakan bodoh
69
Bab 69. Menjalankan misi
70
Bab 70. Gelisah
71
Bab 71. Menyusul Zia
72
Bab 72. Bersekongkol
73
Bab 73. Buka lembaran baru
74
Bab 74. Dasar buaya
75
Bab 75. Menyeramkan
76
Bab 76. Mommy sayang
77
Bab 77. Tanggungjawab Tuhan
78
Bab 78. Reigha dan gombalannya
79
Bab 79. Berjanji
80
Bab 80. Yakin seratus persen
81
Bab 81. Ngopi yuk!
82
Bab 82. Membahas masa lalu
83
Bab 83. Asam lambung atau mag?
84
Bab 84. Kamu cantik
85
Bab 85. Pencuri
86
Bab 86. Sangat manis
87
Bab 87. Cemburu
88
Bab 88. Menjemput calon mantu
89
Bab 89. Menikah kembali?
90
Bab 90. Dipingit seminggu
91
Bab 91. Stay cool
92
Bab 92. SAH!
93
Bab 93. Main solo
94
Bab 94. Adonan roti?
95
Bab 95. Sayangku, Nala
96
Bab 96. Gantian
97
Bab 97. Nomor tidak dikenal
98
Bab 98. Bermain api
99
Bab 99. Pahlawan kesiangan
100
Bab 100. Untuk kalian semua
101
Bab 101. Part Nanta~ Sikap yang aneh
102
Bab 102. Part Nanta~ Ada yang patah
103
Bab 103. Part Nanta ~ Kesepakatan
104
Bab 104. Part Nala ~ Syndrom couvade
105
Bab 105. Part Nala ~ Sensitif
106
Bab 106. Perpaduan yang sempurna
107
Bab 107. Nanta!
108
Bab 108. Gara-gara cangkang cabe
109
Bab 109. Temani aku
110
Bab 110. Kegelisahan Bu Laras
111
Bab 111. Sate
112
Bab 112. Jatuh cinta?
113
Bab 113. Inikah bidadari
114
Bab 114. Permak
115
Bab 115. Part Nala ~ Mood bumil
116
Bab 116. NANTA!!
117
Bab 117. Ambigu
118
BB 118. Menjadi emak-emak
119
Bab 119. Selesai
120
Bab 120. Mengejutkan
121
Bab 121. Bagai petir
122
Bab 122. Pacar pura-pura ku
123
Bab 123. Keterdiaman Zia
124
Bab 124. Menasehati
125
Bab 125. Cemburu?
126
Bab 126. Ingin pingsan
127
Bab 127. Terima!
128
Bab 128. Nikahi aku
129
Bab 129. Lamaran
130
Bab 130. Berakhir
131
Salahkah bila aku mendua By: Ika Oktafiana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!