Bab 2. Pengkhianat

Pukul lima sore, Reigha sudah berada di rumah dan berusaha mencari kesibukan dari mulai membersihkan diri hingga mencari baju yang akan dikenakan. Hal itu dilakukan untuk menghindari pertanyaan yang akan Nala lontarkan. Entahlah, Reigha merasa takut ketika melihat Nala hanya duduk terdiam di sisi ranjang.

"Kaos warna putihku dimana, La?"

"Celana pendekku dimana, La?

"Oh disini ya?"

"Oke, sudah ketemu,"

Sejak tadi Reigha tidak berhenti berbicara semata-mata untuk menetralisir kegugupannya. Sedang Nala, dia tidak menjawab, hanya memerhatikan Reigha yang bergerak kesana dan kemari.

"Duduklah disini, Mas. Ada yang harus aku bicarakan," ucap Nala tercekat.

Tidak ada pilihan lain, Reigha mengambil posisi duduk di samping Nala. Kepalanya menunduk lesu, pasrah dengan apapun yang akan Nala putuskan.

"Sudah berapa lama, Mas?" tanya Nala membuka pembicaraan.

"Apanya? Oh, yang tadi siang ya?" jawab Reigha terdengar gugup.

"Sudah berapa lama?" ucap Nala mengulang pertanyaannya.

Reigha menghembuskan napasnya kasar sebelum menjawab. Seakan, pertanyaan Nala merupakan soal ujian yang begitu sulit dijawab. "Satu bulan yang lalu," jawabnya pada akhirnya.

"Mengapa kamu lakukan itu padaku? Apa salahku?" tanya Nala dengan nada bergetar.

"Kamu tidak bersalah. Aku yang salah karena belum bisa melupakan Sandra. Tolong beri aku kesempatan untuk kembali dengannya. Aku sudah lama menginginkan pertemuan ini," pinta Reigha dengan kedua telapak tangan yang menangkup di depan dada.

Nala tertawa getir. "Lalu bagaimana denganku?" tanyanya merasa terluka.

Reigha mengangkat kepala untuk menatap Nala. "Aku tidak akan melepaskanmu karena itu akan membuat mama marah. Aku mohon, bantu aku untuk bisa kembali dengan Sandra," ucap Reigha lagi dengan tanpa perasaan.

Sesak sekali dada Nala saat ini. "Apa tidak ada cinta untukku walau sedikit saja?" tanya Nala dengan bibir bergetar menahan isakan. Matanya sudah membendung cairan bening yang sebentar lagi akan mengalir deras.

"Maaf, La. Tapi, rasa cintaku pada Sandra lebih besar," jawab Reigha jujur yang justru semakin membuat relung hati Nala terluka beribu-ribu kali.

Nala menghela napas lelah. "Semalam kamu tidur dimana? Apakah kamu benar-benar lembur?" Nala bertanya walau sudah tahu jawaban Reigha akan semakin menyayat hatinya.

"Aku ... Tidur di apartemen Sandra," jawab Reigha yang tidak ingin menutup-nutupi.

Nala memejamkan mata dalam-dalam. Setetes cairan kristal berhasil lolos dari matanya. "Sudah sejauh apa?" tanyanya lagi, berharap jawaban Reigha bisa sedikit menenangkannya.

"Hanya sekedar tidur bersama." Jawaban Reigha membuat sekujur tubuh Nala mendadak lunglai. Tidur bersama seperti apa yang Reigha maksud? Pikiran buruk seketika menghampiri. Apa ini pertanda bahwa Nala akan benar-benar kehilangan suaminya?

"Kamu tahu kan, Mas? Apa yang kamu lakukan itu tidak benar?" tanya Nala disela isak tangisnya.

Reigha mengangguk sebagai jawaban. "Aku tahu."

"Lalu mengapa kamu masih melakukannya? Padahal, kamu sudah tahu antara salah dan benar. Besok, aku akan bilang pada ibu kalau kamu—"

Ucapan Nala terhenti saat Reigha tiba-tiba saja bersimpuh di kakinya. "Tolong, jangan katakan apapun pada ibu. Bantu aku merahasiakannya," pinta Reigha tanpa beban.

"Lalu bagaimana dengan cintaku? Aku sudah terlanjur mencintaimu, Mas. Coba kamu lihat aku sedikit saja," ucap Nala menunduk untuk bertemu tatap dengan mata Reigha.

Reigha tampak terkejut hingga tangan yang memegangi kaki Nala terlepas. "Seharusnya, kamu tidak boleh mencintaiku," ucap Reigha lesu.

"Begini saja," ucap Nala kemudian mengangkat bahu Reigha untuk berdiri. Saat sudah berdiri, Nala mendongak dan menyentuh salah sisi wajah Reigha. Ibu jarinya bergerak naik-turun mengelus lembut wajah tampan suaminya.

Cup.

Nala mengecup bibir Reigha sekilas. "Kamu pilih aku atau Sandra? Aku adalah istri kamu, sedangkan Sandra hanyalah mantan kamu," ucap Nala memberi pilihan.

Reigha menatap Nala lekat. "Jangan beri aku pilihan. Aku tidak bisa," jawab Reigha kemudian melepas tangan Nala yang berada di wajahnya. Kemudian, Reigha berjalan keluar meninggalkan Nala sendirian di kamar.

"Kamu pengecut dan pengkhianat, Mas," ucap Nala yang masih bisa Reigha dengar. Selepas kepergian Reigha, Nala kembali duduk di sisi ranjang. Sesak sekali rasanya mendengar kenyataan dari mulut suaminya. Nala pikir, pernikahannya akan berjalan lancar dan harmonis. Tapi nyatanya, sudah satu bulan ini Reigha berbohong di belakangnya.

................

Setelah meninggalkan Nala sendirian, Reigha mengendarai mobilnya menuju apartemen Sandra. Dia begitu rindu dengan kekasih hati yang seharian ini tidak membalas atau mengangkat telepon darinya.

Tidak berapa lama, Reigha sampai di lobi apartemen Sandra dan tanpa menunggu lama, segera menuju kamar apartemen.

Tidak perlu membunyikan bel karena Reigha sudah tahu kata sandi apartemen Sandra. Setelah terdengar bunyi bip, Reigha melenggang masuk dan mendapati Sandra yang sedang berdiri di dapur.

Grep.

Reigha langsung memeluk Sandra dari belakang hingga membuat kekasihnya berjenggit kaget. "Aku kaget, Ga. Kamu datangnya secara diam-diam begitu," kesal Sandra dengan mata melotot.

"Sengaja agar kamu terkejut. Aku sangat merindukanmu," ucap Reigha kemudian menghidu aroma tubuh Sandra yang selalu memabukkannya.

"Geli, Ga. Jangan ganggu dulu karena aku mau membuatkanmu telur goreng," ucap Sandra tertawa geli.

Reigha terkekeh kemudian melepaskan belitan tangannya di pinggang Sandra. Kemudian, Reigha memperhatikan cara Sandra memasak telur yang didadar. "Kamu membuat telur dadar ya?" tanya Reigha

Sandra mengangguk. "Hanya telur yang bisa aku masak. Untuk memasak masakan yang lain, aku tidak bisa," jawabnya dengan wajah dibuat memelas.

"Istri kamu ... Bagaimana? Dia marah atau tidak?" tanya Sandra tanpa beban, seakan perbuatannya datang di antara Reigha dan Nala adalah perbuatan yang wajar. Nala jelas marah. Tetapi, marahnya Nala berbeda dengan marah orang kebanyakan. Marahnya Nala masih bisa tenang dan hanya kata-kata yang diucapkannya terdengar pilu. Hal itulah yang membuat Reigha tidak bisa melepas Nala begitu saja.

Entahlah, Reigha juga tidak paham mengapa dirinya tidak ingin kehilangan Nala. Padahal, jelas-jelas dirinya masih berhubungan baik dengan Sandra.

"Dia marah. Tetapi aku yakin, Nala hanya marah sebentar. Setelah itu, dia akan bersikap baik dan manis lagi padaku," jawab Reigha dengan yakin.

Sandra tersenyum lalu merangkul leher Reigha. "Itu lebih baik. Dengan begitu, aku juga bisa menjadi istri keduamu," ucap Sandra merayu.

Reigha menautkan kedua alisnya. "Istri kedua?" tanya Reigha seperti tidak pencaya dengan pendengarannya.

Sandra mengangguk. "Memangnya kenapa? Kamu tidak mau menjadikanku istrimu?" tanya Sandra dengan bibir cemberut.

Reigha menggeleng cepat. "Tidak. Bukan seperti itu maksudku. Hanya saja, aku belum berpikir sampai ke jenjang pernikahan untuk hubungan kita yang sekarang," jawab Reigha dengan hati-hati.

Sandra memicing menatap Reigha lalu tangannya yang mengalung segera dilepas. "Jangan bilang kamu sudah mulai mencintai istrimu itu? Kamu harus ingat, Ga. Dia yang sudah memisahkan kita!" ucap Sandra memberikan doktrin buruk pada pikiran Reigha.

Dan entah mengapa, Reigha merasa tidak terima ketika Nala dituduh seperti itu oleh Sandra.

Terpopuler

Comments

Sulati Cus

Sulati Cus

bikin mama marah /krn takut saham istri mu lbh besar klu aku bkl tak lengserin misua modelan kyk gini

2023-01-08

3

Shautul Islah

Shautul Islah

yo wes iku pilien ga, biar nala pergi aja dari kamu, laki2 penghianat tak pantas di perjuangkan

2023-01-06

0

Netty Ellyana M Tobing

Netty Ellyana M Tobing

wanita bodoh,dgn pria yoyo😮

2022-12-10

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal mula
2 Bab 2. Pengkhianat
3 Bab 3. Jerit kesakitan
4 Bab 4. Kamu yang gila!
5 Bab 5. Suami tidak berguna
6 Bab 6. Tidak punya hati
7 Bab 7. Orang asing
8 Bab 8. Menggagalkan rencana
9 Bab 9. Fakta yang berputar balik
10 Bab 10. Nala comeback
11 Bab 11. Ular Derik
12 Bab 12. Tertipu
13 Bab 13. Tidak akan paham
14 Bab 14. Surat perjanjian
15 Bab 15. Menggoda suami sendiri
16 Bab 16. Mencoba manja
17 Bab 17. Hari yang membahagiakan
18 Bab 18. Piknik
19 Bab 19. Bergemuruh
20 Bab 20. Terserah
21 Bab 21. Sudah selesai ya?
22 Bab 22. Mengejutkan
23 Bab 23. Pergi
24 Bab 24. Ada kami
25 Bab 25. Memohon kebahagiaan
26 Bab 26. Reparasi
27 Bab 27. Harapan baru
28 Bab 28. Janggal
29 Bab 29. Terbongkar
30 Bab 30. Merakit utuh
31 Bab 31. Mirip
32 Bab 32. Titip kembar
33 Bab 33. Kembali dipertemukan
34 Bab 34. Menyesakkan
35 Bab 35. Terlalu bodoh
36 Bab 36. Di luar kendaliku
37 Bab 37. Tak kasat mata
38 Bab 38. Deal
39 Bab 39. Restu
40 Bab 40. Bersaing secara sehat
41 Bab 41. Tampan
42 Bab 42. Makan gaji buta?
43 Bab 43. Cantik seperti bidadari
44 Bab 44. Kecil-kecilan
45 Bab 45. Tersadar
46 Bab 46. Daddy jahat
47 Bab 47. Aku bersedia
48 Bab 48. Meyakinkan diri
49 Bab 49. Aku tak peduli
50 Bab 50. Papa!
51 Bab 51. Sesal
52 Bab 52. Sudah ada rasa
53 Bab 53. Mengharu-biru
54 Bab 54. Isi hati Reigha
55 Bab 55. Aku mencintaimu
56 Bab 56. Hampa
57 Bab 57. Mempersiapkan perpisahan
58 Bab 58. Saling memaafkan
59 Bab 59. Surat dari Dandy
60 Bab 60. Diganggu
61 Bab 61. Penolakan
62 Bab 62. Sumber derita
63 Bab 63. Zia dan Zio sakit
64 Bab 64. Tamu tak terduga
65 Bab 65. Anjani
66 Bab 66. POV Sandra
67 Bab 67. Dipertemukan kembali
68 Bab 68. Tindakan bodoh
69 Bab 69. Menjalankan misi
70 Bab 70. Gelisah
71 Bab 71. Menyusul Zia
72 Bab 72. Bersekongkol
73 Bab 73. Buka lembaran baru
74 Bab 74. Dasar buaya
75 Bab 75. Menyeramkan
76 Bab 76. Mommy sayang
77 Bab 77. Tanggungjawab Tuhan
78 Bab 78. Reigha dan gombalannya
79 Bab 79. Berjanji
80 Bab 80. Yakin seratus persen
81 Bab 81. Ngopi yuk!
82 Bab 82. Membahas masa lalu
83 Bab 83. Asam lambung atau mag?
84 Bab 84. Kamu cantik
85 Bab 85. Pencuri
86 Bab 86. Sangat manis
87 Bab 87. Cemburu
88 Bab 88. Menjemput calon mantu
89 Bab 89. Menikah kembali?
90 Bab 90. Dipingit seminggu
91 Bab 91. Stay cool
92 Bab 92. SAH!
93 Bab 93. Main solo
94 Bab 94. Adonan roti?
95 Bab 95. Sayangku, Nala
96 Bab 96. Gantian
97 Bab 97. Nomor tidak dikenal
98 Bab 98. Bermain api
99 Bab 99. Pahlawan kesiangan
100 Bab 100. Untuk kalian semua
101 Bab 101. Part Nanta~ Sikap yang aneh
102 Bab 102. Part Nanta~ Ada yang patah
103 Bab 103. Part Nanta ~ Kesepakatan
104 Bab 104. Part Nala ~ Syndrom couvade
105 Bab 105. Part Nala ~ Sensitif
106 Bab 106. Perpaduan yang sempurna
107 Bab 107. Nanta!
108 Bab 108. Gara-gara cangkang cabe
109 Bab 109. Temani aku
110 Bab 110. Kegelisahan Bu Laras
111 Bab 111. Sate
112 Bab 112. Jatuh cinta?
113 Bab 113. Inikah bidadari
114 Bab 114. Permak
115 Bab 115. Part Nala ~ Mood bumil
116 Bab 116. NANTA!!
117 Bab 117. Ambigu
118 BB 118. Menjadi emak-emak
119 Bab 119. Selesai
120 Bab 120. Mengejutkan
121 Bab 121. Bagai petir
122 Bab 122. Pacar pura-pura ku
123 Bab 123. Keterdiaman Zia
124 Bab 124. Menasehati
125 Bab 125. Cemburu?
126 Bab 126. Ingin pingsan
127 Bab 127. Terima!
128 Bab 128. Nikahi aku
129 Bab 129. Lamaran
130 Bab 130. Berakhir
131 Salahkah bila aku mendua By: Ika Oktafiana
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Bab 1. Awal mula
2
Bab 2. Pengkhianat
3
Bab 3. Jerit kesakitan
4
Bab 4. Kamu yang gila!
5
Bab 5. Suami tidak berguna
6
Bab 6. Tidak punya hati
7
Bab 7. Orang asing
8
Bab 8. Menggagalkan rencana
9
Bab 9. Fakta yang berputar balik
10
Bab 10. Nala comeback
11
Bab 11. Ular Derik
12
Bab 12. Tertipu
13
Bab 13. Tidak akan paham
14
Bab 14. Surat perjanjian
15
Bab 15. Menggoda suami sendiri
16
Bab 16. Mencoba manja
17
Bab 17. Hari yang membahagiakan
18
Bab 18. Piknik
19
Bab 19. Bergemuruh
20
Bab 20. Terserah
21
Bab 21. Sudah selesai ya?
22
Bab 22. Mengejutkan
23
Bab 23. Pergi
24
Bab 24. Ada kami
25
Bab 25. Memohon kebahagiaan
26
Bab 26. Reparasi
27
Bab 27. Harapan baru
28
Bab 28. Janggal
29
Bab 29. Terbongkar
30
Bab 30. Merakit utuh
31
Bab 31. Mirip
32
Bab 32. Titip kembar
33
Bab 33. Kembali dipertemukan
34
Bab 34. Menyesakkan
35
Bab 35. Terlalu bodoh
36
Bab 36. Di luar kendaliku
37
Bab 37. Tak kasat mata
38
Bab 38. Deal
39
Bab 39. Restu
40
Bab 40. Bersaing secara sehat
41
Bab 41. Tampan
42
Bab 42. Makan gaji buta?
43
Bab 43. Cantik seperti bidadari
44
Bab 44. Kecil-kecilan
45
Bab 45. Tersadar
46
Bab 46. Daddy jahat
47
Bab 47. Aku bersedia
48
Bab 48. Meyakinkan diri
49
Bab 49. Aku tak peduli
50
Bab 50. Papa!
51
Bab 51. Sesal
52
Bab 52. Sudah ada rasa
53
Bab 53. Mengharu-biru
54
Bab 54. Isi hati Reigha
55
Bab 55. Aku mencintaimu
56
Bab 56. Hampa
57
Bab 57. Mempersiapkan perpisahan
58
Bab 58. Saling memaafkan
59
Bab 59. Surat dari Dandy
60
Bab 60. Diganggu
61
Bab 61. Penolakan
62
Bab 62. Sumber derita
63
Bab 63. Zia dan Zio sakit
64
Bab 64. Tamu tak terduga
65
Bab 65. Anjani
66
Bab 66. POV Sandra
67
Bab 67. Dipertemukan kembali
68
Bab 68. Tindakan bodoh
69
Bab 69. Menjalankan misi
70
Bab 70. Gelisah
71
Bab 71. Menyusul Zia
72
Bab 72. Bersekongkol
73
Bab 73. Buka lembaran baru
74
Bab 74. Dasar buaya
75
Bab 75. Menyeramkan
76
Bab 76. Mommy sayang
77
Bab 77. Tanggungjawab Tuhan
78
Bab 78. Reigha dan gombalannya
79
Bab 79. Berjanji
80
Bab 80. Yakin seratus persen
81
Bab 81. Ngopi yuk!
82
Bab 82. Membahas masa lalu
83
Bab 83. Asam lambung atau mag?
84
Bab 84. Kamu cantik
85
Bab 85. Pencuri
86
Bab 86. Sangat manis
87
Bab 87. Cemburu
88
Bab 88. Menjemput calon mantu
89
Bab 89. Menikah kembali?
90
Bab 90. Dipingit seminggu
91
Bab 91. Stay cool
92
Bab 92. SAH!
93
Bab 93. Main solo
94
Bab 94. Adonan roti?
95
Bab 95. Sayangku, Nala
96
Bab 96. Gantian
97
Bab 97. Nomor tidak dikenal
98
Bab 98. Bermain api
99
Bab 99. Pahlawan kesiangan
100
Bab 100. Untuk kalian semua
101
Bab 101. Part Nanta~ Sikap yang aneh
102
Bab 102. Part Nanta~ Ada yang patah
103
Bab 103. Part Nanta ~ Kesepakatan
104
Bab 104. Part Nala ~ Syndrom couvade
105
Bab 105. Part Nala ~ Sensitif
106
Bab 106. Perpaduan yang sempurna
107
Bab 107. Nanta!
108
Bab 108. Gara-gara cangkang cabe
109
Bab 109. Temani aku
110
Bab 110. Kegelisahan Bu Laras
111
Bab 111. Sate
112
Bab 112. Jatuh cinta?
113
Bab 113. Inikah bidadari
114
Bab 114. Permak
115
Bab 115. Part Nala ~ Mood bumil
116
Bab 116. NANTA!!
117
Bab 117. Ambigu
118
BB 118. Menjadi emak-emak
119
Bab 119. Selesai
120
Bab 120. Mengejutkan
121
Bab 121. Bagai petir
122
Bab 122. Pacar pura-pura ku
123
Bab 123. Keterdiaman Zia
124
Bab 124. Menasehati
125
Bab 125. Cemburu?
126
Bab 126. Ingin pingsan
127
Bab 127. Terima!
128
Bab 128. Nikahi aku
129
Bab 129. Lamaran
130
Bab 130. Berakhir
131
Salahkah bila aku mendua By: Ika Oktafiana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!