Lia terkejut karena Elda membawanya ke kursi di mana Lucas sudah duduk manis dan sedang memilih menu makanan.
"Ayo duduk" ajak Elda
Lucas menoleh dan juga terkejut karena Lia ada di depannya
"Lia" sapa Lucas
"Kakak udah kenal sama Lia?" Tanya Elda
Lucas mengangguk lalu meletakkan buku menu di meja.
"Iya, kamu kok bisa kenal Lia?" Tanya balik Lucas
"Lia kan teman kuliah ku dulu kak, eh lebih tepatnya senior ku di kampus"
"Kalian adik kakak?" Sambung Lia
"Heheha... Iya Lia, dia kakak sepupu ku satu-satunya. Dia yang sering aku ceritakan sama kamu, eh ternyata kalian udah saling kenal"
Lia menarik kursinya dan ikut duduk bersama.
Lia dan Elda dulu satu kampus di Bali.
Dan berkat kenal dengan Lia lah Elda bisa menjadi model terkenal seperti sekarang.
Lia yang sudah menekuni dunia design sejak SMA mulai membuat karya saat menginjak kuliah.
Dan Lia memilih Elda untuk menjadi model dari semua gaun yang ia buat.
Sejak saat itu namanya mulai melejit begitu pun dengan Elda.
"Jadi kak, dulu kan aku sering cerita sama kakak tentang orang yang membawaku masuk ke dunia model ya ini orangnya, Camelia Syakira" ujar Elda
"Tapi bukannya kamu design interior?" Tanya Lucas pada Lia
Lia mengangguk "Aku jadi design interior itu karena impian bunda, kalo design baju emang udah hoby"
"Ya kak, Lia itu jago di semua bidang design. Kenapa kakak ga kerja sama aja sama Lia?" Sambung Elda
"Aku emang udah ada kerja sama sama Lia, iya kan"
"Iya, kami udah ada kontrak kerja sama dan itu baru saja di mulai"
"Wah... Bagus dong. Oh ya aku sampe lupa, kok kalian bisa saling kenal?"
Lucas dan Lia pun akhirnya bercerita kalau mereka adalah teman masa kecil.
Waktu itu Elda masih bayi, sedangkan Lucas dan Lia sudah sekolah dasar.
Saat mereka sedang asyik makan dan bercerita tiba-tiba hp Lia berdering.
"Aku angkat telfon dulu ya"
Lia beranjak dari kursinya dan sedikit menjauh.
Elda men tole lengan Lucas dan berbisik
"Kakak suka ya sama Lia..."
"Paan sih" ketus Lucas
"Ha elah, jujur aja kali. Keliatan jelas loh"
"Diem bocah"
"Ih, bocah. Udah besar gini masih aja di bilang bocah. Tapi bener kan kan..."
Elda terus menggoda hingga Lucas menjadi salah tingkah.
"Hahaha... Ternyata se cuek cuek nya kakak bisa salting juga ya"
Lucas lalu menarik hidung Elda hingga memerah.
"Ah... Kakak. Sakit tauk, ih"
Elda memegang hidungnya yang kini sudah terasa panas
Setelah menutup telfonnya Lia kembali. Tapi bukan untuk melanjutkan makan, melainkan ia mau berpamitan pulang.
Wajahnya terlihat panik dan cemas.
"Maaf ya aku harus pulang sekarang" ucap Lia
"Kenapa Lia, kok buru-buru. Ini makanannya belum habis loh" tanya Elda
"Maaf maaf banget ya El, tapi aku harus buru-buru pulang"
"Ada apa, kenapa kamu terlihat panik begitu?"
Tanya Lucas
"Bunda..."
"Bunda, kenapa dengan bunda. Bunda baik-baik aja kan?"
"Bunda drop, dia barusan pingsan"
"Ya udah kalo gitu biar aku antar kamu"
"Engak, gak usah. Kalian kanjutin aja makannya, aku bisa pesan taksi kok"
Lia mencoba menolak karena ia tidak mau merepotkan siapapun
"Ngak papa kok, aku juga mau lihat keadaan bunda"
"Iya Lia, biar kita anter aja ya" sambung Elda
"Ya udah, aku ambil mobil dulu" ucap Lucas
Lia akhirnya mau di antar karena Lucas dan Elda memaksa.
☀️☀️☀️☀️☀️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments