Keesokan harinya saat Lucas sedang sarapan, Viona keluar dari kamarnya dengan pakaian mini dan tas kecil di lengannya.
Keluar rumah tanpa sepatah katapun.
Ternyata di depan gerbang seorang laki-laki sudah menunggu nya.
Ketika Viona masuk ke mobil, Romi datang.
Romi tidak begitu jelas melihat wajah laki-laki itu karena kaca mobil yang begitu gelap.
Begitu Romi selesai memarkirkan mobilnya Lucas keluar dan mengajaknya untuk langsung berangkat.
Di perjalanan, karena penasaran Romi memberanikan diri untuk bertanya pada Lucas.
"Maaf tuan, saya mau nanya"
"Tanyakan saja" jawab Lucas sambil tetap fokus pada hp nya
"Barusan saya melihat nona Viona pergi dengan laki-laki, apa tuan tau itu?"
"Aku tak peduli dia mau keluar dengan malaikat sekalipun, itu bukan urusan ku"
"Maaf tuan, apa ini tidak akan mencemarkan nama baik tuan jika nona Viona terus-terusan begini"
"Kamu ga perlu khawatir kan itu, karena tak lama lagi setelah papa benar-benar sembuh dia akan keluar dari rumah ini"
Romi pun mengangguk dan kembali fokus mengemudi.
Hari ini adalah hari pertama memulai kerja sama dengan Lia.
Lucas langsung menuju lapangan yang di sana sudah di mulai pembangunan sebuah hotel mewah.
Ternyata Lia sudah sampai lebih dulu di sana, Lucas segera menghampiri dan mulai berkeliling bersama.
Lia di tugaskan oleh Lucas untuk mendesign interior hotel.
Dengan detil Lucas menjelaskan pada Lia tentang konsep interior yang ia inginkan.
Selebihnya adalah tugas Lia untuk mewujudkannya.
Saat jam makan siang Lucas mengajak Lia untuk makan bersama.
Dari sinilah kedekatan mereka semakin kuat.
Mereka sering menghabiskan waktu bersama meski hanya sekedar minum kopi.
Lucas yang terkenal tampan tapi jarang tersenyum kini berubah.
Bahkan semua staf dan karyawan nya di kantor pun keheranan melihat wajah Lucas yang semakin tampan dengan senyumannya, karena mereka semua hampir tidak pernah melihat Lucas tersenyum.
Setiap weekend Lucas selalu pergi ke Singapura untuk menjenguk papa nya.
Meski lambat tapi kesehatan pak Arman mengalami kemajuan.
Lucas bersyukur, karena harapan untuk kesembuhan papanya semakin besar.
"Mungkin 2 minggu ke depan aku ga bisa jengukin papa kesini" ucap Lucas
"Kenapa? Ada masalah?" Tanya pak Arman
"Bukan masalah, tapi pekerjaan ku padat. Ga papa kan pa?"
"Ya ga papa nak, papa paham bagaimana sibuknya menjadi kamu. Siapa tahu setelah kesibukan mu selesai papa di sini juga sudah sehat total"
"Aamiin... Semoga ucapan papa di kabulkan oleh Tuhan"
Saat paman dan bibinya kaluar dari ruangan itu, Saat itu juga pak Arman meminta Lucas untuk tidak terlalu cuek pada Viona.
Pak Arman juga menegur Lucas karna tidak memberikan nafkah pada Viona.
"Papa tidak menyangka kalau putra papa bisa berlaku kasar pada seorang wanita, apa lagi pada istri sendiri" ujar pak Arman
"Maksud papa apa" tanya Lucas bingung
"Apa benar kamu mencengkeram pipi Viona hingga dia terluka?"
Lucas diam, ia heran bagaimana mungkin papa nya bisa tau tentang hal itu.
"Kenapa kamu diam, apa itu benar?" Tanya ulang pak Arman
"Papa sudah salah paham pa"
"Salah paham apanya, papa lihat sendiri pipi Viona bengkak"
Lucas semakin bungkam, dan kebungkaman nya semakin membuat pak Arman yakin kalau itu memang benar.
"Apa yang tejadi pada mu nak, apa pernah papa mengajarimu kasar terhadap wanita? Papa tau kamu menikahi Viona karena permintaan papa, tapi bukan berarti kamu bisa bersikap kasar padanya"
Lucas tak bisa memberi tahu yang sebenarnya pada papanya, karena sudah pasti perkataannya tak akan di percaya.
☀️☀️☀️☀️☀️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Eli Masmuda
hayyuukkk Thor, lanjutkan.
segera lah Lucas n Lia bucin bucinan huhuhuhuuuu
2022-11-22
2