Setelah makan siang di rumah Lia, Lucas kini berpamitan untuk pulang.
"Kalau ada waktu luang sering-seringlah main ke sini, ya" ujar bunda Nisa
"Iya bun"
Lia dan bundanya mengantar Lucas hingga ke teras, dan menunggu hingga mobilnya pergi dan tak terlihat lagi.
"Gimana?" Tanya bunda pada Lia
"Gimana apanya bun"
"Ya, Lucas"
"Emangnya Lucas kenapa?"
Bunda mengedipkan matanya dengan senyuman nakal menggoda Lia.
"Bunda apaan ih, mulai deh..."
Lia kemudian berlari ke kamarnya dan menutup pintu agar bunda tak lagi menggodanya.
*****
Sesampainya Lucas di rumah, sepi seperti biasanya.
Hanya bi Narsih yang menyambutnya.
"Selamat datang den...." Ucap bi Narsih saat membukakan pintu
Lucas mengangguk dan tersenyum
"Gimana kabar bapak den?"
"Papa sekarang sudah lebih baik, bi"
"Syukur lah den, semoga bapak lebih cepat pulih dan bisa pulang"
"Iya, aamiin"
"Aden mau di buatkan minum?"
"Buatkan coklat dingin ya bi, antarkan ke ruang kerja"
"Baik den"
Bi Narsih pun pergi meletakkan koper Lucas kemudian membuatkannya minum.
Sedangkan Romi ikut dengan Lucas ke ruang kerjanya.
Setelah beberapa hari ia meninggalkan kantor, Lucas kembali di sibukkan dengan pekerjaannya.
Sambil menikmati minuman coklatnya ia duduk konsentrasi di depan laptopnya.
Lucas kemudian mengajak Romi makan malam sebelum pulang.
Saat mereka sedang menikmati makan malam tiba-tiba ada yang menggedor-gedor pintu dengan keras sambil berteriak.
"Bi... Bi Narsih. Woi.. buka pintunya...."
Lucas dan Romi langsung berhenti makan.
Bi Narsih berlari dari dapur untuk segera membuka pintu.
"Siapa dia bi" tanya Lucas mencegat bi Narsih
"Itu pasti non Viona den, bibi mau buka pintunya dulu ya den"
Lucas hanya diam dan mengambil gelasnya untuk minum.
Setelah bi Narsih membuka pintunya Viona masuk dalam keadaan mabuk seperti biasanya.
Berjalan dengan sempoyongan di bantu oleh bi Narsih.
Begitu melewati Lucas yang ada di meja makan, Viona menepis tangan bi Narsih dan menghampiri Lucas.
Tanpa malu Viona duduk di samping Lucas.
Bau alkohol dan rokok membuat Lucas memalingkan wajahnya.
"Suami ku sayang.... Kapan kamu datang, hm... Ke kenapa kamu datang dan pe pergi tanpa mengabariku.... Hm..."
Lucas hanya diam dengan tatapan tajamnya memendam amarah.
Romi beranjak dari kursinya untuk mengurus Viona tapi Lucas mencegahnya dengan memberi isyarat dari tangannya.
Viona melanjutkan aksinya dengan memegang tangan Lucas dan meraba pipinya.
"Aku tuh kesepian tanpa kamu..." Ucapnya
Karena sudah tak tahan, Lucas menepis tangan Viona hingga membuatnya jatuh ke lantai.
Tak henti di situ, Lucas menyeretnya ke kamar mandi lalu menyiramnya dengan air dingin.
Viona mencoba kabur dengan memberontak namun tenaganya tak cukup kuat untuk melawan Lucas.
Lucas mengikat tangan Viona dan meletakkannya di bathtub.
"Lucas! Lo apa apaan hah. Lo mau bunuh gue, gue kedinginan lepasin gue"
Lucas tak menggubris, ia terus menyiramkan air pada Viona hingga bathub nya penuh.
Berkali kali Lucas menyiram wajah Viona agar ia cepat sadar dari mabuknya.
Lucas lalu mencengkeram kuat pipi Viona.
"Gue ga peduli sama lo dan apapun yang lo lakuin, tapi lo sekarang udah berani membawa sikap buruk lo ke rumah gue. Gue ingetin lo, jangan bertingkah lebih dari ini. Ato ngak lo akan terima yang lebih buruk dari ini, faham!!"
"Sakit bangs*t. Lepasin gue, hei Lucas..."
Teriak Viona
Lucas tak peduli, ia pergi keluar meninggalkan Viona yang terikat di dalam bathtub sendirian.
Nafsu makannya sudah hilang karena Viona, Lucas pun menyuruh Romi untuk pulang.
☀️☀️☀️☀️☀️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Ida Blado
kali ini bukaan salah anak milih istri,tpi bpk slah milih mantu
2022-12-14
1