Dari bandara Lucas tak langsung pulang ke rumah, dia mengantar Lia dan bunda lebih dulu.
Siapa sangka ternyata kini Lia tinggal di Malang.
Bunda meminta Lucas untuk beristirahat sebentar menghilangkan penatnya sambil menikmati secangkir kopi.
Sekaligus melepas rindu karena sudah lama tak bertemu mereka bertukar cerita.
Lucas setelah lulus SD di Bali pindah ke Surabaya bersama papanya, sedangkan Lia baru saja pindah ke Malang beberapa tahun yang lalu.
"Oh ya nak, bagaimana kabar pak Arman?" Tanya bunda Nisa
"Papa sakit bun"
"Sakit, sakit apa nak?"
"Papa sakit paru-paru"
"Ya ampun, sekarang gimana keadaannya?"
"Papa di rumah sakit sekarang Singapura sekarang"
"Oh jadi kamu habis dari jengukin papa mu"
"Bukan jenguk bun, tapi baru pulang nganter. Papa baru pindah ke sana 3 hari yang lalu"
"Oh gitu, bunda doain semoga papa kamu cepat membaik dan sehat seperti dulu"
"Iya bun, aamiin... Bunda sendiri dari Singapura nagapain"
"Bunda juga dari rumah sakit ngambil hasil pemeriksaan medis. Ya namanya juga udah tua ya sering sakit-sakitan" jawab bunda sambil sedikit tertawa
Bunda dan Lucas asyik berbincang sedangkan Lia hanya diam mendengarkan.
Bunda mengerti Lia pasti merasa canggung, hingga akhirnya bunda memilih untuk masuk dan membiarkan Lia dan Lucas berdua saja.
"Bunda mau ke toilet dulu ya, kalian ngobrol aja dulu"
Ucap bunda lalu masuk ke dalam
Lia dan Lucas awalnya hanya diam dan saling melirik, hingga akhirnya Lucas memberanikan diri untuk berbicara lebih dulu.
"Kamu apa kabar?" Tanya Lucas
"Aku baik, seperti yang kamu lihat" jawab Lia sambil tersenyum
"Senyummu tak berubah, sama seperti dulu"
"Aku tetap seperti dulu, hanya kamu yang berubah"
"Aku?"
"Iya, kamu bukan bombom ku lagi"
Lucas tersenyum membuat lesung pipinya terlihat jelas
"Ya, sekarang aku memang bukan bombom mu lagi, tapi pangeran mu"
Lia yang sedang meminum tehnya seketika langsung tersedak.
"Uhuk...uhuk..."
Lucas meletakkan gekas kopinya dan membantu Lia dengan menepuk pundaknya.
"Kamu kenapa? Kenapa tidak hati-hati"
"Aku tidak apa-apa"
Lia berdiri di samping kolam mencoba mengatur nafasnya.
"Kenapa kau jadi pendiam?" Tanya lucas
"Siapa, aku?" Tanya balik Lia sambil menunjuk dirinya
"Memangnya di sini ada orang lain selain kita?"
Lia melihat sekeliling dan tak ada siapapun kecuali mereka berdua.
"Aku tidak pendiam" jawabnya
"Benarkah?"
"Iya"
"Lalu kenapa sejak masih di pesawat tadi kau lebih banyak diam"
"Bukannya aku pendiam, hanya saja aku merasa aneh aja"
"Apa yang membuatmu merasa aneh"
"Aku tidak menyangka kalau kau adalah Lucas teman masa kecilku. Ya memang sejak aku dengar namamu aku sempat sedikit curiga aakah itu teman ku fukuyatau bukan, tapi setelah melihat dirimu yang sekarang aku tudak yakin itu"
"Kalau begitu mari kita berteman lagi"
Ujar Lucas sambik meyulurkan tangannya
Lia memerhatikan tangan Lucas lalu tersenyum sembari menerima uluran tangan nya.
"Teman"
Mereka kini kembali berteman, setelah bertahun-tahun tidak bertemu dan kini takdir mempertemukan kembali.
Setelah berjabatan tangan rasa canggung di antara keduanya kini mulai memudar, mereka kini kembali akrab.
Romi yang sedari tadi menunggu di teras mulai bosan hingga ketiduran.
Setelah terlelap cukup lama Lucas menepuk bahunya hingga membuatnya terkejut dan terbangun.
☀️☀️☀️☀️☀️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments