Elda ikut Lucas ke bandara untuk mengantarnya, setelah itu ia langsung menuju tempat kerjanya.
"Kakak hati-hati ya"
"Iya, kamu juga jaga diri di sini"
"Pasti"
Elda lalu memeluk nya sebagai tanda pamitan.
Di pesawat Lucas duduk di kelas bisnis, dan di sampingnya ada seorang wanita paruh baya yang wajahnya tak asing baginya.
Wanita tua itu duduk dengan menyenderkan kepalanya dengan mata tertutup.
Lucas memerhatikan dengan seksama sambil mencoba mengingat.
"Bunda..." Panggil Lucas
Wanita tua itu membuka matanya dan langsung menoleh ke arah Lucas.
"Bunda Nisa? Apa benar ini bubda Nisa?"
Tanya Lucas
Wanita itu tersenyum dan mengangguk. Ia memperhatikan Lucas dari atas hingga ke bawah karena ia merasa tidak kenal.
"Iya, kamu siapa nak" tanya nya balik dengan suara serak
"Saya Lucas bun" Lucas lalu meraih tangan keriput itu untuk menyalaminya
"Lucas? Kok kamu kenal saya?"
Lucas beranjak dari kursinya dan memilih duduk di bawah dengan kedua tangannya memegang tangan wanita renta itu.
"Saya anak kecil yang dulu suka makan dan menginap di rumah bunda. Bunda juga sering masakin saya soto ayam yang rasanya sampe sekarang ga bisa aku lupakan"
Wanita itu mengernyitkan keningnya, ia mencoba mengingat.
"Bunda masih belum ingat?"
Wanita itu menggelengkan kepalanya
"Bunda, saya anaknya pak Arman tetangga bunda saat masih di Bali"
Bola mata itu menyipit seakan menandakan sedang berpikir.
Beberapa saat kemudian wanita itu tersenyum dan memegang pipi Lucas.
"Kamu bombom?"
Dengan senyuman lebar Lucas mengangguk.
"Bunda ingat?"
"Bunda selalu ingat kamu, tapi melihat mu sekarang bunda jadi pangling. Kamu dulu kecil, gendut, imut. Dan sekarang kamu tinggi, tampan dan gagah" puji nya
"Bunda sendiri?"
"Ngak, bunda sama Lia"
"Lia, di mana dia"
"Tadi dia bilang mau ke toilet sebentar, oh itu dia"
Bunda Nisa menunjuk ke arah belakang.
Dan saat Lucas menoleh ia terkejut sekaligus tidak menyangka.
Gadis yang baru saja resmi bekerja sama dengannya ternyata adalah gadis dari masa kecilnya, Camelia Syakira.
Lia, sapaan akrabnya.
Lucas berdiri dan berhadapan dengan Lia, kebingungan tampak jelas di wajah Lia.
"Tuan Lucas? Apa yang dia lakukan dengan bunda, apa dia mengenal bunda?" Batin Lia
"Lia kamu pasti pangling juga kan sama dia" tanya bunda Nisa
Lia menatap Lucas dari ujung kaki hingga kepala, ia tak tau apa yang harus membuatnya pangling karena lia ingat betul dia adalah tuan Lucas dan baru saja beberapa hari yang lalu resmi bekerja sama dengannya
"Bunda kenal dengan tuan Lucas?" Tanya balik Lia
"Tuan? Kenapa kamu memanggilnya tuan?"
"Ya karena dia memang tuan Lucas bun. Bunda kenal?"
"Tuh kan bener, bukan cuma bunda yang pangling sama kamu bahkan Lia pun juga sama"
"Maksud bunda apa? Lia ga ngerti"
"Kamu ingat teman masa kecilmu saat kita masih di Bali?"
"Teman yang mana bunda"
"Dia bombom. Dia yang dulu suka main sama kamu, nginep di rumah kita"
Lia menatap wajah Lucas dan ia pikir sama sekali tidak ada kesamaan dengan bombomnya dulu.
Lia mendekati bunda lalu membisikkan sesuatu padanya
"Eh.... Bunda, bunda ga salah orang kan. Dia orang terkenal bun, pengusaha kaya raya, masak bunda bilang dia bombom?"
☀️☀️☀️☀️☀️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments