Viona meraba pipinya yang kini memerah karena bekas tangan Lucas.
Terasa panas dan sedikit perih karena ada luka goresan kuku.
"Au... Sialan! Berani-beraninya dia giniin gue cuma karena duit segitu. Lihat aja Lucas apa yang akan gue lakuin, gue pasti akan balas rasa sakit ini. Lihat aja nanti"
Viona melihat ke lantai alat kuteknya yang berhamburan.
"Bi Narsih, bi...!!"
Bi Narsih yang sedari tadi sembunyi di belakang segera datang
"Iya non, ada apa"
"Cepat beresin ini"
"Iya non"
Viona lalu pergi ke kamarnya mengambil tas dan hpnya lalu keluar entah kemana.
Baru saja Viona keluar, Romi datang.
Ia bertanya pada bi Narsih apakah Lucas ada di rumah.
"Ada, den Lucas ada di kamarnya"
"Bisa tolong panggilkan bi"
"Tapi bibi takut, soalnya den Lucas tadi habis berantem"
"Berantem? Sama siapa bi?"
"Sama istrinya"
"Tapi ini sangat penting bi. Coba saja bibi panggil dulu"
"Ya sudah, nak Romi tunggu di sini dulu ya bibi coba panggilkan"
Romi mengangguk dan duduk dengan santai di ruang tamu.
Bi Narsih mencoba mengetuk pintu dan memanggil Lucas dengan pelan.
Toktoktok...
"Maaf den kalo bibi ganggu, di bawah ada nak Romi. Katanya ada hal penting yang mau di bicarakan sama aden"
Karena tak ada jawaban, bi Narsih langsung turun untuk memberi tahu Romi.
Bi Narsih meminta Romi untuk menunggu sebentar, siapa tahu Lucas akan mau turun.
Sambil menunggu, bi Narsih membuatkan segelas kopi untuk Romi.
Baru saja Romi ingin menyeruput kopinya, suara Lucas membuatnya terkejut hingga urung meminumnya.
"Ada apa Rom"
Lucas turun dari tangga dengan pakaian yang sudah rapi dan koper di tangannya.
"Ini ada beberapa berkas yang harus tuan tanda tangani. Saya sudah mencoba mengirim lewat email sejak tadi namun belum juga tuan konfirmasi"
Jelas Romi
Lucas mengambil berkas itu, melihatnya dengan seksama kemudian menandatangani nya.
"Ayo ikut ke rumah sakit"
Ajak Lucas setelah menandatanganinya
"Maaf tuan, kenapa tuan membawa koper kalau hanya ke rumah sakit"
"Pesankan aku tiket pesawat ke Singapura malam ini, aku ingin membawa papa ke sana"
"Baik tuan"
Baru saja Lucas keluar dari rumah, mobil sedang putih datang.
Mereka adalah Dika, istri dan anaknya.
"Hai kak...." Sapa Elda ketika baru turun dari mobilnya
Elda menghampiri Lucas dan langsung memeluknya.
"Kapan kamu datang" tanya Lucas
"Baru aja. Ini aku dari bandara langsung kesini. Kakak mau kemana bawa koper?"
"Iya mau kemana kamu nak" tanya Sintia, istrinya Dika
"Aku mau ke Singapura bi"
"Ke Singapura? Ngapain?"
"Aku mau bawa papa ke salah satu rumah sakit di sana"
"Kamu sudah mengurus kepindahan kakak?" Tanya Dika
"Belum paman. Ini aku mau ke rumah sakit untuk mengurusnya"
"Lalu, bagaimana dengan perusahaan. Siapa yang akan mengurusnya?"
"Ada Romi yang mengurusnya. Aku akan memantau dari online"
"Aku ikut ke rumah sakit ya pa, ma. Aku mau ketemu sama om Arman" pinta Elda
"Ya sudah ayo. Papa sama mama mau ke rumah sakit juga"
Mereka pun pergi bersama ke rumah sakit.
Elda memilih ikut mobil Lucas karena ia ingin melepas rindu dengannya.
Elda adalah satu-satunya sepupunya, jadi Lucas sangat menyayanginya.
Elda selalu di manja, di sayang dan di perlakukan dengan istimewa oleh Lucas.
Bagi yang tidak tau, pasti mereka di kira sepasang kekasih.
Karena Elda yang juga memiliki paras dan tubuh ideal sangat cocok ketika berjalan bersama dengan Lucas.
☀️☀️☀️☀️☀️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Cinta Suci
viona gk tau dri
2022-12-29
4
Alfin
sabar ya... pasti di lanjut kok
2022-11-14
1
Eli Masmuda
lanjut thor,
2022-11-14
2