Sejak saat itu Lucas hidup berdua dengan papanya.
Tak pernah sekalipun ia menanyakan tentang mamanya.
Hidup memulai dari nol berdua hingga bisa se sukses seperti sekarang.
Perjuangan, pengorbanan serta tekad yang kuat ia dapatkan dari papanya.
Tak heran jika Lucas begitu menuruti perintah papanya meski ia harus menikah terpaksa dengan gadis pilihan papanya.
Flashback berakhir
*****
Sesampainya di kantor Lucas segera menuju ruang meeting.
Di sana kliennya sudah menunggunya.
Begitu Romi membuka pintu, ia sedikit terkejut melihat calon kliennya itu.
Dia adalah wanita muda dengan rambut hitam dan panjang.
Terlihat cantik meski hanya dengan polesan makeup yang tipis, bola matanya yang coklat dan bulu matanya yang lentik membuat Lucas mengingat sesuatu dari masa lalunya.
Ia tetap berdiri di ambang pintu sambil terus menatap gadis itu "Mari tuan" suara Romi berhasil membuatnya tersadar dan langsung masuk ke dalam.
Setelah duduk di tempatnya Lucas masih terus berpikir siapakah gadis ini? Mengapa ia merasa tidak asing dengannya?
Gadis cantik itupun memulai presentasinya dengan memperkenalkan dirinya.
"Selamat siang tuan Lucas Danuarta, saya Camelia Syakira dan ini asisten saya Lutfriansyah. Kami dari perusahaan Syakira's Grup ingin memulai kerja sama dengan perusahaan tuan sebagai mana seperti berkas yang sudah kami berikan?"
Mendengar namanya semakin membuat Lucas penasaran. Tapi ia mencoba untuk terlihat tenang meski tanda tanya di pikirannya sedang berkecamuk.
Presentasi yang bagus dari Camelia membuat Lucas langsung mau menyetujui kerjasama.
"Baiklah, kerjasama ini akan di mulai minggu depan. Kita bisa langsung cek lokasi dan segera memulai nya" ucap Lucas dan Camelia pun bersalaman sebagai tanda deal.
"Baik tuan, terima kasih"
Meeting selesai, Camelia dan asistennya pun keluar dari ruangan itu.
Sementara Lucas masih dudu di dalam.
"Romi, cari tau informasi pribadi tentang klien kita yang barusan. Segera kami berikan informasinya pada ku"
"Baik tuan"
"Pergilah..."
Lucas memberi isyarat pada Romi dengan melambaikan tangannya menyuruhnya pergi.
Ia duduk seorang di ruangan itu dan kembali mengorek memori di kepalanya.
"Apakah aku mengenalnya? Siapa dia? Mengapa wajahnya, senyumnya bahkan matanya seperti aku mengenalnya?" Batin Lucas
Saat ia serius mencoba mengingat masa lalu, tiba-tiba ada seseorang mengetuk pintu.
"Permisi tuan, apa saya boleh masuk?"
"Masuklah" jawab Lucas "Ada apa?"
"Ini tuan ada seseorang yang mengirimkan nota tagihan pada tuan" ucap karyawannya itu
"Tagihan? Tagihan apa?"
"Ini tuan"
Karyawan itu menyerahkan selembar kertas yang berisikan tagihan sebesar 165 juta.
Tertera juga rincian tas, pakaian dan sepatu mahal yang di beli
"Apa ini?" tanya Lucas sambil menatap tajam karyawannya
Tiba-tiba notifikasi pesan masuk di hpnya
"Suami ku sayang, hari ini aku shopping ga bilang dulu sama kamu. Karena tadi kamu berangkat nya buru-buru bahkan tudak sempat memberikan aku kartu kredit mu. Ya sudah tagihannya aku kirim ke kantormu ya, makasih..."
Pesan dari Viona sudah menjawab pertanyaan nya.
Lucas segera keluar dan pergi begitu saja.
Ia ingin langsung mencekik saat itu juga leher Viona saking marahnya.
Tapi saat di perjalanan pulang ke rumah ia kembali teringat kalau ia akan makan siang di rumah sakit.
Niatnya untuk menemui Viona ia undur dan memilih untuk pergi ke rumah sakit.
☀️☀️☀️☀️☀️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments