Lucas memilih pergi ke ruang kerjanya dan mulai menyibukkan diri.
Belum ada sehari ia tinggal bersama Viona, Lucas sudah merasa sangat muak.
Ia lalu menelpon Romi dan memberikan tugas padanya.
"Besok pagi bawa kesini berkasnya"
"Baik tuan" jawab Romi
*****
Keesokan harinya Lucas yang sudah rapi dengan setelan jas nya turun dari kamarnya untuk sarapan.
Ternyata Viona sudah menunggunya di meja sambil menyiapkan roti yang ia olesi dengan selai kacang.
Viona memakai baju yang seksi dengan memperlihatkan belahan dadanya.
Dress se lutut yang ia kenakan mempunyai bagian tipis di bagian pinggangnya.
"Hai... Sudah siap ke kantor? Ini gue udah siapkan roti untuk sarapan. Ayo duduk"
Viona menyapa kedatangan Lucas, menggeser kan kursi untuk ia tempati
Tapi Lucas tetap berdiri, ia menatap Viona dari ujung atas hingga bawah lalu memutarkan bola matanya.
Saat itu juga Romi datang dengan membawa berkas di tangannya.
"Selamat pagi tuan, ini berkas yang tuan minta semalam" ucap nya sambil memberikan berkas merah itu
Lucas membukanya, membacanya lalu menghampiri Viona.
Ia lalu melemparkan berkas itu ke meja tepat di hadapannya.
"Tanda tangani berkas itu" titahnya
"Berkas apa ini?"
"Lo ga bisa baca?"
Viona lalu membuka dan membacanya.
Berkas itu berisi tentang pernikahan mereka yang hanya hitam di atas putih.
Tak ada hubungan suami istri di dalamnya, dan jika pak Arman sudah membaik (sembuh) maka pernikahan ini berakhir.
"Apa maksudnya ini Lucas, kenapa gue harus tanda tangan?"
"Romi jelaskan padanya!" Ucap Lucas lalu pergi dan memilih duduk di ruang tengah sambil membaca koran
"Itu adalah surat perjanjian pernikahan antara anda dengan tuan Lucas. Seperti yang anda tau tuan Lucas mau menikah dengan anda hanya karena demi pak Arman. Pernikahan ini terjadi karena belas kasihan pak Arman terhadap perusaah keluarga anda, begitu dokter sudah menyatakan pak Arman pulih maka dengan itu pula pernikahan ini berakhir. Dan ya, di situ juga di jelaskan bahwa tidak boleh ada yang tau tentang pernikahan ini tanoa terkecuali." jelas Romi
"Enak aja, gue ga mau!"
Viona menghampiri Lucas dan melempar berkas itu di hadapannya
"Gue ga mau tanda tangan apapun. Gue udah menikah dengan lo dan selamanya gue akan menjadi nyonya Lucas Danuarta"
Mendengar itu Lucas berdecak. Ia meletakkan korannya dan berdiri menatap tajam mata Viona.
"Terserah, dengan mudah gue bisa hancurkan hari ini juga perusahaan bokap lo. Lo tinggal pilih, mau tanda tangani berkas itu atau perusahaan bokap lo akan lenyap"
Karena ga punya pilihan lain Viona tetpaksa menandatanganinya, ia masih bisa merayu Lucas selama pak Arman masih tetap tak berdaya di rumah sakit kesempatan itu masih ada.
Setelah di tanda tangani oleh Viona, Romi lalu mengambil berkas itu, kemudian berangkat ke kantor bersama Lucas.
"Ga bisa, gue ga boleh tinggal diem. Gue harus lakuin sesuatu" batin Viona
*****
Sebelum Lucas pergi ke kantor ia menyempatkan dulu untuk pergi ke rumah sakit melihat keadaannya sekarang.
Sesampainya di sana pak Arman menanyakan bagaimana harinya berlalu sebagai seorang suami.
Muak dan tak ingin membahas, Lucas mengalihkan pembicaraan.
Ia mengubah topik dengan berbicara soal pekerjaan di kantor.
Baru saja 3 tahun Lucas memimpin, perusahaan bertambah maju dengan pesat.
Strategi baru, cara kepemimpinan yang baru membuat perusahaan mampu menguasai pasaran.
☀️☀️☀️☀️☀️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments