Mau tidak mau mantan calon kliennya itu harus menerima keputusan Lucas.
Meski dalam hati mereka sangat marah dan ingin sekali membalas, tapi mereka sadar tidak ada apa-apa nya di banding kekayaan Lucas.
Akhirnya mereka pulang dengan tangan kosong.
Sore harinya Lucas memilih untuk pergi bermain golf sejenak untuk menghilangkan stresnya.
Peralatan dan tempat yang di sediakan untuk nya khusus, berbeda dari yang lainnya.
Bagaimana tidak, karena tempat itu adalah miliknya.
Berkali-kali Lucas memukul bola golf nya dan berkaki pula bola golf itu masuk tepat sasaran.
Lucas memang sangatlah tampan, parasnya seperti sebuah patung dengan pahatan sempurna.
Semua wanita pasti akan terpikat padanya dalam sekali pandangan.
Kini Lucas memilih untuk beristirahat dengan meminum segelas soda di tangannya.
"Tuan, pak Arman menelpon anda sejak tadi"
ucap Romi
"Apa katanya"
"Pak Arman meminta anda untuk ke rumah sakit sekarang"
Lucas hanya mengangguk dengan matanya yang masih tertuju pada gadis itu.
Lucas tetap duduk santai menikmati hembusan angin yang menerpanya.
Sedari tadi Lucas duduk banyak wanita sengaja lewat di depannya untuk menarik perhatiannya, namun lucas tak peduli.
Pandangan lucas hanya tertuju pada 1 wanita yang sedari tadi sejak ia datang tak sedetik pun melirik ke arahnya.
Meski teman-teman bermainnya membicarakan ketampanan Lucas, namun 1 wanita itu tetap sibuk bermain.
Yang menarik perhatian Lucas adalah cara bermainnya.
Wanita itu terlihat sangat pintar dan seakan sudah sangat mahir memainkan bola golfnya.
Semakin lama di perhatikan wajah gadis itu seperti tidak asing baginya.
"Tuan, pak Arman menelpon lagi"
"Angkat saja"
Romi menjawab panggilan itu lalu mengeraskan volumenya
"Lucas, kamu di mana nak?"
"Main golf, ada apa pa"
"Kamu kemari ya, ada yang ingin papa bicarakan sama kamu"
"Baiklah, aku segera datang"
Lucas langsung beranjak dan menuju rumah sakit.
Sesampainya di sana pak Arman sudah menunggunya.
"Apa yang ingin papa bicarakan, papa baik-baik saja?"
"Iya, papa baik-baik saja. Yang papa mau omongin sama kamu tentang pernikahan kamu"
Wajah Lucas yang awalnya biasa saja kini langsung berubah dingin.
Matanya menyipit menunjukkan bahwa ia tidak suka dengan apa yang akan di bahas papa nya.
"Nak, papa tau kamu terpaksa menikah dengan Viona tapi bagaimanapun dia sekarang adalah istri sah mu. Cobalah untuk menerimanya, dia gadis yang cantik dan baik seiring berjalannya waktu kamu pasti akan jatuh hati padanya"
Lucas hanya diam dengan terus menatap lekat mata papanya.
"Apa sebenarnya yang Surya lakukan hingga papa begitu menurutinya, aku benci Surya dan keluarganya" batin Lucas
Lucas memang sejak dulu tidak menyukai pak Surya, karena Lucas tau hanya papanya yang tulus sedangkan pak Surya memiliki maksud dan tujuan di balik persahabatannya.
Viona yang pak Arman sebut baik nyatanya tidak.
Lucas sudah tau banyak tentang nya, kenakalannya.
Viona gadis yang manja dan selalu suka berfoya-foya, pemalas dan sombong.
"Pulanglah nak, Viona pasti sudah menunggu mu di rumah" pinta pak Arman
"Apa? Di rumah? Maksud papa rumah kita!"
"Iya lah nak, dia kan sekarang sudah jadi istri kamu. Ini hari pertama kalian menjadi suami istri, pulanglah ..."
Lucas memutarkan bola matanya lalu menarik nafas dan membuangnya kasar.
"Sudah, tak perlu banyak berpikir. Papa di sini kan ada bik Jum mang tono yang jagain. Pulanglah"
Lucas tak punya pilihan lain. Ia akhirnya setuju dan mau pulang.
☀️☀️☀️☀️☀️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Cinta Suci
knp lukas gk trus terag ke ppnya
2022-12-29
1