"Kok Bapak ada di sini sih?" tanya Zara serius.
"Lah kamu sendiri ngapain ada di sini?" Andra bertanya balik.
"Nikah!" jawabnya spontan.
"Ya sama!" Andra pun menjawabnya sama.
"Itu berarti Bapak adalah suami saya? Oh no, it's not good!" ucap Zara sembari memijit-mijit pelipisnya.
"Not good not good, Aku yang bisa-bisa crazy punya istri modelan gini." balas Andra kepada Zara, hari itu harusnya Zara mencium tangan sang Suami setelah Andra mengucap Ijab Kabul, kini malah keduanya saling memalingkan wajahnya.
Tentu saja itu membuat Mommy Hasna dan Mama Dahlia menepuk jidatnya, kedua anak mereka terlihat saling cuek dan tidak perduli.
"Ya ampun anakku, Zara! Jangan bikin malu Mommy, cium tangan Suamimu!" titah Mommy Hasna kepada Zara yang tampak mengerucutkan bibirnya.
"Aduh Mommy kenapa harus dengan Pak Andra sih nikahnya." protes Zara
"Harusnya seneng dong kamu, Nak Andra itu udah ganteng, baik, dewasa, kurang apa coba!" seru Mommy Hasna.
"Ya udah Mommy aja yang nikah sama dia, kok Aku sih yang disuruh nikah sama dia, dia itu ngeselin banget loh Mommy, di sekolah tuh sering banget marahi Zara, gedek aslinya." umpat Zara mengingat bagaimana Andra sering memarahinya di sekolah.
"Ya udah palingan itu salah kamu sendiri, nggak mungkin seorang guru tiba-tiba marah kalau muridnya nggak berbuat salah."
"Ya iya sih, Zara sering tawuran sama temen cewek Zara, hehehe ... adu skill Mommy!" jawab Zara bangga.
Seketika Mommy Hasna semakin pusing dengan pengakuan anak perempuannya itu.
"Udah udah, Mommy udah cukup pusing menghadapi kamu, apalagi Daddy, makanya kamu dinikahkan secepatnya sama Daddy dengan Nak Andra, karena Daddy yakin Suami mu itu yang akan membuat mu luluh, sekarang cium tangan Suamimu, cepetan! Kamu mau melihat Daddy kumat lagi, enggak kan?" mendengar itu Zara terpaksa mengikuti perintah sang Mommy.
Sementara di sisi lain, Andra juga mendapatkan nasihat dari Mama Dahlia.
"Andra! Cium kening Istrimu! Mulai saat ini kamu dan dia sudah menjadi suami istri, jadi kamu harus menyayanginya, cepat!" titah Mama Dahlia.
"Malas, Ma! Dia itu bandel banget di sekolah, udah berkali-kali Andra bawa dia ke ruangan BP, nggak ada kapok nya dia, sering banget berkelahi sama teman-teman ceweknya, hari ini rambut temannya dijambak besoknya kakinya diseret, aduh pokoknya Andra tuh sampai bosan menghadapi tingkah liarnya." seketika Mama Dahlia tertawa kecil mendengar pengakuan Andra tentang Zara.
"Wahh itu bagus, dong! Berarti Zara bisa membela dirinya sendiri, Mama sih seneng punya mantu kayak gitu, secara Mama dulu juga sering berantem sama temen cewek Mama, kita sebagai cewek harus kuat biar nggak mudah ditindas, bagus tuh Zara." ungkap Mama Dahlia.
"Ya Mama, ternyata setali tiga uang sama Zara, bedanya Mama masih kelihatan cewek, lah dia cowok nggak jadi, nggak ada cantik-cantik nya deh, Ma!"
"Nggak boleh gitu, entar kamu jatuh cinta beneran loh, kuwalat! Udah, nggak usah pakai alesan lagi, Zara sekarang adalah istrimu, mau tidak mau kamu harus terima, ini adalah sebuah wasiat Papa, kamu wajib memenuhinya." ujar Mama Dahlia.
Andra tidak bisa berbuat banyak jika diingatkan kembali tentang wasiat itu, terpaksa Ia harus menurunkan egonya untuk menerima Zara sebagai istrinya.
Akhirnya setelah kedua pengantin baru itu dirunding oleh masing-masing Ibu mereka, baik Zara maupun Andra akhirnya sama-sama membalikkan badan mereka, kini keduanya saling berhadapan satu sama lainnya, Zara terlihat menundukkan wajahnya, Ia tak mau melihat wajah sang Pak guru yang selalu membuatnya kesal, pun sama dengan Andra, Ia juga terlihat tidak fokus dan matanya justru tertuju oleh pasangan Nico dan Vina yang terlihat mesra, Vina bergelayut mesra pada tangan Nico, seolah-olah dirinya sengaja membuat Andra cemburu.
"Sialan! Mereka pikir Aku tidak bisa!" batin Andra yang memanfaatkan momen ini untuk membalas Vina yang sengaja melakukan itu padanya.
Spontan Andra pun segera mengambil cincin pernikahan Zara dan langsung memakaikannya pada jari manis Zara, kemudian setelah itu Zara juga menyematkan cincin yang satunya pada jari manis Andra. Setelah acara tukar cincin, Andra yang berniat membalas perlakuan Vina, tiba-tiba saja ia mencium kening Zara beberapa kali, tentu saja itu membuat Zara sangat terkejut.
"Diihhh apa-apaan sih Pak Andra, nyium nya cukup sekali aja napa? Kelihatan banget kalo nafsu banget!" ucap Zara lirih dan itu membuat Andra membulatkan matanya.
"Apa kamu bilang? Aku nafsu, eh dengar ya! Meskipun kamu memakai baju seksi di depan ku sekalipun, Aku nggak bakalan tergoda, lebih tergoda ngelonin guling daripada kamu, palingan juga bodinya rata." balas Andra mengejek.
"Njiiir! Ngatain bodi ku rata, Pak guru belum pernah ditabok sama parutan kelapa rupanya. Entar ya kalau Bapak lihat bodi saya beneran, bakalan nggak berkedip sama sekali dan ditabok parutan kelapa nggak akan kerasa saking terpesonanya." ucap Zara menantang suaminya.
"Oke! Siapa takut! Pegang kata-kata ku, lebih bagus bodinya guci ketimbang kamu, palingan dari atas sampai kaki semuanya rata."
Kedua pengantin baru itu terlihat ribut sendiri saat duduk di pelaminan, tentu saja itu membuat Mommy Hasna dan Mama Dahlia semakin pusing melihat anak-anak mereka bertengkar melulu.
Kedua wanita itu terlihat kompak, keduanya telah menyusun rencana untuk membuat kedua pasangan pengantin baru itu agar keduanya bisa menghabiskan malam bersama.
"Ya ampun, Jeng Dahlia! Lihat deh mereka! Kayak Tom and Jerry beneran, ribut melulu, gimana kita bisa dapat cucu Kalau kayak gini terus?" ungkap Mommy Hasna lesu.
"Saya punya ide jeng Hasna, sini saya bisikin!"
Mommy Hasna terlihat sumringah setelah mendengar rencana Mama Dahlia, keduanya pun mulai melakukan rencana mereka.
Sementara itu, para kerabat dekat terlihat mulai memberikan doa restu untuk kedua mempelai, baik dari keluarga Andra maupun keluarga Zara, hingga akhirnya tiba waktunya pasangan pengantin baru Nico dan Vina mulai menghampiri pengantin baru itu.
Andra terlihat gugup saat sang mantan mengucapkan selamat untuknya.
"Selamat ya Andra! Akhirnya kamu menikah juga, nggak nyangka ternyata hubungan kerabat kita sangat dekat, semoga pernikahan kalian bahagia!" ucap Vina sembari tersenyum jahat seolah-olah dirinya mengejek Andra. Ternyata Andra menikah dengan seorang wanita yang terlihat lebih cantik darinya, karena Zara tipe gadis yang tidak suka dandan. Dan itu membuat Vina berucap kepada sang mantan.
"Ck ... ternyata kamu tidak bisa mendapatkan yang lebih baik daripada Aku ya! Kasihan sekali, istrimu sangat jauh berbeda dariku, Zara itu gadis tomboi yang tidak akan pernah bisa dandan cantik, ya ampun Andra! Semoga saja kamu betah jadi suaminya."
Andra terlihat kesal dengan perkataan Vina, Ia pun mengajak Zara untuk pergi.
"Permisi! Sepertinya kami harus istirahat, bukan begitu, Zara! Kamu pasti capek iya, kan?" Andra seketika menggandeng tangan Zara dan mengajaknya untuk masuk ke kamar.
"Et dah, kita mau kemana, Pak? Aduh pelan-pelan dong Pak! Kaki saya sakit nih, mana jalannya susah lagi!" gerutu Zara saat Andra membawanya pergi. Zara pun terlihat kesusahan berjalan apalagi sepatu hak tinggi itu sangat menyulitkan dirinya untuk bergerak.
Benar saja tak lama kemudian Zara terjatuh dan Andra dengan sigap menahan tubuh Zara, alhasil karena panik Andra menangkap tubuh istrinya dan tangannya mengenai tepat pada buah dada Zara, seketika Andra maupun Zara saling terdiam.
"Shiiit! Kok gede sih!"
"Anjiiirrr! Dia nyentuh gunung kembar ku, sialan nih guru!"
Keduanya terlihat saling membatin dengan posisi masih tangan Andra memegang dada Zara.
...BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Moh Yasin
😂😂😂😂😂
2024-10-28
0
Diana diana
wkwkwkwwkwkw
2024-09-01
0
Febby Fadila
ingat andra kamu blom lupa lo sama kata2 kamu...
2024-08-30
0