Kembali bertemu

Satu minggu sudah Windi dan Marvel terpisah oleh jarak dan waktu. Dan selama itu pula mereka hanya menjalin kedekatan satu sama lain lewat telefon dan berkirim pesan di setiap ada waktu dan kesempatan. Walau hanya pesan singkat yang dikirimkan Marvel seperti menanyakan keadaannya saat ini, namun itu sudah berhasil membuat Windi merasa senang karenanya. Setidaknya sampai saat ini Marvel tak melupakannya dan terus memberikan kabar serta perhatian padanya.

Sesuai kesepakatan di antara mereka, hari ini adalah hari dimana Marvel akan kembali ke negara S setelah kemarin Marvel baru pulang dari negara M untuk mendatangi perusahaan Tuan Morgan. Kedatanan Marvel hari ini selain melepas rindu dengan Windi, ia juga datang untuk menjemput istri dan mertuanya kembali ke tanah air.

Ya, setelah melewati serangkaian perawatan pasca operasi, dokter yang menangani Ayah Amri telah memberi keputusan jika besok Ayah Amri sudah bisa dibawa pulang dan bisa melewati masa pemulihannya di rumah saja dengan ditemani seorang perawat.

Mendengar kabar dari Dokter Mark tentang jadwal kepulangan ayahnya tentu saja membuat Windi sangat senang karena akhirnya ayahnya bisa keluar dari rumah sakit dan bisa berkumpul dengannya di rumah lagi. Dan pagi itu, sambil menunggu Marvel tiba di negara S, Windi memutuskan untuk membereskan barang-barangnya dan barang-barang milik ayahnya.

Saat baru saja keluar dari dalam kamar hotel setelah selesai membereskan barang-barangnya, Windi dibuat terdiam di depan pintu kamarnya saat melihat sosok wanita yang terlihat tidak asing di matanya. "Kenapa aku seperti pernah melihatnya." Gumam Windi menatap wanita yang kini berjalan ke arah lift setelah sekilas menatap padanya. Walau wanita itu menggunakan masker dan menundukkan pandangannya, Windi tetap merasa tidak asing dengan wajah wanita itu.

Tidak ingin terlalu larut dalam pemikirannya yang belum tentu benar, Windi memutuskan untuk melanjutkan langkahnya untuk pergi meninggalkan hotel menuju rumah sakit tempat ayahnya dirawat.

Pukul satu siang, Windi sudah kembali ke kamar hotel untuk menunggu kedatangan Marvel dari tanah air. Niat hatinya yang ingin menunggu kedatangan Marvel dari bandara tadi harus ia urungkan saat perawat datang menghampirinya dan mengatakan untuk mengurus administrasi kepulangan ayahnya esok hari. Dan setelah selesai mengurus administrasi kepulangan ayahnya, Windi baru bisa kembali ke kamar hotel tempat penginapannya.

Ceklek

Suara pintu kamar yang terdengar terbuka membuat Windi segera turun dari ranjang lalu melihat ke arah pintu kamar.

"Marvel?" Senyuman manis terbit di wajah cantik Windi melihat kedatangan suami tampannya.

"Hai, Windi." Sapa Marvel tak kalah tersenyum manis.

Deg

Jantung Windi dibuat berdebar-debar melihat senyuman manis di wajah Marvel yang membuat wajah Marvel terlihat semakin tampan.

Melihat istrinya yang terdiam mematung di posisinya sambil menatap intens pada wajahnya membuat Marvel melangkah mendekat pada istrinya.

"Apa kau begitu mengagumi ketampananku sehingga menatapku tanpa berkedip seperti ini, hem?" Bisik Marvel di telinga Windi.

Kedua bola mata Windi seketika terbelalak mendengar suara Marvel. Windi menoleh ke arah samping untuk melihat Marvel yang kini sudah berdiri tepat di sebelahnya.

"Mar-vel..." Windi terbata sambil menjauhkan tubuhnya dari Marvel.

"Kenapa kau menjauh? Apa kau tidak senang melihat kedatanganku, hem?" Tanya Marvel dengan nada menggoda karena ia tahu istrinya saat ini tengah gugup karena berdekatan dengannya.