Mbok Yem memberikan nasehat kepada William, agar lebih lembut saat berbicara dengan wanita. Mbok Yem juga memperlakukan William selayaknya anak sendiri.
"Apa aku bisa melakukannya, Mbok?" tanya William.
"Tuan, Nona Stella selain cantik juga baik. Tuan, harus bisa mendapatkan hatinya," ucap Mbok Yem.
"Ingat Tuan," sahut Rico.
"Diam! aku tau maksud kamu, Rico," kata William, tidak suka membicarakan Helena. Karena Rico sering kali mengingatkan William tentang perjodohannya dengan Helena.
William meninggalkan Mbok Yem dan Rico, pikirannya kembali berperang dengan perasaannya. Rasa ingin memiliki Stella begitu kuat, William menyukai Stella sejak pertama kali mereka bertemu.
Ternyata William ingin mengungkapkan perasaannya pada Stella, tetapi saat berada di cafe tadi dia ragu. Di tambah Stella yang meminta izin ke toilet membuatnya bertambah kesal. Sehingga William mengurungkan niatnya.
"Rico, kenapa Helena masih berada di kota ini?" tanya William.
"Karena Tuan tidak mau mengantarkan ke bandara, Nona Helena membatalkan perjalanannya. Mungkin minggu depan baru berangkat ke luar kota lagi," Jelas Rico.
"Mengganggu saja!" kata William.
Keesokan harinya William mengantarkan Helena terlebih dahulu ke bandara, setelah itu dia pergi ke rumah Stella untuk menjemputnya.
Sikap William kali ini berubah drastis, bicaranya menjadi lebih lembut dari biasanya. Hal itu membuat Stella bingung, biasanya Stella akan di bentak jika membuat William terlalu lama menunggu.
"Tuan! kenapa anda yang kemari?" tanya Stella.
"Mulai sekarang aku yang akan menjemputmu," ucap William, sembari membukakan pintu mobil untuk Stella. Ayo masuk!" Lanjutnya.
"Iya, Tuan," kata Stella.
"Stella, kamu sudah sarapan belum? kalau belum kita bisa ke cafe depan kantor," ucap William dengan lembut.
"Tidak, Tuan! aku sudah sarapan," tolak Stella.
William kemudian mempercepat laju kendaraannya, sesekali dia melirik ke arah Stella.
"Tuan, kenapa bukan Pak Rico yang menjemput ku?" tanya Stella.
"Jangan membicarakan dia saat bersama ku!" bentak William.
"Ternyata dia tidak berubah! mungkin tadi Mbok Yem salah kasih sarapan," ucap Stella dalam hati.
"Maaf, aku tadi lupa," ucap William.
"Lupa apa, Tuan?" tanya Stella, heran dengan sikap William.
"Tidak usah dipikirkan! ayo kita turun!" ajak William. Keluar dari dalam mobil lalu membukakan pintu untuk Stella.
Dari kejauhan Rico dan Kiana melihat pemandangan langka itu, mereka bengong melihat William tidak seperti biasanya.
"Rico, lihatlah Tuan kamu!" tunjuk Kiana, sembari menginjak sepatu Rico.
"Auh... sakit Nona!" teriak Rico.
"Makanya lihat itu! jangan melihat aku!" kata Kiana.
"Nona, Tuan William sedang berencana mendekati Nona Stella," ucap Rico, keceplosan.
"Apa? tidak bisa dibiarkan ini!" kata Kiana, hendak berjalan ke arah William dan Stella tetapi Rico memegang tangan Kiana.
Kiana meminta Rico untuk melepaskan tangannya, tetapi Rico makin mempererat. Setelah William dan Stella masuk ke dalam kantor, baru Rico melepaskan tangan Kiana.
"Nona, jangan coba-coba menghancurkan usaha Tuan," ucap Rico.
"Kasihan Stella dia akan disakiti sama William! aku tetap akan menggagalkan rencana William," ujar Kiana.
Rico membuat kesal Kiana, selalu mengganggu saat Kiana akan melarang William berbuat tidak baik.
"Percuma Nona, tidak akan berhasil," ucap Rico.
"Harusnya kamu tidak mendukung! William sebentar lagi akan bertunangan dengan Helena, itu semua tidak bisa dibatalkan!" kata Kiana.
"Tapi, Tuan tidak pernah mencintai Nona Helena," ucap Rico membela William.
"Dasar kalian sama saja!" teriak Kiana, lalu masuk ke dalam kantor.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
👑Ria_rr🍁
😂😂😂😂 mendadak amnesia si wilwill, udah berusaha lemah lembut. eeeh tetiba ngementak🤭
2023-01-30
0
Andariya 💖
wah....langsung berubah 360° ini sikap William...demi menarik hati Stella 😁🤗🤗
2023-01-23
1
༄༅⃟𝐐Vee_hiatus☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
helena dh pergi langsung tancap gas wiliam buat ngedeketin
2022-12-14
1