Bab 15

"Apa Nona, lupa kalau Tuan sudah menyiapkan sopir untuk mengantar dan menjemput?" tanya Rico.

"Tidak, tapi aku ingin bebas," jawab Stella.

"Dasar bodoh!" cibir William. Membuat Stella menatapnya.

Stella tidak menghiraukan ucapan William, dia fokus dengan pekerjaannya. Kemudian Rico memberitahu William kalau Helena menunggu di depan.

William segera keluar ruangan untuk menemui Helena, selama di kota ini Helena akan terus mendatangi William di kantornya.

"Helen, kenapa ke sini tidak bilang dulu?" tanya William.

"Aku mau kasih surprise buat kamu, selama aku belum kembali ke kota X aku akan datang ke sini," jawab Helena. Bagaimana apa kamu suka?" Lanjutnya.

"Pekerjaan ku banyak, Helen," ucap William.

"William, ada Rico yang membantu. Aku juga bersedia menemanimu kerja," ucap Helena.

"Yang ada aku tidak bisa konsentrasi, ayo kita pulang!" ajak William.

William mengajak Helena pergi ke rumah Mamahnya, Helena protes dia tidak mau berada di rumah Karin.

"William, aku tidak mau ke rumah Mamah Karin," ucap Helena.

"Terus? kamu kemana?" tanya William.

"Terserah, tapi jangan ke sana! Mamah kamu selalu galak sama aku," ucap Helena, mengerucutkan bibirnya.

"Baik, biar kalian bisa akur. Kita ke rumah Mamah!" kata William.

Helena tidak bisa menolak lagi, apa kemauan William. Sampai di rumah Karin mereka duduk di ruang tamu, ternyata Karin belum pulang.

"William, kamu bawa siapa ke rumah ini? jangan bawa sembarang orang!" ucap Wilda.

"Ini rumah Ayah ku, gak usah ngatur!" kata William. Urus saja suami kamu!" Lanjutnya.

"Kamu punya masalah apa dengan suamiku? selalu nuduh dia selingkuh!" ucap Wilda.

William tidak menjawab pertanyaan Wilda, karena Wilda yang membencinya tidak akan pernah percaya dengan apa yang dia katakan. Bagi William hanya buang-buang waktu menasehati orang seperti Wilda. Kalau ada hubungannya dengan uang atau harta pasti nomor satu, itu yang membuat William geram.

Karin baru datang dari tempat temannya, dia menyapa Helena yang sedang duduk di ruang tamu.

"Ada tamu ternyata!" ucap Karin, lalu duduk di kursi dekat Helena.

"Iya, Tante. Helen baru datang," kata Helena, sembari tersenyum.

"Pasti William yang membawamu kesini! tidak mungkin kamu akan datang sendiri," sinis Karin.

"Jelas, mana sudi aku datang sendiri," ucap Helena.

"Helen, aku tidak akan pernah memberikan restu!" ucap Karin.

"William sudah berjanji dengan almarhum Ayahnya, restu Tante tidak penting," kata Helena.

"Kurang ajar, kamu! anak tidak tau diri!" bentak Karin, lalu masuk ke dalam kamarnya karena melihat William datang.

Ucapan Helena yang berani dengan orang tua membuat Karin tidak suka. Setiap bertemu dengan Helena pasti akan ada perdebatan, yang tidak penting bagi Karin.

"William, ayo antar aku pulang!" kata Helena.

"Nanti Rico yang akan mengantarmu, aku ke kantor dulu!" kata William.

"Sebenarnya aku mau nikah sama kamu apa Rico? kenapa dia yang mengantar aku punya," ucap Helena.

"Kalau kamu mau, nikah saja sama Rico!" kata William.

Helena kesal dengan ucapan William, kemudian dia menghubungi sopir pribadinya untuk menjemput. William sengaja meninggalkan Helena di rumah Karin, tujuannya agar Helena membatalkan perjodohan itu. Karin tidak pernah setuju dengan perjodohan itu, dia hanya menuruti almarhum suaminya.

Dengan terpaksa Helena berada di rumah Karin lebih dulu, sambil menunggu sopirnya datang menjemput.

Terpopuler

Comments

🗣🇮🇩Joe Handoyo🦅

🗣🇮🇩Joe Handoyo🦅

Wew.. piye toh, belum juga nikah Mamah Karin sudah konflik dengan Helena sicalon mantu 😇

2023-01-30

0

👑Ria_rr🍁

👑Ria_rr🍁

Menang cantik doang lu Helen, tak berakhlak

2023-01-25

0

Yenz_Azzahra

Yenz_Azzahra

Berani banget Helena wkwkwk

2023-01-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!