Kiana masuk ke dalam ruang kerja William, dia ingin meminta berkas yang sudah di tanda tangani oleh William.
"Stella, mana berkas yang kemarin aku kasih ke Rico?" tanya Kiana.
"Pak Rico tidak menitipkan, mungkin di meja Tuan William," jawab Stella.
"Aku cari boleh? soalnya berkas itu buat meeting nanti siang," ucap Kiana.
Rico masuk ke dalam ruang kerja William, beruntung Kiana belum mencari berkas itu sendiri. Karena William akan marah jika barang-barangnya tersentuh orang tanpa ada izin darinya.
"Nona Kiana, apa yang anda lakukan di sini?" tanya Rico, curiga dengan Kiana.
"Kebetulan kamu datang, aku mau ambil berkas kematin," ucap Kiana.
"Tuan William belum menandatangani berkas itu, Nona. Sepertinya Tuan kurang setuju," jelas Rico.
Kiana kemudian pergi dari ruang kerja William, dia sangat kesal dengan William.
"Kebiasaan William, padahal berkas itu sangat menguntungkan buat dia," omel Kiana, sembari berjalan menuju ke ruangannya sendiri.
"Nona Stella, datanglah ke restoran depan kantor! Tuan William menunggu anda di meja nomer tiga," ucap Rico.
"Pekerjaan saya belum selesai, Pak," jawab Stella beralasan.
"Ini perintah Nona," kata Rico lagi. Jangan sampai Tuan menunggu terlalu lama," Lanjutnya.
"Aku tidak punya uang untuk membayar makanan di restoran mewah seperti itu, Pak," kata Stella.
Rico kemudian memberikan beberapa lembar uang kertas kepada Stella, dia takut terkena marah William.
Stella kemudian pergi ke restoran itu, di sana dia mencari meja yang di pesan William.
"Tuan...
"Duduklah!" kata William, tersenyum ke arah Stella.
"Terimakasih, Tuan," ucapnya, masih menundukkan kepala.
"Stella, tatap mataku!" perintah William.
Dengan rasa takut dan jantung berdetak kencang, pelan-pelan Stella menatap ke arah William.
William tersenyum, dia juga menatap Stella.
"Uang yang kemarin aku berikan tidak perlu kamu kembalikan, tetapi ada syaratnya," ucap William.
"Tuan, aku tetap akan mengembalikan uang itu," kata Stella.
"Gadis bodoh! di kasih gratis malah nolak," kata William. Kalau kamu tetap akan mengembalikan aku kasih waktu dua hari," Lanjutnya.
"Saya belum menerima gaji, bagaimana bisa, Tuan," kata Stella.
"Itu pilihan kamu sendiri, aku tidak mau tau," kata William, sembari menghisap rokok yang di pegang.
Stella akhirnya mengalah, dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi. William meminta agar Stella menjadi pacar pura-pura nya.
"Mulai besok berpakaian lah yang layak! Rico akan menyiapkan semua," kata William.
William mengajak Stella untuk makan, setelah selesai dia menyuruh Stella untuk kembali ke kantor.
Pekerjaan Stella sudah diselesaikan oleh Rico, semua adalah perintah dari William.
"Pak, kenapa sudah selesai semua? apa yang harus saya kerjakan lagi?" tanya Stella, saat melihat berkas yang ada di mejanya telah terselesaikan.
"Kita pergi ke butik, Nona. Ayo kita berangkat!" ajak Rico.
Stella mengikuti Rico, ternyata dia sudah menyiapkan mobil untuk menuju ke butik itu. William juga sudah menunggu di sana.
"Nona, sekarang coba semua baju ini!" kata Rico.
Stella mulai mencoba baju yang sangat banyak, satu per satu dia coba dan memperlihatkan pada William. Stella sebenarnya risi dengan perintah William, baju yang dia coba kebanyakan kurang bahan.
"Tuan, baju ini terlalu terbuka. Saya tidak mau mencobanya," kata Stella.
"Letakkan saja, kamu coba yang lain!" kata William.
"Hampir pingsan aku, mencoba baju sebanyak ini," ucap Stella dalam hati.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...----------------...
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •
bossy banget ya william🤭
2023-03-14
1
Ai 𝕷𝖎𝖔𝖓🦁💙
knpa boongan sih will, beneran kan jg gpp, urusan nyokap sih belakangan.
2023-01-30
1
☠ᵏᵋᶜᶟ 𝕸y💞Sarinande⒋ⷨ͢⚤
awalnya pacar bohongan tp nanti pasti jdi bucin..
2023-01-30
1