EPS. 8. Keluar dari rumah.

Arthur Edward, adalah pria yang sejak tadi menyaksikan pertunjukan menarik itu. Perang antara anak kandung yang di tiri kan, dan anak tiri yang di ratukan.. Sungguh menarik perhatian nya.

Tetapi bukan itu hal utamanya, ia benar benar telah jatuh cinta pada pandangan pertama pada Sierra.

" Arthur.. kau juga datang.?" Ucap Daniel.

" Sejak kapan kita begitu akrab tuan Daniel?" Ucap Arthur.

" Itu.. "

" Tapi tidak apa apa, anggap saja itu adalah tanda izinmu untuk aku meminang Sierra putrimu." Ucap Arthur memotong ucapan Daniel.

Sierra yang sedang di bicarakan justru kini ia tengah diam dalam kebingngan.

' Siapa dia, aku tidak pernah bertemu dengan nya di kehidupan sebelumnya. Tetapi kenapa dia mengatakan ingin meminangku? sudahlah.. Lebih baik aku manfaatkan saja dia.' Batin Sierra bermonolog.

" Kamu sudah datang.. " Ucap Sierra seolah akrab dengan Arthur. Sierra langsung memeluk Arthur.

Daniel terkejut melihat Sierra yang nampak akrab dengan Arthur. Bukan hanya Daniel, Arthur sendiri pun terkejut menerima keakraban Sierra. Hingga ia mendengar Sierra berbisik di telinga nya.

" Tolong bantu aku keluar." Ucap Sierra berbisik.

Arthur tersenyum, rupanya Sierra tengah memanfaatkan dirinya. Jika itu adalah gadis lain, mungkin Arthur akan langsung mendorong dengan kasar.. Tetapi pada Sierra, Arthur seakan tak memiliki rasa tidak nyaman, bahkan setelah mengetahui dirinya kini telah dimanfaatkan pun ia tetap tenang tidak marah sedikitpun.

Arthur adalah pria gila bersih, termasuk dia tidak bisa sembarangan disentuh oleh orang lain terutama wanita. Dia phobia terhadap wanita, selain sang ibu tidak pernah ada wanita lain yang berani menyentuhnya. Dan Sierra.. Adalah yang ke dua setelah ibunya.

" Apakah kamu menerima lamaranku?" Ucap Arthur berbisik.

" Kita bisa bicarakan itu nanti saat aku keluar dari rumah ini." Ucap Sierra.

Arthur mengeratkan pelukan nya pada Sierra, lalu kemudian ia berbisik dengan posisi seolah ia tengah mencium Sierra.

" Baiklah.." Ucap Arthur.

Lalu Arthur melepaskan pelukan nya di pinggang Sierra.

Sierra pergi menuju kamarnya, ia akan mengemas barang barang yang ia anggap berharga baginya. Tak banyak yang Sierra bawa, hanya beberapa potong pakaian, laptopnya juga figura foto yang memperlihatkan kebersamaan anatara ia dan ibunya.

Sierra juga mengganti pakaian nya, dari yang semula gaun, kini menjadi pakaian yang sehari hari ia gunakan. Ia menggunakan celana jeans nya dengan hoodie, serta topi hitam sebagai penutup kepalanya. Setelah semua selesai ,Sierra pun kembali keluar dari kamarnya dan kembali menghadap Daniel bersama Arthur.

" Tuan Daniel, aku Arthur Edward.. Adalah kekasih putrimu Sierra, jika kau ingin menunangkan dia, maka tunangkan dia denganku." Ucap Arthur.

' Edward.. Kenapa aku serasa pernah mendengar orang menyebut nama ini..' Batin Sierra bermonolog.

" Ini.. Sierra, sejak kapan kamu berhubungan dengan Arthur.?" Tanya Daniel.

" Kenapa? Anda sekarang sedang perduli denganku kah.?? Lebih baik anda lihat kondisi putri kesayanganmu, sepertinya dia keguguran." Ucap Sierra.

Daniel langsung diam, dia memang tidak pernah peduli dengan apapun yang menyangkut tentang Sierra. Dia hanya peduli dengan kedua putri tirinya saja, semua karena kebencian nya kepada Sierra yang tak berkesudahan.

" Aku permisi tuan Daniel, dan Sierra.. Mulai saat ini dia akan bersamaku." Ucap Arthur.

Arthur menggandeng tangan Sierra lalu melangkah pergi keluar dari kediaman Daniel. Sementara Daniel, entah mengapa ada bagian sudut di hatinya yang merasakan sakit ketika Sierra memutuskan pergi.

" Tuan apakah perlu mengejarnya?" Ucap anak buah Daniel.

" Tidak perlu, cari tahu kebenaran tentang hubungan antara Carine dengan Alden. Malam ini, aku mau semua bukti dan info sampai di tanganku." Ucap Daniel.

" Baik tuan." Ucap anak buah Daniel.

" Juga.. Cari tahu dimana Sierra tinggal." Ucap Daniel lagi.

" Baik tuan." Ucap anak buah Daniel lagi.

Sementara itu, Sierra dan Arthur kini sudah sampai di samping mobil Arthur. Sierra dengan cepat melepaskan tangan nya dari genggaman Arthur.

" Terimakasih, jika kau butuh bantuanku kau bisa mencariku sebagai balas budiku padamu." Ucap Sierra langsung.

" Apakah aku langsung dicampakan begitu saja.??" Ucap Arthur.

" Aku minta bantuanmu saat di dalam, sekarang sudah di luar, sudahi sandiwaramu." Ucap Sierra.

" Aku tidak sedang bersandiwara, aku serius." Ucap Arthur.

" Tetapi aku tidak. Tuan Arthur, sampai jumpa, aku permisi." Ucap Sierra.

' Semoga kita tidak berjumpa lagi.' Batin Sierra bermonolog.

Arthur membiarkan Sierra pergi, Arthur tidak pernah sesabar itu menghadapi seseorang, tetapi Sierra.. Benar benar menguras kesabaran Arthur, tetapi.. Heranya Arthur sama sekali tidak marah, ia malah tersenyum.

' Gadisku yang menarik.' Batin nya bermonolog.

" Tuan muda, Astaga.. Saya mencari anda kemana mana, rupanya anda masih berada disini." Ucap Malvin, teman, asisten, sekertaris sekaligus wakil Arthur di kelompok mafia nya.

" Selidiki semua tentang Sierra Leona, sejak kecil hingga sekarang." Ucap Arthur.

" Hah.?? " Sahut Malvin.

Malvin terkejut, seumur hidupnya ia tumbuh besar bersama Arthur tidak pernah sekalipun Arthur menyuruhnya menyelidiki identitas orang yang tidak berkaitan dengan bisnis ataupun urusan penting lain nya. Tapi hari ini..

" Tuan muda, maaf sepertinya telingaku sedikit berdengung tadi. Anda bilang apa.?" Ucap Malvin.

" Jika kamu sudah siap pensiun dini maka persiapkan semuanya dengan baik, aku akan mencari penggantimu." Ucap Arthur.

" Ja.. Jangan tuan muda. Tetapi apakah tadi aku tidak salah dengar.? Tuan muda menyuruhku menyelidiki gadis yang di selingkuhi calon tunangan nya barusan.?" Ucap Malvin.

Dan Arthur langsung melirik tajam Malvin yang ada di sebelahnya itu.

" Ehehehe.. Ma.. Maaf tuan muda, baik saya akan selidiki semuanya." Ucap Malvin akhirnya.

" Ayo." Ucap Arthur.

Mereka pun pergi dari halaman kediaman Daniel Leon.

Sementara itu, Sierra sendiri kini sedang berada di dalam taksinya. Ia tersenyum senyum senang karena akhirnya ia bisa bebas dari rumah itu. Padahala rumah itu adalah rumahnya sendiri, tetapi Sierra selalu merasa bahwa rumah itu bagai neraka.

" Nona, kita sudah sampai." Ucap supir taksi yang mengantar Sierra.

" Ah, iya.. Maaf melamun. Terimaksih ya pak." Ucap Sierra.

Sierra turun di depan sebuah bank, tujuan nya saat ini adalah mencairkan semua uang yang berada di kartu miliknya dari Daniel.

" Aku ingin menarik sejumlah uang." Ucap Sierra kepada petugas bank.

" Baik nona, anda ingin menarik berapa.?" Ucap petugas bank itu.

" Semua yang ada di kartu ini." Ucap Sierra.

" Baik, biar saya cek terlebih dahulu nona." Ucap petugas bank.

Petugas itu berulang kali menggesek kartu Sierra, tetapi raut wajahnya seperti orang yang kebingungan.

" Kenapa.?" Ucap Sierra.

" Maaf nona, kartu anda terblokir." Ucap petugas Bank itu.

" Sudah aku duga.. Ya sudah tidak jadi, terimakasih." Ucap Sierra, ia pun pergi dari Bank itu.

' Oke.. kita sudah benar benar tidak memiliki hubungan apapun sekarang ayah, kau menarik semuanya dariku.' Batin Sierra bermonolog.

Sierra memesan taksi online, lalu ia pun pergi menuju rumah yang ia beli sendiri sebelumnya. Setelah sampai, Sierra langsung duduk di pinggiran jendela. Rumah itu masih benar benar kosong, tak ada satupun perabotan di dalamnya.

" Kerja Sierra, supaya bisa membuat rumah ini menjadi hangat. Jangan pikirkan hal yang hanya membuatmu sakit hati." Ucap nya.

Kemudian ia membuka laptopnya, dan mulai aksinya. Ia melihat ada lowongan pekerjaan menjadi pawang binatang di sebuah taman hiburan.

" Hmmm.. Gaji nya lumayan juga, Menjinakan harimau yah.? Boleh dicoba." Ucap Sierra bergumam.

Sierra mencari alamat tempat dimana ia bisa melamar pekerjaan itu. Jika itu Sierra yang dulu, ia akan lebih memilih menjadi tukang sapu dan pel di restoran sebagai pekerjaan sambilan nya, atau mencuci piring dan sebagainya.

Tetapi Sierra sadar, hidup jika tidak keluar dari Zona nyaman.. Maka tidak akan pernah berhasil merubah keadaan. Seperti di kehidupan nya yang dulu, ia hanya menjadi pesuruh sampai akhir hidupnya.

" Baiklah, lebih baik kesana besok, ini sudah hampir malam. Aduh Sierra.. Kamu miskin sekali, untung sudah membeli rumah ini, jika tidak.. Kamu akan menjadi gelandangan." Ucap nya bergumam sendiri.

Tiba tiba sebuah notifikasi masuk, dan itu dari pria bernama Lucifer yang mengajak nya bekerja sama, juga yang ia mintai balasan nya.

TING.

" Tuan Leo, ada sebuah virus yang menyerangku, aku butuh bantuan." isi pesan nya.

" Baik, kirim datanya." Balas Sierra.

Akhirnya Sierra pun sibuk berkutat di hadapan layar laptopnya untuk membersihkan virus yang di maksud oleh Lucifer sebelumnya hingga larut malam dan akhirnya selesai.

TING.

" Terimakasih untuk bantuanmu tuan Leo." Isi pesan dari Lucifer.

" Tidak masalah tuan Lucifer." Balas Sierra.

" Akhirnya selesai.." Ucap Sierra lega.

GRRRUKK...

" Aiyo.. Lapar.. Makan apa jam segini." Ucap Sierra sembari meregangkan otot otot nya.

Waktu sudah menunjukan pukul 1 dini hari, Sierra yang lapar akhirnya mau tidak mau keluar dari rumah nya untuk mencari makan.

" Ah... Rupanya ada penjual makanan seafood disini, tidak usah bingung lain kali." Ucap Sierra.

Ia berjalan dengan senangnya menuju ke sebuah tenda penjual makanan seafood di pinggir Jalan. Jalanan sepi saat ia hendak menyebrang, jadi ia berjalan dengan biasa saja hingga tiba tiba muncul sebuah mobil yang tengah mengebut dari tikungan.

" Awas.!!" Teriak seorang pria.

Pria itu langsung menarik tangan Sierra, dan akhirnya Sierra jatuh di aspal di samping pria yang menyelamatkan nya. Mobil yang hendak menabrak Sierra sempat berhenti, namun kembali pergi dengan kekuatan penuh.

" Hei.!!" Teriak Sierra.

" Aduh.. Oh, tuan apakah kau tidak apa apa.?? " Ucap Sierra.

' Dia tidak mengenaliku.' Batin pria itu bermonolog.

" Aku tidak apa apa nona, apakah nona ada yang terluka.?" Ucap pria bermasker itu.

" Tidak ada , terimakasih banyak tuan sudah menyelamatkan saya." Ucap Sierra bersungguh sungguh.

" Tidak masalah.." Ucap pria itu.

Namun tiba tiba sebuah mobil lain datang dan berhenti tepat di sebelah mereka.

" Lucifer, ayo." Ucap pria yang berada di dalam mobil.

Pria yang menyelamatkan Sierra pun langsung bergegas bangun, dan masuk ke dalam mobil.

" Lain kali berhati hatilah nona." Ucap pria itu sebelum akhirnya pengemudi mobil itu langsung tancap gas.

" Lucifer.?? Apakah lucifer yang bekerja sama denganku.?" Gumam Sierra.

TO BE CONTINUED..