Khawatir berlebihan!

...New Message Just Now...

To : Jumi

Jumiiii gue males banget nih culik gue dong, males banget gue kalo harus ngeliat muka Arsen Arghhh..

Iya iya gue jemput mumpung ada Edo di rumah.

okay gue tunggu

✨

...Ting tong ting tong...

Cek..krekk

"Halo selamat malam halo beb gimana kabar lo, muah muah." sambut Cindy kepada Marini sang sahabat karib yaitu ibunda dari Arsen setelah 2 tahun lamanya tidak bertemu dikarenakan kesibukan masing-masing.

"Halo beb gue kangen banget sama lo gimana nih cara lo ngurusin badan sampai segini cantik jadi awet muda loh gue juga pengen se kurus ini, makin tua gue nggak bisa jaga badan, badan gue meluber ke mana-mana."

"Hahaha sama aja beb gue juga mati-matian nurunin nggak turun-turun ya ini baru turun berapa kilo udah deh yuk langsung aja ke ruang makan…" ajak Cindy pada Marini dan kedua suami mereka untuk bergabung di meja makan dengan berbagai macam hidangan mewah yang telah disediakan di sana.

"Halo si tampan arsen jodohnya Kimberly dari lahir ini gimana kabarmu Apa masa-masa SMA sangat mendebarkan? tanya Cindy mencoba untuk mengakrabkan diri dengan Arsen calon menantunya.

"Iya Tante masa SMA itu adalah masa yang paling menyenangkan?"

"Oh ya Masa sih Jadi pengen balik ke zaman SMA lagi ya beb?"

"Hahaha jangan beb ntar lo kalau balik ke SMA lagi bisa-bisa nilai lu jeblok terus gara-gara kebanyakan pacaran."

"Sssstt Jangan gitu dong beb kan nggak enak ntar kalau didengar anak-anak kita." ujar Cindy sebagai pelaku utama di sma-nya dulu yang merupakan gadis terpopuler dengan koleksi cowok yang macam-macam dan beraneka ragam rasa dan bentuknya.

"Ehh off the record didengar sama suami-suami kita malu gue."

"Biar beb Mereka lagi asik di ruang kerja suami lo udah yuk kita sikat dulu makanannya noh keburu dingin nanti." Ciracas Marini yang bertindak seperti tuan rumah saja. Marini dan Cindy yang bersahabat dari sejak mereka duduk di bangku SMP itu pun saling mengetahui seluk beluk masing-masing dan sifat masing-masing. Marini yang lebih teladan belajar berteman dengan Cindy yang sangat populer di sekolahnya dengan koleksi pacarvberaneka ragam suku budaya dan bahasa.

Persis seperti bhinneka tunggal Ika itulah koleksi pacar-pacar dari ibunda Kimberly ini sepertinya kecantikan yang dimiliki oleh Kimberly memanglah menurun dari sang Ibunda tercinta.

Terus mana nih si putri cantik kok belum turun? gue udah kangen banget pengen liat secantik apa dia sekarang?" ucap Marini yang sangat ingin bertemu dengan Ily sang calon menantu idaman.

"Tut coba panggil non Ily sekarang juga pasti masih di kamarnya berdandan deh dia mau kelihatan cantik di depan pemuda tampan satu ini?"

Arsen yang tadinya diam seribu bahasa kini mulai tersenyum manis karena godaan dari Cindy tadi lumayan membuatnya sangat besar kepala.

"A h boleh saya menjemput ily di kamarnya tante?"

"Boleh boleh sok atuh jemput anak tante yang bandel itu." ucap Cindy yang setuju dengan ide arsen untuk menjemput sang calon istri di dalam kamar pribadinya di lantai 2.

Setelah 10 menit Arsen berjalan menuju ke kamar Kimberly.

"Ily Ily," tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu arsen pun langsung nyelonong masuk ke dalam kamar ini yang ternyata di dalamnya tidak ada siapa-siapa hanya ada guling dan selimut. lalu arsen pun membuka perlahan-lahan selimut yang menutupi guling sedemikian rupa hingga menyerupai tubuh ily.