Menghapus Jejak mu!

"Lebih baik kakak diem disini dulu kayaknya para gadis sedang ngejar kakak." ujar Ily tanpa terasa sesuatu yang kenyal sedang menempel erat di dada Jeremy.

"Dasar gadis nakal, elo udah ngelanggar kesepakatan, bukankah elo udah punya cowok?"

"Hah?! kesepakatan apaan?" Ily pun mengerutkan keningnya karena penasaran dengan pernyataan yang di utarakan oleh Jeremy.

"Ya kesepakatan jangan ada hubungan dengan cowok lain selain cowok Lo, bandel banget sih?" ucap Jeremy sambil gemas menyentuh dan mencubit ujung hidung mancung dan mungil milik Kimberly. Dengan senyum tipis nya yang menghiasi wajah tampan paripurnanya.

"Hah? nggak kok, nggak ada yang seperti itu antara gue dengan kak Arsen, gue nggak pernah nganggep dia lebih dari seorang kakak."

"Itu kan maunya kamu, dianya kan nggak? ya udah balik sana." Jeremy masih rajin menyen tuh ujung hidung mancung gadis cantik itu. Lalu dengan langkah gontainya ingin meninggalkan Ily sendiri dengan menundukkan kepalanya dengan rasa kecewa didalam hatinya.

Bahwa perasaannya yang sedikit mulai ada untuk Ily seharusnya tidak pernah tumbuh. Jeremy menyesal mengapa harus perasaannya berlabuh pada gadis cantik ini. Mengapa bukan salah satu dari penggemar fanatiknya yang sampai rela berbuat anarki untuk mendapatkan perhatian. Jeremy.

Seharusnya bukan Ily yang menabraknya waktu itu mengapa keduanya di pertemukan dan merasakan getaran-getaran cinta satu sama lain kalo akhirnya hubungan mereka tidak bisa terjalin dengan baik. Jangan salahkan jika Jeremy harus pergi dari hidup Ily sekarang karena kekasih Ily yang juga siswa kelas XII Dreamy Internasional High school yang di kenalnya suka memanjangkan masalah karena Arsen sudah berkoar-koar sebagai ketua Genk motor yang sangat di takuti di arena balap liar.

Lalu apakah Jeremy Takut menghadapi Arsen? jawabannya tentu tidak, Jeremy yang mempunyai keahlian juga di dalam seni beladiri yaitu taekwondo dan sudah mendapatkan sabuk hitam. Tidak ada yang harus ditakuti sebenarnya. Namun Jeremy tidak mau memperpanjang masalah memperebutkan seorang gadis dengan lawan seberat Arsen.

Biarlah mungkin memang sedikit perasannya untuk Ily memang harus dimusnahkan sesegera mungkin. Tidak baik menumbuhkan perasaan pada seseorang yang tidak di takdirkan untuk menjadi pasangan kita. Namun siapakah yang tahu kalo suatu saat nanti siapa tahu semuanya akan berbuah manis.

"Gue cuma mau bilang makasih karena kakak nolongin gue kemarin, itu aja kok."

"Udah itu doang?" tanya Jeremy sambil mendekatkan wajahnya ke wajah cantik Kimberly sampai Kimberly tak berkedip karena hembusan nafas Jeremy yang mengenai wajah cantiknya membuatnya semakin nervous saja. Jeremy pun semakin mendekatkan wajahnya hingga mata Ily pun di pejamkan karena menganggap Jeremy akan menciumnya di balik tangga yang menghubungkan antara lantai 1 dan 2 itu lalu..

"Aaarrgghh toloooonnngg ada yang jatuuuhh tolooongg." ucap para siswi yang terkaget-kaget menemukan tubuh Lita terpelanting dari lantai 2 hingga jatuh terjerembab di tantai dengan kondisi yang memprihatinkan.

"Udah jangan lihat aja kamu, kamu, kamu, angkat tubuh Lita bawa ke UKS cepet." ucap Mia yang memerintahkan beberapa siswa untuk membantunya membopong tubuh Lita ke UKS untuk di periksa secara intensif.

Ily yang berlalu pergi dengan pipi yang sudah merona seperti tomat setelah mendengar teriakan siswi siswi tadi yang dikiranya adalah meneriaki dirinya dengan Jeremy yang hendak berciuman. Namun ternyata bukanlah kemesraan antara keduanya yang menjadi perbincangan melainkan tragedi bidadari mabuk jatuh dari langit.

Ada-ada saja tingkah para siswi yang saling mengejar idola mereka yang berparas tampan bak pangeran dari negeri khayalan siap lagi kalo bukan Jeremy Suryawijaya. Cowok sempurna se kampus yang tidak hanya tampan tapi juga berprestasi dalam segala hal.

Jeremy pun melihat saja kepergian Ily dengan senyum Smirk karena godaannya pada gadis cantik itu ternyata berhasil. Ily pun pergi dengan tanpa mengatakan sepatah kata pun karena tidak kuasa menahan malu saat menganggap tingkah mesra Jeremy tadi bahwa akan mencium bibirnya mesra di tempat itu juga.

Jeremy benar-benar ingin menghapus jejak Ily dalam hatinya saat ini. Jeremy berharap tidak ada lagi hal yang dapat mendekatkan keduanya. Ily bukanlah gadis yang ada untuk di perebutkan, Ily bukanlah piala bergilir yang bisa di berikan bergantian ke pemenang hati Ily yang satu ke pemenang hati Ily yang lain.

Selamat tinggal Se Mok jangan datang datang lagi please karena gue akan menghapus jejak Lo di hati gue, walau hanya sedetik saja tapi elo udah berhasil mengobrak abrik hati hingga ke akar-akarnya.

*****

"Karena terjadi insiden dadakan yang mengakibatkan ketua kegiatan OSPEK kita Lita Andriani kecelakaan maka hari ini dengan sangat menyesal kami harus menunda kegiatan OSPEK untuk sementara sampai ada pembicaraan lebih lanjut mengenai keterlibatan ketua panitia dengan sesuatu hal. Mari kita doakan bersama semoga Ketua panitia Ospek kita lekas di beri kesembuhan dan kesehatan." Kegiatan Orientasi siswa pun di tunda untuk waktu yang tidak bisa di tentukan kapan akan di lanjutkan untuk berkabung agar ketua Ospek membaik terlebih dahulu.

Para siswa baru kelas X pun terlihat lebih antusias karena kegiatan Ospek yang terkesan banyak sekali perploncoan di dalamnya itu pun agaknya memakan korban. Korban perasaan dan juga fisik serta mental pelaku perploncoan itu sendiri yaitu Lita Andriani.

Karmakah yang dialami Lita? mungkin saja, yang jelas seseorang yang paling diuntungkan dalam hal ini yaitu Kimberly yang akan terbebas dari cengkeraman rival cintanya sekaligus ketua OSPEK yang akan membuat hari-hari nya di sekolah bagaikan di neraka, untuk sementara waktu.

...🌁Mansion Tejakusuma...

19.00

"Sayang anak semata wayang mommy, pakai.dress yang mommy beli khusus untuk pertemuanmu dengan Arsen sebentar lagi hmm." Ily dengan langkah gontainya mau tidak mau harus menuruti apa yang orang tuanya mau.

"Hmmm iya mom, nihh udah." ucap Ily dengan sangat malas karena sejatinya Ily yang sudah berkali-kali bertemu dengan Arsen tidak semakin membuatnya jatuh cinta pada Arsen melainkan semakin muak dan tidak suka dengan sifat sok kaya dan sok berkuasa yang sering ditunjukkan oleh Arsen di sekolah.

Apalagi kebiasaan buruknya yang suka mengejar gadis yang dia suka terang-terangan setelah gadis itu puas di ambil keperawa nannya barulah Arsen akan meninggalkan gadis itu saat itu juga.