Ruang Kesehatan

Dengan cekatan, Profesor Theia menyihir sebuah tandu terbang yang melesat keluar dari gedung kesehatan. Tandu tersebut melayang-layang setinggi lima belas meter dari atas tanah, tepat di sebelah Talia yang masih tersungkur. Puluhan anak-anak lain segera mengerumun ingin tahu, tetapi Shif Gnolxot, sang faun penjaga departemennya segera menyuruh anak-anak itu membubarkan diri.

“Apa kau baik-baik saja nak?” tanya Profesor Theia sembari berlutut di sebelah Talia.

Gadis itu mengangguk gugup. Wajahnya pucat pasi dan keringat dingin membasahi seluruh tubuhnya. Meski begitu, Talia baik-baik saja.

“Bagus. Sebaiknya kau dirawat dulu di ruang kesehatan. Setelah kondisimu stabil, baru kita bicarakan masalah ini. Apa kau bisa naik sendiri ke atas tandu atau aku perlu menyihirmu naik?” lanjut Profesor Theia bertanya.

“Sa, saya bisa sendiri, Profesor. Terima kasih,” sahut Talia lantas bangkit berdiri dan duduk di atas tandu.

Talia mengedarkan pandangannya dan melihat Kyle berdiri di belakang kerumunan anak-anak. Pemuda itu memerhatikan mayat Dirlagraun bersama Professor Rilley dari Departemen Alkemis. Di kejauhan Profesor Ursula terbang dari menara Departemen Beast Tamer dan mendarat dengan mulus di dekat bangkai hewan buas yang sudah dibunuh oleh Kyle.

Talia masih ingin memerhatikan lebih lama, tetapi Profesor Theia sudah menerbangkan tandunya melesat menuju gedung kesehatan di sayap utara akademi. Anak-anak yang berkerumun ingin tahu segera membuka jalan agar tandu Talia bisa lewat dengan aman. Rasa takut Talia kini tergantikan dengan rasa malu. Rasanya dia ingin menghilang saja daripada harus menjadi bahan tontonan satu sekolah. Sekarang semua orang melihatnya seperti gadis konyol yang terbang dengan tandu.

Dua orang petugas kesehatan berjubah serba putih menyambut kedatangan Talia. Mereka sudah mempersiapkan tempat tidur untuk Talia. Begitu tandu masuk ke dalam, para petugas tersebut dengan sigap melancarkan mantra melayang dan menerbangkan tubuh Talia ke atas tempat tidur yang sudah dipersiapkan. Talia meluncur mulus dan langsung terbaring berselimutkan kain tebal yang lembut.

Talia menerima perawatan terbaik dari para petugas kesehatan itu. Semalaman biliknya dijaga oleh Shif Gnolxot dan Talia pun akhirnya bisa terlelap setelah meminum ramuan tidur yang diberikan oleh seorang petugas kesehatan. Tidurnya begitu pulas tanpa bermimpi apa-apa.

Esok paginya, Talia terbangun oleh aroma kaldu ayam yang sangat lezat. Ia mengerjap beberapa kali saat menemukan cahaya matahari keemasan menelusup ke biliknya dari balik tirai jendela yang setengah terbuka.

“Kau sudah bangun?” Sebuah suara lembut menyapa Talia.

Gadis itu menoleh dan menemukan seorang petugas kesehatan berdiri di sebelahnya sembari membawa troli makanan. Sang petugas itu tersenyum padanya setelah meletakkan semangkuk sup ayam kental yang masih mengepul, lengkap dengan sekeranjang buah-buahan dan secawan jus anggur.

“Apa tidurmu nyenyak?” tanya petugas itu lagi.

“Ah, iya. Saya tidur dengan baik. Saya bahkan tidak bermimpi apa-apa,” jawab Talia sembari bangun dari tempat tidunya.

“Baguslah. Ramuan tidur buatan para alkemis memang sangat mujarab. Tapi kau tidak boleh terlalu sering menggunakannya karena bisa merusak pola tidurmu secara permanen,” nasehat petugas itu ramah.

Talia hanya mengangguk canggung, masih belum sepenuhnya sadar dari rasa kantuknya.

“Apa kau mau makan sendiri atau perlu kusuapi?”

“Saya bisa makan sendiri. Terima kasih. Ngomong-ngomong, apa jam pelajaran sudah dimulai?”

Petugas itu mendengkus geli mendengar pertanyaan polos Talia. “Hari ini kau adalah seorang pasien. Jangan memikirkan soal sekolah dulu,  Nak. Para Profesor Kepala juga mungkin akan menemuimu setelah kau selesai sarapan. Jadi bersiap-siaplah.”

“Para Profesor Kepala?” tanya Talia masih linglung.

“Benar. Jadi makanlah dengan cepat. Kalau kau perlu sesuatu, kau bisa memanggilku dengan lonceng ini,” sahut petugas kesehatan cantik itu lantas berbalik pergi meninggalkan Talia sendirian.

Rasa lapar akhirnya memaksa Talia untuk melongok ke meja kecil di sebelah tempat tidurnya. Sup ayam itu sangat menggoda. Gadis itu pun bangkit dari tempat tidurnya dan meraih sup ayamnya yang masih panas.

“Melihat nafsu makanmu, sepertinya kau baik-baik saja.” Sekali lagi sebuah suara menginterupsi kegiatan Talia. Gadis itu kenal betul suara yang baru menyapanya itu. Ia lantas berbalik dan menemukan Kyle berdiri di depan pintu biliknya yang terbuka.

“Kyle. Kau tidak masuk kelas?” tanya Talia sambil melanjutkan suapan sup pertamanya masuk ke mulut. Namun karena masih panas Talia tanpa sengaja justru menyemburkan sup itu kembali sampai terciprat ke mana-mana.

“Aku ingin melihatmu sebelum diintrogasi oleh para Profesor kepala,” jawab Kyle sembari berjalan masuk lalu duduk di ranjang bersama Talia. “Perlu kusuapi?” lanjut pemuda itu yang risih melihat cara makan Talia yang berantakan.

“Aku baik-baik saja,” sahut Talia sembari menyeka mulut dan tangannya yang sudah penuh bekas sup.

Kyle mengernyit karena terganggu dengan pemandangan itu. Pemuda itu lantas meraih mangkuk sup yang masih dipegang oleh Talia dengan satu tangan.

“Kubilang aku baik-baik saja,” desah Talia mencoba mengambil kembali mangkuknya.

“Sudahlah, jangan banyak tingkah. Bersihkan saja itu wajah dan tanganmu dengan benar,” balas Kyle masih dengan ekspresi risih.

Talia akhirnya menurut. Ia mengambil serbet putih yang disediakan di meja kecil dan membersihkan sisa-sisa cipratan sup yang mengenai lengan bajunya juga.

“Semalam ketiga profesor kepala memanggilku dan bertanya macam-macam hal. Kepala Akademi sedang tidak ada di tempat. Karena itu mereka bertiga yang sementara ini bertanggung jawab untuk mengusut kasus ini,” ucap Kyle sembari meniup satu sendok sup yang kemudian dia suapkan pada Talia.

“Katanya mereka mau menemuiku setelah ini. Apa aku harus ke ruangan mereka bertiga atau bagaimana? Petugas kesehatan itu tidak menjelaskan padaku,” jawab Talia setelah menelan supnya.

“Mereka yang sepertinya akan ke sini. Bagaimanapun kau adalah korban. Aku hanya akan memberimu beberapa saran. Profesor Theia dan Profesor Rilley mungkin tidak akan terlalu mendesakmu. Tapi berhati-hatilah pada Profesor Ursula. Dia adalah kepala Departemen Beast Tamer, dan tentu saja dia yang paling dirugikan pada kasus ini. Selain kehilangan salah satu mahluk buasnya, Departemen Beast Tamer juga menjadi pihak yang paling disalahkan atas kelalaian menjaga hewan sihir mereka.

“Karena itu suasana hatinya sangat buruk. Sebaiknya kau tidak menyebut-nyebut soal kemampuanmu melihat masa depan atau tentang Ludwig. Aku yakin seratus persen mereka sudah tahu kalau anak itu pelakunya. Mereka hanya akan menggali informasi tentangmu agar dapat mengetahui motif Ludwig menyerangmu seperti itu. Jadi jangan sampai salah bicara,” ulas Kyle sambil terus menyuapi Talia.

Gadis itu merengut kesal. “Seharusnya mereka bertanya langsung pada pelakunya, kan. Kenapa harus memojokkanku untuk tahu apa yang dipikirkan Ludwig,” protesnya.

Kyle menarik napas panjang. “Pokoknya berhati-hati saja. Ludwig lebih licik dari yang kau kira. Dan para Profesor Kepala pun tidak bisa berkutik di bawah nama keluarga Gothe. Aku sudah melindungimu semampuku. Jadi selebihnya kau harus bisa mempertahankan posisimu agar tetap bisa bersekolah di sini.”

Talia mendadak tersedak supnya sendiri saking terkejutnya. “Apa itu artinya ada kemungkinan aku akan dikeluarkan dari Akademi?” pekiknya tak percaya.

“Lebih tepatnya kau mungkin akan diminta untuk mengundurkan diri.”

Episodes
1 Talia Ortega
2 Usaha Mengubah Masa Depan
3 Terluka
4 Penyerangan
5 Ludwig Gothe
6 Gosip
7 Surat Kabar Akademi
8 Ludwig Gothe
9 Masa Depan Mengerikan
10 Kejujuran
11 Hukuman
12 Rencana Menghadapi Serangan
13 Ruang Kesehatan
14 Count Ortega
15 Berita
16 Frustrasi
17 Keakraban
18 Teman Baru
19 Sihir Api
20 Rencana Mengelabuhi
21 Pterotos
22 Luka
23 Gundah
24 Penglihatan Ketiga
25 Ruang Rahasia
26 Berbaikan
27 Kembalinya Sahabat Lama
28 Empat Sahabat
29 Spirit Api
30 Persiapan Selesai
31 Serangan Pterotos
32 Diawasi
33 Firasat
34 Tes Bakat Sihir
35 Tak Terduga
36 Bisikan Naga
37 Melarikan Diri
38 Kematian
39 Kembali
40 Mencari Jawaban
41 Bertemu Sahabat
42 Janji
43 Taleodore
44 Token Sihir
45 Menyelinap
46 Predator
47 Kejutan
48 Prosesi Penyambutan
49 Akrab
50 Sumpah Sihir
51 Pertemuan Tengah Malam
52 Ruang Kesehatan
53 Pengakuan
54 Melindungi
55 Ancaman
56 Berlatih
57 Sebuah Ide
58 Berjanji
59 Terbakar
60 Undine
61 Masa Lalu
62 Bayaran
63 Jawaban
64 Usaha
65 Ikut Campur
66 Kerjasama
67 Sabertooth
68 Kekuatan Gelap
69 Sadar
70 Hati Nurani
71 Kemarahan
72 Pertalian
73 Jalan Keluar
74 Berbaikan
75 Mediasi
76 Kembalinya Kemampuan
77 Spirit Angin
78 Bisikan
79 Tertangkap
80 Penculikan
81 Lego
82 Menyelamatkan Diri
83 Akhir dari Pertempuran
84 Pulih
85 Akademi
86 Ucapan Terima Kasih
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Talia Ortega
2
Usaha Mengubah Masa Depan
3
Terluka
4
Penyerangan
5
Ludwig Gothe
6
Gosip
7
Surat Kabar Akademi
8
Ludwig Gothe
9
Masa Depan Mengerikan
10
Kejujuran
11
Hukuman
12
Rencana Menghadapi Serangan
13
Ruang Kesehatan
14
Count Ortega
15
Berita
16
Frustrasi
17
Keakraban
18
Teman Baru
19
Sihir Api
20
Rencana Mengelabuhi
21
Pterotos
22
Luka
23
Gundah
24
Penglihatan Ketiga
25
Ruang Rahasia
26
Berbaikan
27
Kembalinya Sahabat Lama
28
Empat Sahabat
29
Spirit Api
30
Persiapan Selesai
31
Serangan Pterotos
32
Diawasi
33
Firasat
34
Tes Bakat Sihir
35
Tak Terduga
36
Bisikan Naga
37
Melarikan Diri
38
Kematian
39
Kembali
40
Mencari Jawaban
41
Bertemu Sahabat
42
Janji
43
Taleodore
44
Token Sihir
45
Menyelinap
46
Predator
47
Kejutan
48
Prosesi Penyambutan
49
Akrab
50
Sumpah Sihir
51
Pertemuan Tengah Malam
52
Ruang Kesehatan
53
Pengakuan
54
Melindungi
55
Ancaman
56
Berlatih
57
Sebuah Ide
58
Berjanji
59
Terbakar
60
Undine
61
Masa Lalu
62
Bayaran
63
Jawaban
64
Usaha
65
Ikut Campur
66
Kerjasama
67
Sabertooth
68
Kekuatan Gelap
69
Sadar
70
Hati Nurani
71
Kemarahan
72
Pertalian
73
Jalan Keluar
74
Berbaikan
75
Mediasi
76
Kembalinya Kemampuan
77
Spirit Angin
78
Bisikan
79
Tertangkap
80
Penculikan
81
Lego
82
Menyelamatkan Diri
83
Akhir dari Pertempuran
84
Pulih
85
Akademi
86
Ucapan Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!