Pagi ini Keylin membuat sarapan untuk dirinya dan suaminya, dirinya menghembuskan nafas leganya setelah menata makanan di atas meja makannya.
Dirinya melirik jam di dinding yang sudah menunjukan pukul setengah delapan pagi, yang artinya sebentar lagi dirinya akan berangkat untuk keluar kota.
Keylin menatap Akbar yang sedang berjalan menuruni anak tangga.
Baginya Pagi ini, suaminya itu terlihat sangat tampan dengan menggunakan setelan jas dan kemejanya. Terlihat sangat gagah dan menawan.
Sorot mata yang tajam dan raut wajah yang datar, menandakan bahwa dirinya adalah sosok yang dingin dan berwibawa. Benar-benar suami impiannya! decaknya dalam hati.
Akbar menatap istrinya dengan tatapan herannya. Entah kenapa sedaritadi istrinya itu melemparkan senyuman aneh saat menatap dirinya. Entah apa yang sedang dipikirkan oleh istrinya, namun yang jelas hal itu membuat Akbar terheran-heran dengan tingkah laku istri mungilnya itu.
Pletak
"Sh sakit Mas!" ucap Keylin sembari mengusap-ngusapkan dahinya dan seketika kembali tersadar dari lamunannya.
"Apa yang kau pikirkan?"
"Tidak!" elak Keylin dengan menahan senyumannya. Ahhh malu sekali dirinya tertangkap basah yang sedang memandangi wajah suami tampannya itu.
Usapan lembut di pipinya membuat Keylin tersentak
"Kenapa pipimu memerah? Apakah ini sakit? Perasaan tadi aku menyentil jidatmu, mengapa mukamu yang memerah?" tanya Akbar bertubi-tubi dengan raut wajah yang datar namun terdengar jelas keheranan dari suaranya.
Keylin menggigit bibirnya sembari menahan rasa saltingya yang ada di lubuk hatinya.
"Engg itu ahhh yasudahlah, Mas ayo kita makan keburu temenku menjemput" ucap Keylin yang berusaha mengalihkan pembicaraannya.
Akbar menatap istrinya dengan tatapan datarnya dan berjalan ke arah meja makan tanpa mengucapkan satu patah kata pun.
Dan makan pagi pun dimulai tanpa ada perbincangan di antara keduanya. Setelah selesai Keylin pun membersihkan piring-piring mereka dan memasukan lauk pauk yang baru saja ia masak ke dalam tudung saji.
Tin tin tin
Suara klakson mobil terdengar dari arah luar.
"Iya sebentar" sahut Keylin sembari menarik koper bawaannya dan berjalan menuju pagar rumahnya yang di ikuti oleh Akbar di belakangnya.
"Mas aku berangkat dulu ya, ingat jangan macam-macam! Jangan lupa makan, tidurnya jangan di kurang-kurangin! Istirahatnya di banyakin. Pokoknya gak boleh aneh-aneh! Kalo mau makan tinggal panasin oke. Jaga diri Mas baik-baik, pokoknya kalo aku pulang Mas kurus nanti aku cekokin makanan!" ucap Keylin panjang lebar yang di akhiri dengan cegiran khas lima jarinya sembari menatap Akbar yang ada di hadapannya.
Akbar sedikit mengangkat senyumannya saat mendengarkan penurutan dari istrinya
"Ya kau juga. Hati-hati jangan terlalu banyak bicara nanti suara mu habis" ucap Akbar sembari mengelus elus rambut Keylin dengan lembut yang seketika membuat Keylin mencebikan bibirnya saat mendengar ucapan kejam dari suami dinginnya itu.
"Ish yasudahlah aku berangkat dulu" dengusnya.
Keylin mengulurkan tangannya seolah-olah ia sedang meminta uang kepada suaminya, membuat Akbar tidak mengerti dengan apa yang dimaksud istrinya itu.
"Apa?" tanya Akbar sembari menaikan satu alisnya.
Pertanyaan Akbar hanya di balas oleh gerakan Keylin yang sedang menengadahkan tangannya dan menggerak gerakannya dengan pelan, membuat Akbar semakin tidak mengerti dengan apa yang di maksud oleh istrinya itu.
"Apa? Apa kau meminta uang?" tanya Akbar dengan raut wajah herannya. Karena setau dirinya dari tiga hari yang lalu ia baru saja memberikan uang belanja dan sehari hari kepada sang istri. Dan tidak mungkin bukan jika wanita tersebut menghabiskan semua uang yang ia berikan dalam kurun waktu tiga hari?
Karena kesal dengan Akbar yang tak mengerti maksud kodenya. Tanpa ba-bi-bu Keylin menarik telapak tangan suaminya dan mengecup punggung tangan Akbar dengan lembut.
Dan cup
Keylin menambahkan kecupan di pipi suaminya yang seketika membuat tubuh Akbar menegang menjadi kaku akibat ulah istri kecilnya itu.
"Mas aku berangkat dulu ya, dah" ucap keylin seraya berjalan menuju mobilnya. Menghiraukan suaminya yang masih diam membisu di tempatnya.
Akbar yang baru tersadar dari rasa terkejutnya seketika langsung menjawab salam yang di tujukan padanya.
Setelah Keylin berangkat Akbar pun bergegas menuju mobilnya. Akbar menghentikan laju tubuhnya sejenak saat dirinya berdiri di depan kaca mobilnya.
Dirinya menatap wajahnya yang tadi di kecup oleh sang istri. Senyuman kecil pun seketika terbit di bibirnya kala mengingat ulah istrinya yang tidak terduga.
Akbar berdecak kesal saat dirinya tersadar, bahwa lagi-lagi dirinya memikirkan istri mungilnya tersebut.
Entah mengapa akhir-akhir ini dirinya menjadi lebih sering memikirkan Keylin dimanapun dirinya berada.
Dirinya juga tidak tau mengapa, tetapi entah kenapa setiap kali mengingat Keylin, dirinya selalu merasa bahagia. Baginya setiap perilaku wanita itu memiliki daya tarik bagi dirinya sendiri dan hal itulah yang membuat Akbar selalu nyaman ketika berada didekat istrinya.
Akbar mendengus saat dirinya mengecek pesan yang masuk ke dalam handphonenya. Seperti hari-hari yang lalu sepertinya dirinya harus pulang larut malam lagi hari ini. Membuat dirinya berdecak kesal dan ingin segera menyelesaikan ini semua.
Akbar menghembuskan nafas lelahnya, sepertinya ia akan kembali sibuk ke pada rutinitasnya. Ucapnya dalam hati dan masuk kedalam mobilnya seraya pergi bergegas menuju kantornya.
........
14.00 pm Glopilda cafe Bali City
Keylin mengedarkan pandangannya, berusaha mencari seseorang yang ia tunggu-tunggu hampir tiga puluh menit lamanya.
Dirinya menghela nafas gusarnya saat rasa bosan mulai menghinggapi di ruang hatinya.
Keylin berdecak kagum saat matanya melihat pemandangan yang begitu indah dimatanya. Dirinya mendesah iri saat melihat berbagai pasangan yang tegah berlibur bersama di pantai dengan berbagai keromantisan yang mereka ciptakan masing masing.
"Ck jika tau begini, lebih baik aku tidak mengambil tempat duduk yang langsung mengarah ke pantai membuat hati iri saja!" dengusnya dalam hati dan mencoba memainkan ponsel canggihnya.
"Keylin?"
Keylin tersentak dan mengalihkan tatapannya kepada orang yang memanggil namanya.
"Lohh Bang Kenos?" ujar keylin dengan terkejut.
"Hah kau ngapain? Bukannya kau sama Akbar baru menikah 4 hari yang lalu? Lantas mengapa kau ada disini?" tanya Kenos dengan tatapan menyelidiknya.
Keylin mendegus sebal saat di tatap dengan tatapan yang menurutnya sangat menyebalkan oleh lawan bicaranya itu.
"Lah seharusnya aku yang nanya kenapa kau ada disini?"
"Lah kalo aku jelas karena ada pekerjaan. Sedangkan mu?"
"Aku juga sama! Juga lagi ada kerjaan disini" jelas Keylin dengan tatapan jengahnya.
"Heh jadi Akbar kau tinggal? Begitu?” ucapnya mencemoh dan melemparkan tatapan mengejeknya ke arah Keylin.
"Ck kasian banget sih kau Bar. Baru menikah beberapa hari, sudah di tinggal bini. Kasian dekali ternyata nasib kau Sob" monolognya seraya membayangkan Akbar dengan tatapan kasian yang di buat-buat.
Keylin berdesis kesal saat mendengar hal tersebut.
"Meyebalk-"
"Eh kalian sudah bertemu?" ucapan seorang wanita dengan setelan kerjanya membuat Keylin mengurungkan niatnya untuk membalas ocehan sahabat suaminya itu.
..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
my cold husband is gentleman
lanjutt
2023-01-22
0