Part 16

"Kau sangat beruntung," ucap si asisten.

Fanny menoleh ke gadis di samping nya. Ia lupa nama asisten Madame Jasmine yang baru ini. la melirik name tag yang tersemat di dada nya. Daisy Martinez.

"Beruntung bagaimana?"

"Pria yang akan membawa mu sangat tampan. Dan, kelihatan nya dia kaya raya. Dia menyewa mu dengan kontrak berharga fantastis!"

"Oh," hanya itu yang bisa Fanny ucap kan. "Apa dia tua?"

"Tua?" Daisy memiringkan kepala. "Tidak. Dia terlihat muda."

"Benarkah? Syukurlah Tuan Scott bukan laki-laki berumur." Fanny mendesah lega. Paling tidak, ia tidak akan terjebak dengan laki-laki tua renta. Soal tampan atau tidak ia tidak begitu mempermasalahkan nya.

"Tuan Scott? Seingat ku marga penyewa mu bukan Scott," balas Daisy.

"Apa yang terjadi? Bukan kah seharus nya klienku bermarga Scott?" Fanny menuntut jawaban secepat nya sambil mengguncang bahu nya keras-keras.

Jantung Fanny berdegup kencang. Tubuh nya menegang. Bukan kah pria yang sudah menyewa nya adalah Tuan Scott? Jika bukan, lalu siapa? Apakah ini orang yang berbeda? Bagaimana bisa Madame Jasmine menyewakan nya pada dua klien?

Daisy buru-buru mengatur napas begitu pun dengan Fanny. "Soal itu, Madame Jasmine sudah membatalkan kontrak mu sebelum nya. Sekarang, kau akan pergi dengan penyewa baru mu."

Panik di wajah Fanny memudar. Oh Tuhan, untung saja. Fanny tidak tahu apa yang harus ia lakukan jika Madame Jasmine benar-benar menyuruh nya melayani dua laki-laki sekaligus,

Fanny merenung. Jadi, sekarang ia bukan milik Tuan Scott lagi? Apakah ia harus lega atau tidak, itu tergantung pada sosok penyewa baru nya. Tampak nya, dia bukan tipe laki-laki penuh misteri seperti Tuan Scott, karena langsung menyuruh nya bekerja begitu kontrak di sepakati.

"Jadi, siapa penyewa baru ku?" Fanny menatap Daisy.

"Dia bermarga Harrison."

Apa? Fanny berhenti tepat di depan pintu ruang pertemuan. Kepala nya berputar menatap Daisy dengan cepat. "Harrison?"

Daisy mengangguk yakin. Fanny menggeleng pelan. Tidak mungkin. Ia yakin hanya marga nya saja yang sama. Orang yang menyewa nya tidak mungkin Cam Harrison. Memang nya, hanya ada satu orang yang bermarga Harrison di Manchester?

Fanny yakin yang menyewa nya adalah orang lain. la menghela napas sebelum mengikuti Daisy masuk. Kenapa tiba tiba saja ia berdebar kencang? Fanny tidak berani menatap ke sekeliling. la berjalan sambil menatap lantai.

"Madame, aku sudah membawa Fanny Blair."

"Fanny Sayang, perkenalkan diri mu. Kau akan bersama nya mulai hari ini," ujar Madame Jasmine ceria. Fanny memperkenal kan diri dengan gugup. Dari sudut pandangan nya, ia bisa melihat dua pasang sepatu mahal yang mengilap. Dan, Fanny bersumpah ia bisa merasakan tatapan tajam menusuk kepala nya saat ia menundukkan badan.

"Kenapa kau menunduk, Sayang. Ayo perlihatkan wajah mu." Dengan takut Fanny mengangkat wajah nya.

"Ternyata dia jauh lebih cantik dari yang ku lihat di foto! Sekarang aku paham mengapa kau memilih nya, Cam."

Eh, apa? Secepat kilat Fanny mengalihkan pandangan ke arah pria satu lagi. Napas nya langsung tercekat di tenggorokan.

Demi Tuhan, ketakutan nya menjadi nyata! Sosok yang di lihat nya benar-benar Cam Harrison. Pria itu tampak berbeda tanpa kacamata. Fanny yakin pria itu memang Cam. Daisy benar, pria itu memang sangat tampan. Lebih tampan berkali-kaki lipat dari yang terakhir kali Fanny lihat. Cam duduk dalam posisi tenang, tetapi memancarkan aura penuh kuasa. Dan, tatapan nya begitu menusuk sampai Fanny merasa sedang berhadapan dengan malaikat pencabut nyawa. Fanny merasakan bulu roma nya berdiri. Pria itu marah pada ku. Mengapa?

Bersambung ....

Cam Ama Fanny benar-benar sudah ditakdirkan. Semuanya berjalan mulus.

.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***