Resepsi pernikahan adalah suatu pesta yang diadakan setelah pelaksanaan upacara pernikahan secara agama dilangsungkan. Resepsi memegang peranan yang cukup penting, karena disinilah pihak keluarga pengantin pria dan wanita dapat membangun hubungan yang lebih erat. Resepsi pernikahan merupakan ajang interaksi sosial baik pengantin, keluarga, maupun para tamu.
Malvyn menatap keluar jendela dengan tatapan datar. Di dalam kamar itu juga ada Mario yang sedang duduk dan fokus pada laptop di hadapan nya di meja belajar usang milik Satri.
Ya, mereka menggunakan kamar Satria saat ini.
Tidak ada kata yang terucap dari mulut keduanya. Apalagi Malvyn yang selalu memasang mimik wajah datar yang pasti orang lain tidak dapat menebak apa yang dirasakan nya.
"Pastikan papi dan mami gak akan curiga, Rio!" tutur nya masih menatap keluar jendela.
Mario beralih menatap Malvyn. "Semua sudah saya urus. Tapi Nona Jesica selalu menghubungi saya menanyakan keberadaan anda, tuan!"
Malvyn berdecak. "Biarkan saja," tuturnya.
"Kenapa tamu nya begitu banyak, Rio?" wajah Malvyn berubah muram, bukan tanpa alasan ia tak suka begitu banyak tamu undangan. Selain akan ada yang memotret nya, ia juga tidak suka keramaian.
Mario meringis. "Mertua Anda yang memberi daftar tamu undangan nya, tuan. Mertua Anda itu pedagang, sudah pasti banyak yang dikenal beliau!"
Malvyn hanya diam saja tanpa mengubah posisi semula. Matanya terpejam mengingat bagaimana pertemuan pertama dirinya dan Aisyah.
Mengingat sesuatu, Malvyn langsung berbalik dan mendekati Mario. "Aku belum memberi hukuman padamu karena telah berani tertawa bersama istriku, Rio!" sentak Malvyn.
Mario terperanjat hingga menyentuh dadanya. Seketika ingatan nya sampai dimana ia tertawa karena Aisyah memberi panggilan spesial untuk Malvyn.
Tetapi, melihat tatapan tajam Malvyn saat ini membuatnya menelan saliva. "Aku gak sengaja, bos!" ucapan nya berubah non formal.
"Tetap saja!"
*
*
"Jangan menatapku seperti itu," gerutu Aisyah kepada Malvyn karena ditatap terus menerus tanpa mengucapkan kalimat apapun dan jangan lupakan wajah datar Malvyn.
Malvyn langsung mengalihkan pandangan setelah mendengar ucapan Aisyah. Ia kemudian melihat dimana hiburan yang sedang berlangsung.
"Kenapa jadi hiburan dangdut begini?" tanya ya dengan dahi berkerut.
Aisyah menoleh ketika mendengar Malvyn berbicara. Sangat jarang sekali mendengar suaminya ini mengeluarkan suara.
"Namanya juga di kampung," sahutnya santai.
*
"Aaiisssyyyaaahhh...!!" pekik seorang pria gemulai mendekati lalu memeluk Aisyah.
"Joonoooo," pekik Aisyah tak kalah heboh.
Tetapi pemuda gemulai bernama Jono itu berdecak lalu mengurai pelukan. "Jojo, Ais. Gimana, sih!"
Aisyah terkekeh. "Baiklah, Jo. Makasih sudah mau datang."
"Aku ke Thailand cuma liburan, Ais. Aku kesana untuk nemuin pangeran aku," katanya lagi membuat Aisyah tertawa.
Jojo menoleh melihat Malvyn yang berdiri melihat kearah Aisyah. "Waaahh Buleee... Cucok banget," pekik nya lagi sembari menoel dagu Malvyn.
Tetapi, mau tahu apa yang terjadi?
"Aduh aduh, mamiiii... Tangan akyu, tolong!!" pekik Jojo kesakitan karena tangan nya dipelintir ke belakang oleh Malvyn.
Apa yang dilakukan Malvyn membuat Aisyah dan Mario mendekat dan khawatir.
"Tuan!"
"Kak," ucap Aisyah.
Mario khawatir jika tangan Jojo akan patah karena tahu bagaimana Malvyn jika sesuatu yang sudah di klaim miliknya maka tak seorangpun dapat menyentuhnya.
Sementara Aisyah sangat takut bila tangan Jojo akan patah apalagi ia melihat wajah Malvyn tersirat amarah.
Entah keberanian dari mana, Aisyah mendekati dan menyentuh lengan Malvyn. Ia menengadah dengan memasang wajah memohon. "Kak, kasihan Jojo!"
"Aauuhh..," bukan dilepas, justru pelintiran tangan itu semakin kuat.
Aisyah semakin panik. Sementara Mario meringis dan mengerti jika penyebab pelintiran tangan itu semakin kuat.
"Tuan. Biar saya saja yang mengurus makhluk ini," kata Mario menenangkan. Bagaimana pun kejamnya dirinya kepada siapa saja yang mengganggu kehidupan orang-orang tersayangnya, tetap saja Malvyn lebih kejam darinya.
Malvyn tidak langsung melepaskan tangan Jojo. Ia menatap Aisyah seakan meminta pendapat.
Aisyah sendiri merasa bingung dan khawatir menjadi satu. Saat ini mereka menjadi pusat perhatian tamu undangan.
"Kak. Sudah ya, gak enak dilihat orang!" tetapi ucapan Aisyah tidak membuahkan hasil.
Ia memegang lengan Malvyn yang melintir tangan Jojo. "Aku mohon, kak. Ayo kita bicara di kamar saja," ucapnya berharap Malvyn mau melepaskan Jojo.
Dan benar saja. Jojo bebas dari Malvyn sekarang ini. "Ayo!"
Aisyah melotot jika Malvyn hendak mengajaknya ke kamar sekarang juga. "Masih ada tamu."
"Ayo!!!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Devi Handayani
idih buciiinnnn🤪🤪🤪🤪
2023-05-15
1
Diana Susanti
emang yaa
2022-12-06
2
Pipit Sopiah
jangan buat rahasia rahasiaan malvyn kasihan Aisyah
2022-11-17
1