"Siapa nama mu?"
"Aisyah, bang."
Oh sh*it!
"Jangan panggil aku abang. Dengar?"
Gadis itu mengangguk patuh tetapi tetap saja mata itu menatap Malvyn dengan tatapan memuja.
"Kamu harus ganti rugi, jika tidak maka akan saya masukkan penjara!"
"APA!"
Aisyah langsung melepas genggaman Malvyn pada pergelangan tangan nya. Bisa bahaya jika sampai di penjara apalagi ia jauh dari keluarganya.
Aisyah mundur perlahan mencari waktu tepat untuk kabur. "Auwh," desis nya ketika merasakan kepala bagian belakang terbentur sesuatu yang keras.
Aisyah pun menoleh ke belakang dan tersentak ketika melihat sosok pria tampan dan manis menatapnya datar.
"Mau kemana?" tanya pria itu yang tak lain adalah Mario.
Aisyah menelan saliva mendengar pertanyaan Mario yang terdengar menyeramkan. Ia pun menggeleng cepat. "Enggak kemana-mana bang, eh mas, eh pak!" entah mengapa ia menjadi salah tingkah dan takut bersamaan di perhatikan oleh dua pria bermata tajam itu.
Aisyah kembali menatap Malvyn dengan memasang wajah imut. "Kalau ganti rugi berapa ya bang Bule? boleh nawar kan?" Aisyah nyengir dan sangat berharap jika pertanyaan nya itu dijawab murah dan kata iya.
Bagaimana tidak berharap? sebagai anak perantauan dan tidak memiliki sanak saudara serta pekerjaan pastilah berharap akan hal itu.
Malvyn mengambil kartu nama dan diberikan kepada Aisyah. "Besok kamu datang ke alamat itu pukul 8 pagi," tutur nya dingin.
Aisyah menerima kartu nama tersebut. "Jam 1 siang, ya. Aku harus kuliah!" ia berkata jujur.
"Tepat pukul 8 pagi atau kamu masuk penjara!" tuntut Malvyn kemudian masuk ke dalam mobil tanpa mengatakan apapun setelahnya diikuti Mario.
Di dalam mobil, Malvyn hanya diam seribu bahasa. Tapi percayalah, Mario mengerti bila sang bos nya itu tengah memikirkan sesuatu.
"Setelah kembali dari kampus itu, pastikan kamu sudah mendapatkan informasi tentang gadis itu."
Mario sudah menduga bila Malvyn akan melakukan hal ini. Ia pun mengangguk mengerti.
Aisyah tercengang melihat kelakuan Malvyn karena tidak ada peduli dengan keadaan nya sekarang ini.
Ia menghentakkan kaki kemudian kembali berjalan menuju arah kontrakan nya buat mengganti pakaian yang lebih bersih dan rapi lagi.
Sesampainya di rumah, Aisyah segera mengganti pakaian nya dengan kaos putih, celana jeans, dan sepatu sneaker nya.
Tidak lagi memiliki waktu banyak karena sebentar lagi akan menunjukkan pukul 8 pagi.
"Ini gara-gara Bule sombong itu!" gerutu nya sepanjang jalan lalu naik bus.
Aisyah kembali melihat arloji di pergelangan tangannya. Ia sudah sangat terlambat.
Beberapa saat kemudian, bus yang ditumpangi Aisyah telah berhenti di halte bus terakhir dimana berada tepat di depan kampus nya.
Ia segera masuk ke dalam kelas yang sudah dipenuhi mahasiswa - mahasiswi lain nya. Sebagai informasi yang di dapatnya, hari ini kampus mereka kedatangan tamu penting, seorang pebisnis sukses di usia muda.
Setiba sudah di ambang pintu, matanya melebar dan mulut nya menganga saat hendak mengetuk pintu. Ia menelan saliva yang terasa seperti biji salak yang tak dapat di telan.
Pebisnis muda itu adalah Malvyn. Pria yang membuatnya takut. Seketika bulu kuduknya berdiri. "Dia seperti hantu yang ada di pohon beringin lapangan bola di kampung. Bedanya ini putih dan di pohon beringin hitam. Ah, genderuwo bule."
Malvyn menatap arlojinya sudah lebih 15 menit Aisyah terlambat. "Tetap disana sampai pertemuan saya selesai," titahnya dingin bin datar.
Mulut Aisyah menganga. Kenapa bule ini begitu menyebalkan sekali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Susi Susiyati
😄😄😄😄ada ya genduruwo bule
2023-09-07
2
Elliyana Mifa
genderuwo bule....yg di kampungnya genderuwo negro😂😂😂
2023-06-01
0
Hamimah Jamal
malvyn punya julukan baru...😂
2023-03-11
2