Evelyn keluar dari kamarnya dengan melihat sekitar, melihat pelayan atau pengawal yang biasanya selalu berjaga di depan kamarnya. Namun kali ini hanya ada pengawal yang tengah berjaga di dekat lift. Tak ada pelayan yang selalu membuntutinya tersebut.
Kini ia ingin menyelidiki tentang gedung selatan yang benar-benar membuatnya penasaran tersebut. Jika ada pelayan yang mengikutinya ia yakin, ia tak akan bisa untuk pergi ke gedung selatan.
Dengan pelan gadis tersebut menutup pintunya lalu berjalan dengan terburu-buru menuju ke arah lift yang dijaga dengan dua pengawal bertubuh besar dengan wajah datarnya.
“Nona Anda ingin kemana?” tanya seorang pengawal yang berjaga di depan lift bertanya pada Evelyn yang kini berusaha untuk mencari alibi agar ia bisa segera masuk ke dalam lift tersebut sebelum pelayannya datang.
“Aku hanya ingin jalan-jalan di sekitar mansion,” ucap Evelyn dengan begitu angkuhnya pada kedua pelayan tersebut. Menutupi rasa gugupnya agar mereka tak mengetahui jika ia tengah menghindari pelayan. Lagi pula ia tak berbohong, ia memang hanya ingin jalan-jalan di sekitar mansion.
“Tapi Jessie tengah mengerjakan tugas lain Nona, lebih baik Anda menunggu Jessie dan jangan pergi sendiri,” ucap pelayan tersebut yang membuat Evelyn berdecak kesal mendengarnya. Begitu banyak aturan yang Kenrick buat sampai hanya untuk jalan-jalan sendiri di sekitar mansion saja ia harus dibuntuti oleh pelayan.
“Aku ingin jalan-jalan sendiri, lagipula aku hanya pergi di sekitar mansion. Aku tak mungkin kabur dengan penjagaan yang begitu ketat ini. Jadi lebih baik kalian tidak menghalangi jalanku, atau aku akan membuat perhitungan pada kalian,” ancam Evelyn dengan begitu tajamnya pada pengawal tersebut yang kali ini terlihat takut mendengarnya. Takut jika mereka harus berurusan dengan Kenrick.
Salah satu pelayan segera memencet tombol lift untuk Evelyn membuat Evelyn tersebut senang melihatnya.
“Kerja bagus, aku pastikan kalian aka aman,” ucap Evelyn dengan senyumannya sambil mengedipkan sebelah matanya pada pengawal tersebut yang hanya memasang wajah datarnya sambil menundukkan kepalanya.
Tak lama pintu lift segera terbuka membuat Evelyn segera masuk ke dalam lift tersebut dan mementel tombol satu untuk turun ke lantai bawah mengingat kini kamarnya berada di lantai empat mansion mewah tersebut yang terdiri dari lima lantai.
Setelah sampai di lantai bawah dengan segera Evelyn keluar dari lift saat pintu sudah terbuka. Kini tujuannya adalah menuju gedung selatan. Banyak pelayan yang menundukkan kepalanya saat melihat Evelyn.
Setelah sampai di gedung selatan dapat Evelyn lihat dua pengawal dengan tubuh besar dan wajah datarnya kini berjaga di pintu masuk. Evelyn jadi berpikir apa memang semua pengawal Kenrick memilih wajah datar tersebut? Sepertinya ia harus mencari pengawalnya sendiri setelah ini yang memenuhi kriteria yang ia mau.
“Aish apa yang kau pikirkan Evelyn? Kau tak perlu repot-repot melakukan hal tersebut karena kau akan segera pergi dari sangkar emas mu ini,” monolog Evelyn sambil berjalan ke arah gedung selatan tersebut. Ia benar-benar penasaran dengan apa yang ada di sana.
Jessie benar-benar menutup mulut dan tidak mau menceritakan apapun tentang gedus selatan tersebut. Jadi jangan salahkan dia jika kini ia malah mencari tahunya sendiri. Salahkan saja sifat kepo nya tersebut.
“Nona Anda siapa?” tanya salah satu pengawal yang berjaga di sana. Menahan Evelyn untuk masuk ke dalam gedung tersebut. Evelyn mengerutkan keningnya bingung mendengar pertanyaan pengawal tersebut.
Ia baru menyadari jika masih ada pengawal Kenrick yang tidak mengenalinya. Sepertinya kedua laki-laki tersebut memang hanya bertugas berjaga di gedung selatan sampai tidak mengetahui ia siapa.
“Aku wanita baru Kenrick. Biarkan aku masuk,” ucap Evelyn tegas pada kedua laki-laki tersebut yang terlihat memperhatikan Evelyn dari atas sampai bawah dengan kerutan di keningnya sampai akhirnya mereka membukakan pintu untuk Evelyn.
Dengan senyuman lebarnya Evelyn masuk ke dalam gadung tersebut. Tak ada yang aneh dengan gedung tersebut yang malah terlihat seperti rumah biasa. Sebuah ruang tamu dengan sofa dan televisi besar yang berada di sana. Di bagian atas sepertinya adalah sebuah kamar. Namun di lantai tiga sudah sedikit tertutup dan tak bisa terlihat lagi.
Kamar yang berada di atas terlihat begitu banyak melingkasi lantai atas yang bisa terlihat dari bawah. Evelyn terus masuk ke belakang gedung tersebut yang ternyata juga ada ruang makan yang begitu besar dengan empat meja makan besar yang berada di sana. Ada dapur yang terlihat begitu rapih.
Namun di sana malah tak terlihat satupun pelayan ataupun pengawal yang berlalu lalang.
“Siapa kau?” tanya sebuah suara di belakang Evelyn yang membuat gadis tersebut segera membalikkan tubuhnya untuk melihat orang yang bertanya tersebut. Hingga dapat ia melihat seorang wanita dengan pakaian yang begitu seksi kini berdiri di depannya dengan begitu angkuhnya.
“Aku….” ucapan Evelyn terhenti, ia kini bingung harus menjawab apa pada wanita tersebut yang kini sudah menaikkan sebelah alisnya.
“Apa kau wanita baru Tuan Kenrick?” tanya wanita tersebut yang akhirnya hanya Evelyn balas dengan anggukan. Semoga dengan membawa nama Kenrick ia akan aman dan baik-baik saja.
Namun sepertinya untuk kali ini itu tidaklah berlaku. Evelyn tak tahu justru kini hidupnya tengah berada dalam bahaya karena pernyataannya tersebut.
“Wow aku tak tahu jika Taun Kenrick akan menambah wanita-wanitanya lagi,” ucap wanita tersebut dengan kekehannya yang membuat Evelyn mengerutkan keningnya mendengar ucapan wanita tersebut.
“Apa maksud mu wanita-wanitanya?” tanya Evelyn bingung. Karena wanita tersebut mengatakan hal tersebut seolah jika ia bukanlah satu-satunya wanita milik Kenrick tetapi masih banyak yang lain.
“Hey apa kau berpikir kau adalah satu-satunya wanita Tuan Kenrick?” tanya wanita tersebut yang begitu tepat sasaran. Wanita tersebut kini sudah tertawa dengan begitu kerasnya membuat Evelyn semakin kebingungan di buatnya.
“Jangan berharap lebih Nona. Kau bukanlah satu-satunya tapi salah satunya,” ucap wanita tersebut pada Evelyn yang kini masih terdiam di tempatnya dengan wajah terkejutnya.
“Ikut lah dengan ku dan kau bisa melihat saingan mu yang lain, ah tidak bukan saingan tapi senior mu,” ucap wanita tersebut yang sudah berjalan lebih dulu dari Evelyn yang kini berjalan di belakangnya.
Mereka berjalan melewati pintu bagian belakang hingga dapat Evelyn lihat kali ini sebuah taman belakang yang begitu luas meskipun tak seluas Mansion utama yang tak lain tempat tinggal Kenrick.
Dan sebuah kolam renang besar yang terdapat di sana. Namun yang membuat Evelyn terheran adalah banyaknya wanita yang kini tengah berada di sana. Apa yang terjadi di sini? Dan apa semua ini? Apa semua wanita ini sama dengannya? Namun mengapa Kenrick tak memintanya tinggal di sini?
Semua wanita yang berada di sana terlihat begitu cantik juga seksi dengan pakaian seksi mereka. Hal tersebut benar-benar mencengangkang bagi Evelyn.
***
Thanks For Reading All.
Semoga kalian suka ya sama cerita ini.
Jangan lupa buat Vote, komen, dan like ya.
Tambah
ke perpustakaan dan jangan lupa buat Follow akun ku ya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments