"Kau harus memecat wanita itu,” tegas Evelyn pada Kenrick yang menaikkan sebelah alisnya mendengar ucapan dari gadis dalam rangkulannya tersebut.
“Kenapa, kau cemburu?” Tanya Kenrick dengan seringainya, Evelyn hanya tersenyum dengan sinis mendengar pertanyaan dari laki-laki tersebut. Kini mereka baru saja keluar dari lift dengan Steve yang begitu setia menjaga di belakang.
"Tidak! Bahkan dalam mimpimu pun itu tak akan terjadi! Dia telah begitu menghinaku, orang seperti ****** itu tak pantas bekerja denganmu,” jawab Evelyn menyanggah ucapan laki-laki tersebut yang kini menjawabnya dengan anggukan.
“Aku pasti akan memecatnya karena telah membuat gadisku kesal. Dan akan ku buat kau merasakan cemburu itu Sweety,” ucap Kenrick dengan senyumannya lalu mengecup pipi Evelyn yang membuat Evelyn menyeringai mendengarnya.
"Maka aku akan pergi meninggalkanmu,” ucap Evelyn dengan begitu santainya. Mendengar ucapanmu yang penuh akan kesungguhan Kenrick terdiam hingga kalian sampai di mobil dan segera memasuki mobil. Evelyn pun hanya terdiam sambil merutuki mulutnya yang asal berbicara tersebut. Bagaimana bisa ia mengatakan hal tersebut yang malah akan membuat Kenrick semakin menahannya.
“Apa yang kau inginkan di mall hm? Kau ingin berbelanja lagi?” tanya Kenrick yang akhirnya membuka pembicaraan setelah mereka saling terdiam. Hingga mobil yang mereka tumpangi mulai meninggalkan kantor Kenrick.
Mendengar pertanyaan Kenrick. Evelyn tanpa berpikir sejenak berbeda dengan Kenrick yang kini tengah menatap ngeri pada Evelyn. Mungkin laki-laki itu trauma saat Evelyn mengajaknya berbelanja terakhir kali. Memikirkan itu membuat Evelyn tertawa dalam hati.
"Apa yang sebaiknya aku lakukan dengan kebosanan ini? Haruskan aku menonton saja Sepertinya tidak buruk,” ucap Evelyn dengan senyumannya pada Kenrick yang membuat Kenrick menghela nafasnya lalu menatap Evelyn dengan begitu lembutnya.
“Kita memiliki bioskop di rumah Sweety,” ucap Kenrick pada Evelyn. Memang benar di rumah Kenrick terdapat ruang teater. Mansion laki-laki tersebut memang memiliki fasilitas yang begitu lengkap.
"Aku bosan Kenrick aku hanya ingin keluar dari rumah,” ucap Evelyn sambil mengerucutkan bibirnya yang membuat Kenrick menghela nafasnya lalu menganggukkan kepalanya mendengar ucapan Evelyn.
“Baiklah kita akan menonton,” ucap Kenrick menyetujui yang membuat Evelyn tersenyum dengan begitu senangnya mendengar persetujuan Kenrick. Lagi pula bagi Kenrick ia anggap ini sebagai kencan mereka.
Tak membutuhkan waktu lama akhirnya mereka kini sampai di sebuah mall besar di kota mereka. Saat sampai di mal banyak karyawan yang menundukkan kepala saat melihat mereka, atau lebih tepatnya saat melihat Kenrick. Mengingat Mall tersebut adalah satu aset milik Kenrick jadi tak heran banyak karyawan yang tunduk padanya.
“Berjagalah dari jauh, aku ingin menikmati waktuku,” perintah Kenrick pada para pengawal nya yang mengikutinya. Kenrick adalah orang yang begitu banyak memiliki musuh jadi untuk keamananya juga Evelyn ia selalu membawa banyak pengawal kemanapun ia pergi.
Selanjutnya mereka segera menuju ke arah tempat bioskop dengan banyak pasang mata yang terus mengawasi mereka. Jujur saja sebenarnya Evelyn merasa risih dengan semua tatapan tersebut, namun ia memilih untuk mengabaikannya. Kenrick tak pernah melepaskan tangannya dari Evelyn, merangkul gadis tersebut dengan begitu erat.
“Kau ingin menonton film apa?” tanya Kenrick saat mereka kini sudah sampai di depan room bioskop.
"Terserah tapi yang genre komedi,” ucap Evelyn dengan senyumannya. Ia hanya ingin menghilangkan sedikit bebannya dengan melihat film yang bisa membuatnya tertawa.
“Kau yakin?” tanya Evelyn yang tak menyukai genre yang Evelyn pilih. Ia berharap Evelyn memilih genre Romance ataupun Horor agar ia bisa mencari kesempatan namun Evelyn malah memilih genre romance.
"Ya akhir-akhir ini aku selalu di buat pusing olehmu. Jadi aku harus menenangkan dan menghibur diriku,” ucap Evelyn dengan wajah yang ia buat sesedih mungkin. Melihat hal tersebut Kenrick malah terkekeh lalu segera membeli tiket untuk mereka. Setelah mendapatkan tiket beruntung film nya akan segera dimulai jadi mereka bisa segera menuju room teater dan menikmati waktu mereka bersama. Tak dapat Evelyn pungkiri Kenrick sebenarnya adalah orang yang baik dan begitu pengertian. Bahkan dia memperlakukanmu dengan begitu romantis namun sikap pemaksa dan posesif laki-laki tersebut membuat menjadi kesal.
Setelah menonton Evelyn meminta Kenrick untuk menemaninya menuju ke arah Timezone untuk menikmati waktunya yang terasa bosan belakangan ini. Evelyn benar-benar menikmati waktunya untuk menghibur dirinya.
Setelah sampai di Timezone mereka segera mengisi saldo kartu game mereka sebelum akhirnya mereka memilih untuk menuju game basket.
“Ingin bertanding basket?” tanya Kenrick dengan begitu menantang pada Evelyn. Evelyn menyipitkan matanya menatap Kenrick dengan tatapan curiganya sebelum akhirnya ia mengangguk setuju.
"Setuju, tapi aku menginginkan hadiah jika aku menang,” ucap Evelyn tak kalah angkuh nya pada Kenrick yang tersenyum dengan seringainya pada Evelyn.
“Baiklah yang menang akan mendapatkan hadiah,” ucap Kenrick menyetujui permintaan gadis tersenyum yang kini sudah tersenyum dengan senyuman lebarnya mendengar jawaban Kenrick.
"Apapun itu?” tanya Evelyn dengan senyumannya yang membuat Kenrick menggeleng. Evelyn mengerutkan keningnya sambil mengerucutkan bibirnya mendengarnya.
“Pengecualian jika kau ingin pergi dari ku,” tegas Kenrick. Tentu ia tak akan mengambil resiko tersebut. Ia tak akan melepaskan Evelyn apapun yang terjadi gadis tersebut akan selalu menjadi miliknya. Sedangkan Evelyn yang mendengar jawaban Kenrick hanya berdecak saat merasa Kenrick mengetahui rencanamu.
"Kau tidak seru,” ucap Evelyn kesal yang justru membuat Kenrick terkekeh. Ia merasa gemas melihat Evelyn yang begitu menggemaskan dengan bibirnya yang mengerucut tersebut.
“Aku tak akan melepaskanmu Evelyn, kau tahu itu,” tegas Kenrick pada Evelyn yang akhirnya hanya bisa menganggukkan kepalanya.
Akhirnya mereka bertanding basket bersama. Evelyn melirik ke arah Kenrick yang telah memiliki banyak point membuatnya memberengut kesal hingga akhirnya game selesai.
"Kau bermain curang,” ucap Evelyn dengan mengerucutkan bibirnya melihat kekalahannya.
“Hey, jangan tak menepati janjimu, Sayang,” ucap Kenrick yang kini justru menagih janjinya dan menghiraukan ucapan Evelyn padanya tersebut.
"Baiklah, apa yang kau inginkan?” tanya Evelyn pada Kenrick yang kini sudah menyeringai. Evelyn jadi takut melihatnya.
Kenrick menunjuk pipinya, mengerti dengan apa yang Kenrick mau, membuat Evelyn kesal. Gadis tersebut memilih pergi dari sana, tapi baru selangkah Kenrick menarik tangannya sehingga bibirnya yang berhasil mendarat di bibir Kenrick..
Evelyn memelototkan matanya lalu segera pergi dari sana dengan pipinya yang sudah bersemu merah. Di tempatnya Kenrick masih tersenyum menatap Evelyn yang mulai menjauh. Sedangkan Evelyn kini sudah tersenyum membayangkan kejadian yang baru saja terjadi.
Setelah puas menikmati waktu di mall akhirnya mereka pulang saat hari sudah sore. Saat sedang berjalan Evelyn tak sengaja menabrak seseorang hingga hampir saja membuat Evelyn terjatuh jika Kenrick tidak menahannya..
“Kenrick?” tanya orang yang menabrak Kenrick tersebut. Yang segera membuat Evelyn dan Kenrick melihat orang yang menabraknya tersebut tak lain adalah Evelyn.
“Berhati-hatilah saat berjalan,” ucap Kenrick dengan begitu datarnya pada Sellyn yang kini justru tersenyum ke arah Kenrick.
“Kau mengkhawatirkanku?” tanya Sellyn dengan begitu percaya dirinya pada Kenrick yang kimi justru tersenyum dengan begitu sinisnya pada Sellyn.
“Tentu saja tidak, kau hampir membuat kekasihku terjatuh,” ucap Kenrick pada Sellyn yang kini mengepalkan tangannya mendengar ucapan Kenrick tersebut.
"Sepertinya kau begitu percaya diri dan kenapa juga kita bertemu dengannya di sini, huh!” tanya Evelyn dengan senyuman sedihnya karena bertemu dengan Sellyn. Ia baru saja menghibur dirinya namun kini justru ia malah bertemu dengan wanita yang membuatnya kesal tersebut.
“Kenrick mengapa kau lebih memilihnya daripada aku?” tanya Sellyn dengan amarahnya pada Kenrick. Ia sudah begitu mencintai Kenrick namun Kenrick malah selalu saja mengabaikannya dan hanya menggunakannya sebagai pemuas nafsunya.h
“Karena jelas dia lebih baik darimu,” ucap Kenrick dengan tegasnya pada Sellyn yang kini semakin mengepalkan tangannya hingga buku-buku jarinya mulai memutih.
"Kenrick kau tak perlu berkata seperti itu, Sayang,” ucap Evelyn yang sengaja meledek Sellyn. Bahkan kini sudah mengelus dada Kenrick seolah menenangkan laki-laki tersebut.
“Aku harus, agar ia tahu siapa dirinya dan siapa dirimu. Agar ****** ini berhenti membandingkan dirinya denganmu,” ucap Kenrick. Mendengar ucapan Kenrick Evelyn merasa tersentuh, Evelyn menatap laki-laki itu dalam hingga Kenrick mengajaknya untuk segera pergi meninggalkan Sellyn dengan kemarahannya.
Sejujurnya Evelyn merasakan benih-benih perasaan yang aneh di dadanya. Rasanya Evelyn tidak mungkin jatuh cinta pada pria mengerikan ini. Namun melihat bagaimana sikap Evelyn dan bagaimana laki-laki tersebut memperlakukannya membuat Evelyn mulai sedikit goyah.
***
Thanks For Reading All.
Semoga kalian suka ya sama cerita ini.
Jangan lupa buat Vote, komen, dan like ya.
Tambah ke perpustakaan dan jangan lupa buat Follow
akun ku ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments