Suara pintu dibuka tak membuat Evelyn berbalik hingga suara langkah kaki tersebut semakin mendekat dan memutar kursi menghadap pada laki-laki yang baru saja memasuki ruangan yang tak lain adalah Kenrick.
“Kau bosan?” tanya Kenrick pada Evelyn yang kini sontak membuat Evelyn memutar kursinya dan menatap Kenrick sambil menganggukkan kepalanya.
"Tapi, setidaknya aku tadi mendapat hiburan dari sekertarismu itu,” ucap Evelyn dengan senyumannya pada Kenrick yang kali ini ikut tersenyum sambil mengerutkan keningnya bingung mendengar jawaban gadisnya tersebut.
“Hiburan?” tanya Kenrick yang di jawab dengan anggukan oleh Evelyn.
"Ya sebuah hiburan. Seperti drama?” ucap Evelyn yang di akhirnya dengan sebuah kalimat tanya. Kini Kenrick semakin di buat bingung dengan ucapan gadisnya tersebut apalagi senyuman sinis Evelyn membuat Kenrick semakin kebingungan. Evelyn tak peduli jika ia akan ketahuan menggunakan laptop yang terpenting wanita tersebut mendapatkan balasannya.
Evelyn begitu kesal dengan wanita yang menghinanya tersebut juga menuduhnya mencuri.
“Apa maksudmu Sweety?” ucap Kenrick yang kini berjalan mendekat ke arah Evelyn lalu berdiri tepat di depan Evelyn.
"Lihat saja apa yang dia pakai di tubuhnya,” ucap Evelyn dengan ketusnya pada Kenrick yang kini justru menatap Evelyn menyeringai pada Evelyn.
“Jangan bilang kau cemburu? Apa ini sebuah perkembangan?” tanya Kenrick yang kini sudah mengurung Evelyn di mejanya yang membuat Evelyn mengerjapkan matanya beberapa kali. Detak jantungnya kini sudah tak beraturan saat Kenrick semakin mendekatkan wajahnya pada Evelyn.
"Perkembangan apa? Jangan kira, aku mulai jatuh cinta padamu,” ucap Evelyn yang segera mendorong Kenrick. Kini mungkin pipinya sudah memerah karena ulah Kenrick tersebut.
“Gotcha! Nyatanya kau memang begitu ya kan?” ucap Kenrick sambil mengelus puncak kepala Evelyn sambil tersenyum saat melihat pipi gadis tersebut yangs udah bersenyu merah. Evelyn kini hanya bisa menggigit bibirnya berharap jika Kenrick tidak mendengar suara detak jantungnya yang berdetak tidak normal.
"Baiklah, terserah kau saja! Kau memang terlalu percaya diri,” ucap Evelyn sambil memutar bola matanya setelah berhasil mengendalikan dirinya. Kini ia memilih untuk mengalihkan tatapannya dari Kenrick yang terus saja menatap ke arahnya.
“Ayolah mengaku. Aku tidak akan tertawa,” ucap Kenrick dengan senyumannya yang begitu menggoda pada Evelyn yang sontak menatap Kenrick sambil memelototkan matanya.
"Aku sudah bilang, aku tidak mungkin jatuh cinta padamu,” tegas Evelyn pada Kenrick dengan begitu tegasnya yang membuat Kenrick hanya menganggukkan kepalanya dengan senyuman mengejeknya. Hal tersebut benar-benar membuat Evelyn merasa kesal melihatnya.
“Lagi pula kau sudah memiliki sekretaris tersebut sebagai wanita mu,” ucap Evelyn acuh yang membuat Kenrick kini memelototkan matanya mendengar ucapan Evelyn tersebut.
“Hei! Kau menuduhku berselingkuh?” tanya Kenrick dengan nada tidak sukanya. Mendengar pertanyaan Kenrick tersebut, Evelyn menaikkan sebelah alisnya.
"Aku tidak yakin ini selingkuh karena aku bukan siapa-siapa mu,” ucap Evelyn dengan begitu santainya sambil memutar kursinya untuk menghadap ke depan. Tak mau lagi menghiraukan Evelyn dan bertengkar dengan gadis tersebut Kenrick akhirnya memilih mengalah lalu segera meminta Sekretarisnya tersebut untuk masuk ke ruangannya.
Suara pintu dibuka membuat Evelyn segera membalikkan kursi tersebut yang sedari tadi ia putar-putar. Kenrick bahkan merasa gemas sendiri dengan tingkah gadis tersebut. Saat memasuki ruangan tersebut Nila menundukkan kepalanya tanpa berani menatap Kenrick. Karena merasa jika Evelyn sudah mengadukan semua ucapannya pada Kenrick.
“Apa yang kau lakukan pada kekasihku?” tanya Kenrick dengan begitu tajamnya pada Nila yang kini hanya bisa menundukkan kepalanya. Merasa terintimidasi dengan suara Kenrick tersebut.
“Saya hanya menegurnya karena menggunakan laptop perusahaan Tuan. Saya hanya takut Nona ini ingin mencuri data perusahaan,” ucap Nila yang membuat Kenrick langsung mengalihkan tatapannya pada Evelyn yang kini sudah menatap datar pada sekertaris tersebut yang kini malah tersenyum sinis pada Evelyn.
“Apa yang kau lakukan Evelyn?” tanya Kenrick dengan tatapan tajamnya pada Evelyn yang kini membalasnya dengan tatapan tajam walau sebenarnya ia takut dengan tatapan tajam Kenrick yang bagai siap membunuhnya tersebut. Sekretaris Kenrick tersenyum kemenangan melihat Kenrick yang melihat Evelyn dengan tatapan marah.
“Kau keluar lah,” perintah Kenrick pada Sekertarisnya tersebut yang segera keluar dari ruangan Kenrick dengan senyuman mengejeknya pada Evelyn.
"Salahkan dirimu yang mengambil ponselku,” kesal Evelyn pada Kenrick yang kali ini menghembuskan nafasnya mendengar jawaban dari Evelyn tersebut.
“Sudah aku katakan aku akan memberikannya jika kau menurut padaku,” ucap Kenrick dengan begitu sabarnya berusaha untuk menahan amarahnya agar tidak meledak.
"Aku sudah menurut padamu jadi segera berikan ponselku,” ucap Evelyn tegas sambil menyodorkan tangannya pada Kenrick yang malah hanya dibalas dengan sebuah tatapan datar oleh Kenrick.
“Tidak sekarang, kau bahkan masih sering melawanku,” ucap Kenrick dengan begitu sinisnya pada Evelyn yang kini sudha mengerucutkan bibirnya kesal mendengar jawaban laki-laki tersebut.
"Maka jangan salahkan aku yang akan kembali melawan,” kesal Evelyn pada Kenrick yang kini justru terkekeh mendengar jawaban Evelyn.
“Kau memang lebih sering melawan,” ucap Kenrick dengan senyuman sinisnya pada Evelyn. Mendengar itu membuat Evelyn mendengus kesal lalu menghiraukan laki-laki tersebut.
“Berbuat baiklah padaku! Dan jangan membangkang maka aku tak akan terlalu mengekangmu,” ucap Kenrick sambil mengelus puncak kepala Evelyn yang segera di tepis oleh gadis tersebut. Rasanya ia benar-benar kesal pada Kenrick yang selalu saja mengekangnya. Laki-laki tersebut selalu melakukan apa yang ia mau tanpa memikirkan perasaan Evelyn dan apa yang Evelyn mau.
"Kau hanya membuatku tertekan dan ingin cepat pergi dengan sikap otoriter mu itu,” ucap Evelyn dengan kesalnya pada Kenrick. Kenrick tersenyum dengan sinis pada Evelyn menatap gadis yang kini hanya menatapnya datar tersebut.
“Sikap seperti apa yang kau inginkan hm?” tanya Kenrick yang semula berada di depan jendela besar kantornya kini berjalan mendekat ke arah Evelyn lalu meletakkan tangannya di kedua sisi kursi mendekatkan wajahnya ke arahmu.
Evelyn memejamkan matanya dan merasakan hembusan napas Kenrick yang menyapa wajah gadis tersebut. Satu kecupan mendarat di bibirnya, hanya sebuah kecupan namun mampu menggetarkan jantungnya. Evelyn tak tahu apa yang ia pikirkan hingga ia memejamkan matanya dan menerima kecupan dari laki-laki tersebut.
“Apa kau ingin lebih?” tanya Kenrick dengan seringainya yang membuat Evelyn bergidik ngeri melihatnya.
"Cih! Aku tak akan mau kesucianku direnggut orang sepertimu,” tegas Evelyn lalu segera berdiri dari posisinya dan mendorong Kenrick untuk menjauh darinya.
“Lihat saja nanti. Akulah yang pertama untukmu,” ucap Kenrick dengan angkuhnya yang hanya dibalas dengan tatapan datar oleh Evelyn. Ia merasa bosan untuk berdebat terus dengan laki-laki tersebut jadi lebih baik ia mengalah saja. Kini Evelyn tau Kenrick memang orang yang begitu banyak bicara.
“Ingin pergi sekarang?” tanya Kenrick akhirnya mengalihkan pembicaraan. Mendengar hal tersebut sontak saja Evelyn mengangguk dengan begitu semangat. Ia memang sudah tak sabar untuk pergi jalan-jalan.
Melihat Evelyn yang mengangguk akhirnya Kenrick merangkul pinggang Evelyn dan mengajak gadis tersebut untuk segera keluar dari ruangannya dan menuju mall. Saat melewati sekertaris Kenrick tersebut Evelyn menatapnya dengan tatapan tajamnya.
***
Thanks For Reading All.
Semoga kalian suka ya sama cerita ini.
Jangan lupa buat Vote, komen, dan like ya.
Tambah ke perpustakaan dan jangan lupa buat Follow
akun ku ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments