"Aku sangat bosan di rumah,” ucap Evelyn mengadu pada Kenrick. Berharap laki-laki tersebut mau mengajaknya untuk jalan-jalan. Karena jelas Kenrick tak memperbolehkannya untuk keluar seorang diri tanpa laki-laki tersebut.
“Ingin ikut denganku ke kantor?” tanya Kenrick menawarkan pada Evelyn yang kini mengerucutkan bibirnya mendengar ucapan tersebut.
"Apa kau tak memiliki ide lain? Aku akan semakin mati kebosanan. jika harus ikut denganmu ke kantor dan tidak melakukan apapun,” ucap Evelyn dengan wajah malasnya yang membuat Kenrick menghembuskan nafasnya kasar mendengarnya.
“Maka tetaplah di rumah karena aku tak akan mengizinkanmu,” ucap Kenrick acuh dan memilih untuk segera pergi dari sana. Melihat hal tersebut Evelyn segera mengejar Kenrick lalu memegang tangan Kenrick menahan laki-laki tersebut.
"Kenrick, plis,” ucap Evelyn dengan tatapan memohonnya pada Kenrick.
"Ikut ke kantor ku atau tidak keluar sama sekali. Karena kau keluar sendiri, adalah sebuah larangan jadi jangan memaksa,” ucap Kenrick dengan begitu tegasnya pada Evelyn yang akhirnya hanya bisa mengalah daripada ia harus semakin bosan berada di rumah jadi lebih baik ia ikut Kenrick ke kantor laki-laki tersebut. Sekedar melihat-lihat kemewahan kantor laki-laki tersebut.
"Cih, baiklah,” ucap Evelyn dengan kesal. Menerima tawaran Kenrick untuk ia ikut bersama dengan laki-laki tersebut.
"Tapi aku ingin ke mall,” ucap Evelyn saat mereka kini tengah berjalan menuju ke arah kamar untuk berganti pakaian.
“Kita akan pergi setelah selesai di kantor bagaimana hm?” tanya Kenrick akhirnya. Evelyn berpikir sejenak sebelum menerima tawaran tersebut dan akhirnya gadis tersebut hanya mengangguk menyetujui usulan Kenrick. Dari pada merasa bosan berada di rumah lebih baik menerima usulan Kenrick.
***
Saat sampai di kantor para karyawan Kenrick kini langsung melihat ke arah Evelyn dengan tatapan iri. Tentu saja mereka akan iri saat melihat bos mereka yang dikenal begitu kejam dan arogan kini mengajak seorang gadis ke kantor sambil merangkul pinggangnya dengan begitu posesif.
Tapi Evelyn merasa risih dengan tatapan orang yang seperti menatap tak suka padanya. Sementara Paul, asisten pribadi Kenrick mendekat menginfokan sesuatu pada Atasannya tersebut.
“Tuan sebentar lagi rapat segera dimulai,” ucap Paul pada Kenrick yang membuat Kenrick menjawabnya dengan.
“Steve, antar Evelyn ke ruanganku,” perintah Kenrick pada ketua pengawal Kenrick yang kini menjadi pengawal pribadi Evelyn.
“Baik Tuan,” ucap Steve mematuhi ucapan Kenrick.
“Tunggu aku di ruanganku. Aku akan rapat sebentar, setelah rapat aku akan menemuimu,” ucap Kenrick pada Evelyn sambil mengelus puncak kepala gadisnya tersebut sayang. Evelyn akhirnya hanya menjawabnya dengan anggukan dan Steve berjalan menuju ruangan Kenrick bersama dengan Evelyn di depannya.
Saat sampai di depan ruangan Kenrick, dapat Evelyn lihat sekertaris Kenrick seperti menatap bingung padanya yang berjalan di depan Steve.
“Dia adalah calon istri Tuan Kenrick,” tegas Steve memberitahu sekretaris laki-laki tersebut yang kini sudah terkejut mendengarnya.
Mendengar ucapan Steve dapat Evelyn lihat kini sekertaris Kenrick tengah menatapnya dengan pandangan menilai tak percaya jika gadis biasa sepertimu adalah calon istri Kenrick.
Evelyn segera memasuki ruangan Kenrick, tanpa mempedulikan sekretaris Kenrick yang menatapnya dengan tatapan tak suka.
“Nyonya saya ada di luar jika anda membutuhkan sesuatu,” ucap Steve pada Evelyn yang segera menjawabnya dengan anggukan. Setelahnya Steve segera keluar dan menutup pintunya. Ia akan berjaga di depan ruangan Kenrick. Karena tak mungkin ia satu ruangan dengan Evelyn, Kenrick pasti akan memberinya pelajaran jika sampai hal tersebut terjadi.
Evelyn memilih untuk menjelajahi ruangan besar tersebut lalu memilih untuk duduk di meja kebesaran Kenrick. Saat melihat meja Kenrick mata Evelyn tak sengaja menatap pada foto dirinya di sana. Evelyn tak tahu bagaimana cara Kenrick mengetahui tentangnya.
"Bagaimana dia bisa mengambil foto ini?” tanya Evelyn sambil mengambil foto nya tersebut yang bersebelahan dengan foto milik Kenrick yang kini juga berada di meja tersebut, tepat berada di sebelah fotonya.
"Dia sebenarnya tampan hanya saja begitu mengesalkan,” ucap Evelyn yang kini meletakkan fotonya dan mengambil foto Kenrick, menatap laki-laki tersebut dengan tatapan menilainya. Tak bisa Evelyn tampik laki-laki tersebut memang tanpa tapi sikapnya yang suka membuatnya kesal membuat Evelyn tak tertarik dengannya.
Melihat laptop yang berada di sana dengan segera Evelyn membukanya, Evelyn mengingat belum memberikan kabar pada sahabatnya serta kantor tempatnya bekerja. Ia sudah menghilang selama dua minggu, ia yakin pasti sahabatnya merasa khawatir padanya. Apa lagi ia menghilang setelah pergi ke club bersama sahabatnya dan setelah dikhianati oleh kekasihnya.
Baru saja Evelyn akan menghidupkan laptop seseorang datang memasuki ruangan dan ternyata dia adalah sekretaris Kenrick yang datang dengan segelas jus dan makanan ringan.
“Nyonya apa yang kau lakukan dengan laptop Tuan Kenrick?! Apa kau ingin mencuri berkas?” tanya Sekertaris Kenrick yang bernama Nila tersebut, yang kini sudah menatap Evelyn dengan tatapan curiganya. Evelyn yang mendengar hal tersebut tentu saja terkejut sekaligus marah karena di tuduh akan mencuri berkas.
"Aku calon istri Kenrick! Dan kau menuduhku? Apa Aku terlihat seperti pencuri bagimu?” marah Evelyn pada wanita di depannya tersebut yang kini malah menatapnya dengan tatapan yang meremehkan. Evelyn tau wanita tersebut tak menyukainya dan kini ia berusaha untuk memfitnah Evelyn.
Evelyn harus melawan wanita tersebut agar ia tak mudah tertindas.
“Cih! Apa Tuan Kenrick akan mau dengan wanita sepertimu?” tanya Nila dengan tatapan meremehkannya pada Evelyn yang kini memelototkan matanya mendengar hal tersebut. Ia begitu tak suka diremehkan seperti ini.
"Buktinya dia memilihku,” ucap Evelyn dengan begitu angkuhnya. Ia tahu wanita tersebut hanya ingin mencari kesalahannya karena tak menyukainya. Dan bisa Evelyn tebak jika wanita tersebut menyukai Kenrick.
“Aku yakin kau mendekatinya hanya demi uang,” ucap Nila dengan begitu sinis dan angkuhnya. Mendengar hal tersebut tentu saja Evelyn semakin merasa direndahkan oleh wanita tersebut.
"Sungguh tak tahu diri. Apa kau iri denganku?” tanya Evelyn dengan begitu marahnya. Sebenarnya ia tahu jika wanita tersebut tersebut iri padanya namun ia hanya ingin memperjelasnya.
“Maaf jika Anda tersinggung Nyonya tapi siapa yang tahu.” Sekretaris tersebut tersenyum meremehkan pada Evelyn yang membuat gadis tersebut menatapnya dengan senyuman tak kalah sinis.
"Dan siapa yang tahu jika sebenarnya sekretaris ****** sepertimu.” Evelyn menunjuk ke arah Nila dengan amarahnya.
“Sebenarnya menginginkan uang tersebut? Bahkan aku yakin kau rela mengangkang hanya demi uang,” ucap Evelyn dengan begitu marahnya pada Nila yang kini mengepalkan tangannya menahan amarahnya lalu segera keluar dari ruangan Kenrick. Setelah melihat sekertaris Kenrick keluar, Evelyn segera menghidupkan laptop tersebut dan membuka email untuk menghubungi kedua sahabatnya.
Hai Ivey.
Kau tahu aku baik-baik saja. Kalian tak perlu mengkhawatirkanku dan aku berjanji untuk segera kembali.
Jaga diri kalian dengan baik.
Evelyn.
Setelah mengirimkan pesan tersebut Evelyn segera keluar dari akun emailnya dan mematikan laptop tersebut. Evelyn membalikkan kursi kebesaran Kenrick menatap pada pemandangan indah yang tersaji di balik jendela.
***
Thanks For Reading All.
Semoga kalian suka ya sama cerita ini.
Jangan lupa buat Vote, komen, dan like ya.
Tambah ke perpustakaan dan jangan lupa buat Follow
akun ku ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Aku penasara gimana ceritanya dari awal Kenrick suka dan bertemu dengan Evelyn??sesangkan mereka berbeda kota???Dan sepertinya Kenrick sudah lama mengenal dan mengincar Evelyn,,,
2022-12-31
1