Evelyn kembali melihat penampilannya di cermin hingga tak beberapa lama Kenric datang dengan wajah tampannya. Laki-laki itu terlihat semakin tampan dengan tuksedo hitam yang dilapisi jas hitam dan kemeja biru. Evelyn juga tak kalah cantik dengan dress berwarna hitamnya yang terlihat pas membalut tubuh nya.
“Kau sudah selesai?” tanya Kenric yang kali masuk ke dalam walk in closet dan melihat Evelyn yang masih berdiri di depan cermin besarnya. Kini gadis tersebut masih saja menatap penampilannya yang padahal sudah begitu sempurna.
"Sudah,” ucap Evelyn singkat pada Kenric yang kini berjalan mendekat ke arah Evelyn lalu memeluk gadis tersebut dari belakang. Evelyn yang mendapatkan perlakuan seperti itu menegang namun ia tetap saja terdiam membiarkan Kenric memeluknya. Pelukan hangat yang sialnya begitu membuatnya nyaman. Namun Evelyn segera menepis semua itu dan menguatkan hatinya untuk tidak jatuh dalam pesona laki-laki yang baru dikenalnya tersebut.
“Kau terlihat begitu cantik! Aku jadi ingin membawamu ke ranjang kita,” ucap Kenric yang kali ini malah mengendus di leher Evelyn membuat Evelyn menggigit bibir bagian dalamnya.
“Sial haruskah kita tak perlu pergi?” ucap Kenric yang sontak membuat Evelyn menjauhkan tubuhnya dari Kenric. Ia tahu saat ini ia akan berada dalam bahaya jika ia membiarkan Kenric terus memeluknya. Kenric benar-benar dibuat begitu nyaman dengan pelukan ini rasanya ia masih ingin berlama-lama dalam posisinya itu.
"Kau gila? Kau sendiri yang mengajakku dan sekarang membatalkannya?” marah Evelyn sambil melihat ke arah Kenric yang kini malah membuat nya tersenyum dengan senyuman evilnya ke arah Evelyn yang sudah bergidik ngeri melihatnya.
“Lihatlah pakaianmu!Kau pikir kita akan pergi dengan pakaianmu yang terbuka seperti itu?” tanya Kenric sambil memperhatikan pakaian Evelyn yang memang begitu terbuka memperlihatkan punggung putihnya dengan belahan di bagian pahanya.
"Kau terlalu banyak mau! Ayo pergi atau tak usah pergi saja sekalian,” ucap Evelyn dengan kesalnya pada Kenric yang kini malah terkekeh karenanya.
“Baiklah, ayo kita pergi,” ucap Kenric akhirnya.
Kenric merangkul pinggang Evelyn dengan begitu posesifnya. Dan ia kini dapat melihat seisi rumah tersebut yang ternyata begitu mewah dan begitu megah. Rumahnya bahkan begitu besar, mungkin jika ia berjalan-jalan sendiri ia akan ke sasar.
Saat sampai di depan rumah Kenric, Evelyn semakin melihat bagaimana besarnya rumah tersebut. Di depan rumah tersebut ternyata disana sudah ada mobil yang menunggu mereka juga ada beberapa pengawal yang menunggu mereka.
“Jadilah gadis yang baik saat berada di sana. Atau aku akan memasukkan pamanmu itu ke penjara. Bahkan aku bisa saja membunuhnya.” ancam Kenric saat mereka sudah memasuki mobil laki-laki tersebut yang perlahan melaju meninggalkan rumah tersebut.
Evelyn melihat Kenric dengan kesal namun Evelyn tak bisa melawannya karena ancaman laki-laki itu. Bagaimanapun Evelyn merasa berhutang budi pada pamannya yang sudah merawat dan membesarkannya hingga detik ini.
"Bukankah caramu terlalu licik dan murahan Mr. Kenric?” tanya Evelyn dengan decakannya menatap laki-laki tersebut dengan sinis namun laki-laki itu hanya tersenyum pada Evelyn membuat Evelyn berdecak melihatnya.
“Asal kau dapat menjadi milikku apapun akan aku lakukan,” ucap Kenric dengan senyumannya pada Evelyn yang berdecih karenanya.
"Cih kau sangat licik dan aku sangat membencimu,” tegas Evelyn pada laki-laki tersebut.
Sopir yang kini mengantar mereka hanya terdiam mendengarkan pertengkaran majikannya tersebut tanpa mau ikut campur. Namun baru kali ini ia melihat majikannya tersebut banyak berbicara walau itu hanya sebuah pertengkaran.
Kenric yang tak suka mencari keributan dengan laki-laki pun kini malah selalu menanggapi ucapan Evelyn yang hanya mengajaknya berantem tersebut.
“Tapi akan aku buat kau mencintaiku dengan caraku Evelyn,” ucap Kenric dengan senyumannya yang membuat Evelyn kini hanya menatapnya datar sambil memutar bola matanya malas.
"Lakukan sesukamu karena aku tak akan pernah mencintaimu,” ucap Evelyn yang kini memilih untuk mengalihkan pandangannya ke arah luar jendela mobil melihat pemandangan indah di kota Las vegas tersebut.
“Apa karena kekasihmu itu?” tanya Kenric pada Evelyn setelah terdiam beberapa saat. Mendengar pertanyaan tersebut Evelyn menolehkan pandangannya pada Kenric yang kini hanya menatapnya datar.
" Tak ada hubungannya dengan laki-laki itu,” ucap Evelyn merasa tak senang jika Kenric membahas mantan kekasih yang telah mengkhianatinya tersebut. Mengingatnya akan membuka luka nya kembali menganga mengingat bagaimana pengkhianatan laki-laki tersebut.
“Kau takut dikhianati lagi?” tanya Kenric yang tepat sasaran. Untuk saat ini ia memang tak ingin menjalin hubungan dengan laki-laki manapun. Ia hanya takut salah memilih laki-laki lagi. Apa lagi laki-laki seperti Kenric.
"Sudah aku katakan semua tak ada hubungannya dengannya,” alibi Evelyn yang tak ingin jika Kenric mengetahuinya. Ia juga tak ingin jika Kenric melakukan hal gila pada mantan kekasihnya tersebut mengingat bagaimana sikap laki-laki tersebut.
Meskipun ia membenci mantan kekasihnya tersebut, namun ia masih memiliki hati untuk mengasihani laki-laki yang telah menyakitinya tersebut. Karena bagaimanapun dulu Karel selalu ada untuk nya di kala masa sulitnya. Ia tak bisa melupakan banyak kebaikan laki-laki tersebut hanya karena satu kesalahannya.
“Jangan membohongi diri sendiri Evelyn,” ucap Kenric, ia tahu pasti perasaan trauma dan juga luka tersebut masih membekas untuknya. Kenric memang tak mengetahui apa itu cinta karena ia belum pernah merasakan sebuah rasa yang dinamakan cinta tersebut. Namun menurut apa yang ia baca, begitulah yang ia ketahui tentang cinta dan patah hati.
"Entah karenanya atau bukan. Aku tak akan mencintai seorang iblis,” ucap Evelyn yang kini mengalihkan pembicaraannya dengan membuat pertengkaran lagi.
“Bertahanlah dengan bentengmu itu. Aku akan segera meruntuhkannya,” ucap Kenric dengan senyumannya pada Evelyn yang kini memilih untuk kembali mengalihkan tatapannya ke luar jendela.
"Kau terlalu percaya diri,” ucap Evelyn tanpa mau melihat ke arah Kenric yang kini hanya tersenyum dengan senyuman evilnya. Ia jadi semakin tertantang untuk mendekati gadis di sampingnya tersebut. Ia ingin melihat sejauh mana gadis tersebut akan bertahan.
“Bahkan aku percaya aku menyembuhkan lukamu. Menghapus trauma akibat kesalahan kekasihmu,” ucap Kenric dengan begitu tegasnya.
"Sudah aku katakan, semua ini tak ada hubungannya dengannya,” kesal Evelyn pada Kenric sambil menatap laki-laki tersebut dengan tatapan tajamnya.
“Akan aku buktikan iblis ini mampu membuatmu jatuh cinta. Dan tak akan mengkhianatimu,” ucap Kenric dengan begitu pasti pada Evelyn.
Evelyn menatap tajam pada Kenric lalu mengalihkan pandanganmu dari laki-laki tersebut. Hingga tak lama mereka akhirnya sampai di sebuah hotel yang dijadikan sebagai tempat berlangsungnya acara. Mereka berjalan dalam diam, masih dengan Kenric yang merangkulmu dengan posesif.
***
Thanks for Reading All.
Semoga kalian suka ya sama cerita aku ini.
Jangan lupa buat Like, komen, tambah ke perpustakaan, dan Follow akun ku ya
See you next chapter guys
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments