Pertemuan

Happy Reading All.

***

“Kau bercanda? Bagaimana mungkin hubungan kalian bisa berakhir?” tanya Livi dengan tidak percaya mendengar pengakuan Evelyn. Yang mereka tahu hubungan sahabatnya dan kekasihnya itu berjalan dengan baik, Karel yang begitu mencintai Evelyn selalu memanjakan gadis itu.

Evelyn menghela nafasnya sebelum membuka suara untuk menceritakan apa yang sebenarnya terjadi antara hubungannya dan Karel.

“Dia mengkhianatiku dan berselingkuh dengan Marya,” cerita Evelyn yang kali ini semakin membuat kedua sahabatnya itu terkejut mendengarnya. Mereka tentu saja tak menyangka jika sahabat mereka sendiri bisa berkhianat. Dan Karel? mereka sungguh tak menyangka jika laki-laki itu akan melakukan pengkhianatan pada Evelyn.

“Wtf, kau bercanda? Marya? Dia adalah sahabat kita,” tanya Livi yang masih tak percaya jika Marya akan mengkhianati salah satu dari mereka. Bagaimana wanita itu bisa berubah menjadi pelakor dalam hubungan sahabatnya sendiri.

Ternyata tak semua sahabat adalah benar-benar sahabat karena terkadang yang berujung menjadi pengkhianat entah karena untuk laki-laki atau demi harta.

“Tapi itulah kebenarannya. Tadi aku datang ke apartemennya dan aku melihat mereka dalam pergulatan ranjang,” lanjut Evelyn memberitahu tahu sahabatnya yang lain dengan perasaan luka yang masih ada, mengingat kejadian itu memang hanya akan membawa luka.

“Apa ia kini berubah menjadi ******?” sinis Livi sambil berdecak ia sudah tak peduli lagi jika Marya juga sahabatnya. Lagipula siapa yang ingin berteman dengan pelakor siapa yang tahu jika suatu saat bisa saja ia juga merebut kekasih sahabatnya yang lain.

“Jalang itu sungguh gila,” maki Ivey yang sedari tadi hanya diam mendengarkan cerita Evelyn. Tentu saja ia juga merasa kesal karena ada yang menyakiti sahabatnya.

“Dan Karel, ada apa dengannya? Apa dia sudah gila melepaskanmu demi seorang ******?” tanya Livi dengan emosi nya.

“Kau pantas mendapatkan yang lebih baik dari dia.” Ivey menepuk pundak Evelyn meyakinkan dan menguatkan sahabatnya itu jika ia pasti mendapatkan jauh yang lebih baik dari Karel sialan itu.

“Aku akan menghajarnya saat kita bertemu nanti,” ucap Ivey dengan emosinya.

“Tenangkan lah dirimu Evelyn, kau harus segera melupakan laki-laki brengsek itu,” ucap Livi sambil mengelus pundak Evelyn. Begitu lah sahabatnya mereka sangat perhatian padanya daripada seorang sahabat mereka lebih seperti saudara.

“Codi benar, laki-laki sepertinya tak pantas untuk kau sesali,” ucap Ivey yang kini mengangguk pasti yang juga dibalas dengan anggukan semangat oleh Evelyn.

“Aku akan memesankan minuman untukmu,” ucap Livi menawarkan.

“Tak perlu Livi, aku akan mengambilnya sendiri,” ucap Evelyn menolak tawaran Livi yang akan memesankan minuman untukmu.

“Tak apa biar aku yang mengambilkan untukmu,” ucap Livi memaksa namun Evelyn balas dengan gelengan, ia hanya tak ingin merepotkan sahabatnya itu.

“Baiklah, berhati-hati lah,” ucap Livi yang dibalas dengan anggukan oleh gadis itu.

Evelyn berjalan ke arah bartender untuk memesan minuman. Setelah sampai di sana dengan segera Evelyn memesan minumannya.

“Segelas wine,” ucap Evelyn memesan minuman beralkohol itu pada bartender.

“Satu gelas untukmu nona,” ucap Bartender tersebut dengan senyumannya memberikan satu gelas wine untuk Evelyn.

Dengan segera Evelyn mengambil segelas wine tersebut dan menegaknya hanya dalam satu kali tegakan. Tak langsung kembali pada sahabatnya setelah memesan minuman tersebut gadis itu malah lebih memilih untuk berdiam diri di sana dan kembali memesan minuman beralkohol tersebut hingga gelas kelima.

“Sial, kepalaku terasa pusing,” gumam Evelyn sambil menelungkupkan wajahnya di atas meja bar.

“Tidak, aku tak boleh mabuk,” ucap Evelyn sambil menggeleng berusaha untuk menahan rasa pusing yang mendera kepalanya. Setelahnya gadis itu mengambil gelas kelimanya, dan memilih berjalan ke arah sahabatnya.

“Sudah berada gelas yang kau minum?” tanya Ivey saat melihat keadaan sahabatnya yang terlihat begitu mabuk. Padahal jelas ia tahu jika Evelyn tidak bisa minum terlalu banyak, gadis itu terlalu lemah untuk meminum alkohol.

“Kau terlihat sudah sangat mabuk, Evelyn,” ucap Livi yang juga terlihat khawatir melihat kondisi Evelyn.

“Aku baik-baik saja,” ucap Evelyn meyakinkan sahabatnya itu jika ia baik-baik saja.

“Sudahlah tak perlu memusingkan aku, lebih baik kita bersenang dan menari,” ucap Evelyn dengan senyumannya lalu berjalan ke arah dance floor.

“Kau yakin? Kau terlihat begitu mabuk,” ucap Ivey merasa khawatir melihat Evelyn yang sudah begitu mabuk itu.

“Tenanglah aku baik-baik saja, lagi pula aku yakin di sana juga banyak yang mabuk,” ucap Evelyn sambil menunjuk pada dance floor yang banyak orang mabuk tengah menari di tengahnya.

“Kau jadi begitu nakal saat mabuk,” ucap Livi sambil menggeleng dengan senyumannya.

Evelyn berjalan ke arah dance floor bersama kedua sahabatnya dengan gelas yang masih berada di tangannya tersebut.

Saat gadis itu tengah asik menari sambil meliukkan badannya gadis itu tidak sengaja menabrak seseorang di belakangnya membuat Evelyn menoleh ke arah orang di belakangnya.

“Oh maaf aku tak sengaja,” ucap Evelyn merasa bersalah telah menabrak orang tersebut.

“Kau menari dengan liar Sweety,” ucap laki-laki yang tak sengaja Evelyn tabrak tersebut.

Laki-laki tampan dengan rahang tegas, hidung mancung, dan bibir yang begitu seksi. Dan jangan lupakan badan proporsional laki-laki tersebut yang mampu membuat siapapun akan terpesona dengannya. Namun, tak dapat dipungkiri jika aura kegelapan laki-laki itu terlihat begitu kental.

Laki-laki itu tersenyum dengan begitu manis pada Evelyn namun tak meninggalkan aura kegelapan pada laki-laki tersebut.

Evelyn tertegun melihat laki-laki yang sangat mempesona di depannya itu. Gadis itu sedikit mabuk saat laki-laki itu mendekatkan wajahnya untuk mencium Evelyn. Melihat laki-laki itu yang mendekatkan wajahnya dengan refleks Evelyn menamparnya membuat laki-laki itu menatap gadis itu dengan senyuman sinisnya.

“Dasar laki-laki mesum. Beraninya kau mencoba menciumku,” marah Evelyn dengan wajahnya yang semakin memerah bukan lagi karena pengaruh alkohol tapi karena merasa marah dengan laki-laki di hadapannya tersebut.

“Apa itu sebuah kesalahan? Atau kau seorang alim yang tak perna melakukannya?” ejek laki-laki tersebut pada Evelyn, membuat gadis itu memelototkan matanya mendengar hinaan laki-laki di depannya itu. Berani sekali laki-laki itu menghina dirinya.

“Oh tentu, aku bukan sepertimu, kau adalah laki-laki hidung belang,” maki Evelyn dengan kesal dan memutuskan untuk segera pergi dari sana tak ingin melayani laki-laki mesum tersebut. Gadis itu lebih memilih untuk mencari sahabatnya untuk izin pulang lebih dulu tak ingin membuat sahabatnya itu khawatir dengan menghilang begitu saja tanpa berpamitan.

Setelah menemukan keberadaan sahabatnya dengan segera Evelyn menuju Livi dan Ivey yang tengah menari dengan seorang laki-laki tak jauh dari tempatnya itu.

“Ivey, Livi,” panggil Evelyn membuat kedua sahabatnya menoleh dan menghampiri Evelyn yang keluar dari Dance floor.

“Ada apa Evelyn?” tanya Ivey saat sudah berada di dekat gadis itu.

“Aku rasa aku harus segera pulang. Kepalaku rasanya sudah akan meledak jika aku berada lebih lama lagi,” ucap Evelyn berbicara dengan sedikit melantur sambil menunjuk ke arah sekeliling Club.

“Kau benar, kau harus segera kembali,” putus Livi menyetujui ucapan Evelyn ia juga merasa begitu khawatir dengan keadaan sahabatnya itu. Takut jika terjadi sesuatu pada Evelyn.

“Aku akan mengantarmu ke depan,” tawar Ivey yang tak ingin terjadi sesuatu pada Evelyn melihat keadaan gadis itu.

“Baiklah,” ucap Evelyn akhirnya.

Evelyn keluar dari klub dengan bantuan Ivey yang merangkul gadis yang tengah mabuk itu. Akibat dirinya yang terlalu mabuk, Evelyn tak memperhatikan langkahnya hingga tak sengaja menabrak seorang laki-laki.

“Maaf tuan,” ucap Evelyn sambil menunduk lalu menatap laki-laki yang kini juga tengah menatapnya dengan begitu dalam. Jesslyn segera menarik nya tak ingin gadis itu membuat masalah dalam keadaan mabuk dan mencarikan taxi untuk mengantar Evelyn pulang.

Lama menunggu taxi namun tak kunjung ada yang datang, hingga suara dering dari ponsel Ivey membuat mereka kompak menoleh. Setelah menerima panggilan tersebut Ivey kembali pada Evelyn.

“Evelyn maaf tapi sepertinya aku harus kembali ke dalam,” ucap Ivey dengan wajah menyesal dan merasa bersalah pada Evelyn karena harus meninggalkan gadis tersebut.

“Apa yang terjadi?” tanya Evelyn bingung melihat Ivey yang terlihat begitu khawatir.

“Kekasihku datang dan membuat masalah,” ucap Ivey dengan dengusan nafas kasarnya. Evelyn cukup tahu bagaimana perangai dari sahabatnya yang satu itu yang memang memiliki temperamen yang buruk.

“Baiklah tak apa, lebih baik kau segera masuk,” ucap Evelyn sambil mengelus tangan Ivey. Ivey hanya mengangguk setelahnya Ivey langsung masuk ke dalam.

Evelyn memilih berjalan sambil mencari taxi, gadis itu berjalan dengan sempoyongan hingga hampir tertabrak mobil. Namun beruntung seorang laki-laki yang tadi tidak sengaja di tabraknya di club menolongnya.

***

Thanks For Reading All.

Semoga kalian suka ya sama cerita ini.

Jangan lupa buat Vote, komen, dan like ya.

Tambah ke perpustakaan dan jangan lupa buat Follow akun ku ya

Terpopuler

Comments

Nana

Nana

Untung Evelyn ga jadi di cium lelaki itu

2022-12-02

0

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Berakhir
3 Pertemuan
4 Iblis
5 Las Vegas
6 Be My Mine
7 Tuan Pemaksa
8 Ex
9 Pesta
10 Wanita murahan
11 Satu Kamar
12 Will You Marry Me?
13 Kandang Harimau
14 Kantor Kenrick
15 Permintaan Evelyn
16 Kencan?
17 Gedung Selatan
18 Ratu dan Raja?
19 Amarah
20 Tak Saling Bicara
21 Amarah
22 Ancaman Kenrick
23 Kembali Bersama
24 Lari Pagi
25 Wanita Gedung Selatan
26 Keras Kepala
27 Kemauan Evelyn
28 Pelakor Baru
29 Maju Atau Mundur?
30 Pertemuan
31 Cemburu?
32 Kemarahan Kenrick
33 Tak Ada Penyesalan
34 Hukuman Untuk Kenrick
35 Kepedulian Kenrick
36 Kabur
37 Bantuan Ronald
38 Tertangkap
39 Sangkar Emas
40 Permintaan Kenrick
41 Godaan Evelyn
42 Berita Pertunangan
43 Maxi Menyebalkan
44 Evelyn Ngambek
45 Mengungkapkan Perasaan
46 Masalah Untuk Kenrick
47 Merajuknya Wanita Kenrick
48 Carlo
49 Pesta Pertunangan
50 Jebakan
51 Evelyn Terluka
52 Pengosongan Mansion Selatan
53 Membujuk Evelyn
54 Kejahilan Evelyn
55 Aula Pernikahan
56 Menyembunyikan Fakta
57 Ronald
58 Terbongkar
59 Rencana Evelyn
60 Ulah Ronald
61 Kergian Kenrick
62 Rasa Pedih
63 Tersakiti Lagi
64 Berbaikan
65 Perasaan Sean
66 Cerita Evelyn
67 Kejujuran Kenrick
68 Aula Pernikahan
69 Pernikahan Yang Indah
70 Hancurnya Pernikahan
71 Rumah Persembunyian
72 Merasa Bersalah
73 Perlahan Membaik
74 Taman Bunga
75 Mafia
76 Kantor Kenrick
77 Kesibukan Kenrick
78 Posesif Kenrick
79 Seorang Anak?
80 Maldives
81 Cinta Yang Murni
82 Speedboat
83 Razita
84 Kedatangan Orang Ketiga
85 Pertengkaran Malam Hari
86 Tak Ada Habisnya
87 Berbaikan?
88 Untuk Razita
89 Tidak Ada Cinta
90 Pergi
91 Chicago?
92 Kota Arsitektur
93 Hamil?!
94 Bisakah Kembali?
95 Kenrick Osvaldo
96 Teka Teki Kata
97 Bersembunyi
98 Hermes
99 Pertemuan Kedua Kali
100 Kepergian Razita
101 Ketahuan Hamil
102 Bisakah Kembali?
103 Tak Mau Pisah
104 CCTV
105 Kembali Posesif
106 Mansion NY
107 I Love You
108 Nyonya Osvaldo
109 Dukungan Untuk Kenrick
110 Wanita Nakal
111 Makan Malam
112 Harus Kembali
113 Siapa Yang Mau?
114 Terbebas
115 Makan Malam Keluarga
116 Pesta Lajang
117 Hari Pernikahan
118 Pesta Pernikahan
119 Makcomblang?
120 Lantai Dansa
121 Bertemu Sellyn
122 Babymoon or Honeymoon
123 Kembali ke NY
124 Pertengkaran Kecil
125 Pesta Karel
126 Bencana
127 Jebakan Karel
128 Awal Dari Kehancuran?
129 Lari atau Bersembunyi
130 Aktif
131 Menerima Keadaan
132 Sarapan Pagi
133 USG
134 Ketegangan
135 Akankah Terkuak
136 Titik Terang
137 Bimbang
138 Misi
139 Wejangan Pagi
140 Teror
141 Penyelidikan
142 Gadis Sean?
143 Terungkap Dengan Tawaran
144 Hanya Informan
145 Teror 2
146 Rencana Evelyn
147 Permintaan Kenrick
148 Ketahuan
149 Kirana
150 Vera
151 Kabur
152 Ketahuan
153 Mighel Osvaldo
154 Liburan Keluarga
Episodes

Updated 154 Episodes

1
Awal
2
Berakhir
3
Pertemuan
4
Iblis
5
Las Vegas
6
Be My Mine
7
Tuan Pemaksa
8
Ex
9
Pesta
10
Wanita murahan
11
Satu Kamar
12
Will You Marry Me?
13
Kandang Harimau
14
Kantor Kenrick
15
Permintaan Evelyn
16
Kencan?
17
Gedung Selatan
18
Ratu dan Raja?
19
Amarah
20
Tak Saling Bicara
21
Amarah
22
Ancaman Kenrick
23
Kembali Bersama
24
Lari Pagi
25
Wanita Gedung Selatan
26
Keras Kepala
27
Kemauan Evelyn
28
Pelakor Baru
29
Maju Atau Mundur?
30
Pertemuan
31
Cemburu?
32
Kemarahan Kenrick
33
Tak Ada Penyesalan
34
Hukuman Untuk Kenrick
35
Kepedulian Kenrick
36
Kabur
37
Bantuan Ronald
38
Tertangkap
39
Sangkar Emas
40
Permintaan Kenrick
41
Godaan Evelyn
42
Berita Pertunangan
43
Maxi Menyebalkan
44
Evelyn Ngambek
45
Mengungkapkan Perasaan
46
Masalah Untuk Kenrick
47
Merajuknya Wanita Kenrick
48
Carlo
49
Pesta Pertunangan
50
Jebakan
51
Evelyn Terluka
52
Pengosongan Mansion Selatan
53
Membujuk Evelyn
54
Kejahilan Evelyn
55
Aula Pernikahan
56
Menyembunyikan Fakta
57
Ronald
58
Terbongkar
59
Rencana Evelyn
60
Ulah Ronald
61
Kergian Kenrick
62
Rasa Pedih
63
Tersakiti Lagi
64
Berbaikan
65
Perasaan Sean
66
Cerita Evelyn
67
Kejujuran Kenrick
68
Aula Pernikahan
69
Pernikahan Yang Indah
70
Hancurnya Pernikahan
71
Rumah Persembunyian
72
Merasa Bersalah
73
Perlahan Membaik
74
Taman Bunga
75
Mafia
76
Kantor Kenrick
77
Kesibukan Kenrick
78
Posesif Kenrick
79
Seorang Anak?
80
Maldives
81
Cinta Yang Murni
82
Speedboat
83
Razita
84
Kedatangan Orang Ketiga
85
Pertengkaran Malam Hari
86
Tak Ada Habisnya
87
Berbaikan?
88
Untuk Razita
89
Tidak Ada Cinta
90
Pergi
91
Chicago?
92
Kota Arsitektur
93
Hamil?!
94
Bisakah Kembali?
95
Kenrick Osvaldo
96
Teka Teki Kata
97
Bersembunyi
98
Hermes
99
Pertemuan Kedua Kali
100
Kepergian Razita
101
Ketahuan Hamil
102
Bisakah Kembali?
103
Tak Mau Pisah
104
CCTV
105
Kembali Posesif
106
Mansion NY
107
I Love You
108
Nyonya Osvaldo
109
Dukungan Untuk Kenrick
110
Wanita Nakal
111
Makan Malam
112
Harus Kembali
113
Siapa Yang Mau?
114
Terbebas
115
Makan Malam Keluarga
116
Pesta Lajang
117
Hari Pernikahan
118
Pesta Pernikahan
119
Makcomblang?
120
Lantai Dansa
121
Bertemu Sellyn
122
Babymoon or Honeymoon
123
Kembali ke NY
124
Pertengkaran Kecil
125
Pesta Karel
126
Bencana
127
Jebakan Karel
128
Awal Dari Kehancuran?
129
Lari atau Bersembunyi
130
Aktif
131
Menerima Keadaan
132
Sarapan Pagi
133
USG
134
Ketegangan
135
Akankah Terkuak
136
Titik Terang
137
Bimbang
138
Misi
139
Wejangan Pagi
140
Teror
141
Penyelidikan
142
Gadis Sean?
143
Terungkap Dengan Tawaran
144
Hanya Informan
145
Teror 2
146
Rencana Evelyn
147
Permintaan Kenrick
148
Ketahuan
149
Kirana
150
Vera
151
Kabur
152
Ketahuan
153
Mighel Osvaldo
154
Liburan Keluarga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!