" Hai everybody. Mami sudah pulang." Ucap Angelina.
Angelina langsung mengajak tanya untuk masuk dan Vania melihat seluruh keluarga dari ibu kandungnya itu sedang berkumpul di ruang keluarga.
Dan tentu saja kehadiran Vania mengundang tatapan tajam dari mereka semua.
" Siapa dia mam?" Tanya Wisnu. Suami Angelina.
" Ini anak aku pa."
" Anak dari laki-laki yang tidak bertanggung jawab itu? kenapa kamu membawanya ke sini kenapa kamu tidak membiarkannya ikut bersama dengan sang ayah?" Ketus Wisnu.
" Papi jangan seperti itu dulu aku memberikannya kepada orang saat aku di rumah sakit dan ternyata orang itu menghubungiku dan mengatakan bahwa dia tidak diharapkan lagi kehadirannya jadi...."
" Jadi kamu membawanya ke sini, memangnya rumah ini tempat penampungan anak?" Ketus Wisnu.
Wisnu kemudian beranjak dari tempat duduknya dan masuk ke dalam kamar.
" Tunggu disini." Ucap Angelina.
" Tika, Aya. Temani Vania."
" Hem..." Ucap ke duanya tanpa melihat ke arah Vania karena mereka sedang fokus pada gadgetnya masing-masing.
Angelina segera menyusul Wisnu dan membujuk Wisnu untuk menerima Vania.
" Yang benar saja, dulu kamu bilang bahwa kamu sudah menggugurkan kandungan kamu karena kamu tidak ingin ada benih dari lelaki yang tidak bertanggung jawab itu, tapi sekarang tiba-tiba kamu datang membawa anak yang sudah seusia anak kita?"
" Maafkan Mami, saat itu Mami tidak tega untuk membunuh kehidupan jadi Mami membesarkannya seorang diri dan memberikannya kepada orang lain saat Mami sudah melahirkannya ke dunia." Ucap Angelina.
Wisnu terdengar menghela nafas panjang.
" Ijinkan dia tinggal di sini, hitung-hitung bisa membantu pekerjaan rumah sehingga kita mendapatkan pengganti pembantu yang baru saja kita pecat karena kita tidak dapat menggaji nya." Ucap Angelina sambil tersenyum dan memeluk Wisnu.
" Ide bagus."
Angelina kemudian keluar dari kamar dan langsung menemui fania yang terlihat diam karena Cantika dan Kanaya sedang sibuk melakukan video call bersama dengan kekasihnya masing-masing.
Angelina menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah laku kedua putrinya itu lalu mengajak Vania untuk menuju kamar nya.
" Vania, maaf ya untuk sementara kamu tidur di kamar pembantu karena kamar yang ada di atas sedang bocor dan masih perlu direnovasi." Ucap Angelina.
" Tidak apa apa bu." Ucap Vania.
" Ya sudah sekarang kamu istirahat dan mulai besok kamu tidak perlu lagi bekerja di toko roti itu."
" Kenapa?"
" Kamu fokus aja pada kuliahmu dan sebelum kuliah kamu membantu ibu membersihkan rumah dan menyiapkan makanan untuk makan pagi siang dan malam keluarga ini." Ucap Angelina.
Vania sedikit tidak memahami maksud perkataan dari ibunya itu tapi Vania hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
Vania kemudian menata beberapa pakaiannya dan memasukkannya ke dalam lemari kemudian bersiap untuk tidur.
Pagi harinya...
Seperti yang sudah diinstruksikan Angelina sebelumnya bahwa Vania harus membantu Angelina menyiapkan makanan untuk keluarga jadi Vania bangun lebih awal dan menunggu Angelina di dapur,
Namun tidak ada tanda-tanda dari Angelina yang akan turun dan datang ke dapur.
Vania kemudian membuka kulkas dan melihat beberapa bahan makanan sudah tersedia di sana jadi Vania memutuskan untuk lebih dulu memasak sambil menunggu kedatangan dari Angelina.
Namun, hingga Vania selesai memasak Angelina tidak datang dan justru seluruh keluarga datang bersama-sama ketika Vania sudah selesai menata makanan itu di atas meja.
" Wah ternyata kamu pintar masak juga ya." Ucap Angelina.
Vania hanya tersenyum kecut karena Angelina bersikap biasa saja tanpa meminta maaf karena dia tidak membantu Vania.
Sebenarnya Vania tidak mempermasalahkan hal itu hanya saja Vania sedikit kecewa mengingat Angelina sendiri yang mengatakan bahwa Vania yang harus membantu Angelina tapi di sini Vania justru melakukan pekerjaannya sendiri.
" Vania, sekarang kamu buatkan kopi untuk pak Wisnu, teh untuk ibu dan juga susu hangat putih dan coklat untuk Cantika dan Kanaya." Ucap Angelina ketika Vania akan duduk dan menikmati sarapan bersama dengan mereka.
" Baiklah." Vania akhirnya kembali berdiri dan berputar di dapur untuk membuat minuman sesuai yang mereka inginkan dan menatanya di sisi sebelah mereka.
" Besok kamu tidak usah menunggu aku untuk membuat sarapan kamu buat saja sarapan sesuai dengan bahan yang ada di dalam kulkas dan jangan lupa untuk menyediakan minuman ini." Ucap Angelina.
Vania hanya tersenyum, lalu Vania bingung harus duduk di mana karena kursi di meja makan itu hanya ada 4, dan sudah diisi oleh mereka semua.
" Bu.."
" Ya?"
" Aku duduk dimana?" Tanya Vania.
" Ah iya maaf ya, kursi nya cuma ada 4 jadi kamu tunggu saja disana setelah kita selesai makan baru kamu boleh makan." Ucap Angelina sambil tersenyum.
Vania hanya menghela nafas panjang kemudian kembali ke dapur dan duduk di tempat duduk yang berada di dekat jendela.
Tak lama kemudian, Angelina datang dan menghampiri Vania.
" Vania setelah makan kamu cuci piringnya dan bersihkan dapur jangan lupa untuk menyapu dan mengepel rumah ini seminggu dua kali saja. Nanti bersihkan kamar yang ada di lantai atas ya." Ucap Angelina.
" Tapi bu, Vania ada jadwal kuliah hari ini."
" Kamu pasti bisa membersihkan seluruh rumah sebelum kamu pergi kuliah. Ya sudah, aku harus pergi untuk mengantar anak-anak ke kampus." Ucap Angelina sambil berlalu pergi meninggalkan Vania.
Vania berjalan menuju meja dan sungguh dia miris melihat hampir tidak ada makanan tersisa untuknya.
Vania mengambil satu roti yang tersisa dan mengumpulkan sisa makanan yang ada untuk menutupi rasa lapar yang sudah dia rasakan sejak tadi.
Vania kemudian mengerjakan apa yang diperintahkan Angelina.
Saat Vania sudah membersihkan kamar yang ditempati oleh Angelina dan kedua anaknya Vania tidak sengaja membuka satu kamar yang ada di lantai 2 tersebut dan melihat bahwa kamar itu baik-baik saja.
" bukankah Ibu mengatakan bahwa satu kamar yang tersisa perlu direnovasi tapi sepertinya kamar ini baik-baik saja tidak ada atap yang bocor ataupun hal-hal yang perlu direnovasi. Hmm ya sudah mungkin memang ada beberapa properti yang harus diganti sebelum Ibu mengizinkan aku untuk menempatinya,." Ucap Vania.
Setelah memastikan semua rumah dalam keadaan bersih Vania kemudian bersiap untuk pergi ke kampus tapi sebelum itu Vania pergi ke tempat mesh untuk mengambil motornya dengan menggunakan ojek.
" Van, Bagaimana apa keluarga dari ibu kandung menerimamu dengan baik apakah kamu diperlakukan baik oleh mereka?" Tanya Puput.
" Tentu saja, aku bahkan mempunyai yang cukup unik." Ucap Vania sambil tersenyum
" Vania kamu yakin jika mereka benar-benar memperlakukan kamu dengan baik kamu tidak sedang membohongiku kan?"
" Tentu saja tidak, ya sudah aku harus kembali ke kampus karena aku sudah terlambat untuk mengikuti kelas pertama."
" Baiklah."
Vania memeluk Puput sebelum akhirnya dia pergi. Vania sebenarnya ingin menceritakan tentang kekecewaannya di hari pertama tinggal bersama dengan ibu kandungnya tapi Vania harus sadar mungkin hari pertama adalah hari penyesuaian bagi mereka dan Vania masih berharap bahwa hari-hari berikutnya akan jauh lebih baik.
...----------------...
...----------------...
...----------------...
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments