Bab 4 : Ibu kandung

Tiga hari kemudian...

" Van, ada yang nyari kamu." Ucap Putri yang juga karyawan di toko roti itu tapi tidak tinggal di mess.

" Ya udah tunggu sebentar." Pekik Vania sambil mencuci tangan setelah memasukan roti ke dalam oven.

" Aku ijin ke depan dulu yaa.." Ucap Vania pada Riko.

Vania, Riko, Puput dan Radit bekerja di bagian belakang membuat roti.

Sementara Putri dan Dandi bertugas di depan melayani pembeli sambil ada di meja kasir.

Vania keluar dan dia terkejut melihat Mama angkatnya ada di sana.

" Mama?"

" Van, panggil yang lain bisa nggak sekarang kamu kan bukan anak aku jadi aku merasa risih saat kamu memanggil aku dengan sebutan mama."

" Maaf Tante." Ucap Vania.

" Itu lebih baik."

" Ada apa mama mencari aku?. Maksudnya Tante.."

" Aku sudah menemukan ibu kandung kamu dan jika kamu siap aku akan mengantarkan kamu untuk menemuinya."

" Benarkah?" Tanya Vania bersemangat.

" Ya, walaupun aku bukan jadi Ibu kamu lagi tapi aku cukup mempunyai rasa prikemanusiaan sehingga aku memutuskan untuk mencari ibu kandung kamu. Jadi kapan kamu siap untuk bertemu dengan ibu kandung kamu?" Tanya Erin.

" Hari ini Vania selesai pukul 06.00 Bagaimana jika nanti setelah Vania selesai?"

Erin melihat ke arah jam tangannya kemudian kembali menatap Vania.

" Satu jam, ya sudah aku akan menunggumu di sini saja dan jangan lupa berikan aku minuman serta roti terbaik ada di sini untuk membuatku agar aku tidak bosan menunggu kamu selesai bekerja."

" Baik Tante.."; Ucap Vania penuh semangat.

Vania kemudian kembali ke dapur dan membawakan beberapa makanan dan juga dessert yang disukai para pengunjung toko roti itu.

Vania kembali membuat roti dengan penuh semangat karena sebentar lagi dia akan bertemu dengan ibu kandungnya dan berharap bahwa dia akan berkumpul bersama dengan keluarga.

Vania juga menceritakan tentang dirinya yang akan bertemu dengan ibu kandungnya kepada Puput dan Riko.

Dan setelah jam kerja Vania selesai Vania segera berganti pakaian dan menemui Erin.

" Aku sudah siap."

" Ya sudah ayo berangkat." Ucap Erin.

" Bu, maaf tapi Ibu belum membayar tagihan Ibu?"

" Tagihannya minta sama Vania ya, aku di sana karena menunggu Vania jadi apa yang aku makan akan dibayar oleh Vania." Ucap Erin pada Mita.

Mita melihat Vania yang terkejut karena Erin meminta Vania untuk membayar makanan yang sudah dia makan.

" Masukkan saja dalam tagihan bulananku dan biar nanti dipotong saat aku gajian." Ucap Vania.

" Baiklah."

Vania lalu mengikuti langkah Erin menuju mobil.

Dalam perjalanan tidak ada percakapan antara ibu dan anak itu keduanya saling diam dengan pemikiran masing-masing.

Vania masih tidak habis pikir dengan mantan ibu angkatnya yang meminta dibayarkan saat dirinya menghabiskan beberapa menu makanan ketika menunggunya.

Vania berusaha untuk berpikir positif dan menganggap bahwa tidak masalah mengingat selama ini beliau juga memberinya kehidupan yang layak.

Tak lama kemudian mobil berbelok ke cafe.

" Disini." Ucap Erin.

" Maksudnya ibu kandung aku memiliki cafe ini?"

" Tidak, kamu dan ibu kandung kamu akan bertemu di sini."

" Begitu..." Ucap Vania.

" Tunggu." Pekik Erin saat Vania akan keluar dari mobil.

" Ada apa Tante?"

" Begini, aku kan sudah mencari informasi tentang ibu kandung kamu, dan tidak mudah mendapatkan informasi dan mencari keberadaan ibu kandung kamu jadi aku minta kamu mengganti biaya yang sudah aku keluarkan."

" Apa?"

" Satu juta aja. Aku tahu Johnson memberikan kamu uang di malam terakhir kita tinggal di macan itu dan aku yakin uang itu masih belum kamu apa-apa kan jadi aku minta satu juta untuk mengganti biaya yang sudah aku keluarkan demi mencari keberadaan ibu kandung kamu."

Vania menghela nafas panjang kemudian mengeluarkan ponselnya untuk mentransfer sejumlah uang yang diminta oleh Erin.

" Anak pintar., makasih yaa.." Ucap Erin saat ponselnya menerima notifikasi bahwa uang senilai 1 juta sudah masuk ke dalam akunnya.

Erin menggandeng Vania untuk masuk ke dalam cafe tersebut dan menemui wanita yang sudah menunggu di meja nomor 53.

"Angelina ?" tanya Erin.

" Erin?" Tanya Angelina.

Erin dan Angelina tersenyum sebelum akhirnya mereka ber cipika cipiki.

" Apa ini anaknya?"

" Iya ini adalah anak yang kamu berikan kepadaku di rumah sakit karena kamu tidak mampu membayar tagihan rumah sakit saat melahirkannya."

Angelina menghampiri Vania kemudian memeluknya, Vania merasa aneh dipeluk oleh wanita yang tidak dia kenal sebelumnya.

Walaupun wanita itu adalah ibu kandungnya tapi Vania merasa bahwa tidak ada perasaan haru antara ibu yang baru saja bertemu dengan anaknya.

Setelah berbasa-basi yang berkaitan dengan sosialita ala emak-emak, Erin berpamitan dan meninggalkan Angelina serta Vania.

" Bu, apakah ibu akan mengajak aku untuk tinggal bersama?"

" Boleh."

" Benarkah?"

" Tentu saja. Hari ini juga kamu akan tinggal bersama dengan ibu." Ucap Angelina sambil tersenyum dan mengelus pipi Vania.

" Maaf ya, dulu Ibu terpaksa memberikan kamu kepada orang lain karena Ibu benar-benar tidak mempunyai uang sepeserpun saat melahirkan kamu."

" Kemana Ayah?" Tanya Vania.

" Ayah kamu sudah pergi bersama dengan wanita lain dengan membawa semua harta yang Ibu punya karena itulah Ibu tidak memiliki uang saat melahirkan kamu dan terpaksa memberikan kamu kepada orang lain."

Vania memegang tangan Angelina. Sementara Angelina mengusap ujung matanya dan mencegah air mata itu jatuh membasahi pipinya.

" Ibu sudah baik, sekarang ayo tunjukkan di mana kamu tinggal dan ngambil barang-barang mu karena malam ini juga kamu akan tinggal bersama dengan ibu dan keluarga ibu."

" Keluarga Ibu?"

” Ya, Ibu sudah menikah lagi dan mempunyai dua anak yang mungkin seumuran denganmu. Namanya Cantika dan Kanaya."

Vania menghela nafas panjang sebelum akhirnya mengajak Angelina untuk datang ke tempat mess.

" Vania apa kamu yakin akan langsung ikut tinggal bersama dengan dia, ya aku tahu walaupun dia ibu kandung kamu tapi kamu kan belum mengenalnya mana tahu jika ternyata dia bukan ibu kandung kamu dan ternyata ibu angkat kamu sudah salah mencari orang." Ucap Puput saat Vania datang dan mengemasi beberapa barangnya.

" Aku tahu, karena itulah aku hanya membawa sedikit barang-barangku dan tidak membawa semuanya."

" Aku tidak mendoakan hal buruk kepadamu aku berdoa hal baik terutama doaku semoga orang ini benar-benar ibu kandung kamu dan akan memberikan kamu kebahagiaan sehingga kamu melupakan luka yang pernah kamu rasakan."

" Terima kasih Vania, oh ya sampaikan salamku kepada Riko karena aku tadi mencarinya tapi tidak melihat Riko di toko."

" Akan aku sampaikan nanti karena Riko pulang lebih dulu setelah menerima telepon dari kedua orang tuanya."

" Baiklah."

Vania kemudian turun menghampiri Angelina yang sudah menunggunya di dalam mobil.

" Hanya itu barang barang kamu?" Tanya Angelina saat melihat Vania hanya membawa satu buah koper berukuran sedang.

" Ya." Jawab Vania.

" Ya sudah, di rumah juga banyak barang-barang atau mungkin kamu bisa akrab dengan kedua anakku dan menjadi saudara yang baik sehingga kalian bisa berbagi barang-barang kalian."

" Semoga." Ucap Vania sambil tersenyum.

...----------------...

...----------------...

...----------------...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!