5. RSK

Setibanya di rumah sakit Kota J, Azzura berterima kasih pada Yoga lalu menyuruhnya langsung pulang.

Setelah memastikan Yoga benar-benar menghilang dari pandangan, ia pun mempercepat langkah kakinya menuju kamar rawat sang ibu.

Begitu berada di ambang pintu, ia membuka benda itu dengan pelan.

"Zu," ucap Nanda dengan lirih.

"Maaf, saat kamu menelfon, aku masih di ballroom hotel. Nanda, pulanglah sejak tadi kamu sudah menjaga ibu. Kamu pasti lelah, aku akan berbicara pada momy supaya mengizinkan kamu libur."

"Tapi Zu ...."

"Nggak apa-apa, Nanda. Kita gantian jagain ibu," sela Azzura cepat.

"Baiklah, oh ya, Zu, ini ada sedikit uang sumbangan dari teman-teman kerja kita di cafe. Walaupun nggak banyak semoga bisa membantu," kata Nanda seraya menyerahkan amplop.

"Terima kasih, Nanda." Azzura langsung memeluk sahabatnya itu.

"Sama-sama Zu. Aku sekalian pamit." Nanda melepas pelukannya.

Azzura mengangguk pelan. Sepeninggal Nanda, ia menghampiri ibu.

Menarik kursi yang ada di dekat bed lalu mendudukinya. Azzura menatap lekat wajah pucat ibu.

"Ibu, maafkan aku. Jika ibu tahu aku menikah karena sebuah syarat, ibu pasti akan sangat kecewa padaku. Maaf, semuanya aku lakukan demi kesembuhan ibu."

Air mata tiba-tiba saja mengalir. Azzura menggenggam jemari ibu sembari meletakkan kepala di kasur bed. Mungkin karena kelelahan, ia malah tertidur.

Tak terasa hari mulai gelap, Azzura merasa kepalanya seperti di usap dengan lembut. Perlahan ia mengerjap membuka mata.

"Ibu," ucapnya lirih. "Maaf, aku ketiduran."

"Nggak apa-apa, Nak," sahut ibu dengan seulas senyum.

"Sayang, pulang dan istirahatlah Nak. Ibu tahu kamu pasti kelelahan," cetus Ibu.

"Nggak, nanti saja Bu. Aku masih ingin di sini menemani Ibu," timpal Azzura lalu meraih nampan berisi makanan di atas lemari nakas.

"Ayo, makan dulu Bu," cetus Azzura. Menyuapi ibu bahkan sesekali menjahili wanita kesayangannya itu. Ulahnya tentu saja membuat sang ibu tertawa.

"Sayang, kamu ini masih saja suka usilin ibu. Suamimu pasti nggak akan kesepian jika tahu kamu itu suka usil," kata ibu.

'Itu mustahil terjadi padaku dan suamiku, Bu. Dia sangat membenciku.'

Setelah selesai menyuapi ibu, Azzura dengan telaten mengusap wajah sang ibu dengan handuk basah.

Beberapa jam kemudian ...

Setelah selesai shalat isya, tak lama berselang dua orang perawat juga seorang dokter spesialis menyapa dengan ramah.

"Selamat malam Nona Azzura, Bu Isma."

"Malam juga Dok, Sus," sahut Azzura.

"Maaf, saya periksa sebentar ya, Bu," izin Bu dokter.

"Silakan, Dok."

Sang dokter mulai memeriksa Bu Isma di bantu dengan dua perawat. Setelah memastikan Bu Isma dalam kondisi baik-baik saja, ia melirik Azzura.

"Nona Azzura, perkenalkan saya dokter Aida. Saya yang akan menangani ibu Anda selama ia di rawat di sini."

"Terima kasih ya, Dok. Oh ya, jangan panggil aku Nona Azzura tapi Zu atau Zura saja."

Dokter Aida mengangguk sebagai jawaban. Setelah itu, ia dan perawat izin pamit meninggalkan kamar rawat itu.

Sepeninggal dokter Aida, Azzura menghampiri ibu yang sejak tadi memandanginya.

"Ada apa Bu?"

"Nggak apa-apa, Sayang. Ibu hanya merasa lega karena kamu sudah menikah. Semoga pernikahanmu langgeng dan bahagia. Setidaknya, jika terjadi sesuatu pada ibu, ibu nggak merasa khawatir. Karena ada suamimu yang akan menjagamu," jelas ibu seraya mengelus pipi Azzura dengan sayang.

Alih-alih merasa bahagia mendengar untaian kata penuh doa dari sang ibu, Azzura justru merasa miris juga sedih. Namun, wajahnya yang selalu terlihat tenang disertai senyuman bisa menutupi kesedihannya.

"Aamiin, terima kasih ya, Bu. Tidurlah," pintanya, menggenggam jemari ibu lalu tersenyum tipis.

Tak terasa waktu telah menunjukkan pukul 10.30 malam. Azzura memutuskan menginap di kamar rawat itu. Pikirnya untuk apa kembali ke hotel. Toh, Close juga tak bakalan mencarinya terlebih ia sudah meminta izin.

"Ck, pria menyebalkan!" Azzura membaringkan tubuh di atas sofa lalu memejamkan mata.

.

.

.

Sementara di kamar hotel, Close yang sejak tadi menunggu Azzura, merasa begitu jengkel pada gadis itu.

"Ke mana sih, si gadis barista itu pergi?! Jam segini malah belum pulang!!" gerutunya. "Cih, ngapain juga aku memikirkannya nggak penting!"

Close meninggalkan kamar. Sesaat setelah berada di loby hotel, ia segera menuju parkiran.

Karena ingin memastikan apakah Azzura benar-benar pulang ke rumah, Close memutuskan menyambangi rumah sang istri.

Tak butuh waktu yang lama untuk sampai di rumah minimalis berlantai dua itu. Setibanya di kediaman Azzura, ia mengernyit.

Rumah itu terlihat gelap bahkan motor Azzura tak terparkir di depan rumah. Seketika Close naik pitam merasa jengkel.

"Sial!!! Ke mana dia?!! Berani-beraninya dia membohongiku. Awas saja kamu nanti!"

Dengan perasaan mendongkol, ia kembali melajukan kendaraannya menuju apartement sang kekasih.

Kehadirannya tentu saja membuat Laura senang bukan kepalang. Gadis itu langsung memeluknya. Menautkan bibir saling berbalas ciuman.

Seperti biasa, keduanya lanjut melakukan hubungan terlarang, bergulat panas di atas ranjang saling berbagi kenikmatan. Tanpa memikirkan status Close yang kini sudah menjadi suami Azzura.

Bukannya making love on first night dengan Azzura, Close melampiaskan hasrat itu pada sang kekasih.

Dan, untuk yang kesekian kalinya mereka bercinta di kamar itu. Akan tetapi malam ini Laura merasakan ada yang sedikit berbeda.

Close melakukan sedikit kasar bahkan terkesan terburu-buru. Pria itu seperti melampiaskan semua kekesalan padanya.

Laura juga semakin di buat heran dengan sikap sang kekasih, biasanya jika mereka selesai bercinta, Close akan memberi kecupan lalu memeluknya.

Tapi malam ini, itu tak berlaku. Close malah langsung membaringkan tubuhnya dengan posisi tengkurap dengan mata terpejam.

"Sayang."

"Hmm." Close tetap dengan posisi tengkurap.

"Ada apa denganmu?" tanya Laura.

"Nggak apa-apa aku hanya lelah, tidurlah," balas Close. Akan tetapi pikirannya tetap saja melayang memikirkan sang istri.

"Sayang, peluk aku," pinta Laura namun Close tak merespon.

Lagi-lagi Laura mengerutkan kening dengan perasaan kecewa.

"Sial!! Apa ini ada hubungannya dengan gadis barista itu?! Awas saja kamu! Akan aku pastikan hidupmu nggak akan tenang karena sudah merebut Close dariku."

Ungkapan itu tentu saja hanya bisa ia ucapkan dalam hati dengan perasaan geram serta benci pada Azzura.

...🌿----------------🌿...

Terpopuler

Comments

Epifania R

Epifania R

close kamu akan menyesal nanti

2024-04-04

0

🌹Fina Soe🌹

🌹Fina Soe🌹

astaga close...

2023-03-15

0

CintaAfya

CintaAfya

Close kamu akan menyesal nnti..

2023-03-12

0

lihat semua
Episodes
1 1. RSK
2 2. RSK
3 3. RSK
4 4. RSK
5 5. RSK
6 6. RSK
7 7. RSK
8 8. RSK
9 9. RSK
10 10. RSK
11 11. RSK
12 12. RSK
13 13. RSK
14 14. RSK
15 15. RSK
16 16. RSK
17 17. RSK
18 18. RSK
19 19. RSK
20 20. RSK
21 21. RSK
22 22. RSK
23 Bab 23 : Rencana ke puncak ...
24 Bab 24 : Kami seperti orang asing ...
25 Bab 25 : Jangan salahkan diriku jika ...?
26 Bab 26 : Jangan sampai kamu menyesal ...
27 Bab 27 : Mengundurkan diri ...
28 Bab 28 : Menunggu waktu saja ...
29 Bab 29 : Aku harap kamu nggak amnesia ...
30 Bab 30 : Aku ingin memastikan ...
31 Bab 31 : Katakan yang sejujurnya ...
32 Bab 32 : Maafkan kami bu ...
33 Bab 33 : Selalu saja kegelapan yang menyambutku ...
34 Bab 34 : Suatu kebetulan ataukah takdir ...
35 Bab 35 : Merasa bersalah ...
36 Bab 36 : Lebih baik kembalikan dia ...
37 Bab 37 : Kesalahpahaman berujung benci ...
38 Bab 38 : Sepertinya ini waktu yang tepat ...
39 Bab 39 : Ada hubungan apa mereka ...?
40 Bab 40 : Menikah karena terpaksa ...
41 Bab 41: Kritis ...
42 Bab 42 : Luapan emosi Azzura ...
43 Bab 43 : Ini belum ada apa-apanya ...
44 Bab 44 : Perginya ibu tercinta ...
45 Bab 45 : Separuh jiwaku seolah pergi ...
46 Bab 46 : Lebih tegar ...
47 Bab 47 : Apa kamu pernah melihat retaknya sebuah kaca ...?
48 Bab 48 : Nggak ada yang abadi ...
49 Bab 49 : Perasaan ini salah ...
50 Bab 50 : Permintaan Momy ...
51 Bab 51: Jika takdir menyatukan kita ...
52 Bab 52 : Aku mencintai Azzura ...
53 Bab 53 : Kesempatan itu sudah tertutup ...
54 Bab 54 : Berterus-terang ...
55 Bab 55 : Bakal jadi mantan suami ...
56 Bab 56 : Kembali memergoki ...
57 Bab 57 : Pergilah, menjauhlah dan tinggalkan saja ...
58 Bab 58 : Meninggalkan kota J ...
59 Bab 59 : Terlambat menyesali ....
60 Bab 60 : Kenyataan pahit ...
61 Bab 61 : Frustasi ...?
62 Bab 62 : Harus bagaimana ...
63 Bab 63 : Depresi ...
64 Bab 64 : Jangan membenci tapi doakan ...
65 Bab 65 : Nggak pernah terpikir ...
66 Bab 66 : Ada di mana dirimu ...?
67 Bab 67 : Mulailah menata dan berjanji pada dirimu ...
68 Bab 68 : Kemarahan Momy Lio ...
69 Bab 69 : Tekad dan niat tulus Genta ....
70 Bab 70 : Apa itu sebuah janji ...?
71 Bab 71: Nyekar makam ...
72 Bab 72 : Kekhawatiran Genta ...
73 Bab 73: Sebuah janji ...
74 Bab 74: Pertemuan tak terduga ...
75 Bab 75: Hatiku terlanjur membatu ...
76 Bab 76: Di antara dua pilihan ...
77 Bab 77: Gelisahnya Devan ....
78 Bab 78: Mengetahui kenyataan yang sebenarnya ...
79 Bab 79: Masih nggak berubah ...
80 80. Jangan membuka luka lama ...
81 Bab 81: Ingin menghilangkan ingatanku ...
82 Bab 82: Menagih janji ...?
83 Bab 83: Izinkan aku menjadi imammu ...
84 84. Tetaplah menjadi sandaran bagiku dan Dev ...
85 85. Secercah harapan ...
86 Promo novel baru
87 87. Memohon ...
88 88. Apakah akan sama seperti sebelumnya ...?
89 89. Merasa terharu ...
90 90. Ke Kota J ...
91 91. Apa aku sedang bermimpi ...?
92 92. Berada di posisi serba salah ...
93 93. Siapa gadis beruntung itu ...?
94 94. Semangatku seolah patah ...
95 95. Sedikit cemburu ...
96 96. Dugaanku ternyata benar ...
97 97. Merajut asa menatap masa depan ...
98 98. Merasa terharu sekaligus bahagia ...
99 99. Kenapa takdirku semiris ini ...?
100 100. Modus ...
101 101. Kebahagiaan ku adalah kalian ...
102 102. Kenapa cinta begitu rumit ...?
103 103. Apa kamu baik-baik saja ...?
104 104. Semoga tebakanku benar ...
105 105. Dua garis merah ...
106 106. Merasa Dejavu ...
107 107. Nanti juga kamu akan tahu ...
108 108. Khawatir dan cemas ...
109 109. Tertantang ingin mendekat ...
110 110. Demi tugas negara ...
111 111. Ucapan selamat ...
112 112. Kesal dan cemburu ...
113 113. Coba saja jika dia berani ...
114 114. Semuanya akan baik-baik saja ...
115 115. Harap-harap cemas ...
116 116. Operasi Caesar ...
117 117. Harus puasa minimal setahun ...
118 118. Ingin punya momongan lagi ...
119 119. Anggaplah aku sebagai sahabat atau kakak
120 120. Hidup ini seperti drama ...
121 121. Dia nggak pantas disebut AYAH ...!
122 122. Maafmu sudah terlambat ...
123 123. Terbuat dari apa hatinya ...?
124 124. Pesan Genta untuk Close ...
125 125. Lidahnya mengalahkan tajamnya sebilah pedang ...
126 126. Aku mohon beri aku kesempatan ...
127 127. Tangisan sia-sia ...
128 128. Diam-diam mengagumi
129 129. Sepertinya kamu harus hati-hati padanya ...
130 130. Keputusan tegas Genta ...
131 131. Dipecat ...
132 132. Beda level ...
133 133. Sudah dikembalikan ke habitat asalnya ...
134 134. Apa kamu punya rencana lain
135 135. Final ...
136 Bonchap 1
137 Bonchap 2
138 Bonchap 3
139 Bonchap 4
140 Bonchap 5
141 Bonchap 6
142 Bonchap 7
143 Bonchap 8
144 Bonchap 9
145 Bonchap 10
146 Bonchap 11
147 Bonchap 12
148 Bonchap 13
149 Bonchap 14
150 Bonchap 15
151 Bonchap 16
152 Bonchap 17
153 Bonchap 18
154 Bonchap 19
155 Bonchap 20
156 Bonchap 21
157 Bonchap 22
158 Bonchap 23
159 Bonchap 24
160 Bonchap 25 Final story' of Retaknya Sebuah Kaca
161 Promo novel baru
Episodes

Updated 161 Episodes

1
1. RSK
2
2. RSK
3
3. RSK
4
4. RSK
5
5. RSK
6
6. RSK
7
7. RSK
8
8. RSK
9
9. RSK
10
10. RSK
11
11. RSK
12
12. RSK
13
13. RSK
14
14. RSK
15
15. RSK
16
16. RSK
17
17. RSK
18
18. RSK
19
19. RSK
20
20. RSK
21
21. RSK
22
22. RSK
23
Bab 23 : Rencana ke puncak ...
24
Bab 24 : Kami seperti orang asing ...
25
Bab 25 : Jangan salahkan diriku jika ...?
26
Bab 26 : Jangan sampai kamu menyesal ...
27
Bab 27 : Mengundurkan diri ...
28
Bab 28 : Menunggu waktu saja ...
29
Bab 29 : Aku harap kamu nggak amnesia ...
30
Bab 30 : Aku ingin memastikan ...
31
Bab 31 : Katakan yang sejujurnya ...
32
Bab 32 : Maafkan kami bu ...
33
Bab 33 : Selalu saja kegelapan yang menyambutku ...
34
Bab 34 : Suatu kebetulan ataukah takdir ...
35
Bab 35 : Merasa bersalah ...
36
Bab 36 : Lebih baik kembalikan dia ...
37
Bab 37 : Kesalahpahaman berujung benci ...
38
Bab 38 : Sepertinya ini waktu yang tepat ...
39
Bab 39 : Ada hubungan apa mereka ...?
40
Bab 40 : Menikah karena terpaksa ...
41
Bab 41: Kritis ...
42
Bab 42 : Luapan emosi Azzura ...
43
Bab 43 : Ini belum ada apa-apanya ...
44
Bab 44 : Perginya ibu tercinta ...
45
Bab 45 : Separuh jiwaku seolah pergi ...
46
Bab 46 : Lebih tegar ...
47
Bab 47 : Apa kamu pernah melihat retaknya sebuah kaca ...?
48
Bab 48 : Nggak ada yang abadi ...
49
Bab 49 : Perasaan ini salah ...
50
Bab 50 : Permintaan Momy ...
51
Bab 51: Jika takdir menyatukan kita ...
52
Bab 52 : Aku mencintai Azzura ...
53
Bab 53 : Kesempatan itu sudah tertutup ...
54
Bab 54 : Berterus-terang ...
55
Bab 55 : Bakal jadi mantan suami ...
56
Bab 56 : Kembali memergoki ...
57
Bab 57 : Pergilah, menjauhlah dan tinggalkan saja ...
58
Bab 58 : Meninggalkan kota J ...
59
Bab 59 : Terlambat menyesali ....
60
Bab 60 : Kenyataan pahit ...
61
Bab 61 : Frustasi ...?
62
Bab 62 : Harus bagaimana ...
63
Bab 63 : Depresi ...
64
Bab 64 : Jangan membenci tapi doakan ...
65
Bab 65 : Nggak pernah terpikir ...
66
Bab 66 : Ada di mana dirimu ...?
67
Bab 67 : Mulailah menata dan berjanji pada dirimu ...
68
Bab 68 : Kemarahan Momy Lio ...
69
Bab 69 : Tekad dan niat tulus Genta ....
70
Bab 70 : Apa itu sebuah janji ...?
71
Bab 71: Nyekar makam ...
72
Bab 72 : Kekhawatiran Genta ...
73
Bab 73: Sebuah janji ...
74
Bab 74: Pertemuan tak terduga ...
75
Bab 75: Hatiku terlanjur membatu ...
76
Bab 76: Di antara dua pilihan ...
77
Bab 77: Gelisahnya Devan ....
78
Bab 78: Mengetahui kenyataan yang sebenarnya ...
79
Bab 79: Masih nggak berubah ...
80
80. Jangan membuka luka lama ...
81
Bab 81: Ingin menghilangkan ingatanku ...
82
Bab 82: Menagih janji ...?
83
Bab 83: Izinkan aku menjadi imammu ...
84
84. Tetaplah menjadi sandaran bagiku dan Dev ...
85
85. Secercah harapan ...
86
Promo novel baru
87
87. Memohon ...
88
88. Apakah akan sama seperti sebelumnya ...?
89
89. Merasa terharu ...
90
90. Ke Kota J ...
91
91. Apa aku sedang bermimpi ...?
92
92. Berada di posisi serba salah ...
93
93. Siapa gadis beruntung itu ...?
94
94. Semangatku seolah patah ...
95
95. Sedikit cemburu ...
96
96. Dugaanku ternyata benar ...
97
97. Merajut asa menatap masa depan ...
98
98. Merasa terharu sekaligus bahagia ...
99
99. Kenapa takdirku semiris ini ...?
100
100. Modus ...
101
101. Kebahagiaan ku adalah kalian ...
102
102. Kenapa cinta begitu rumit ...?
103
103. Apa kamu baik-baik saja ...?
104
104. Semoga tebakanku benar ...
105
105. Dua garis merah ...
106
106. Merasa Dejavu ...
107
107. Nanti juga kamu akan tahu ...
108
108. Khawatir dan cemas ...
109
109. Tertantang ingin mendekat ...
110
110. Demi tugas negara ...
111
111. Ucapan selamat ...
112
112. Kesal dan cemburu ...
113
113. Coba saja jika dia berani ...
114
114. Semuanya akan baik-baik saja ...
115
115. Harap-harap cemas ...
116
116. Operasi Caesar ...
117
117. Harus puasa minimal setahun ...
118
118. Ingin punya momongan lagi ...
119
119. Anggaplah aku sebagai sahabat atau kakak
120
120. Hidup ini seperti drama ...
121
121. Dia nggak pantas disebut AYAH ...!
122
122. Maafmu sudah terlambat ...
123
123. Terbuat dari apa hatinya ...?
124
124. Pesan Genta untuk Close ...
125
125. Lidahnya mengalahkan tajamnya sebilah pedang ...
126
126. Aku mohon beri aku kesempatan ...
127
127. Tangisan sia-sia ...
128
128. Diam-diam mengagumi
129
129. Sepertinya kamu harus hati-hati padanya ...
130
130. Keputusan tegas Genta ...
131
131. Dipecat ...
132
132. Beda level ...
133
133. Sudah dikembalikan ke habitat asalnya ...
134
134. Apa kamu punya rencana lain
135
135. Final ...
136
Bonchap 1
137
Bonchap 2
138
Bonchap 3
139
Bonchap 4
140
Bonchap 5
141
Bonchap 6
142
Bonchap 7
143
Bonchap 8
144
Bonchap 9
145
Bonchap 10
146
Bonchap 11
147
Bonchap 12
148
Bonchap 13
149
Bonchap 14
150
Bonchap 15
151
Bonchap 16
152
Bonchap 17
153
Bonchap 18
154
Bonchap 19
155
Bonchap 20
156
Bonchap 21
157
Bonchap 22
158
Bonchap 23
159
Bonchap 24
160
Bonchap 25 Final story' of Retaknya Sebuah Kaca
161
Promo novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!