20 : PUM : Ujian

Cip....Cip.....Cip......

Pagi yang cerah dan silau matahari yang menembus dari sela-sela tirai jendela itu membangunkan si tukang tidur yang sedari malam terlelap dengan pulas.

Kedua matanya melek dan mendapatkan sebuah langit-langit yang sangat dikenalinya yaitu kamarnya.

" ..............."

CKLEKKK..........( Pintu kamarnya terbuka )

" Sudah bangun? " Tanya orang tersebut dengan membawa nampan di tangannya dan di atasnya adalah semangkuk BUBUR?

" ................? " menoleh ke samping kiri, ada Franz yang sudah salah makan obat, pagi-pagi membawakannya bubur dan langsung membuka pintu orang tanpa mengetuknya terlebih dahulu.

" Hari ini tanggal merah, kenapa memakai seragam? " Tegur Franz, melihat Ovin sudah memakai seragam sekolah.

" Aku tidak sakit, kenapa membawakanku bubur? " tanya balik sambil membuka kembali blezer sekolahnya. Anehnya dia menuruti apa yang dikatakan oleh suaminya yadi tanpa bertanya apa alasan dibalik Franz mengatakan hal demikian kepadanya.

" Apa masalahnya? aku taruh disini. " Menaruh nampannya ke atas meja lalu pergi dan membanting pintunya dengan sesikit keras.

" Apa efek pingsan? " bisa linglung alias lupa dengan libur hari nasional. Ovin memegang kepalanya, dia merasa ada sesuatu yang mengganjal di benak hatinya, tapi apa?

Hanya saja ketika keluar dari kamar, Ovin melihat anak itu ( Franz ) memakai seragam sekolah.

Ovin langsung mengernyitkan matanya dan berkata, " Kau menipuku?! "

" Tanggal merahnya khusus untukmu, dimananya yang menipu? " Sangkal Franz, memberitahu sekarang adalah tanggal merah adalah dalih yang ditujukan untuk Ovin agar tidak sekolah.

'Hari ini ujian praktek olahraga, jika melewatinya......aku sendiri yang susah. ' Ovin kembali ke kamarnya untuk kembali memakai seragamnya.

Waktu yang tersisa tinggal 20 menit, namun ianya masih di rumah.

" Nona mau kemana? "Tanya sang bibi.

Ovin menoleh ke sumber suara, ada ibu paruh baya yang mendekatinya dengan raut wajah khawatir.

" Sekolah. " Jawab Ovin dengan singkat, jelas dan padat.

" Tapi Tuan muda sudah berangkat duluan."

Kata sang Bibi memberitahu Nona majilannya kalau Franz sudah lebih dulu peegi, dan Ovin baru mau pergi sekolah?

"Bagiku itu tidak masalah." menggendong tasnya, lalu berlari pergi keluar rumah.

______________

" Kalian pergi ganti baju, hari ini ujian praktek olahraga." perintah guru olahraga. Semua kelas di gabung menjadi satu, dan melaksanakan penilaian dari pelajaran olahraga.

Setelah beberapa waktu, mereka semua mengganti seragamnya menjadi seragam olahraga.

" Waktu kalian 5 menit. "

Dan waktu pun terus berjalan.

" Hahh..hahh...hah... " datang satu orang lagi yang terlihat letih.

" Kamu terlambat bocah miskin. " tutur Merli melihat anak baru itu baru saja datang.

"..........." Ovin hanya meliriknya saja tanpa membuat respon.

" Kalian cepat bersiap! Kelas lain sudah menunggu di lapangan! " seru salah satu ketua kelas dari kelas lain, lebih tepatnya ketua kelas dari kelas 3 - B.

Dengan cepat semua siswa dari kelas D berjalan cepat menuju lapangan, tak terkecuali Ovin. Dia sudah memakai baju olahraga dari awal jadi tidak perlu membutuhkan waktu lama.

3 menit kemudian.

" Ketua kelas, lakukan absen dulu. " Perintah sang guru, dengan sebuah dokumen berisi lembaran daftar siswa berada di tangannya dia menyerahkannya kepada sang ketua kelas.

Satu persatu lembar di berikan untuk masing-masing ketua kelas, hal ini untuk mempersingkat waktu.

" Merli! "

" Rudy! "

" Lili! "

" Molin! "

" Fery! "

" Franz! "

Satu persatu mereka mengangkat tangan secara bergantian dan ketua kelas juga mencatatnya dengan memberikan tanda cek sebagai tanda kehadiran mereka.

" Oktavin! "

'Dia berangkat!?' Franz sedikit menjeling ke arah kelas D, dan ia pun menemukan nama yang Franz dengar rupanya orangnya juga turut hadir.

Setelah absen, sembari menunggu kedua guru berdiskusi, secara serentak mereka semua melakukan pemanasan agar tidak terjadi cidera saat kegiatan berlangsung.

" Kalian akan dibagi menjadi dua kelompok. Kelas A dan B bersamaku, dan sisanya bersama pak Deny. " ucap pak Rouwis.

Nyatanya mereka berpisah juju, hanya lain tempat dan ridak terlalu jauh juga.

" Sesuai absen, nomor 1 sampai 5 kalian bersiap untuk lari jarak menengah. Kalian paham yang tercepatlah yang jadi terbaik. " jelas pak guru pada muridnya.

Hanya saja secara singkat cerita.....

Dalam penilaian dari berbagai macam bidang atletik...

'Sebagai guru, aku tidak menyangka jika anak baru yang kemarin kena kasus, hasil waktu yang diperoleh dari Ovin menunjukkan hasil yang baik dan bahkan sangat berbanding jauh dengan mereka yang 3 tahun ini aku ajarkan.' Puji pak Deny pada satu anak yang terlihat menakjubkan.

" Apa yang anda lamunkan? " Tanya pak Rouwis pada teman kerjanya yang terlihat tengah melamunkan sesuatu alias menenung file dokumen yang dipegangnya itu.

" Ini....lihat, lari jarak menengah hanya perlu waktu tempuh 3 menit 34 detik, tolak peluru dia dapat mencapai 10 m, 1 menit push up dapat 60 kali. Bla.......bla....bla...bla.." rentetan daftar kegiatan satu hari itu Ovin lah yang ada di peringkat tertinggi ( pertama ) dan beberapa di antaranya melampaui peringkat rata-rata dari pria.

'Gadis yang terlihat lemah ini punya kelebihan di bidang olahraga, padahal tiap ulangan selalu mendapatkan nilai 50.' Fikir Rouwir sambil menatap Ovin dari jarak jauh.

Setelah ujian praktek olahraga itu selesai, akhirnya tubuhnya yang sangat lelah bisa mereka istirahatkan.

" Kalian lihat? Ternyata siswa pindahan itu bisa melampaui jumlah push up ku. " tutur salah satu siswa dari kelas 3 - A.

" Padahal aku sudah mendapatkan 45, tapi dia mendapatkan 60. "

" Jangan-jangan dia direkomendasikan sekolah kesini karena berprestasi di bidang olahraga? "

" Alah...apa gunanya jika hanya bakat di olahraga, jika di pelajaran nilainya di bawah KKM. " Maki orang lain terhadap kemampuan Ovin.

Hanya saja di sisi lain, dua orang sedang mengalami situasi canggungnya? Itu kerena dari tadi kedua orang ini diam tanpa sepatah kata pun sehingga terpaksa salah satu diantaranya harus bersuara.

" Kenapa membawaku kesini? " Franz bertanya pada Ovin karena dialah yang mengundangnya.

"..............."

" Jika tidak mau bicara sebaiknya jangan membuang waktuku. " Franz berbalik dan hendak meninggalkan Ovin.

" Tu...tunggu "

'Dia sms aku untuk menemuinya, padahal aku tidak pernah memberikan nomorku padanya, dari mana dia tahu nomor hp ku?' Batin Franz merasa curiga.

" Ini memalukan, tapi aku baru melakukannya kali ini, bisakah kamu meminjamkanku uang? " Tanya Ovin dengan cepat seperti orang yang sedang menggerutu mengutuk orang lain.

" Ha? " Franz kebingungan, janjian untuk ketemuan tapi hanya untuk masalah uang? 'Apa aku tidak salah dengar?'

" Hanya beberapa uang tunai." Imbuhnya.

" Beberapa lembarnya itu berapa? Tapi sayangnya aku sudah menghabiskan uang tunai. Jadi cari orang lain saja. " Tepat setelah menyelesaikan kalimatnya, Franz pergi dan...

'Padahal pagi tadi dia seperti orang yang salah minum obat, membawakanku bubur. Tapi tadi malam......siapa yang mengganti bajuku? Bibi Ani kan? lalu bau samar ini.' Ovin merasakan bau yang sama dan merasa pernah mencium aroma bau itu. 'Yang datang kesini saja, dia. Jadi..'

" Ugh..... "

" Ternyata kamu disini. Tadi ada telfon dari kantor, kamu disuruh pulang oleh kakakmu. " Tutur Pak Rouwis.

" Apa? Kakakku? " Tanya Ovin dengan wajah bingung. 'Kenapa paman menyuruhku pulang?' padahal Ovin tidak memiliki kakak kecuali pamannya, yaitu Chade.

" Ah...terima kasih pak." Balas Ovin. 'Pasti ada sesuatu yang penting.' pikirnya.

Paman Chade, adalah paman dari Ovin. Umurnya memang hanya terpaut empat tahun darinya tapi Ovin memanggil oamannya dengan sebutan kakak, toh terlihat terlalu muda untuk di panggil paman secara lantang dimuka umum.

Panggilan mendesak dan mengharuskan Ovin pulang, pastilah keadaan darurat.

Ketika Ovin bergegas lari keluar, dari gerbang sudah nampak satu mobil tengah masuk.

CKITTT........

Berhenti tepat di depan Ovin, dia berlari ke arah mobil dan membuka pintu mobil sport warna biru tua itu.

" Kenapa kakak sampai menjemputku? " Melangkah masuk dan duduk di sisi pamanya.

" Aku menelfonmu tapi tidak bisa. "

" Hp ku mati. " Ovin menyesal karena peristiwa semalam, ia jadi tidak sempat men charge ponselnya.

" Apa kamu bisa melakukannya? " Sebelum menancapkan gas, Chade mengambil sesuatu dari kursi belakang dan itu sebuah koper berwarna silver, Chade memberikannya pada Ovin.

" Markas IT sedang diserang- "

" Serang? Lalu kenapa memberikanku laptop? " Tanya Ovin, setelah membuka koper ternyata ada laptop yang terseimpan rapi dan terlihat baru.

Terpopuler

Comments

𝓜𝓪𝔀𝓪𝓻

𝓜𝓪𝔀𝓪𝓻

Hacker ni

2022-11-16

1

lihat semua
Episodes
1 01 : PUM , Ovin & Franz
2 02 : PUM, Kemarahan Franz
3 03 : PUM, Terjebak karena mereka.
4 04 : PUM , Ciuman yang salah
5 05 : PUM , Pesta
6 06 : PUM, Jebakan Yang Salah
7 07 : PUM , Pertemuan Keluarga
8 08 : PUM , Kejahilan Erin
9 09 : PUM : Rahasia Besar Franz
10 10 : PUM : Kembali Kerumah
11 11 : PUM : Cepat
12 12 : PUM : Rahasia dia
13 13 : PUM : Opium
14 14 : PUM : Amarah
15 15 : PUM : Kegagalan
16 16 : PUM : Masa kelam
17 17 : PUM : Masa lalu yang kelam (2)
18 18 : PUM : Kembali ke kenyataan.
19 19 : PUM : Kelelahan
20 20 : PUM : Ujian
21 21 : PUM : Meretas
22 22 : PUM : Demam
23 23 : PUM : Bar
24 24 : PUM : Sean
25 25 : PUM : Hampir
26 26 : PUM : Kontrol
27 27 : PUM : Jerry
28 28 : PUM : Perasaan
29 29 : PUM : Kata ini
30 30 : PUM : Tidak rela?
31 31 : PUM : Perhatian
32 32 : PUM : Franz dan Ovin ketahuan
33 33 : PUM : Karena Balas budi
34 34 : PUM : Posisi
35 35 : PUM : Balas dendam?
36 36 : PUM : Pengungkapan perasaan lagi
37 37 : PUM : Pencegahan
38 38 : PUM : Jarak
39 39 : PUM : Hati ini
40 40 : PUM : Menemukan
41 41 : PUM : Jarak
42 42 : PUM : Dibawah Hujan
43 43 : PUM : Dua berduaan
44 44 : PUM : Debatan Rangsang
45 45 : PUM : Insiden
46 46 : PUM : Hilangnya akal
47 47 : PUM : Dibawah suhu dingin ada kehangatan
48 48 : PUM : Hasil dari insiden.
49 49 : PUM : Gairah bersama
50 50 : PUM : Aset
51 51 : PUM : Besama
52 52 : PUM : Teriakan perasaan kecewa
53 53 : PUM : Jatuh
54 54 : PUM : Pikiran Dan Perasaan
55 55 : PUM : Skandal
56 56 : PUM : Karena Ovin
57 57 : PUM : Klarifikasi
58 58 : PUM : Ovn >< Bella
59 59 : PUM : Ovin >< Bella (Part 2)
60 60 : PUM : Tenggelam
61 61 : PUM : Kepanikan
62 62 : PUM : Penyelamatan
63 63 : PUM : Akhir dari Ovin
64 64 : PUM : Karena Ovin.
65 65 : PUM : Rumah sakit
66 66 : PUM : Sean menginap
67 67 : PUM : Marah
68 68 : PUM : Racau
69 69 : PUM : Rasa sakit
70 70 : PUM : Timun
71 71 : PUM : Perempuan ini
72 72 : PUM : Hantaman
73 73 : PUM : Kemarahan yang terlampiaskan
74 74 : PUM : Hasutan
75 75 : PUM : Perasaan sedih ini
76 76 : PUM : Kejaran
77 77 : PUM : Vin-vin
78 78 : PUM : Perasaan di bawah hujan
79 79 : PUM : Di tengah hujan yang dingin
80 80 : PUM : Istimewa
81 81 : PUM : Dipaksa berdua
82 82 : PUM : Tinggalkan
83 83 : PUM : Tanggung jawab
84 81 : PUM : Bangun
85 82 : PUM : Pikiran
86 86 : PUM : Tujuan Chade.
87 87 : PUM : Gagal total
88 88 : PUM : Ruby
89 89 : PUM : Mereka semua
90 90 : PUM : Hadiah
91 91 : PUM : Sisi lain
92 92 : PUM : Pesan.
93 93 : PUM : Misiku?
94 94 : PUM : Rencananya
95 95 : PUM : Pemberesan
96 96 : PUM : Balasan
97 97 : PUM : Butuh stimulan
98 98 : PUM : Perasaan cemburu
99 99 : PUM : Syarat 5 tahun
100 100 : PIM : Wasiat
101 101 : PUM : Egois
102 102 : PUM : Tautan perasaan
103 103 : PUM : Ingin lebih
104 104 : PUM : Keinginan
105 105 : PUM : Lemparan
106 106 : PUM : Ketahuan
107 107 : PUM : Alasan dari perasaan
108 108 : PUM : Kenyamanan
109 109 : PUM : Gagal karena ...
110 110 : PUM : Perpustakaan
111 111 : PUM : Iri
112 112 : PUM : Permintaan
113 113 : PUM : Kenapa
114 114 : PUM : Pertemuan malam
115 115 : PUM : Pikiran Frustasi
116 116 : PUM : Kesempatan
117 117 : PUM : Ratu Lebah
118 118 : PUM : Cemburu
119 119 : PUM : Milikku
120 120 : PUM : Jujur
121 121 : PUM : Malam
122 122 : PUM : Ingin
123 123 : PUM : Pakaian
124 124 : PUM : Masak.
125 125 : PUM : Hadiah kecil Chade
126 126 : PUM : Rebutan
127 127 : PUM : Menuju kencan bersama
128 128 : PUM : Ungkapan Rasa
129 129 : PUM : Pergi kencan?
130 130 : PUM : Kamar
131 131 : PUM : Karena Rambut
132 132 : PUM : Perjalanan
133 133 : PUM : Pertemuan
134 134 : PUM : Pertemuan Yang Menyakitkan
135 135 : PUM : Berdua
136 136 : PUM : Calon Ibu
137 137 : PUM : Ayah Ibu
138 138 : PUM : Ayah Ibu (2)
139 139 : PUM : Eldo
140 140 : PUM : Meleset
141 141 : PUM : Kejar di kejar
142 142 : PUM : Rencana Milik Ovin
143 143 : PUM : Kendali
144 144 : PUM : Tujuan lain.
145 145 : PUM : Pelukan & Bintang
146 146 : PUM : Awal Liburan
147 147 : PUM : Permulaan Rencana Ny. Jane
148 148 : PUM : Ovin di ...
149 149 : PUM : Franz Panik
150 150 : PUM : Ovin di bawah tekanan
151 151 : PUM : Ketahuan?
152 Istri Simpanan Tuan Muda Arvin
153 PUM S2
154 Prolog PUM S2
155 PUM : Akhir Cintanya Adalah Kematian
156 PUM : Perasaan
157 PUM : Tuan Owl
158 PUM : Si Misterius
159 PUM Nafas
160 Dalang Pembuat Cemburu
161 PUM : Bukan Sepupu Bukan Pelayan, lalu siapa?
162 PUM : Cemburu
163 PUM : Mencoreng wajah sendiri
164 PUM : Abelson
165 PUM : Debat
166 PUM : Foto
167 PUM : Amarahnya
168 PUM : Ciuman yang tidak berkah
169 PUM : Kepergian
170 PUM : Kepergian 2
171 PUM : Hutang
172 PUM : Keluarga
173 PUM : Rusuh
174 PUM : Tangisan
175 PUM : Berandai
176 PUM : Oktavin
177 PUM : Perwakilan
178 Pum : Kecelakaan Tunggal
179 PUM : Semakin Panas
180 PUM : Air Cinta?
181 Tilangan Cinta
182 PUM : Tumbang
183 PUM : Jerry
184 PUM : Penculikkan
185 PUM : Calluella
186 PUM : Melepaskan Ikatan
187 PUM : Curhatan
188 PUM : Peti Mati
189 PUM : Misi Bersama
190 PUM : Pertemuan Sejoli
191 PUM : Hidup Berdua
192 PUM : Tamu
193 PUM : Bergilir
194 PUM : Ethan
195 PUM : Selingkuh
196 PUM : Tawaran Cerai
197 PUM : Sendok Perak
198 PUM : Penyusup
199 PUM : Iblis
200 PUM : Gawat Darurat
201 PUM : Aliansi Pernikahan
202 Kesempatan Janda Muda
203 Keinginan Membunuhnya
204 Serobot
Episodes

Updated 204 Episodes

1
01 : PUM , Ovin & Franz
2
02 : PUM, Kemarahan Franz
3
03 : PUM, Terjebak karena mereka.
4
04 : PUM , Ciuman yang salah
5
05 : PUM , Pesta
6
06 : PUM, Jebakan Yang Salah
7
07 : PUM , Pertemuan Keluarga
8
08 : PUM , Kejahilan Erin
9
09 : PUM : Rahasia Besar Franz
10
10 : PUM : Kembali Kerumah
11
11 : PUM : Cepat
12
12 : PUM : Rahasia dia
13
13 : PUM : Opium
14
14 : PUM : Amarah
15
15 : PUM : Kegagalan
16
16 : PUM : Masa kelam
17
17 : PUM : Masa lalu yang kelam (2)
18
18 : PUM : Kembali ke kenyataan.
19
19 : PUM : Kelelahan
20
20 : PUM : Ujian
21
21 : PUM : Meretas
22
22 : PUM : Demam
23
23 : PUM : Bar
24
24 : PUM : Sean
25
25 : PUM : Hampir
26
26 : PUM : Kontrol
27
27 : PUM : Jerry
28
28 : PUM : Perasaan
29
29 : PUM : Kata ini
30
30 : PUM : Tidak rela?
31
31 : PUM : Perhatian
32
32 : PUM : Franz dan Ovin ketahuan
33
33 : PUM : Karena Balas budi
34
34 : PUM : Posisi
35
35 : PUM : Balas dendam?
36
36 : PUM : Pengungkapan perasaan lagi
37
37 : PUM : Pencegahan
38
38 : PUM : Jarak
39
39 : PUM : Hati ini
40
40 : PUM : Menemukan
41
41 : PUM : Jarak
42
42 : PUM : Dibawah Hujan
43
43 : PUM : Dua berduaan
44
44 : PUM : Debatan Rangsang
45
45 : PUM : Insiden
46
46 : PUM : Hilangnya akal
47
47 : PUM : Dibawah suhu dingin ada kehangatan
48
48 : PUM : Hasil dari insiden.
49
49 : PUM : Gairah bersama
50
50 : PUM : Aset
51
51 : PUM : Besama
52
52 : PUM : Teriakan perasaan kecewa
53
53 : PUM : Jatuh
54
54 : PUM : Pikiran Dan Perasaan
55
55 : PUM : Skandal
56
56 : PUM : Karena Ovin
57
57 : PUM : Klarifikasi
58
58 : PUM : Ovn >< Bella
59
59 : PUM : Ovin >< Bella (Part 2)
60
60 : PUM : Tenggelam
61
61 : PUM : Kepanikan
62
62 : PUM : Penyelamatan
63
63 : PUM : Akhir dari Ovin
64
64 : PUM : Karena Ovin.
65
65 : PUM : Rumah sakit
66
66 : PUM : Sean menginap
67
67 : PUM : Marah
68
68 : PUM : Racau
69
69 : PUM : Rasa sakit
70
70 : PUM : Timun
71
71 : PUM : Perempuan ini
72
72 : PUM : Hantaman
73
73 : PUM : Kemarahan yang terlampiaskan
74
74 : PUM : Hasutan
75
75 : PUM : Perasaan sedih ini
76
76 : PUM : Kejaran
77
77 : PUM : Vin-vin
78
78 : PUM : Perasaan di bawah hujan
79
79 : PUM : Di tengah hujan yang dingin
80
80 : PUM : Istimewa
81
81 : PUM : Dipaksa berdua
82
82 : PUM : Tinggalkan
83
83 : PUM : Tanggung jawab
84
81 : PUM : Bangun
85
82 : PUM : Pikiran
86
86 : PUM : Tujuan Chade.
87
87 : PUM : Gagal total
88
88 : PUM : Ruby
89
89 : PUM : Mereka semua
90
90 : PUM : Hadiah
91
91 : PUM : Sisi lain
92
92 : PUM : Pesan.
93
93 : PUM : Misiku?
94
94 : PUM : Rencananya
95
95 : PUM : Pemberesan
96
96 : PUM : Balasan
97
97 : PUM : Butuh stimulan
98
98 : PUM : Perasaan cemburu
99
99 : PUM : Syarat 5 tahun
100
100 : PIM : Wasiat
101
101 : PUM : Egois
102
102 : PUM : Tautan perasaan
103
103 : PUM : Ingin lebih
104
104 : PUM : Keinginan
105
105 : PUM : Lemparan
106
106 : PUM : Ketahuan
107
107 : PUM : Alasan dari perasaan
108
108 : PUM : Kenyamanan
109
109 : PUM : Gagal karena ...
110
110 : PUM : Perpustakaan
111
111 : PUM : Iri
112
112 : PUM : Permintaan
113
113 : PUM : Kenapa
114
114 : PUM : Pertemuan malam
115
115 : PUM : Pikiran Frustasi
116
116 : PUM : Kesempatan
117
117 : PUM : Ratu Lebah
118
118 : PUM : Cemburu
119
119 : PUM : Milikku
120
120 : PUM : Jujur
121
121 : PUM : Malam
122
122 : PUM : Ingin
123
123 : PUM : Pakaian
124
124 : PUM : Masak.
125
125 : PUM : Hadiah kecil Chade
126
126 : PUM : Rebutan
127
127 : PUM : Menuju kencan bersama
128
128 : PUM : Ungkapan Rasa
129
129 : PUM : Pergi kencan?
130
130 : PUM : Kamar
131
131 : PUM : Karena Rambut
132
132 : PUM : Perjalanan
133
133 : PUM : Pertemuan
134
134 : PUM : Pertemuan Yang Menyakitkan
135
135 : PUM : Berdua
136
136 : PUM : Calon Ibu
137
137 : PUM : Ayah Ibu
138
138 : PUM : Ayah Ibu (2)
139
139 : PUM : Eldo
140
140 : PUM : Meleset
141
141 : PUM : Kejar di kejar
142
142 : PUM : Rencana Milik Ovin
143
143 : PUM : Kendali
144
144 : PUM : Tujuan lain.
145
145 : PUM : Pelukan & Bintang
146
146 : PUM : Awal Liburan
147
147 : PUM : Permulaan Rencana Ny. Jane
148
148 : PUM : Ovin di ...
149
149 : PUM : Franz Panik
150
150 : PUM : Ovin di bawah tekanan
151
151 : PUM : Ketahuan?
152
Istri Simpanan Tuan Muda Arvin
153
PUM S2
154
Prolog PUM S2
155
PUM : Akhir Cintanya Adalah Kematian
156
PUM : Perasaan
157
PUM : Tuan Owl
158
PUM : Si Misterius
159
PUM Nafas
160
Dalang Pembuat Cemburu
161
PUM : Bukan Sepupu Bukan Pelayan, lalu siapa?
162
PUM : Cemburu
163
PUM : Mencoreng wajah sendiri
164
PUM : Abelson
165
PUM : Debat
166
PUM : Foto
167
PUM : Amarahnya
168
PUM : Ciuman yang tidak berkah
169
PUM : Kepergian
170
PUM : Kepergian 2
171
PUM : Hutang
172
PUM : Keluarga
173
PUM : Rusuh
174
PUM : Tangisan
175
PUM : Berandai
176
PUM : Oktavin
177
PUM : Perwakilan
178
Pum : Kecelakaan Tunggal
179
PUM : Semakin Panas
180
PUM : Air Cinta?
181
Tilangan Cinta
182
PUM : Tumbang
183
PUM : Jerry
184
PUM : Penculikkan
185
PUM : Calluella
186
PUM : Melepaskan Ikatan
187
PUM : Curhatan
188
PUM : Peti Mati
189
PUM : Misi Bersama
190
PUM : Pertemuan Sejoli
191
PUM : Hidup Berdua
192
PUM : Tamu
193
PUM : Bergilir
194
PUM : Ethan
195
PUM : Selingkuh
196
PUM : Tawaran Cerai
197
PUM : Sendok Perak
198
PUM : Penyusup
199
PUM : Iblis
200
PUM : Gawat Darurat
201
PUM : Aliansi Pernikahan
202
Kesempatan Janda Muda
203
Keinginan Membunuhnya
204
Serobot

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!