05 : PUM , Pesta

Hidup sendiri maupun bersama seseorang rasanya sama saja.

Jika dari awal memang dilatih untuk hidup mandiri dan penuh dengan kesendirian, maka seorang dua orang di samping tidak akan mengubah dirinya.

Seberapa tinggi dinding yang kamu buat, jika sudah mengenal arti cinta maka dinding itu perlahan akan runtuh juga. 

Sama hal nya, seberapapun pintar atau jenius orang itu maka akan dibuat bodoh jika hatinya sudah mulai terbuka untuk seseorang. 

Itulah arti cinta yang banyak membuat orang menjadi bodoh demi mendapatkan perhatian yang ingin dia miliki, ataupun melindungi seseorang yang sangat disayanginya.

__________

Di halaman belakang sekolah terdapat pohon besar yang rindang, siapapun merasakan sejuk jika duduk di bawahnya.

Angin sepoi lantas mengisi keheningan sesaat di antara Bella dan Franz yang tengah duduk sembari menonton murid lain tengah olahraga.

" Franz aku ingin tahu jawabanmu. Aku tahu kamu orang yang playboy, tapi apa aku benar-benar ada di hatimu? " Tanya Bella.

" Kenapa tanya itu? " Akhirnya Franz pun terpancing dengan topik yang sedang dibahas oleh Bella saat ini.

" Jika mencintaiku kenapa kemarin kamu malah mencium perempuan itu? " Bella masih mengingat jelas kejadian kemarin. Dia tidak akan pernah melupakannya sedikitpun.

Franz menghela nafasnya dengan kasar.

" Ini hanya kesalahan, jangan marah lagi. " Dengan tangan kanan menyibak rambutnya sendiri ke belakang.

" Kesalahan? Padahal aku juga ingin memiliki kesan yang bagus saat kau bisa menciumku, tapi justru aku diperlihatkan hal yang tidak ingin aku lihat. " Bella menggerutu tidak puas hati..

" Bagaimana caranya agar kamu memaafkanku? "

Bella sedikit mendekatkan wajahnya.

CUP........

Bella menempelkan bibirnya ke bibir Franz.

Untuk sesaat Franz seperti sedang berpikir dua kali, dan akhirnya ia lebih memilih untuk melanjutkannya.

Kedua tangannya memegang kepala Bella dan keduanya saling menikmati satu sama lain.

Angin siang itu seperti membawa kehangatan yang lebih.

" Hahh....., cukup agresif, tapi ciuman saja tidaklah cukup. " Tutur Bella saat sudah melepaskan ciumannya.

'Apa ini halusinasiku saja? Ini ciuman keduaku tapi kenapa ciuman ini memiliki sensasi berbeda saat aku mencium perempuan itu?' Mengalihkan segala pikirannya, Franz kembari berkata: " Besok Rosly temanku mengadakan pesta ulang tahun.- "

" Oh....Rosly berniard? Dia juga mengundangku. " Bella pun sebenarnya diundang, tapi niat awalnya memang tidak datang.

" Kebetulan sekali, jika kamu mau kita datang bersama dan aku akan menjemputmu. " Lanjut Franz sambil menyibak rambut bella yang menghalangi matanya itu.

Tapi tidak disangka kalau Franz sendiri diundang dan malah menawarkan untuk datang bersama.

Tentu hal ini tidak bisa diabaikan, dan menjadi langkah awal Bella agar bisa bersama dengan Franz.

" Baiklah, aku akan menantikan kedatanganmu hari itu. " Jawab Bella sembari tersenyum manis. " 2 menit lagi masuk kelas, aku pergi dulu. "

Akhirnya Franz bisa mendekati Bella yang sudah ia sukai sejak awal masuk SMA, suatu keberuntungan. Setelah di tinggal Bella, tidak sengaja Franz menemukan satu orang yang dibencinya sedang duduk jauh di sebelahnya.

" Apa kau seorang penguntit?! " Tanya Franz dengan nada sedikit tinggi.

"..........."

" Hei! Dengar tidak?!  " 

Karena tidak kunjung direspon, Franz berjalan mendekat ke satu pohon lainnya dimana satu orang itu masih duduk dengan menatap orang-orang yang berlalu lalang, kemudian saat yang pas sekali si Ovin saat akan melepaskan kacamatanya, Franz langsung menariknya tangannya itu agar Ovin berdiri.

" Aku tidak tahu tipu muslihat apa yang kau buat untuk menghasut semua orang sampai menyukaimu. Tapi tidak denganku!, sampai kapanpun aku tidak akan pernah menerimamu dalam hidupku! " Ucap Franz dengan nada rendah yang menandakan sedang kesal.

" Dimanapun aku berada, rupamu yang menyebalkan itu pasti terlihat juga olehku. Aku benar-benar berharap kau menghilang dari sini. " Sambungnya lagi.

" Itukah yang kau inginkan? " Tanya Ovin balik kepada Franz.

TES....TES....TES......

Air mata sakit?

Bukan karena sakit hati atas ucapan Franz, tapi sakit dari tangan yang dideritanya sekarang ini.

" Jangan menangis! Aku sangat membenci perempuan cengeng sepertimu! " Franz melepas cengkramannya sambil menolak tubuh Ovin ke belakang hingga Ovin hendak terjatuh.

Tidak ada kata rasa kasihan, iba atau pun bersalah, di mata Franz hanya ada rasa benci. 

Kebencian yang timbul karena merasa dijadikan alat sebagai batu loncatan.

Franz pun mengabaikan orang yang sudah ia dorong, dan meninggalkannya pergi begitu saja tanpa mengerti perasaan yang sebenarnya dirasakan Ovin sendiri.

_________________

Sabtu malam 19:00

'Aku tidak memiliki perasaan apapun, lalu disini sangat berisik.' Benak hati Ovin sambil minum jus jeruk hasil hidangan dari pesta yang sedang didatanginya.

Entah emang takdir atau apa, Ovin selalu dipertemukan oleh tuan muda Franz yang garang, dan hanya garang terhadap dirinya.

Baru memikirkannya orangnya memang betulan datang bersama Bella.

" Anda orang yang waktu itu kan? " Tanya satu wanita yang tiba-tiba datang menghampiri Ovin.

" Apa kita pernah bertemu sebelumnya? " Tanya Ovin pada satu wanita itu.

Wanita cantik, walaupun memakai gaun tanpa hiasan atau pernak-pernik dan rambut hitam yang digerai namun hanya memakai satu jepit rambut, aura kecantikannya saja sudah terasa.

" Iya, walaupun waktu itu malam hari, tapi saya tetap melihat wajah anda dengan jelas. " Jawab wanita ini dengan percaya diri.

" Memangnya apa yang saya lakukan? " Ovin minum jusnya dan mendengarkan cerita yang akan diceritakan wanita tersebut.

" Saya jenifa. Satu minggu lalu anda menyelamatkan saya dari preman jalanan. Saat itu saya mabuk berat sampai tidak bisa nyetir mobil untuk pulang, saat mau minta bantuan teman untuk menjemputku pulang, 4 preman menghadang saya, dan andalah yang menyelamatkan saya dari gangguan mereka bahkan sampai mengantar saya kembali kerumah. “ Jelas wanita ini dengan panjang lebar.

" Begitu ya? Terlalu banyak yang harus aku ingat, jadi tentang cerita anda saya sedikit melupakannya. Apa anda perlu bantuan yang lain? " Ovin justru menawarkan bantuannya lagi kepada wanita ini.

" Sebagai ucapan terima kasih, apa anda menerima tawaran saya untuk makan bersama dirumah saya? " Jenifa akan merasa terhormat jika permintaan terima kasihnya bisa di terima nya, walau memang tidak seberapa tapi bertemu berdua dan makan bersama juga bukan ide yang buruk.

" Kapan? "

" Saya akan menghubungi anda, jadi kalau bisa kita tukar nomor ya? "

'Dia terlihat senang. Apa sebaiknya aku turuti saja?' Ovin pun memberikan nomor teleponnya sekaligus namanya pada jenifa, setelah jenifa memasukkan nomor dia pun chat pada nomor Ovin agar bisa di save balik.

Tring.......

" Akan saya simpan. " Menatap jam pintarnya sendiri, di layar LCD nya terdapat chat yang masuk.

" Wahh.....apa anda tidak membawa ponsel? " Terheran karena jarang juga orang yang memakai jam tangan seperti yang digunakan Ovin.

" Bawa. Tapi karena gaunku tidak ada saku, lebih mudah pakai ini. “

" Ahaha....kalau begitu kita ketemu lain waktu. " Lalu jenifa pun nimbrung berkumpul dengan temannya yang lain.

di sisi lain.

'Kenapa dia juga disini?' Franz melirik ke sudut lain, dimana Ovin sedang bercengkrama dengan satu orang sebelum akhirnya orang itu pergi meninggalkan Ovin sendiri.

Kemudian datang satu orang pelayan laki-laki menghampiri Ovin dan sama-sama bercengkrama lagi.

" Mau tambah minumnya lagi, nona? "

" Jadi ini kerja sambilanmu Wildan? " Jawab Ovin pada pelayan yang ada di depannya.

" Ahhah...tentu, lumayan tambah pesangon, sekaligus menyelinap. " Tutur Wildan yang diakhiri dengan nada berbisik.

" Apa yang kau maksud? "

" Kamu tahu sendiri, aku menyukai Rosly. Hitung-hitung sekali dayung dua pulau terlampaui. " Bisik Wildan sekali lagi.

" Pelayan! Aku tambah minumannya! " Seru satu orang tamu undangan.

" Aku pergi dulu. " Wildan pun pergi mengantarkan minuman baru untuk tamu undangan yang lain.

'Ovin terlalu tidak peka dan mudah menjadi bahan omongan orang lain. Bahkan dia tidak sadar jika aku memperhatikanmu sedari tadi dari sini.' Benak hati Rosly.

Ovin terlihat bengong lalu hendak minum lagi, tapi ketika sudah menempelkannya di bibir barulah sadar kalau gelasnya sudah kosong dan lupa tidak diisi lagi.

" Baiklah, terima kasih pada semua tamu undangan yang hadir di malam yang penuh dengan kemeriahan. Nona Rosly di umurnya yang menginjak 18 tahun akhirnya untuk kedua kalinya bisa menyempatkan waktunya yang sibuk demi mengadakan pesta ulang tahunnya di tahun ini. Jarang sekali bukan? Kita sambut Nona Rosly Berniard silahkan beri tepuk tangannya! " Ucap pembawa acara di pesta ulang tahun Rosly.

Semua orang bertepuk tangan, kehangatan akan acara yang meriah itu.

Rosly yang merupakan putri kedua dari keluarga Berniard, keluarga pengusaha terkenal di bidang entertainment.

Boleh dibilang dia anak dari seorang CEO, jadi banyak yang mengetahui siapa Rosly. 

Hanya saja Rosly ini tidak terlalu sombong dalam hal kekayaan, 

kalau dibilang sibuk itu hanyalah dalih saja untuk menutupi dirinya yang kurang suka dengan keributan seperti sekarang ini.

Rosly mengadakan pesta ulang tahunnya untuk kedua kalinya setelah sembilan tahun berlalu.

" Saya Rosly, terima kasih pada semua teman-teman yang bersedia hadir di pesta ulang tahunku. Ini pesta keduaku setelah sembilan tahun yang lalu, lama juga yah? Tapi sembilan tahun kemudian kita bisa berkumpul seperti dulu lagi disini. "

" Wahh....dengar? Sesuai dugaan kita ini perayaan kedua beliau. Nona Rosly! pasti banyak yang bertanya-tanya kenapa tidak mengadakan pesta setiap tahunnya? "

" Itu...sepele sih, sembilan tahun sekali saja bagi saya rasanya sudah cukup. Bukannya pelit, tapi saya tidak terlalu suka mengadakan pesta karena terlalu membosankan. "

" Ahahaha.....beliau memang berbeda dari orang lain yah, biasanya kita lebih suka kalau tiap tahun banyak orang yang mengingat ulang tahunnya sendiri dan memeriahkannya dengan mengadakan pesta. Tapi.....sepertinya kalian ingin langsung ke acara utamanya, kita persilahkan kue ulang tahun yang tinggi ini! " Kue ulang tahun berhiaskan krim berbentuk bunga biru yang cukup menawan pun masuk kedalam ruangan di dorong oleh chef yang mendesain roti ulang tahun itu sendiri.

Acaranya bisa di bilang meriah, banyak orang menikmati jamuan makan malam itu.

Setelah acara pemotongan kue, Rosly membagikan kuenya untuk beberapa orang.

Termasuk Franz, Bella, Merli, Rika, Jordy, dan Ovin.

'Apa? Ovin pun juga diberi kue dari Rosly secara langsung? Apa hubungan dari kedua orang itu? ' Merli juga tidak tahu kalau ternyata Ovin ikut dalam jamuan pesta ulang tahun Rosly, dengan pemikirannya yang pendek Merli mendapatkan satu ide.

Terpopuler

Comments

@Risa Virgo Always Beautiful

@Risa Virgo Always Beautiful

Franz tega banget ngga punya rasa iba dan kasihan sama Ovin

2023-01-31

1

THIRTEEN

THIRTEEN

Pinter juga Wildan ini

2023-01-31

1

Ao_Ni

Ao_Ni

Cinta membutakan segalanya

2023-01-31

1

lihat semua
Episodes
1 01 : PUM , Ovin & Franz
2 02 : PUM, Kemarahan Franz
3 03 : PUM, Terjebak karena mereka.
4 04 : PUM , Ciuman yang salah
5 05 : PUM , Pesta
6 06 : PUM, Jebakan Yang Salah
7 07 : PUM , Pertemuan Keluarga
8 08 : PUM , Kejahilan Erin
9 09 : PUM : Rahasia Besar Franz
10 10 : PUM : Kembali Kerumah
11 11 : PUM : Cepat
12 12 : PUM : Rahasia dia
13 13 : PUM : Opium
14 14 : PUM : Amarah
15 15 : PUM : Kegagalan
16 16 : PUM : Masa kelam
17 17 : PUM : Masa lalu yang kelam (2)
18 18 : PUM : Kembali ke kenyataan.
19 19 : PUM : Kelelahan
20 20 : PUM : Ujian
21 21 : PUM : Meretas
22 22 : PUM : Demam
23 23 : PUM : Bar
24 24 : PUM : Sean
25 25 : PUM : Hampir
26 26 : PUM : Kontrol
27 27 : PUM : Jerry
28 28 : PUM : Perasaan
29 29 : PUM : Kata ini
30 30 : PUM : Tidak rela?
31 31 : PUM : Perhatian
32 32 : PUM : Franz dan Ovin ketahuan
33 33 : PUM : Karena Balas budi
34 34 : PUM : Posisi
35 35 : PUM : Balas dendam?
36 36 : PUM : Pengungkapan perasaan lagi
37 37 : PUM : Pencegahan
38 38 : PUM : Jarak
39 39 : PUM : Hati ini
40 40 : PUM : Menemukan
41 41 : PUM : Jarak
42 42 : PUM : Dibawah Hujan
43 43 : PUM : Dua berduaan
44 44 : PUM : Debatan Rangsang
45 45 : PUM : Insiden
46 46 : PUM : Hilangnya akal
47 47 : PUM : Dibawah suhu dingin ada kehangatan
48 48 : PUM : Hasil dari insiden.
49 49 : PUM : Gairah bersama
50 50 : PUM : Aset
51 51 : PUM : Besama
52 52 : PUM : Teriakan perasaan kecewa
53 53 : PUM : Jatuh
54 54 : PUM : Pikiran Dan Perasaan
55 55 : PUM : Skandal
56 56 : PUM : Karena Ovin
57 57 : PUM : Klarifikasi
58 58 : PUM : Ovn >< Bella
59 59 : PUM : Ovin >< Bella (Part 2)
60 60 : PUM : Tenggelam
61 61 : PUM : Kepanikan
62 62 : PUM : Penyelamatan
63 63 : PUM : Akhir dari Ovin
64 64 : PUM : Karena Ovin.
65 65 : PUM : Rumah sakit
66 66 : PUM : Sean menginap
67 67 : PUM : Marah
68 68 : PUM : Racau
69 69 : PUM : Rasa sakit
70 70 : PUM : Timun
71 71 : PUM : Perempuan ini
72 72 : PUM : Hantaman
73 73 : PUM : Kemarahan yang terlampiaskan
74 74 : PUM : Hasutan
75 75 : PUM : Perasaan sedih ini
76 76 : PUM : Kejaran
77 77 : PUM : Vin-vin
78 78 : PUM : Perasaan di bawah hujan
79 79 : PUM : Di tengah hujan yang dingin
80 80 : PUM : Istimewa
81 81 : PUM : Dipaksa berdua
82 82 : PUM : Tinggalkan
83 83 : PUM : Tanggung jawab
84 81 : PUM : Bangun
85 82 : PUM : Pikiran
86 86 : PUM : Tujuan Chade.
87 87 : PUM : Gagal total
88 88 : PUM : Ruby
89 89 : PUM : Mereka semua
90 90 : PUM : Hadiah
91 91 : PUM : Sisi lain
92 92 : PUM : Pesan.
93 93 : PUM : Misiku?
94 94 : PUM : Rencananya
95 95 : PUM : Pemberesan
96 96 : PUM : Balasan
97 97 : PUM : Butuh stimulan
98 98 : PUM : Perasaan cemburu
99 99 : PUM : Syarat 5 tahun
100 100 : PIM : Wasiat
101 101 : PUM : Egois
102 102 : PUM : Tautan perasaan
103 103 : PUM : Ingin lebih
104 104 : PUM : Keinginan
105 105 : PUM : Lemparan
106 106 : PUM : Ketahuan
107 107 : PUM : Alasan dari perasaan
108 108 : PUM : Kenyamanan
109 109 : PUM : Gagal karena ...
110 110 : PUM : Perpustakaan
111 111 : PUM : Iri
112 112 : PUM : Permintaan
113 113 : PUM : Kenapa
114 114 : PUM : Pertemuan malam
115 115 : PUM : Pikiran Frustasi
116 116 : PUM : Kesempatan
117 117 : PUM : Ratu Lebah
118 118 : PUM : Cemburu
119 119 : PUM : Milikku
120 120 : PUM : Jujur
121 121 : PUM : Malam
122 122 : PUM : Ingin
123 123 : PUM : Pakaian
124 124 : PUM : Masak.
125 125 : PUM : Hadiah kecil Chade
126 126 : PUM : Rebutan
127 127 : PUM : Menuju kencan bersama
128 128 : PUM : Ungkapan Rasa
129 129 : PUM : Pergi kencan?
130 130 : PUM : Kamar
131 131 : PUM : Karena Rambut
132 132 : PUM : Perjalanan
133 133 : PUM : Pertemuan
134 134 : PUM : Pertemuan Yang Menyakitkan
135 135 : PUM : Berdua
136 136 : PUM : Calon Ibu
137 137 : PUM : Ayah Ibu
138 138 : PUM : Ayah Ibu (2)
139 139 : PUM : Eldo
140 140 : PUM : Meleset
141 141 : PUM : Kejar di kejar
142 142 : PUM : Rencana Milik Ovin
143 143 : PUM : Kendali
144 144 : PUM : Tujuan lain.
145 145 : PUM : Pelukan & Bintang
146 146 : PUM : Awal Liburan
147 147 : PUM : Permulaan Rencana Ny. Jane
148 148 : PUM : Ovin di ...
149 149 : PUM : Franz Panik
150 150 : PUM : Ovin di bawah tekanan
151 151 : PUM : Ketahuan?
152 Istri Simpanan Tuan Muda Arvin
153 PUM S2
154 Prolog PUM S2
155 PUM : Akhir Cintanya Adalah Kematian
156 PUM : Perasaan
157 PUM : Tuan Owl
158 PUM : Si Misterius
159 PUM Nafas
160 Dalang Pembuat Cemburu
161 PUM : Bukan Sepupu Bukan Pelayan, lalu siapa?
162 PUM : Cemburu
163 PUM : Mencoreng wajah sendiri
164 PUM : Abelson
165 PUM : Debat
166 PUM : Foto
167 PUM : Amarahnya
168 PUM : Ciuman yang tidak berkah
169 PUM : Kepergian
170 PUM : Kepergian 2
171 PUM : Hutang
172 PUM : Keluarga
173 PUM : Rusuh
174 PUM : Tangisan
175 PUM : Berandai
176 PUM : Oktavin
177 PUM : Perwakilan
178 Pum : Kecelakaan Tunggal
179 PUM : Semakin Panas
180 PUM : Air Cinta?
181 Tilangan Cinta
182 PUM : Tumbang
183 PUM : Jerry
184 PUM : Penculikkan
185 PUM : Calluella
186 PUM : Melepaskan Ikatan
187 PUM : Curhatan
188 PUM : Peti Mati
189 PUM : Misi Bersama
190 PUM : Pertemuan Sejoli
191 PUM : Hidup Berdua
192 PUM : Tamu
193 PUM : Bergilir
194 PUM : Ethan
195 PUM : Selingkuh
196 PUM : Tawaran Cerai
197 PUM : Sendok Perak
198 PUM : Penyusup
199 PUM : Iblis
200 PUM : Gawat Darurat
201 PUM : Aliansi Pernikahan
202 Kesempatan Janda Muda
203 Keinginan Membunuhnya
204 Serobot
205 Kejanggalan
206 Bayangan Masa Lalu
207 Ketahuan
Episodes

Updated 207 Episodes

1
01 : PUM , Ovin & Franz
2
02 : PUM, Kemarahan Franz
3
03 : PUM, Terjebak karena mereka.
4
04 : PUM , Ciuman yang salah
5
05 : PUM , Pesta
6
06 : PUM, Jebakan Yang Salah
7
07 : PUM , Pertemuan Keluarga
8
08 : PUM , Kejahilan Erin
9
09 : PUM : Rahasia Besar Franz
10
10 : PUM : Kembali Kerumah
11
11 : PUM : Cepat
12
12 : PUM : Rahasia dia
13
13 : PUM : Opium
14
14 : PUM : Amarah
15
15 : PUM : Kegagalan
16
16 : PUM : Masa kelam
17
17 : PUM : Masa lalu yang kelam (2)
18
18 : PUM : Kembali ke kenyataan.
19
19 : PUM : Kelelahan
20
20 : PUM : Ujian
21
21 : PUM : Meretas
22
22 : PUM : Demam
23
23 : PUM : Bar
24
24 : PUM : Sean
25
25 : PUM : Hampir
26
26 : PUM : Kontrol
27
27 : PUM : Jerry
28
28 : PUM : Perasaan
29
29 : PUM : Kata ini
30
30 : PUM : Tidak rela?
31
31 : PUM : Perhatian
32
32 : PUM : Franz dan Ovin ketahuan
33
33 : PUM : Karena Balas budi
34
34 : PUM : Posisi
35
35 : PUM : Balas dendam?
36
36 : PUM : Pengungkapan perasaan lagi
37
37 : PUM : Pencegahan
38
38 : PUM : Jarak
39
39 : PUM : Hati ini
40
40 : PUM : Menemukan
41
41 : PUM : Jarak
42
42 : PUM : Dibawah Hujan
43
43 : PUM : Dua berduaan
44
44 : PUM : Debatan Rangsang
45
45 : PUM : Insiden
46
46 : PUM : Hilangnya akal
47
47 : PUM : Dibawah suhu dingin ada kehangatan
48
48 : PUM : Hasil dari insiden.
49
49 : PUM : Gairah bersama
50
50 : PUM : Aset
51
51 : PUM : Besama
52
52 : PUM : Teriakan perasaan kecewa
53
53 : PUM : Jatuh
54
54 : PUM : Pikiran Dan Perasaan
55
55 : PUM : Skandal
56
56 : PUM : Karena Ovin
57
57 : PUM : Klarifikasi
58
58 : PUM : Ovn >< Bella
59
59 : PUM : Ovin >< Bella (Part 2)
60
60 : PUM : Tenggelam
61
61 : PUM : Kepanikan
62
62 : PUM : Penyelamatan
63
63 : PUM : Akhir dari Ovin
64
64 : PUM : Karena Ovin.
65
65 : PUM : Rumah sakit
66
66 : PUM : Sean menginap
67
67 : PUM : Marah
68
68 : PUM : Racau
69
69 : PUM : Rasa sakit
70
70 : PUM : Timun
71
71 : PUM : Perempuan ini
72
72 : PUM : Hantaman
73
73 : PUM : Kemarahan yang terlampiaskan
74
74 : PUM : Hasutan
75
75 : PUM : Perasaan sedih ini
76
76 : PUM : Kejaran
77
77 : PUM : Vin-vin
78
78 : PUM : Perasaan di bawah hujan
79
79 : PUM : Di tengah hujan yang dingin
80
80 : PUM : Istimewa
81
81 : PUM : Dipaksa berdua
82
82 : PUM : Tinggalkan
83
83 : PUM : Tanggung jawab
84
81 : PUM : Bangun
85
82 : PUM : Pikiran
86
86 : PUM : Tujuan Chade.
87
87 : PUM : Gagal total
88
88 : PUM : Ruby
89
89 : PUM : Mereka semua
90
90 : PUM : Hadiah
91
91 : PUM : Sisi lain
92
92 : PUM : Pesan.
93
93 : PUM : Misiku?
94
94 : PUM : Rencananya
95
95 : PUM : Pemberesan
96
96 : PUM : Balasan
97
97 : PUM : Butuh stimulan
98
98 : PUM : Perasaan cemburu
99
99 : PUM : Syarat 5 tahun
100
100 : PIM : Wasiat
101
101 : PUM : Egois
102
102 : PUM : Tautan perasaan
103
103 : PUM : Ingin lebih
104
104 : PUM : Keinginan
105
105 : PUM : Lemparan
106
106 : PUM : Ketahuan
107
107 : PUM : Alasan dari perasaan
108
108 : PUM : Kenyamanan
109
109 : PUM : Gagal karena ...
110
110 : PUM : Perpustakaan
111
111 : PUM : Iri
112
112 : PUM : Permintaan
113
113 : PUM : Kenapa
114
114 : PUM : Pertemuan malam
115
115 : PUM : Pikiran Frustasi
116
116 : PUM : Kesempatan
117
117 : PUM : Ratu Lebah
118
118 : PUM : Cemburu
119
119 : PUM : Milikku
120
120 : PUM : Jujur
121
121 : PUM : Malam
122
122 : PUM : Ingin
123
123 : PUM : Pakaian
124
124 : PUM : Masak.
125
125 : PUM : Hadiah kecil Chade
126
126 : PUM : Rebutan
127
127 : PUM : Menuju kencan bersama
128
128 : PUM : Ungkapan Rasa
129
129 : PUM : Pergi kencan?
130
130 : PUM : Kamar
131
131 : PUM : Karena Rambut
132
132 : PUM : Perjalanan
133
133 : PUM : Pertemuan
134
134 : PUM : Pertemuan Yang Menyakitkan
135
135 : PUM : Berdua
136
136 : PUM : Calon Ibu
137
137 : PUM : Ayah Ibu
138
138 : PUM : Ayah Ibu (2)
139
139 : PUM : Eldo
140
140 : PUM : Meleset
141
141 : PUM : Kejar di kejar
142
142 : PUM : Rencana Milik Ovin
143
143 : PUM : Kendali
144
144 : PUM : Tujuan lain.
145
145 : PUM : Pelukan & Bintang
146
146 : PUM : Awal Liburan
147
147 : PUM : Permulaan Rencana Ny. Jane
148
148 : PUM : Ovin di ...
149
149 : PUM : Franz Panik
150
150 : PUM : Ovin di bawah tekanan
151
151 : PUM : Ketahuan?
152
Istri Simpanan Tuan Muda Arvin
153
PUM S2
154
Prolog PUM S2
155
PUM : Akhir Cintanya Adalah Kematian
156
PUM : Perasaan
157
PUM : Tuan Owl
158
PUM : Si Misterius
159
PUM Nafas
160
Dalang Pembuat Cemburu
161
PUM : Bukan Sepupu Bukan Pelayan, lalu siapa?
162
PUM : Cemburu
163
PUM : Mencoreng wajah sendiri
164
PUM : Abelson
165
PUM : Debat
166
PUM : Foto
167
PUM : Amarahnya
168
PUM : Ciuman yang tidak berkah
169
PUM : Kepergian
170
PUM : Kepergian 2
171
PUM : Hutang
172
PUM : Keluarga
173
PUM : Rusuh
174
PUM : Tangisan
175
PUM : Berandai
176
PUM : Oktavin
177
PUM : Perwakilan
178
Pum : Kecelakaan Tunggal
179
PUM : Semakin Panas
180
PUM : Air Cinta?
181
Tilangan Cinta
182
PUM : Tumbang
183
PUM : Jerry
184
PUM : Penculikkan
185
PUM : Calluella
186
PUM : Melepaskan Ikatan
187
PUM : Curhatan
188
PUM : Peti Mati
189
PUM : Misi Bersama
190
PUM : Pertemuan Sejoli
191
PUM : Hidup Berdua
192
PUM : Tamu
193
PUM : Bergilir
194
PUM : Ethan
195
PUM : Selingkuh
196
PUM : Tawaran Cerai
197
PUM : Sendok Perak
198
PUM : Penyusup
199
PUM : Iblis
200
PUM : Gawat Darurat
201
PUM : Aliansi Pernikahan
202
Kesempatan Janda Muda
203
Keinginan Membunuhnya
204
Serobot
205
Kejanggalan
206
Bayangan Masa Lalu
207
Ketahuan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!