04 : PUM , Ciuman yang salah

[Sudah aku kira jendelanya di ganjal dengan paku, padahal sudah berhati-hati tapi tetap saja kena. ] benak hati Ovin.

" Apa ini anda yang melakukannya sendiri? " Tanya si dokter pada Ovin karena melihat tangan yang luka itu sudah diperban dengan begitu rapinya.

" Iya, luka terkena paku, panjang 5 cm, dalam 1 cm, sudah aku bersihkan darahnya dengan air mengalir lalu di kompres es dan dibius, tidak kurang 3 menit efeknya biusnya akan menghilang, karena akan meninggalkan bekas sekalian obat penghilang bekas luka. " Jelas Ovin pada dokter di depannya.

[Sebenarnya yang jadi dokternya aku atau dia? Tapi lilitan perbannya benar-benar rapi, bisa melakukan pertolongan pertama pada dirinya sendiri, dia cukup ahli juga. ] Dalam diam dokter ini memuji Ovin.

Setelah beberapa waktu, luka yang Ovin dapat sudah di lakukan penggantian perban serta obat yang tepat. Satu hari penuh dengan lika-liku kehidupan yang keras.

Ovin sudah merasakannya hari itu juga.

" Jangan sampai terkena air, karena anda bisa mengganti perbannya sendiri, setiap hari harap bisa menggantinya agar tidak lembab. " Kata sang Dokter.

" Terima kasih. " Ovin memperhatikan hasil penanganan yang dilakukan dokter Henri.

______________

keesokan harinya.

Beberapa orang di antara orang seperti biasanya akan menggosipkan sesuatu yang melenceng dari fakta yang sebenarnya.

Dan seperti biasa meja Ovin masih dipenuhi dengan macam coretan yang mengganggu pemandangan.

Tidak.

Sekarang justru mejanya sudah menghilang dari tempatnya dan hanya tinggal kursinya saja.

" Mejaku dimana? " Tanya Ovin pada orang yang ada di kelas, namun nyatanya tidak ada yang menjawabnya.

Entah ini kesialannya di hari ini? Guru datang lebih cepat dari biasanya, padahal bel masuk belum berbunyi.

" Ovin mejamu dimana? " Tanya sang guru pada Ovin yang masih berdiri di samping kursinya.

" Maaf bu, sepertinya meja saya masuk dari bagian rencana dari mereka yang tidak menyukai saya. " Jawab Ovin dengan apa adanya.

" Kalau begitu kamu ambil meja yang ada di ruang musik, disana ada beberapa yang tidak terpakai. " Perintah sang guru pada Ovin.

Sebenarnya sang guru itu sendiri tahu kalau murid di kelas itu banyak yang tidak menyukai Ovin, namun apa daya karena kebanyakan dari mereka adalah murid dari keluarga terpandang yang bisa saja mempengaruhi jabatannya menjadi guru di sekolah, mau tidak mau hanya berusaha untuk tidak begitu memihaknya.

Ruang musik sendiri untungnya ada di lantai yang sama, hanya saja letaknya ada di ujung sendiri dan harus melewati beberapa kelas lainnya.

setelah beberapa saat.

" Apa kamu butuh bantuan? "

Karena memang masih ada rasa sakit di tangan kanannya, maka Ovin tidak menggunakan tangan kanannya untuk mengangkat meja yang sedang dibawanya.

Sebenarnya juga meja itu sendiri tidak seberat mana, tapi mungkin saja karena merasa kasihan kepadanya, orang yang datang dari belakang ini menawarkan sebuah bantuan.

" Terima kasih. "

Ovin pun memberikan meja itu pada kakak laki-laki dari salah satu anggota Osis yaitu Bryn.

" Kelas 3-D kan? "

" Ya. "

" Apa tanganmu sedang sakit? "

" Ya. Kemarin ada yang mengurungku di ruang alat, tidak ada yang menjawab meski berteriak, jadi terpaksa lewat jendela. Dan walau sudah hati-hati tetap saja terkena paku. "

" Pa...paku? Memangnya di jendela ada paku? " Tidak percaya dengan penjelasan dari Ovin yang terdengar kurang masuk akal.

" Aku tidak akan mengatakan paku jika memang tidak ada. " Jawab Ovin lagi.

" Apa sudah diobati? "

" Sudah. "

" Maaf, saya membantu membawakan mejanya. " Bryn pun masuk ke kelas yang dihuni Ovin dan menaruh meja yang ia bawa ke tempat yang kosong itu.

" Terima kasih Bryn sudah membantu Ovin. “ Ucap sang guru kepada Bryn.

" Sama-sama bu. Ovin...kalau begitu saya undur diri dulu. " Bryn pun keluar dari kelas Ovin.

'Sialan, kenapa perempuan ini bisa dekat dengan Bryn juga, apa dia mau embat semua laki-laki di sekolah ini?'  Tatapan tajam Merli lantas dirasakan beberapa orang di dekatnya. 

Ia merasa semua hasil jerih payahnya membully Ovin sudah sia-sia dan sekarang juga malah bisa jalan bersama dengan Bryn yang merupakan wakil ketua Osis. Sangat diluar rencananya.

Pelajaran berlangsung damai, namun ada akhir kata dari sang guru.

" Setelah jam istirahat siang, saya akan adakan ulangan. "

" Apa! " Seluruh orang di kelas berteriak karena terkejut.

" Kalau ibu memberitahu sebelumnya, pasti hasilnya akan sama saja. Jadi lebih baik kalian mulai belajar dari sekarang. Dengan begini ibu akan mengetahui seberapa banyak kalian memahami pelajaran dari ibu. Cukup sekian. " Jelas sang guru yang memberi kejutan yang sangat mendadak pada anak didiknya.

Semua orang meributkan hal yang patut diributi.

Jelas saja karena kebanyakan dari mereka adalah orang kaya yang mengedepankan bersenang-senang dibandingkan belajar. 

Kelas D sebenarnya adalah kelas terakhir yang dimana anak muridnya adalah hasil buangan dari kelas yang ada di atasnya.

Maka dari itu semua nilai yang mereka miliki selalunya dibawah rata-rata.

" Aduh, aku belum belajar lagi, kenapa bisa bu guru memberikan ulangan dadakan. “ Perempuan ini menggerutu tidak suka.

" Iya nih, padahal biasanya bu guru akan memberitahu kita lebih awal. "

Jam istirahat siang pun berakhir, hingga pada saatnya ulangan matematika menjadi medan pertempuran di kala siang itu.

Kepala cenat-cenut, pusing memikirkan jawaban yang harus mereka jawab. 30 menit pun berlalu, ulangan harian telah usai dan mereka semua baru bisa pulang dan mengakhiri kegiatan pembelajaran.

Namun pada keesokan harinya, nilai ulangan akhirnya diumumkan, banyak yang mendapatkan nilai di bawah KKM.

" Ovin, hanya kamu saja yang tidak ada nilainya. " Kata bu guru.

" Bagaimana bisa? " Ovin sendiri juga terkejut, padahal kemarin dirinya ikut menjawab dan mengumpulkan hasil jawabannya sendiri.

" Kamu tidak mengumpulkan hasil jawaban kamu. Ibu tidak melihat adanya namamu di tumpukan jawaban ini. “ Jelas sang guru.

" Pasti anda kurang teliti. " Ujar Ovin.

" Ibu sudah mengeceknya berulang kali, nilaimu sekarang nol. Nilai terburuk setelah pindah ke sini, walaupun ada beberapa orang yang harus mengikuti remedial maka kamu juga harus ikut. "

" Baiklah bu. “ Dengan nada pasrah.

Setelah melakukan ulangan perbaikan, Ovin bergegas keluar dari kelas yang penuh dengan tekanan akan aura orang-orang yang memang setiap harinya selalu kesal dengan Ovin.

Pandangannya memang lurus ke depan, tapi dilihat dari manapun Ovin terlihat seperti orang yang sedang bengong sampai.

" Arrghh........ "

Menabrak seseorang namun tidak sampai terjatuh dan dirinya hanya terhuyung ke belakang, tapi di satu sisi tetiba ada satu orang langsung menangkap tubuh Ovin.

" Akhirnya aku bisa menciummu. " Tuturnya, lalu bibirnya benar saja langsung mendekat.

" Siapa ya-.....Mmpphh! " Seketika kedua mata Ovin terbelak kaget.

Satu kecupan yang lembut itu mendarat di bibirnya, lembut dan manis bagai permen yang biasanya anak kecil makan. 

Perasaan yang sungguh terasa aneh namun juga seperti ada sesuatu yang terbuka di dalam hati. Kedua tangannya memegang kepala Ovin dan ciuman pun semakin dalam.

" Ah...tuan muda Franz. "

" Walau beliau playboy tapi baru kali ini mencium perempuan, secara terang-terangan. "

" Apakah perempuan itu adalah si bunga sekolah? "

" Bella? Dia ada di sebelah sana tuh. "

" Eh....tuan muda mencium si Ovin? "

" Apa tuan muda memang suka dengan si perempuan bodoh itu? "

Macam-macam ungkapan dari mereka yang melihat pemandangan tersebut pun akhirnya terdengar di telinga Ovin.

' Apa yang dilakukannya?' Suasana hening yang sangat mengerikan sungguh membuat Ovin sendiri tertekan.

" Mphh.......! " Ovin langsung mendorong dengan kuat. " Apa yang kau lakukan? " Mengelap bibirnya sendiri dengan punggung tangan.

Dorongan tadi lantas membuat Franz sadar dan menatap siapa orang yang sekarang ada di depannya.

'Apa? Aku salah cium orang? Bukan Bella? Sialan kenapa yang aku cium justru perempuan ini?' Pikir Franz.

" Lepaskan aku. " Pinta Ovin. Sedangkan di dalam hatinya dia merasakan sakit di lengannya. Sakit!.

'Kalau dia disini, dimana si Bella? ' Franz mencari dimana Bella yang sempat tadi ia lihat, dan rupanya dia ada di samping kanan Ovin. 'Dia disana dan malah memandangiku juga?!'

" Lepaskan!. "

"................" Bella untuk beberapa waktu masih menatap Franz, lalu dengan cepat memutar tubuhnya dan meninggalkan kesan orang yang barusan tengah bercumbu.

'Hahhh....aku terpaksa mencoba lagi, merepotkan! Ini semua gara-gara dia!' Setelah menatap Bella, Franz segera menatap Ovin dengan ketidaksukaannya itu. " Cih! " Melepaskan kedua tangan dari tangan Ovin.

".........."

" Berusaha merebut ciumanku, sungguh berani nyalimu! Padahal sudah aku katakan jangan pernah muncul dihadapanku. " Franz mempertegas peringatan sebelumnya.

Ovin sedikit memiringkan kepalanya ke samping sembari menilai perkataan Franz itu.

'Dia memang berkata seperti itu, tapi dia juga yang tiba-tiba menarikku dan langsung menciumku kan?' Batin Ovin.

" Walaupun tadi memang adalah ciuman, tapi jangan pernah berharap aku akan menerima dirimu. Segeralah menjauh dari hadapanku! " Tutur Franz dengan tegas lalu mendorong Ovin ke samping dengan lumayan keras hingga terjatuh.

"............" Helaan nafas panjangnya ia buat sebagai peringatan untuk dirinya, yang sebentar lagi pasti akan ada satu hal yang akan terjadi lagi. 'Jika aku mau, aku bisa pergi dari sini hari ini juga, tapi ada yang menghalangiku.'

Ovin akhirnya  mencari kacamatanya yang beberapa saat lalu terjatuh.

" Hu..., perempuan sialan memang pantas dihajar tuh. "

" Memang tidak tahu malu, penampilannya saja yang polos tapi benar-benar menghanyutkan. "

" Padahal ciuman tadi pasti untuk Bella, tapi dia justru merebutnya. "

" Dia sudah melukai hati Bella. "

Seperti itulah peristiwa yang dimana Ovin akan mendapatkan pujian negatif dari orang-orang.

Tingkat kebencian sudah mencapai puncak untuk beberapa orang yang benar-benar membencinya, siapa lagi kalau bukan semua orang yang ada di kelasnya. Mereka lebih membencinya karena harus sekelas dengan orang seperti Ovin.

Terpopuler

Comments

Mommy QieS

Mommy QieS

Gift 🌹🌹, like n vote untuk mu kak

2023-11-14

0

@Risa Virgo Always Beautiful

@Risa Virgo Always Beautiful

Kasihan banget mejanya Ovin hilang

2023-01-31

1

THIRTEEN

THIRTEEN

Buangan dan pindahan biasanya sih

2023-01-31

1

lihat semua
Episodes
1 01 : PUM , Ovin & Franz
2 02 : PUM, Kemarahan Franz
3 03 : PUM, Terjebak karena mereka.
4 04 : PUM , Ciuman yang salah
5 05 : PUM , Pesta
6 06 : PUM, Jebakan Yang Salah
7 07 : PUM , Pertemuan Keluarga
8 08 : PUM , Kejahilan Erin
9 09 : PUM : Rahasia Besar Franz
10 10 : PUM : Kembali Kerumah
11 11 : PUM : Cepat
12 12 : PUM : Rahasia dia
13 13 : PUM : Opium
14 14 : PUM : Amarah
15 15 : PUM : Kegagalan
16 16 : PUM : Masa kelam
17 17 : PUM : Masa lalu yang kelam (2)
18 18 : PUM : Kembali ke kenyataan.
19 19 : PUM : Kelelahan
20 20 : PUM : Ujian
21 21 : PUM : Meretas
22 22 : PUM : Demam
23 23 : PUM : Bar
24 24 : PUM : Sean
25 25 : PUM : Hampir
26 26 : PUM : Kontrol
27 27 : PUM : Jerry
28 28 : PUM : Perasaan
29 29 : PUM : Kata ini
30 30 : PUM : Tidak rela?
31 31 : PUM : Perhatian
32 32 : PUM : Franz dan Ovin ketahuan
33 33 : PUM : Karena Balas budi
34 34 : PUM : Posisi
35 35 : PUM : Balas dendam?
36 36 : PUM : Pengungkapan perasaan lagi
37 37 : PUM : Pencegahan
38 38 : PUM : Jarak
39 39 : PUM : Hati ini
40 40 : PUM : Menemukan
41 41 : PUM : Jarak
42 42 : PUM : Dibawah Hujan
43 43 : PUM : Dua berduaan
44 44 : PUM : Debatan Rangsang
45 45 : PUM : Insiden
46 46 : PUM : Hilangnya akal
47 47 : PUM : Dibawah suhu dingin ada kehangatan
48 48 : PUM : Hasil dari insiden.
49 49 : PUM : Gairah bersama
50 50 : PUM : Aset
51 51 : PUM : Besama
52 52 : PUM : Teriakan perasaan kecewa
53 53 : PUM : Jatuh
54 54 : PUM : Pikiran Dan Perasaan
55 55 : PUM : Skandal
56 56 : PUM : Karena Ovin
57 57 : PUM : Klarifikasi
58 58 : PUM : Ovn >< Bella
59 59 : PUM : Ovin >< Bella (Part 2)
60 60 : PUM : Tenggelam
61 61 : PUM : Kepanikan
62 62 : PUM : Penyelamatan
63 63 : PUM : Akhir dari Ovin
64 64 : PUM : Karena Ovin.
65 65 : PUM : Rumah sakit
66 66 : PUM : Sean menginap
67 67 : PUM : Marah
68 68 : PUM : Racau
69 69 : PUM : Rasa sakit
70 70 : PUM : Timun
71 71 : PUM : Perempuan ini
72 72 : PUM : Hantaman
73 73 : PUM : Kemarahan yang terlampiaskan
74 74 : PUM : Hasutan
75 75 : PUM : Perasaan sedih ini
76 76 : PUM : Kejaran
77 77 : PUM : Vin-vin
78 78 : PUM : Perasaan di bawah hujan
79 79 : PUM : Di tengah hujan yang dingin
80 80 : PUM : Istimewa
81 81 : PUM : Dipaksa berdua
82 82 : PUM : Tinggalkan
83 83 : PUM : Tanggung jawab
84 81 : PUM : Bangun
85 82 : PUM : Pikiran
86 86 : PUM : Tujuan Chade.
87 87 : PUM : Gagal total
88 88 : PUM : Ruby
89 89 : PUM : Mereka semua
90 90 : PUM : Hadiah
91 91 : PUM : Sisi lain
92 92 : PUM : Pesan.
93 93 : PUM : Misiku?
94 94 : PUM : Rencananya
95 95 : PUM : Pemberesan
96 96 : PUM : Balasan
97 97 : PUM : Butuh stimulan
98 98 : PUM : Perasaan cemburu
99 99 : PUM : Syarat 5 tahun
100 100 : PIM : Wasiat
101 101 : PUM : Egois
102 102 : PUM : Tautan perasaan
103 103 : PUM : Ingin lebih
104 104 : PUM : Keinginan
105 105 : PUM : Lemparan
106 106 : PUM : Ketahuan
107 107 : PUM : Alasan dari perasaan
108 108 : PUM : Kenyamanan
109 109 : PUM : Gagal karena ...
110 110 : PUM : Perpustakaan
111 111 : PUM : Iri
112 112 : PUM : Permintaan
113 113 : PUM : Kenapa
114 114 : PUM : Pertemuan malam
115 115 : PUM : Pikiran Frustasi
116 116 : PUM : Kesempatan
117 117 : PUM : Ratu Lebah
118 118 : PUM : Cemburu
119 119 : PUM : Milikku
120 120 : PUM : Jujur
121 121 : PUM : Malam
122 122 : PUM : Ingin
123 123 : PUM : Pakaian
124 124 : PUM : Masak.
125 125 : PUM : Hadiah kecil Chade
126 126 : PUM : Rebutan
127 127 : PUM : Menuju kencan bersama
128 128 : PUM : Ungkapan Rasa
129 129 : PUM : Pergi kencan?
130 130 : PUM : Kamar
131 131 : PUM : Karena Rambut
132 132 : PUM : Perjalanan
133 133 : PUM : Pertemuan
134 134 : PUM : Pertemuan Yang Menyakitkan
135 135 : PUM : Berdua
136 136 : PUM : Calon Ibu
137 137 : PUM : Ayah Ibu
138 138 : PUM : Ayah Ibu (2)
139 139 : PUM : Eldo
140 140 : PUM : Meleset
141 141 : PUM : Kejar di kejar
142 142 : PUM : Rencana Milik Ovin
143 143 : PUM : Kendali
144 144 : PUM : Tujuan lain.
145 145 : PUM : Pelukan & Bintang
146 146 : PUM : Awal Liburan
147 147 : PUM : Permulaan Rencana Ny. Jane
148 148 : PUM : Ovin di ...
149 149 : PUM : Franz Panik
150 150 : PUM : Ovin di bawah tekanan
151 151 : PUM : Ketahuan?
152 Istri Simpanan Tuan Muda Arvin
153 PUM S2
154 Prolog PUM S2
155 PUM : Akhir Cintanya Adalah Kematian
156 PUM : Perasaan
157 PUM : Tuan Owl
158 PUM : Si Misterius
159 PUM Nafas
160 Dalang Pembuat Cemburu
161 PUM : Bukan Sepupu Bukan Pelayan, lalu siapa?
162 PUM : Cemburu
163 PUM : Mencoreng wajah sendiri
164 PUM : Abelson
165 PUM : Debat
166 PUM : Foto
167 PUM : Amarahnya
168 PUM : Ciuman yang tidak berkah
169 PUM : Kepergian
170 PUM : Kepergian 2
171 PUM : Hutang
172 PUM : Keluarga
173 PUM : Rusuh
174 PUM : Tangisan
175 PUM : Berandai
176 PUM : Oktavin
177 PUM : Perwakilan
178 Pum : Kecelakaan Tunggal
179 PUM : Semakin Panas
180 PUM : Air Cinta?
181 Tilangan Cinta
182 PUM : Tumbang
183 PUM : Jerry
184 PUM : Penculikkan
185 PUM : Calluella
186 PUM : Melepaskan Ikatan
187 PUM : Curhatan
188 PUM : Peti Mati
189 PUM : Misi Bersama
190 PUM : Pertemuan Sejoli
191 PUM : Hidup Berdua
192 PUM : Tamu
193 PUM : Bergilir
194 PUM : Ethan
195 PUM : Selingkuh
196 PUM : Tawaran Cerai
197 PUM : Sendok Perak
198 PUM : Penyusup
199 PUM : Iblis
200 PUM : Gawat Darurat
201 PUM : Aliansi Pernikahan
202 Kesempatan Janda Muda
203 Keinginan Membunuhnya
204 Serobot
205 Kejanggalan
206 Bayangan Masa Lalu
207 Ketahuan
Episodes

Updated 207 Episodes

1
01 : PUM , Ovin & Franz
2
02 : PUM, Kemarahan Franz
3
03 : PUM, Terjebak karena mereka.
4
04 : PUM , Ciuman yang salah
5
05 : PUM , Pesta
6
06 : PUM, Jebakan Yang Salah
7
07 : PUM , Pertemuan Keluarga
8
08 : PUM , Kejahilan Erin
9
09 : PUM : Rahasia Besar Franz
10
10 : PUM : Kembali Kerumah
11
11 : PUM : Cepat
12
12 : PUM : Rahasia dia
13
13 : PUM : Opium
14
14 : PUM : Amarah
15
15 : PUM : Kegagalan
16
16 : PUM : Masa kelam
17
17 : PUM : Masa lalu yang kelam (2)
18
18 : PUM : Kembali ke kenyataan.
19
19 : PUM : Kelelahan
20
20 : PUM : Ujian
21
21 : PUM : Meretas
22
22 : PUM : Demam
23
23 : PUM : Bar
24
24 : PUM : Sean
25
25 : PUM : Hampir
26
26 : PUM : Kontrol
27
27 : PUM : Jerry
28
28 : PUM : Perasaan
29
29 : PUM : Kata ini
30
30 : PUM : Tidak rela?
31
31 : PUM : Perhatian
32
32 : PUM : Franz dan Ovin ketahuan
33
33 : PUM : Karena Balas budi
34
34 : PUM : Posisi
35
35 : PUM : Balas dendam?
36
36 : PUM : Pengungkapan perasaan lagi
37
37 : PUM : Pencegahan
38
38 : PUM : Jarak
39
39 : PUM : Hati ini
40
40 : PUM : Menemukan
41
41 : PUM : Jarak
42
42 : PUM : Dibawah Hujan
43
43 : PUM : Dua berduaan
44
44 : PUM : Debatan Rangsang
45
45 : PUM : Insiden
46
46 : PUM : Hilangnya akal
47
47 : PUM : Dibawah suhu dingin ada kehangatan
48
48 : PUM : Hasil dari insiden.
49
49 : PUM : Gairah bersama
50
50 : PUM : Aset
51
51 : PUM : Besama
52
52 : PUM : Teriakan perasaan kecewa
53
53 : PUM : Jatuh
54
54 : PUM : Pikiran Dan Perasaan
55
55 : PUM : Skandal
56
56 : PUM : Karena Ovin
57
57 : PUM : Klarifikasi
58
58 : PUM : Ovn >< Bella
59
59 : PUM : Ovin >< Bella (Part 2)
60
60 : PUM : Tenggelam
61
61 : PUM : Kepanikan
62
62 : PUM : Penyelamatan
63
63 : PUM : Akhir dari Ovin
64
64 : PUM : Karena Ovin.
65
65 : PUM : Rumah sakit
66
66 : PUM : Sean menginap
67
67 : PUM : Marah
68
68 : PUM : Racau
69
69 : PUM : Rasa sakit
70
70 : PUM : Timun
71
71 : PUM : Perempuan ini
72
72 : PUM : Hantaman
73
73 : PUM : Kemarahan yang terlampiaskan
74
74 : PUM : Hasutan
75
75 : PUM : Perasaan sedih ini
76
76 : PUM : Kejaran
77
77 : PUM : Vin-vin
78
78 : PUM : Perasaan di bawah hujan
79
79 : PUM : Di tengah hujan yang dingin
80
80 : PUM : Istimewa
81
81 : PUM : Dipaksa berdua
82
82 : PUM : Tinggalkan
83
83 : PUM : Tanggung jawab
84
81 : PUM : Bangun
85
82 : PUM : Pikiran
86
86 : PUM : Tujuan Chade.
87
87 : PUM : Gagal total
88
88 : PUM : Ruby
89
89 : PUM : Mereka semua
90
90 : PUM : Hadiah
91
91 : PUM : Sisi lain
92
92 : PUM : Pesan.
93
93 : PUM : Misiku?
94
94 : PUM : Rencananya
95
95 : PUM : Pemberesan
96
96 : PUM : Balasan
97
97 : PUM : Butuh stimulan
98
98 : PUM : Perasaan cemburu
99
99 : PUM : Syarat 5 tahun
100
100 : PIM : Wasiat
101
101 : PUM : Egois
102
102 : PUM : Tautan perasaan
103
103 : PUM : Ingin lebih
104
104 : PUM : Keinginan
105
105 : PUM : Lemparan
106
106 : PUM : Ketahuan
107
107 : PUM : Alasan dari perasaan
108
108 : PUM : Kenyamanan
109
109 : PUM : Gagal karena ...
110
110 : PUM : Perpustakaan
111
111 : PUM : Iri
112
112 : PUM : Permintaan
113
113 : PUM : Kenapa
114
114 : PUM : Pertemuan malam
115
115 : PUM : Pikiran Frustasi
116
116 : PUM : Kesempatan
117
117 : PUM : Ratu Lebah
118
118 : PUM : Cemburu
119
119 : PUM : Milikku
120
120 : PUM : Jujur
121
121 : PUM : Malam
122
122 : PUM : Ingin
123
123 : PUM : Pakaian
124
124 : PUM : Masak.
125
125 : PUM : Hadiah kecil Chade
126
126 : PUM : Rebutan
127
127 : PUM : Menuju kencan bersama
128
128 : PUM : Ungkapan Rasa
129
129 : PUM : Pergi kencan?
130
130 : PUM : Kamar
131
131 : PUM : Karena Rambut
132
132 : PUM : Perjalanan
133
133 : PUM : Pertemuan
134
134 : PUM : Pertemuan Yang Menyakitkan
135
135 : PUM : Berdua
136
136 : PUM : Calon Ibu
137
137 : PUM : Ayah Ibu
138
138 : PUM : Ayah Ibu (2)
139
139 : PUM : Eldo
140
140 : PUM : Meleset
141
141 : PUM : Kejar di kejar
142
142 : PUM : Rencana Milik Ovin
143
143 : PUM : Kendali
144
144 : PUM : Tujuan lain.
145
145 : PUM : Pelukan & Bintang
146
146 : PUM : Awal Liburan
147
147 : PUM : Permulaan Rencana Ny. Jane
148
148 : PUM : Ovin di ...
149
149 : PUM : Franz Panik
150
150 : PUM : Ovin di bawah tekanan
151
151 : PUM : Ketahuan?
152
Istri Simpanan Tuan Muda Arvin
153
PUM S2
154
Prolog PUM S2
155
PUM : Akhir Cintanya Adalah Kematian
156
PUM : Perasaan
157
PUM : Tuan Owl
158
PUM : Si Misterius
159
PUM Nafas
160
Dalang Pembuat Cemburu
161
PUM : Bukan Sepupu Bukan Pelayan, lalu siapa?
162
PUM : Cemburu
163
PUM : Mencoreng wajah sendiri
164
PUM : Abelson
165
PUM : Debat
166
PUM : Foto
167
PUM : Amarahnya
168
PUM : Ciuman yang tidak berkah
169
PUM : Kepergian
170
PUM : Kepergian 2
171
PUM : Hutang
172
PUM : Keluarga
173
PUM : Rusuh
174
PUM : Tangisan
175
PUM : Berandai
176
PUM : Oktavin
177
PUM : Perwakilan
178
Pum : Kecelakaan Tunggal
179
PUM : Semakin Panas
180
PUM : Air Cinta?
181
Tilangan Cinta
182
PUM : Tumbang
183
PUM : Jerry
184
PUM : Penculikkan
185
PUM : Calluella
186
PUM : Melepaskan Ikatan
187
PUM : Curhatan
188
PUM : Peti Mati
189
PUM : Misi Bersama
190
PUM : Pertemuan Sejoli
191
PUM : Hidup Berdua
192
PUM : Tamu
193
PUM : Bergilir
194
PUM : Ethan
195
PUM : Selingkuh
196
PUM : Tawaran Cerai
197
PUM : Sendok Perak
198
PUM : Penyusup
199
PUM : Iblis
200
PUM : Gawat Darurat
201
PUM : Aliansi Pernikahan
202
Kesempatan Janda Muda
203
Keinginan Membunuhnya
204
Serobot
205
Kejanggalan
206
Bayangan Masa Lalu
207
Ketahuan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!