[Sudah aku kira jendelanya di ganjal dengan paku, padahal sudah berhati-hati tapi tetap saja kena. ] benak hati Ovin.
" Apa ini anda yang melakukannya sendiri? " Tanya si dokter pada Ovin karena melihat tangan yang luka itu sudah diperban dengan begitu rapinya.
" Iya, luka terkena paku, panjang 5 cm, dalam 1 cm, sudah aku bersihkan darahnya dengan air mengalir lalu di kompres es dan dibius, tidak kurang 3 menit efeknya biusnya akan menghilang, karena akan meninggalkan bekas sekalian obat penghilang bekas luka. " Jelas Ovin pada dokter di depannya.
[Sebenarnya yang jadi dokternya aku atau dia? Tapi lilitan perbannya benar-benar rapi, bisa melakukan pertolongan pertama pada dirinya sendiri, dia cukup ahli juga. ] Dalam diam dokter ini memuji Ovin.
Setelah beberapa waktu, luka yang Ovin dapat sudah di lakukan penggantian perban serta obat yang tepat. Satu hari penuh dengan lika-liku kehidupan yang keras.
Ovin sudah merasakannya hari itu juga.
" Jangan sampai terkena air, karena anda bisa mengganti perbannya sendiri, setiap hari harap bisa menggantinya agar tidak lembab. " Kata sang Dokter.
" Terima kasih. " Ovin memperhatikan hasil penanganan yang dilakukan dokter Henri.
______________
keesokan harinya.
Beberapa orang di antara orang seperti biasanya akan menggosipkan sesuatu yang melenceng dari fakta yang sebenarnya.
Dan seperti biasa meja Ovin masih dipenuhi dengan macam coretan yang mengganggu pemandangan.
Tidak.
Sekarang justru mejanya sudah menghilang dari tempatnya dan hanya tinggal kursinya saja.
" Mejaku dimana? " Tanya Ovin pada orang yang ada di kelas, namun nyatanya tidak ada yang menjawabnya.
Entah ini kesialannya di hari ini? Guru datang lebih cepat dari biasanya, padahal bel masuk belum berbunyi.
" Ovin mejamu dimana? " Tanya sang guru pada Ovin yang masih berdiri di samping kursinya.
" Maaf bu, sepertinya meja saya masuk dari bagian rencana dari mereka yang tidak menyukai saya. " Jawab Ovin dengan apa adanya.
" Kalau begitu kamu ambil meja yang ada di ruang musik, disana ada beberapa yang tidak terpakai. " Perintah sang guru pada Ovin.
Sebenarnya sang guru itu sendiri tahu kalau murid di kelas itu banyak yang tidak menyukai Ovin, namun apa daya karena kebanyakan dari mereka adalah murid dari keluarga terpandang yang bisa saja mempengaruhi jabatannya menjadi guru di sekolah, mau tidak mau hanya berusaha untuk tidak begitu memihaknya.
Ruang musik sendiri untungnya ada di lantai yang sama, hanya saja letaknya ada di ujung sendiri dan harus melewati beberapa kelas lainnya.
setelah beberapa saat.
" Apa kamu butuh bantuan? "
Karena memang masih ada rasa sakit di tangan kanannya, maka Ovin tidak menggunakan tangan kanannya untuk mengangkat meja yang sedang dibawanya.
Sebenarnya juga meja itu sendiri tidak seberat mana, tapi mungkin saja karena merasa kasihan kepadanya, orang yang datang dari belakang ini menawarkan sebuah bantuan.
" Terima kasih. "
Ovin pun memberikan meja itu pada kakak laki-laki dari salah satu anggota Osis yaitu Bryn.
" Kelas 3-D kan? "
" Ya. "
" Apa tanganmu sedang sakit? "
" Ya. Kemarin ada yang mengurungku di ruang alat, tidak ada yang menjawab meski berteriak, jadi terpaksa lewat jendela. Dan walau sudah hati-hati tetap saja terkena paku. "
" Pa...paku? Memangnya di jendela ada paku? " Tidak percaya dengan penjelasan dari Ovin yang terdengar kurang masuk akal.
" Aku tidak akan mengatakan paku jika memang tidak ada. " Jawab Ovin lagi.
" Apa sudah diobati? "
" Sudah. "
" Maaf, saya membantu membawakan mejanya. " Bryn pun masuk ke kelas yang dihuni Ovin dan menaruh meja yang ia bawa ke tempat yang kosong itu.
" Terima kasih Bryn sudah membantu Ovin. “ Ucap sang guru kepada Bryn.
" Sama-sama bu. Ovin...kalau begitu saya undur diri dulu. " Bryn pun keluar dari kelas Ovin.
'Sialan, kenapa perempuan ini bisa dekat dengan Bryn juga, apa dia mau embat semua laki-laki di sekolah ini?' Tatapan tajam Merli lantas dirasakan beberapa orang di dekatnya.
Ia merasa semua hasil jerih payahnya membully Ovin sudah sia-sia dan sekarang juga malah bisa jalan bersama dengan Bryn yang merupakan wakil ketua Osis. Sangat diluar rencananya.
Pelajaran berlangsung damai, namun ada akhir kata dari sang guru.
" Setelah jam istirahat siang, saya akan adakan ulangan. "
" Apa! " Seluruh orang di kelas berteriak karena terkejut.
" Kalau ibu memberitahu sebelumnya, pasti hasilnya akan sama saja. Jadi lebih baik kalian mulai belajar dari sekarang. Dengan begini ibu akan mengetahui seberapa banyak kalian memahami pelajaran dari ibu. Cukup sekian. " Jelas sang guru yang memberi kejutan yang sangat mendadak pada anak didiknya.
Semua orang meributkan hal yang patut diributi.
Jelas saja karena kebanyakan dari mereka adalah orang kaya yang mengedepankan bersenang-senang dibandingkan belajar.
Kelas D sebenarnya adalah kelas terakhir yang dimana anak muridnya adalah hasil buangan dari kelas yang ada di atasnya.
Maka dari itu semua nilai yang mereka miliki selalunya dibawah rata-rata.
" Aduh, aku belum belajar lagi, kenapa bisa bu guru memberikan ulangan dadakan. “ Perempuan ini menggerutu tidak suka.
" Iya nih, padahal biasanya bu guru akan memberitahu kita lebih awal. "
Jam istirahat siang pun berakhir, hingga pada saatnya ulangan matematika menjadi medan pertempuran di kala siang itu.
Kepala cenat-cenut, pusing memikirkan jawaban yang harus mereka jawab. 30 menit pun berlalu, ulangan harian telah usai dan mereka semua baru bisa pulang dan mengakhiri kegiatan pembelajaran.
Namun pada keesokan harinya, nilai ulangan akhirnya diumumkan, banyak yang mendapatkan nilai di bawah KKM.
" Ovin, hanya kamu saja yang tidak ada nilainya. " Kata bu guru.
" Bagaimana bisa? " Ovin sendiri juga terkejut, padahal kemarin dirinya ikut menjawab dan mengumpulkan hasil jawabannya sendiri.
" Kamu tidak mengumpulkan hasil jawaban kamu. Ibu tidak melihat adanya namamu di tumpukan jawaban ini. “ Jelas sang guru.
" Pasti anda kurang teliti. " Ujar Ovin.
" Ibu sudah mengeceknya berulang kali, nilaimu sekarang nol. Nilai terburuk setelah pindah ke sini, walaupun ada beberapa orang yang harus mengikuti remedial maka kamu juga harus ikut. "
" Baiklah bu. “ Dengan nada pasrah.
Setelah melakukan ulangan perbaikan, Ovin bergegas keluar dari kelas yang penuh dengan tekanan akan aura orang-orang yang memang setiap harinya selalu kesal dengan Ovin.
Pandangannya memang lurus ke depan, tapi dilihat dari manapun Ovin terlihat seperti orang yang sedang bengong sampai.
" Arrghh........ "
Menabrak seseorang namun tidak sampai terjatuh dan dirinya hanya terhuyung ke belakang, tapi di satu sisi tetiba ada satu orang langsung menangkap tubuh Ovin.
" Akhirnya aku bisa menciummu. " Tuturnya, lalu bibirnya benar saja langsung mendekat.
" Siapa ya-.....Mmpphh! " Seketika kedua mata Ovin terbelak kaget.
Satu kecupan yang lembut itu mendarat di bibirnya, lembut dan manis bagai permen yang biasanya anak kecil makan.
Perasaan yang sungguh terasa aneh namun juga seperti ada sesuatu yang terbuka di dalam hati. Kedua tangannya memegang kepala Ovin dan ciuman pun semakin dalam.
" Ah...tuan muda Franz. "
" Walau beliau playboy tapi baru kali ini mencium perempuan, secara terang-terangan. "
" Apakah perempuan itu adalah si bunga sekolah? "
" Bella? Dia ada di sebelah sana tuh. "
" Eh....tuan muda mencium si Ovin? "
" Apa tuan muda memang suka dengan si perempuan bodoh itu? "
Macam-macam ungkapan dari mereka yang melihat pemandangan tersebut pun akhirnya terdengar di telinga Ovin.
' Apa yang dilakukannya?' Suasana hening yang sangat mengerikan sungguh membuat Ovin sendiri tertekan.
" Mphh.......! " Ovin langsung mendorong dengan kuat. " Apa yang kau lakukan? " Mengelap bibirnya sendiri dengan punggung tangan.
Dorongan tadi lantas membuat Franz sadar dan menatap siapa orang yang sekarang ada di depannya.
'Apa? Aku salah cium orang? Bukan Bella? Sialan kenapa yang aku cium justru perempuan ini?' Pikir Franz.
" Lepaskan aku. " Pinta Ovin. Sedangkan di dalam hatinya dia merasakan sakit di lengannya. Sakit!.
'Kalau dia disini, dimana si Bella? ' Franz mencari dimana Bella yang sempat tadi ia lihat, dan rupanya dia ada di samping kanan Ovin. 'Dia disana dan malah memandangiku juga?!'
" Lepaskan!. "
"................" Bella untuk beberapa waktu masih menatap Franz, lalu dengan cepat memutar tubuhnya dan meninggalkan kesan orang yang barusan tengah bercumbu.
'Hahhh....aku terpaksa mencoba lagi, merepotkan! Ini semua gara-gara dia!' Setelah menatap Bella, Franz segera menatap Ovin dengan ketidaksukaannya itu. " Cih! " Melepaskan kedua tangan dari tangan Ovin.
".........."
" Berusaha merebut ciumanku, sungguh berani nyalimu! Padahal sudah aku katakan jangan pernah muncul dihadapanku. " Franz mempertegas peringatan sebelumnya.
Ovin sedikit memiringkan kepalanya ke samping sembari menilai perkataan Franz itu.
'Dia memang berkata seperti itu, tapi dia juga yang tiba-tiba menarikku dan langsung menciumku kan?' Batin Ovin.
" Walaupun tadi memang adalah ciuman, tapi jangan pernah berharap aku akan menerima dirimu. Segeralah menjauh dari hadapanku! " Tutur Franz dengan tegas lalu mendorong Ovin ke samping dengan lumayan keras hingga terjatuh.
"............" Helaan nafas panjangnya ia buat sebagai peringatan untuk dirinya, yang sebentar lagi pasti akan ada satu hal yang akan terjadi lagi. 'Jika aku mau, aku bisa pergi dari sini hari ini juga, tapi ada yang menghalangiku.'
Ovin akhirnya mencari kacamatanya yang beberapa saat lalu terjatuh.
" Hu..., perempuan sialan memang pantas dihajar tuh. "
" Memang tidak tahu malu, penampilannya saja yang polos tapi benar-benar menghanyutkan. "
" Padahal ciuman tadi pasti untuk Bella, tapi dia justru merebutnya. "
" Dia sudah melukai hati Bella. "
Seperti itulah peristiwa yang dimana Ovin akan mendapatkan pujian negatif dari orang-orang.
Tingkat kebencian sudah mencapai puncak untuk beberapa orang yang benar-benar membencinya, siapa lagi kalau bukan semua orang yang ada di kelasnya. Mereka lebih membencinya karena harus sekelas dengan orang seperti Ovin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 207 Episodes
Comments
Mommy QieS
Gift 🌹🌹, like n vote untuk mu kak
2023-11-14
0
@Risa Virgo Always Beautiful
Kasihan banget mejanya Ovin hilang
2023-01-31
1
THIRTEEN
Buangan dan pindahan biasanya sih
2023-01-31
1