03 : PUM, Terjebak karena mereka.

Peluit tanda istirahat diberikan oleh wasit. Semua pemain beristirahat sejenak untuk sekedar duduk, minum, atau mendiskusikan strategi selanjutnya.

" Franz! "

Dengan percaya diri yang tinggi, Franz yang mendengar namanya dipanggil dari kalangan perempuan langsung menoleh sambil melambaikan tangan walaupun salah satu tangannya sedang mengelap keringat yang bercucuran di wajah leher serta lengannya.

" KYAAAA......Dia melambaikan tangan dengan senyumannya ke arah kita! "

" Ahh...hatiku jadi meleleh. "

Semua orang berbunga-bunga mendapatkan pandangan dari Franz yang spektakuler selagi tampan dan mempesona.

" Kak Jordy bukannya ketua Osis? " Tanya Lutvi.

" Iya, biasanya dia tidak ikut pertandingan basket, tapi kali ini...dia mungkin salah makan obat. Dia orang yang lebih suka duduk memerintah, dan malas membuang tenaga seperti ini. " Jelas Ovin.

" Kalau orang disana? " Lutvi menunjuk orang yang dari tadi menjadi pusat perhatian para kalangan perempuan.

" Dia sebaliknya, lebih suka membuang tenaga sekaligus uang ketimbang otaknya hanya untuk kesenangannya sendiri. " Tanpa ekspresi apapun, Ovin memberikan sindiran kepada Franz.

' Siapa orang yang ada di sebelahnya? beberapa hari lalu digendong dengan pria, kini dia bersama siapa lagi?' Pikir Franz, yang tidak sengaja melihat dua orang tepat di tempat duduk paling atas yang dimana salah satunya adalah orang yang Franz kenali, siapa kalau bukan Ovin yang saat ini sedang berbicara mesra dengan laki-laki lain di sebelahnya.

" Tapi ngomong-ngomong, kakak kenapa setiap aku bertanya kakak selalu melihat wajahku? " Walau ragu untuk ditanyakan, tapi Lutvi merasa canggung jika kakak kelasnya sendiri menatap wajahnya langsung.

" Apa itu mengganggumu? " Tanya Ovin, lalu memutar tutup botolnya lagi untuk meminum isi minumannya sebelum ditutup kembali.

" Tentu saja! mereka kira kita ada apa-apa. " Senyum paksa Lutvi tunjukkan.

Dengan sadar, Lutvi merasa ada satu lambaian dari orang yang tadi ditanyakan, yaitu Franz.

Franz seperti sedang memberikan sebuah kode kepada seseorang.

" Air? apa dia kekurangan air? " Tanya Ovin pada dirinya sendiri.

Franz terus mengumbar senyuman mematikan membuat semua orang merasa tak tahan dan ingin menggigit bibir manis Franz yang membuat hati semua wanita meleleh.

Tiba-tiba Ovin yang kebetulan duduk di kursi bagian belakang sendiri, berdiri dan langsung melemparkan minumannya tadi ke arah lapangan.

Satu lemparan tepat sasaran ke arah Franz. Itu sebuah botol air yang tadi dilempar Ovin dari atas ke Franz yang ada di bawah.

Tentu saja seketika para penonton langsung menoleh ke belakang dengan tatapan tidak suka.

" OVIN! KENAPA KAMU MALAH MELEMPAR BOTOL BEKAS AIR MINUM KAMU PADA TUAN MUDA FRANZ?! " Marah salah satu orang di antara puluhan orang atau ratusan orang yang hadir.

" DASAR WANITA TIDAK TAHU MALU! "

" Akan aku beri pelajaran nanti. "

" Ya betul! “ 

Suasana di dalam gedung menjadi tegang bagai hendak berperang di medan pertempuran.

" Sebaiknya kita pergi dari sini. " Pinta Lutvi karena merasakan hawa membunuh yang begitu banyak.

"............." Tangan Ovin kembali ditarik Lutvi menuju pintu keluar, dan ia pun hanya mengikutinya saja.

Beberapa detik kemudian setelah sampai di luar.

" Mereka....mereka akan lebih membencimu. " Lutvi khawatir pada Ovin setelah kejadian ini pasti akan lebih banyak orang yang membencinya.

" Apa yang kamu katakan tadi? " Sempat terbengong jadi tidak tahu apa yang dikatakan Lutvi tadi padanya.

" Hah? aku bilang kakak akan lebih banyak dibenci orang. " Kembali menjelaskan.

" Ah...maaf, aku tidak mendengarmu. " memberikan kode dengan jari telunjuk menunjuk ke telinga. " Tapi bagiku itu tidak masalah. Untuk jawaban yang tadi kenapa aku menatap wajahmu saat kali kau berbicara itu alasannya aku memakai Headset ini. " Tangannya melepaskan headset nirkabel yang di pasang di kedua telinganya.

" Mendengarkan musik? "

" Tentu saja. Lagi pula mereka yang berisik dengan gosipan mereka, aku sengaja menggunakan headset ini khusus agar aku tidak bisa mendengar berbagai bualan mereka, termasuk dirimu tadi. Aku hanya membaca gerak bibir lawan bicaraku. " Itulah alasannya, entah apa caci maki yang mereka lontarkan sepenuhnya dirinya tidak akan bisa mendengarnya, itu  jauh lebih baik untuk dirinya.

_____________

" Kau memang gila, dia pasti menjadi bulan-bulanan fans mu. "

" Apa peduliku? " Franz kembali memakai seragam sekolah setelah mandi.

" Kau benar-benar suka menjadi pengacau untuk orang lain yah. Apa ini salah satu balas dendam kamu padanya?

Apapun itu, sepertinya dia dua hari lalu masuk asrama, hari libur gitu dia datang ke asrama, beneran dia memang suka penyendiri. 

Dari luar kelihatan kalem, bisa bicara jika ada yang ngajak bicara. Tapi aku kira dia memakai kacamata dia termasuk orang pintar, biasanya kan begitu jika nilainya tinggi di tiap ulangan, tapi dia hanya mendapat separuh saja. "

" Kamu banyak oceh juga yah, kalau bicara lagi tentangnya akan aku jahit mulutmu itu. " Ancam Franz pada teman anggota basket.

" Aku tinggal dulu. " Merasa diancam walaupun sekedar candaan tapi lebih baik menghindar dulu.

'Aku kira dia orang pintar, tiap tengah malam saja masih belajar. Kenapa aku jadi memikirkan perempuan itu? ] Franz mengacak rambutnya sendiri bagai orang yang sedang frustasi.

______________

" Eh....sudah tahu rencana kita kan? " bisik Merli pada beberapa orang temannya.

" Ya..... " Lalu ketiga orang ini langsung pergi untuk bersembunyi.

' Kenapa justru aku yang harus mengembalikan semua bola voli ini? ' Pikir Ovin, dimana sekarang di tangannya sedang membawa satu karung berisi bola Voli yang hendak ia kembalikan ke ruang alat olahraga.

Padahal di antara dirinya, masih ada 4 orang lain lagi yang menjadi tugas piket hari ini, hanya saja keempat orang itu melimpahkan tugasnya ke Ovin setelah guru olahraga pergi.

Setelah sesampainya di ruang alat, dia membuka pintunya dan masuk sekali dengan karung yang dibawa lalu ia meletakkannya di dalam kotak yang ada.

BRAKKK.........

Pintunya tiba-tiba saja tertutup dan dari luar terdengar dengan jelas ada orang yang sedang menguncinya.

" Hei! didalam masih ada orang! " seru Ovin.

Hanya saja tidak ada jawaban, yang berarti kemungkinan besar adalah hal ini sangat disengaja.

'Aku tidak bawa Hp, dan ruangannya gelap.' Ovin mulai mencari-cari saklar lampu dengan meraba dinding di sekitarnya.

Setelah beberapa waktu ia menemukannya dan bisa meneranginya disaat terkurung di situ.

" Apa ada orang di luar?! " Ovin mencoba menggedor gedor pintu dengan keras, agar mencari perhatian orang diluar yang mungkin saja bisa dimintai pertolongan.

Tapi hasilnya nihil sebab lokasinya yang dimana jarang ada orang lewat, maka ia menggunakan plan B, yaitu mencari jendela yang ada.

di sisi lain.

" Hoamh.....hari ini pulang lebih awal, aku bahagia“ 

" Mengutarakan kebahagiaan di atas penderitaan orang lain. " Gerutu Sean, setelah mendengar pernyataan dari temannya itu.

" Kebanyakan orang juga memang begitu, apa masalahnya?  "

" Yah...itu akan menjadi masalah jika orang itu mendengarnya langsung dari mulutmu. " Tiba-tiba Sean sadar akan satu hal. Sean melihat seseorang sedang keluar dari jendela kecil khusus ruang penyimpan alat olahraga. " KIra-kira apa dia maling? " Sean memberikan petunjuk dengan jari tangannya.

Franz menoleh ke arah dimana Sean menunjukkan suatu yang dia lihat. " Tentu kita harus menangkapnya kan? "

" Kau tertarik menjadi pahlawan? kalau begitu ayo. " Ucap Sean.

Kedua orang ini pun menghampiri satu orang yang sedang kesusahan untuk keluar dari jendela yang hanya berukuran pas-pasan.

Tepat di bawah kakinya itu terdapat tanaman bunga mawar, jadi akan sedikit susah untuk menghindarinya.

'Siang bolong seperti ini mana mungkin ada maling.' Pikir Franz sambil berjalan memimpin Sean, lalu ketika orang itu sudah hampir keluar, Franz berlari sedikit cepat.

BRUK........

Ovin mendarat setelah sedikit ancang-ancang melompat ke belakang untuk menghindari bunga mawar yang penuh duri itu.

Namun kakinya yang tepat berada di sisi selokan membuat dirinya kehilangan ke seimbangan dan hendak jatuh ke depan alias akan menerjang semua bunga mawar itu.

“ Gawat. “ Bisik Ovin.

GREP.........

Seseorang langsung menangkapnya, sebelum tubuh Ovin benar-benar menerjang tanaman mawar itu.

".................! " Ovin melirik ke bawah, yah lebih tepatnya kedua tangan itu sedang menahan tubuhnya agar tidak terjatuh, hanya saja ada yang salah di sini.

'Kenapa empuk? ' Pikir Franz saat tangannya tidak sengaja merasakan keempukan yang belum pernah dia rasakan selama ini.

Sean yang juga berada dilokasi tersebut juga tidak menyangka akan melihat kejadian tak terduga itu.

" Ehem! " Karena suasananya canggung begitu, Sean akhirnya sengaja berdehem untuk menyadarkan mereka berdua.

Buru-buru keduanya menjauh dan diakhiri perpisahan Ovin yang pergi ke dalam gedung sekolah balik tanpa sepatah kata apapun.

" Oi, apa yang kau lakukan padanya? bagaimana perasaanmu? " Tanya Sean dengan nada menggoda, setelah melihat kejadian paling langka.

"................." Tapi Franz hanya lebih memilih diam ketimbang menjawab pertanyaan temannya itu lalu ia memutar tubuhnya dan berjalan ke tempat parkir mobil.

Terpopuler

Comments

Mommy QieS

Mommy QieS

OMG so sweet nya😍😍

2023-10-24

0

@Risa Virgo Always Beautiful

@Risa Virgo Always Beautiful

Ovin kamu ketahuan lagi sedang mengobrol sama pria lain oleh Franz

2023-01-31

1

THIRTEEN

THIRTEEN

Sheeeshh! Kull bet

2023-01-31

1

lihat semua
Episodes
1 01 : PUM , Ovin & Franz
2 02 : PUM, Kemarahan Franz
3 03 : PUM, Terjebak karena mereka.
4 04 : PUM , Ciuman yang salah
5 05 : PUM , Pesta
6 06 : PUM, Jebakan Yang Salah
7 07 : PUM , Pertemuan Keluarga
8 08 : PUM , Kejahilan Erin
9 09 : PUM : Rahasia Besar Franz
10 10 : PUM : Kembali Kerumah
11 11 : PUM : Cepat
12 12 : PUM : Rahasia dia
13 13 : PUM : Opium
14 14 : PUM : Amarah
15 15 : PUM : Kegagalan
16 16 : PUM : Masa kelam
17 17 : PUM : Masa lalu yang kelam (2)
18 18 : PUM : Kembali ke kenyataan.
19 19 : PUM : Kelelahan
20 20 : PUM : Ujian
21 21 : PUM : Meretas
22 22 : PUM : Demam
23 23 : PUM : Bar
24 24 : PUM : Sean
25 25 : PUM : Hampir
26 26 : PUM : Kontrol
27 27 : PUM : Jerry
28 28 : PUM : Perasaan
29 29 : PUM : Kata ini
30 30 : PUM : Tidak rela?
31 31 : PUM : Perhatian
32 32 : PUM : Franz dan Ovin ketahuan
33 33 : PUM : Karena Balas budi
34 34 : PUM : Posisi
35 35 : PUM : Balas dendam?
36 36 : PUM : Pengungkapan perasaan lagi
37 37 : PUM : Pencegahan
38 38 : PUM : Jarak
39 39 : PUM : Hati ini
40 40 : PUM : Menemukan
41 41 : PUM : Jarak
42 42 : PUM : Dibawah Hujan
43 43 : PUM : Dua berduaan
44 44 : PUM : Debatan Rangsang
45 45 : PUM : Insiden
46 46 : PUM : Hilangnya akal
47 47 : PUM : Dibawah suhu dingin ada kehangatan
48 48 : PUM : Hasil dari insiden.
49 49 : PUM : Gairah bersama
50 50 : PUM : Aset
51 51 : PUM : Besama
52 52 : PUM : Teriakan perasaan kecewa
53 53 : PUM : Jatuh
54 54 : PUM : Pikiran Dan Perasaan
55 55 : PUM : Skandal
56 56 : PUM : Karena Ovin
57 57 : PUM : Klarifikasi
58 58 : PUM : Ovn >< Bella
59 59 : PUM : Ovin >< Bella (Part 2)
60 60 : PUM : Tenggelam
61 61 : PUM : Kepanikan
62 62 : PUM : Penyelamatan
63 63 : PUM : Akhir dari Ovin
64 64 : PUM : Karena Ovin.
65 65 : PUM : Rumah sakit
66 66 : PUM : Sean menginap
67 67 : PUM : Marah
68 68 : PUM : Racau
69 69 : PUM : Rasa sakit
70 70 : PUM : Timun
71 71 : PUM : Perempuan ini
72 72 : PUM : Hantaman
73 73 : PUM : Kemarahan yang terlampiaskan
74 74 : PUM : Hasutan
75 75 : PUM : Perasaan sedih ini
76 76 : PUM : Kejaran
77 77 : PUM : Vin-vin
78 78 : PUM : Perasaan di bawah hujan
79 79 : PUM : Di tengah hujan yang dingin
80 80 : PUM : Istimewa
81 81 : PUM : Dipaksa berdua
82 82 : PUM : Tinggalkan
83 83 : PUM : Tanggung jawab
84 81 : PUM : Bangun
85 82 : PUM : Pikiran
86 86 : PUM : Tujuan Chade.
87 87 : PUM : Gagal total
88 88 : PUM : Ruby
89 89 : PUM : Mereka semua
90 90 : PUM : Hadiah
91 91 : PUM : Sisi lain
92 92 : PUM : Pesan.
93 93 : PUM : Misiku?
94 94 : PUM : Rencananya
95 95 : PUM : Pemberesan
96 96 : PUM : Balasan
97 97 : PUM : Butuh stimulan
98 98 : PUM : Perasaan cemburu
99 99 : PUM : Syarat 5 tahun
100 100 : PIM : Wasiat
101 101 : PUM : Egois
102 102 : PUM : Tautan perasaan
103 103 : PUM : Ingin lebih
104 104 : PUM : Keinginan
105 105 : PUM : Lemparan
106 106 : PUM : Ketahuan
107 107 : PUM : Alasan dari perasaan
108 108 : PUM : Kenyamanan
109 109 : PUM : Gagal karena ...
110 110 : PUM : Perpustakaan
111 111 : PUM : Iri
112 112 : PUM : Permintaan
113 113 : PUM : Kenapa
114 114 : PUM : Pertemuan malam
115 115 : PUM : Pikiran Frustasi
116 116 : PUM : Kesempatan
117 117 : PUM : Ratu Lebah
118 118 : PUM : Cemburu
119 119 : PUM : Milikku
120 120 : PUM : Jujur
121 121 : PUM : Malam
122 122 : PUM : Ingin
123 123 : PUM : Pakaian
124 124 : PUM : Masak.
125 125 : PUM : Hadiah kecil Chade
126 126 : PUM : Rebutan
127 127 : PUM : Menuju kencan bersama
128 128 : PUM : Ungkapan Rasa
129 129 : PUM : Pergi kencan?
130 130 : PUM : Kamar
131 131 : PUM : Karena Rambut
132 132 : PUM : Perjalanan
133 133 : PUM : Pertemuan
134 134 : PUM : Pertemuan Yang Menyakitkan
135 135 : PUM : Berdua
136 136 : PUM : Calon Ibu
137 137 : PUM : Ayah Ibu
138 138 : PUM : Ayah Ibu (2)
139 139 : PUM : Eldo
140 140 : PUM : Meleset
141 141 : PUM : Kejar di kejar
142 142 : PUM : Rencana Milik Ovin
143 143 : PUM : Kendali
144 144 : PUM : Tujuan lain.
145 145 : PUM : Pelukan & Bintang
146 146 : PUM : Awal Liburan
147 147 : PUM : Permulaan Rencana Ny. Jane
148 148 : PUM : Ovin di ...
149 149 : PUM : Franz Panik
150 150 : PUM : Ovin di bawah tekanan
151 151 : PUM : Ketahuan?
152 Istri Simpanan Tuan Muda Arvin
153 PUM S2
154 Prolog PUM S2
155 PUM : Akhir Cintanya Adalah Kematian
156 PUM : Perasaan
157 PUM : Tuan Owl
158 PUM : Si Misterius
159 PUM Nafas
160 Dalang Pembuat Cemburu
161 PUM : Bukan Sepupu Bukan Pelayan, lalu siapa?
162 PUM : Cemburu
163 PUM : Mencoreng wajah sendiri
164 PUM : Abelson
165 PUM : Debat
166 PUM : Foto
167 PUM : Amarahnya
168 PUM : Ciuman yang tidak berkah
169 PUM : Kepergian
170 PUM : Kepergian 2
171 PUM : Hutang
172 PUM : Keluarga
173 PUM : Rusuh
174 PUM : Tangisan
175 PUM : Berandai
176 PUM : Oktavin
177 PUM : Perwakilan
178 Pum : Kecelakaan Tunggal
179 PUM : Semakin Panas
180 PUM : Air Cinta?
181 Tilangan Cinta
182 PUM : Tumbang
183 PUM : Jerry
184 PUM : Penculikkan
185 PUM : Calluella
186 PUM : Melepaskan Ikatan
187 PUM : Curhatan
188 PUM : Peti Mati
189 PUM : Misi Bersama
190 PUM : Pertemuan Sejoli
191 PUM : Hidup Berdua
192 PUM : Tamu
193 PUM : Bergilir
194 PUM : Ethan
195 PUM : Selingkuh
196 PUM : Tawaran Cerai
197 PUM : Sendok Perak
198 PUM : Penyusup
199 PUM : Iblis
200 PUM : Gawat Darurat
201 PUM : Aliansi Pernikahan
202 Kesempatan Janda Muda
203 Keinginan Membunuhnya
204 Serobot
205 Kejanggalan
206 Bayangan Masa Lalu
207 Ketahuan
Episodes

Updated 207 Episodes

1
01 : PUM , Ovin & Franz
2
02 : PUM, Kemarahan Franz
3
03 : PUM, Terjebak karena mereka.
4
04 : PUM , Ciuman yang salah
5
05 : PUM , Pesta
6
06 : PUM, Jebakan Yang Salah
7
07 : PUM , Pertemuan Keluarga
8
08 : PUM , Kejahilan Erin
9
09 : PUM : Rahasia Besar Franz
10
10 : PUM : Kembali Kerumah
11
11 : PUM : Cepat
12
12 : PUM : Rahasia dia
13
13 : PUM : Opium
14
14 : PUM : Amarah
15
15 : PUM : Kegagalan
16
16 : PUM : Masa kelam
17
17 : PUM : Masa lalu yang kelam (2)
18
18 : PUM : Kembali ke kenyataan.
19
19 : PUM : Kelelahan
20
20 : PUM : Ujian
21
21 : PUM : Meretas
22
22 : PUM : Demam
23
23 : PUM : Bar
24
24 : PUM : Sean
25
25 : PUM : Hampir
26
26 : PUM : Kontrol
27
27 : PUM : Jerry
28
28 : PUM : Perasaan
29
29 : PUM : Kata ini
30
30 : PUM : Tidak rela?
31
31 : PUM : Perhatian
32
32 : PUM : Franz dan Ovin ketahuan
33
33 : PUM : Karena Balas budi
34
34 : PUM : Posisi
35
35 : PUM : Balas dendam?
36
36 : PUM : Pengungkapan perasaan lagi
37
37 : PUM : Pencegahan
38
38 : PUM : Jarak
39
39 : PUM : Hati ini
40
40 : PUM : Menemukan
41
41 : PUM : Jarak
42
42 : PUM : Dibawah Hujan
43
43 : PUM : Dua berduaan
44
44 : PUM : Debatan Rangsang
45
45 : PUM : Insiden
46
46 : PUM : Hilangnya akal
47
47 : PUM : Dibawah suhu dingin ada kehangatan
48
48 : PUM : Hasil dari insiden.
49
49 : PUM : Gairah bersama
50
50 : PUM : Aset
51
51 : PUM : Besama
52
52 : PUM : Teriakan perasaan kecewa
53
53 : PUM : Jatuh
54
54 : PUM : Pikiran Dan Perasaan
55
55 : PUM : Skandal
56
56 : PUM : Karena Ovin
57
57 : PUM : Klarifikasi
58
58 : PUM : Ovn >< Bella
59
59 : PUM : Ovin >< Bella (Part 2)
60
60 : PUM : Tenggelam
61
61 : PUM : Kepanikan
62
62 : PUM : Penyelamatan
63
63 : PUM : Akhir dari Ovin
64
64 : PUM : Karena Ovin.
65
65 : PUM : Rumah sakit
66
66 : PUM : Sean menginap
67
67 : PUM : Marah
68
68 : PUM : Racau
69
69 : PUM : Rasa sakit
70
70 : PUM : Timun
71
71 : PUM : Perempuan ini
72
72 : PUM : Hantaman
73
73 : PUM : Kemarahan yang terlampiaskan
74
74 : PUM : Hasutan
75
75 : PUM : Perasaan sedih ini
76
76 : PUM : Kejaran
77
77 : PUM : Vin-vin
78
78 : PUM : Perasaan di bawah hujan
79
79 : PUM : Di tengah hujan yang dingin
80
80 : PUM : Istimewa
81
81 : PUM : Dipaksa berdua
82
82 : PUM : Tinggalkan
83
83 : PUM : Tanggung jawab
84
81 : PUM : Bangun
85
82 : PUM : Pikiran
86
86 : PUM : Tujuan Chade.
87
87 : PUM : Gagal total
88
88 : PUM : Ruby
89
89 : PUM : Mereka semua
90
90 : PUM : Hadiah
91
91 : PUM : Sisi lain
92
92 : PUM : Pesan.
93
93 : PUM : Misiku?
94
94 : PUM : Rencananya
95
95 : PUM : Pemberesan
96
96 : PUM : Balasan
97
97 : PUM : Butuh stimulan
98
98 : PUM : Perasaan cemburu
99
99 : PUM : Syarat 5 tahun
100
100 : PIM : Wasiat
101
101 : PUM : Egois
102
102 : PUM : Tautan perasaan
103
103 : PUM : Ingin lebih
104
104 : PUM : Keinginan
105
105 : PUM : Lemparan
106
106 : PUM : Ketahuan
107
107 : PUM : Alasan dari perasaan
108
108 : PUM : Kenyamanan
109
109 : PUM : Gagal karena ...
110
110 : PUM : Perpustakaan
111
111 : PUM : Iri
112
112 : PUM : Permintaan
113
113 : PUM : Kenapa
114
114 : PUM : Pertemuan malam
115
115 : PUM : Pikiran Frustasi
116
116 : PUM : Kesempatan
117
117 : PUM : Ratu Lebah
118
118 : PUM : Cemburu
119
119 : PUM : Milikku
120
120 : PUM : Jujur
121
121 : PUM : Malam
122
122 : PUM : Ingin
123
123 : PUM : Pakaian
124
124 : PUM : Masak.
125
125 : PUM : Hadiah kecil Chade
126
126 : PUM : Rebutan
127
127 : PUM : Menuju kencan bersama
128
128 : PUM : Ungkapan Rasa
129
129 : PUM : Pergi kencan?
130
130 : PUM : Kamar
131
131 : PUM : Karena Rambut
132
132 : PUM : Perjalanan
133
133 : PUM : Pertemuan
134
134 : PUM : Pertemuan Yang Menyakitkan
135
135 : PUM : Berdua
136
136 : PUM : Calon Ibu
137
137 : PUM : Ayah Ibu
138
138 : PUM : Ayah Ibu (2)
139
139 : PUM : Eldo
140
140 : PUM : Meleset
141
141 : PUM : Kejar di kejar
142
142 : PUM : Rencana Milik Ovin
143
143 : PUM : Kendali
144
144 : PUM : Tujuan lain.
145
145 : PUM : Pelukan & Bintang
146
146 : PUM : Awal Liburan
147
147 : PUM : Permulaan Rencana Ny. Jane
148
148 : PUM : Ovin di ...
149
149 : PUM : Franz Panik
150
150 : PUM : Ovin di bawah tekanan
151
151 : PUM : Ketahuan?
152
Istri Simpanan Tuan Muda Arvin
153
PUM S2
154
Prolog PUM S2
155
PUM : Akhir Cintanya Adalah Kematian
156
PUM : Perasaan
157
PUM : Tuan Owl
158
PUM : Si Misterius
159
PUM Nafas
160
Dalang Pembuat Cemburu
161
PUM : Bukan Sepupu Bukan Pelayan, lalu siapa?
162
PUM : Cemburu
163
PUM : Mencoreng wajah sendiri
164
PUM : Abelson
165
PUM : Debat
166
PUM : Foto
167
PUM : Amarahnya
168
PUM : Ciuman yang tidak berkah
169
PUM : Kepergian
170
PUM : Kepergian 2
171
PUM : Hutang
172
PUM : Keluarga
173
PUM : Rusuh
174
PUM : Tangisan
175
PUM : Berandai
176
PUM : Oktavin
177
PUM : Perwakilan
178
Pum : Kecelakaan Tunggal
179
PUM : Semakin Panas
180
PUM : Air Cinta?
181
Tilangan Cinta
182
PUM : Tumbang
183
PUM : Jerry
184
PUM : Penculikkan
185
PUM : Calluella
186
PUM : Melepaskan Ikatan
187
PUM : Curhatan
188
PUM : Peti Mati
189
PUM : Misi Bersama
190
PUM : Pertemuan Sejoli
191
PUM : Hidup Berdua
192
PUM : Tamu
193
PUM : Bergilir
194
PUM : Ethan
195
PUM : Selingkuh
196
PUM : Tawaran Cerai
197
PUM : Sendok Perak
198
PUM : Penyusup
199
PUM : Iblis
200
PUM : Gawat Darurat
201
PUM : Aliansi Pernikahan
202
Kesempatan Janda Muda
203
Keinginan Membunuhnya
204
Serobot
205
Kejanggalan
206
Bayangan Masa Lalu
207
Ketahuan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!