3.

Di malam harinya, Jasmine tak berani lagi keluar dari kamar lalu akhirnya seorang pelayan datang mengetuk pintu kamarnya hingga membuat Jasmine membuka pintu kamar itu.

Sang pelayan sangat terkejut melihat wajah Jasmine yang bengkak. Tetapi dia tidak mengatakan apapun dan hanya menyerahkan makanan yang ia bawa.

Setelah menerima makanan dari sang pelayan maka Jasmine menutup kembali pintu kamarnya lalu dia membawa makanan itu ke meja di dalam kamar.

"Sayang, ini makananmu," ucap Jasmine meletakkan semangkuk sup di samping pria yang terbaring lemah di tempat tidur meski sebenarnya pria itu tidak bisa memakannya.

Tetapi entah kenapa Jasmine juga tidak mengetahui alasan keluarga tersebut selalu menyediakan makanan untuk pria itu, meski makanan itu kadang malah dimakan oleh Jasmine karena terasa mubazir hanya diletakkan di sana sebagai makanan untuk suaminya, padahal suaminya sendiri tidak bisa memakan makanan itu.

Setelah meletakkan makanannya, maka Jasmine duduk sendirian sambil makan dan sesekali ia meneteskan air matanya lalu mengusapnya.

'Apa yang membuatku menangis? Sudah sepantasnya aku diperlakukan dengan buruk di keluarga ini karena Aku adalah barang yang mereka beli dengan uang 1 miliar.' ucap Jasmine hati lalu dia kembali menangis keras hingga membuat seluruh kamar itu dipenuhi suara tangisannya.

Cukup lama menangis Jasmine kembali melanjutkan makan siangnya hingga menghabiskan semua sup yang disiapkan oleh pelayan untuknya.

Setelah itu, Jasmine pergi ke meja dan mengambil kalender lalu dia menandai hari ke-30-nya berada di rumah itu.

Setelah menandai kalender itu dia kemudian naik ke tempat tidur dan memeluk tangan suaminya yang masih terbebas dari selang-selang yang memberi suaminya kehidupan.

"Suamiku, hari ini ibu menamparku dengan sangat keras karena mengira bahwa aku berusaha melukai Kakak kelima yang sedang mengandung. Hikss hiks,, padahal aku tidak melakukan itu, sungguh, hiks,, hiks,, awalnya aku membuat sayur bening dan telur dadar untuk mengantarkannya kemari supaya kita bisa makan bersama.

"Tapi,, Aku bertemu kakak ke lima di depan pintu dan dia malah dengan sengaja menumpahkan makanan itu ke tubuhku. Dia menfitnahku bahwa aku merasa iri padanya sebab Dia bisa menikah dengan kakak ke-5 yang memiliki tubuh yang normal. Dia juga bilang bahwa aku iri padanya karena dia bisa mengandung seorang anak sementara aku tidak bisa memilikinya.

"Hiks,, hiks,, semua orang mempercayainya dan tidak ada yang mempercayaiku, setelah itu Ibu menamparku dan sekarang aku tidak diijinkan keluar dari kamar ini sampai Kakak ke-5 melahirkan." Ucap Jasmine menceritakan kepedihannya pada suaminya meski dia tahu bahwa suaminya tidak akan bisa mendengarnya.

Ya, selama 1 bulan terakhir dia berada di rumah itu, dia sudah terbiasa hanya bisa bercerita pada suaminya meski dia tahu bahwa suaminya tidak akan bisa menjawabnya.

Tetapi itu masih lebih baik daripada dia tidak memiliki tempat untuk menyampaikannya hingga dia bisa menggila di tempat itu.

Puas menangis, akhirnya Jasmine tertidur sambil memeluk tangan suaminya seperti yang biasa ia lakukan setiap malamnya setelah dia mulai terbiasa hanya memiliki suaminya di sisinya yang bisa memberinya ketenangan bahwa dia tidak sendirian di kamar itu.

Perempuan itu terlelap sepanjang malam sampai pagi hari ketika dia terbangun dia sudah berada di sisi lain rajang.

"Hoam.." suara pertama yang dibuat Jasmine setelah terbangun di pagi hari.

Perempuan itu kemudian mendekati suaminya dan memeriksa keadaan suaminya.

"Selamat pagi suamiku," ucap Jasmine lalu dia mendaratkan sebuah ciuman di pipi pria itu dan dia kembali terbaring sambil memeluk dengan suaminya.

"Aku tidak tahu kenapa aku selalu begitu buruk dalam tiduriu sampai ketika bangun aku yang awalnya tidur memelukmu malah terbangun di sisi lain ranjang. Tapi suamiku, Aku sangat senang memiliki suami sepertimu, kau sangat tampan dan selalu ingin mendengarkan apapun yang kuceritakan. Terima kasih sudah mau mendengarkan setiap ceritaku dan selalu mau berada di sampingku setiap kali aku bangun tidur." Ucap Jasmine yang merasa begitu senang.

Meski Dia memiliki suami yang tidak bisa berbuat apa-apa untuknya bahkan tidak bisa berbicara dengannya, namun perempuan itu tetap senang sebab setidaknya Dia merasa bahwa suaminya akan menjadi orang pertama yang paling setia pada istrinya.

Pria itu tidak akan bisa meninggalkannya sama seperti yang dilakukan oleh Barto mantan kekasihnya, Hal itu membuat jasmin merasa lebih baik bahwa seumur hidupnya dia akan tetap memiliki seorang pria yang menjadi suaminya.

@info

Terima kasih terus setia membaca novel ini, semoga kalian terus suka ya....! Jangan lupa like, komen dan follow author agar mendapat follow back dari otor, supaya kita bisa saling mengirim pesan. Jangan lupa juga untuk masuk di grup chat otor ya, di sana ada bagi2 pulsa setiap tgl 1 lho...., bisa liat di profil otor ya....!

Terpopuler

Comments

Sophie Nara

Sophie Nara

Kalau vegetatif pura-pura gimana dong.. Lelap banget tidurnya

2024-05-21

0

Bzaa

Bzaa

jgn2 vegetatif nya pura2 ya

2024-03-13

0

💞N⃟ʲᵃᵃ࿐yENni💖

💞N⃟ʲᵃᵃ࿐yENni💖

kayaknya suaminya itu cuma pura2 sebenarnya dia sehat2 aja🤔🤔🤔

2023-04-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!