Carlo dan teman-temannya yang berniat menjadi petualang. Mereka semua pun memutuskan untuk pergi ke kota putih.
Elena mengatakan bahwa di sana mereka bisa mendaftarkan diri sebagai petualang di sebuah Guild.
Guild di sana paling terkenal se Kekaisaran, bagi para petualangan yang ingin mengasah kemampuannya ataupun mencari uang biasanya mereka akan ke sana.
Perjalanan dari Ibu kota menuju Akademi tidaklah dekat, mereka harus menempuh perjalanan cukup jauh.
Baik Carlo maupun ketiga temannya, tidak menggunakan jalan darat, tetapi mereka terbang dengan sihir mereka, karena mereka sudah memiliki level yang begitu tinggi hingga sihir mereka pun cukup besar.
Selama perjalan yang mungkin akan menempuh beberapa jam tak ada masalah apapun, semua berjalan dengan baik.
"Mari turun dulu, kita butuh makan dan istirahat." Begitu kata Carlo mengajak ke tiga temannya turun untuk mengistirahatkan diri.
Ketiga temannya mengindahkan apa yang dikatakan Carlo itu, lalu mereka pun turun. Menepi di bawah sebuah pohon tak jauh dari jalanan menuju hutan.
Elena mengeluarkan kota makanannya yang ia simpan di alat sihir berbentuk kantong. Alat itu ia dapatkan dari guru sihir penyembuhan, yang memungkinkan bisa banyak memasukkan alat berukuran besar dan jika sudah sampai di dalam ukurannya akan mengecil.
"Siapa yang memasaknya?" tanya Diego sambil mengunyah makanan itu.
"Ibuku, dia bilang kemungkinan itu akan menjadi masakannya untuk terakhir kalinya, jika nanti tak kembali," jawab Elena.
"Ibu sakit parah?"
"Bukan begitu, maksudnya aku yang kemungkinan tak akan kembali."
Mendengar kedua temannya berbicara, Carlo ikut berucap, "kita pasti akan kembali, dalam waktu dekat. Setelah semua dendamku terbalas, maka kita akan pulang ke rumah masing-masing. Aku akan membangun kembali keluarga Alfonso."
Elena, Diego dan Franca sudah mendengar hal itu berulang kali sejak mereka lulus Akademi. Sebuah tekad yang benar-benar ingin dilakukan oleh Carlo.
Mereka pun yakin bahwa Carlo pasti bisa melakukan hal itu. Dengan bantuan mereka Carlo bisa membalaskan dendam kematian keluarganya.
Setelah menikmati makanan itu mereka pun memutuskan untuk berjalan saja, karena kota putih tidak terlalu jauh dari tempat mereka berada saat ini.
Saat mereka berjalan menuju ke kota putih, mereka di hadang segerombolan serigala putih berekor dua, biasanya disebut Centras.
"Hati-hati mereka serigala yang cukup sensitif, kemungkinan mereka datang karena mencium bau sihir kita." Begitu kata Franca.
Centras adalah serigala sihir yang memakan sihir orang-orang, semakin besar level seorang penyihir maka semakin besar pula kemungkinan Centras datang.
Setelah menghabisi para penyihir, biasanya Centras akan memakan sihir dan daya hidup mereka.
"Biar aku yang mencoba melawan mereka." Diego maju ke depan. Mengarahkan tongkatnya dan membaca mantra. "Gaia sang penguasa Bumi, cintai anakmu ini, lindungi anakmu ini, dari kejahatan. Tombak tanah."
Setelah Diego merapalkan mantra, puluhan tombak dari tanah muncul di langit, dan langsung menghantam tubuh para serigala putih itu.
Ada tiga Centras yang tak terkena sihir, salah satunya sang ketua sihir.
Ketiga Centras itu nampak ketakutan, karena kelompoknya banyak yang mati.
Sedangkan level Diego banyak naik.
"Mereka ketakutan," ujar Elena.
Ketua dari Centras itu mendekati mereka diikuti dua yang lain, lalu membungkuk seperti bersujud.
"Kami menyerah, jangan habisi kami semua," ujar ketua Centras itu.
Carlo dan ketiga temannya terkejut karena hewan itu berbicara dan mangku kalah.
"Tapi kalian tadi hendak menghabisi kami," kata Carlo.
"Kami hanya mencari makan, sebagai Centras, sihir dan daya hidup manusia adalah makanan kami. Saat ini kami kalah dan rela melakukan apapun."
"Baik kalau begitu kami ampuni kalian dan kalian harus jadi bawahan kali."
Ketua Centras itu mengangguk, lalu Carlo mengisapnya dengan skill predator miliknya.
[Konfirmasi penyatuan dengan Centras diidentifikasi, skill baru didapatkan. Kenaikan level]
"Levelmu naik cukup tinggi," ujar Carlo pada Diego.
Dengan mata sistemnya Carlo memang bisa melihat setiap level penyihir, ia juga bisa tahu sebesar apa sihir mereka.
"Sepertinya setiap satu Centras memiliki satu level, ada sepuluh Centras jadi kemungkinan sepuluh level aku naik." Diego membanggakan hal itu di depan t eman-temannya.
Meskipun Diego mengatakan bahwa level sihirnya naik dengan cepat, tetapi belum bisa setinggi Elena maupun Franca. Keduanya yang dari golongannya bangsawan dengan gelar tinggi memiliki sihir yang tinggi pula.
Saat ini Elena memiliki level 80 sedangkan Franca level 85, dan Diego sendiri hanya berlevel 75.
Meskipun begitu baik Franca maupun Elena tidak mengandalkan sihir mereka untuk bertarung, tetapi untuk menyembuhkan dan membuat perlindungan.
Berbeda dengan Diego yang memang tipe penyerang.
Setelah mendapat skill ataupun kenaikan level, mereka pun memutuskan untuk berjalan lagi. Karena bisa sempat bertarung dengan hewan sihir mereka berharap akan dapat lagi.
Namun, tanpa mereka sadari para hewan maupun makhluk sihir lainnya yang menyadari kehadiran mereka dengan level dan yang begitu tinggi, para makhluk itu memutuskan untuk tak ikut campur. Alhasil Carlo dan ketiga temannya sampai di perbatasan kota Putih tanpa halangan lagi.
*
Di kota Putih itu mereka akan langsung mendapatkan tes masuk untuk menentukan peringkat petualang mereka.
"Sebenarnya aku baca form kalian," ujar seorang lelaki tua dengan kacamata yang menempel di depan hidungnya. Dia adalah William pemilik guild di sana.
Setelah membaca form milik keempatnya William pun menatap mereka dan berucap, "apa yang dilakukan para anak bangsawan di guild ini? Ini bukan tempat bermain anak-anak."
"Kami tidak sedang bermain Paman, kami ingin bergabung dengan guild ini," ucap Elena.
"Nona Elena Enzio, bukannya Anda ini calon Duchess, diusia segini harusnya berlatih tata krama kebangsawanan bukannya malah berpetualang."
Mendengar apa yang dikatakan William, beberapa orang yang di sana yang tak lain kelompok Party menatao keempatnya.
Karena mereka dari kalangan bangsawan, semua orang di guild merasa kelompok kecil mereka akan sama dengan kebanyakan bangsawan dan semena-mena.
Meskipun kekuatan mereka besar medeka pasti akan memperlakukan rakyat kecil dengan tidak baik.
"Kami sedang tidak ingin berdebat tentang itu, kami hanya ingin bergabung dengan guild ini. Orang tua kami sudah memberi izin, jika tidak aku yakin guild ini akan tidak ada esok hari." Franca mengancam pada William, William hanya bisa menelan salivanya.
"Buktikan kalau kalian memang pantas berada di guild ini. Kalian boleh langsung mengambil misi sebagai pembuktian."
Mendengar tantangan William itu pun mereka akan membuktikannya dengan langsung mengambil beberapa misi yang cocok untuk party mereka.
Mereka pun menyelesaikan misi dengan cepat.
Meski sudah berniat memberikan bentuk pembuktian, tetapi semua orang di guild merasa bahwa skill mereka biasa-biasa saja dan hanya mengandalkan banyak peralatan sihir yang mahal.
Di sini mulai terjadi sedikit ketegangan antara kelompok Carlo dengan beberapa kelompok Party lainnya.
Lalu terjadilah pertarungan persahabatan untuk membuktikan tuduhan itu. Yang akan menjadi wasit adalah William, si Ketua Guild.
Kemudian pertarungan pun di mulai dan pertarungan itu selesai dengan cukup mudah, kelompok Carlo memenangkan semua sesi, mereka semua bahkan sama sekali tidak berbuat banyak, karena sebelumnya mereka memang berbakat dan terlatih dalam hal pertarungan seperti ini.
Dengan kemampuan mata sistem milik Carlo, Carlo tahu kelemahan mereka.
Akhirnya semua orang di guild mengakui kekuatan Kelompok Carlo dan semua orang akhirnya mulai mengakrabkan diri dengannya. Suasana guild pun menjadi sangat kondusif. Mereka menjadi keluarga baru bagi Carlo dan teman-temannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments