Carlo membuka matanya terasa sedikit berat, kepalanya juga terasa pening. Ia tak yakin dengan apa yang terjadi, tetapi sepertinya ia tertidur cukup lama. Ia bahkan tak tahu sebelum tidur apa yang terjadi.
Carlo bangkit, mendudukkan tubuhnya di sebuah tempat tidur yang bukan miliknya, termasuk kamar itu. ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling, terasa sangat asing. Apa ia masih di dalam mimpi?
Tentu saja tidak. Ia bisa merasakan tempat tidur dan lantai di bawahnya, bahkan saat ia pegang sedikit kasar kulitnya masih terasa. Ia terjaga dengan sepenuhnya.
Namun, kemungkinan ada yang terjadi sebelum ia bangun.
“Sistem apa yang terjadi?”
[Konfirmasi sebelumnya tubuh terinfeksi racun tingkat rendah dari pisau Troll]
Ia baru ingat bahwa tak memikirkan hal itu, ia hanya terus memperkuat tubuhnya dengan sihir, tanpa berpikir kemungkinan akan adanya racun. Lagi pula ia tak tahu jika Troll bisa berpikir membuat racun.
“Sistem sembuhkan tubuh yang terkena racun dan perkuat racun.”
[Konfirmasi skill anti racun dapatkan... Racun tak lagi terdeteksi]
Tubuh Carlo ternyata sudah tak memiliki racun, sepertinya ia sudah disembuhkan, karena tertidur cukup lama. Jika ia bisa menebak kemungkinan setelah misi latihan itu ia tak sadarkan diri.
Saat Carlo masih memikirkan itu, pintu lalu terbuka yang memperlihatkan Diego, Elena serta murid perempuan yang sempat ia selamatkan, Franca.
“Kau sudah bangun?” tanya Diego memastikan, padahal jelas sekali bahwa saat ini Carlo sudah bisa duduk.
“Bagaimana keadaan tubuhmu? Aku yakin racun itu sudah hilang,” ujar Elena sembari ikut bertanya.
Kemudian Carlo bertanya apa yang terjadi padanya, Diego menjawab bahwa dirinya pingsan tak lama setelah ditentukan sebagai pemenang dari misi latihan, dua hari lalu. Jadi selama itu ia tertidur di rumah sakit milik Akademi.
Setelah diperiksa Carlo memang terkena racun dengan dosis rendah dan menghilang dengan pengobatan serta istirahat yang cukup.
Elena menambahi selama Carlo berada di sana, Elenanya yang mengobati dengan secara tidak langsung Carlo dibuat sebagai kelinci percobaan kekuatan sihir milik Elena.
“Untung saja aku masih bisa hidup. Bagaimana jika aku mati?” ujar Carlo mendengar ucapan Elena.
Elena sedikit tersenyum, kemudian berucap, “Tapi buktinya kau masih hidup sampai sekarang bukan. Berarti aku berhasil.”
Sedikit menyebal memang, meskipun apa yang dikatakan Elena itu benar.
“Ah iya, Franca datang kemari, ingin menjenguk,” sambung Elena. “Aku dan Diego akan pergi lebih dulu.”
Setelah mengatakan hal itu Elena dan Diego berlalu pergi dari sana, meninggalkan Carlo dan Franca hanya berdua saja.
Franca duduk di atas tempat tidur tak jauh dari Carlo, keduanya kemudian saling pandang.
“Ini sebagai ucapan terima kasih, karena kau sudah menolongku saat di hutan.” Franca mengulurkan sebuah kotak makanan.
Carlo menerimanya dan langsung membukanya, berisi kue dan makanan lain yang ia tak bisa menyebutnya sebagai kue juga atau makanan berat.
Carlo lalu mengulas senyum. “Terima kasih atas makanannya, pasti enak sekali. Dan untuk tempo hari, aku hanya berusaha membantu orang yang kesulitan saja.”
“Ternyata kau baik sekali.”
“Semua orang pasti akan melakukan hal yang sama, jika mereka melihat ada yang kesusahan.”
Semua orang? Padahal jelas-jelas Franca saja ditinggalkan oleh anggota kelompoknya, itu membuktikan tidak semua orang bisa memikirkan hal yang sama seperti dirinya.
Carlo mulai mencicipi makanan yang diberikan Franca, rasanya enak, menyatu dengan lidahnya, meskipun tidak seenak makanan yang diberikan ibu Diego, dan jika dirasakan lebih
Keduanya pun kemudian sambil saling bercerita dan memperkenalkan diri lebih dalam lagi. Franca adalah anak dari keluarga Gavino, orang tuanya adalah seorang Marquess dan Marchioness di salah satu wilayah di Timur Laut Negeri.
Keluarga Gavino sendiri cukup terkenal di sana, karena mereka keluarga tingkat pertama yang di bawah duke dan kaisar langsung. Menurut berita bahwa kemungkinan besar orang tua Franca tak lama lagi akan menjadi duke.
Setelah Franca memperkenalkan diri, saat Carlo memperkenalkan diri dan mengatakan siapa dirinya serta keluarganya, Franca nampak terkejut.
Ternyata berita yang menyebar tentang Carlo selama ini benar, orang tuanya yang juga seorang bangsawan telah tiada, karena sebutan tragedi.
Setelah itu semua orang menganggap Carlo sebagai pembawa sial, tetapi menurut Franca tidak sama sekali, buktinya Carlo malah pembawa keberuntungan.
"Menurut yang aku dengar, kau dan kakakmu harusnya masih hidup, di mana ia sekarang?" tanya Franca kemudian.
"Tak lama setelah keluarga besar kami hancur, kakak perempuanku bunuh diri karena tak sanggup dengan semua tekanan itu. Jadi kini aku yang tinggal sendirian." Carlo menjawab tanpa berat hati, mungkin karena sudah berulang kali mengatakan hal itu setiap ada orang yang bertanya.
Cerita keduanya selesai saat Franca mengatakan bahwa dirinya harus kembali ke Akademi lagi, karena ia memiliki pelajaran tambahan katanya.
***
Beberapa hari setelah itu tubuh Carlo sudah sangat sehat, bahkan dirinya tak merasakan sakit lagi, dengan bantuan sistemnya bahkan dirinya bisa beregenerasi dengan hebatnya.
Carlo merasa dirinya seperti seorang yang hampir abadi saat ini. Ia anti racun, bisa kembali meregenerasi tubuhnya yang terluka, apa ia juga bisa hidup kembali jika mati?
[Konfirmasi skill sihir hidup kembali belum diidentifikasi]
Ternyata skill sihir itu belum ia miliki, tetapi bukan berarti tidak ada. Hanya saja sistem belum menemukannya.
Meskipun begitu ia masih butuh banyak latihan, karena jika terus seperti itu bisa saja ia kalah dengan orang-orang yang memiliki sihir lebih tinggi.
"Kudengar kau baru saja sakit setelah melakukan misi latihan di hutan?" tanya Arthur.
Saat itu Carlo tengah membaca buku di perpustakaan, untuk membuang waktunya, karena baik Diego maupun Elena sibuk dengan pelajaran tambahan mereka.
Diego belajar mengendalikan bakat sihirnya, begitu juga Elena yang mengasah sihir penyembuhnya. Sedangkan sejak kemarin ia tak melihat ke mana Franca pergi, mungkin kelas ahli lebih sibuk dari kelas menengah.
"Ada satu Troll yang melukai tubuhku dengan racun, aku tak sadarkan diri sekitar dua hari." Begitu jawab Carlo.
"Pantas saja lebih dari seminggu kau tak kemari dan menurut temanmu kau memang di rumah sakit," kata Arthur. "Tapi hebat juga Troll bisa membuat racun begitu."
"Aku juga heran, bukankah mereka itu monster tak berakal, dari mana mereka mendapat racun?"
"Kemungkinan bisa jadi senjata mereka tanpa sadar terkena tumbuhan atau hewan beracun, karena hutan belakang Akademi banyak hal seperti itu."
Carlo memikirkan hal itu, apa yang dikatakan Arthur bisa masuk akal juga. Kemungkinan mereka menggunakan senjata itu untuk mencari makanan dan tanpa sadar mengenai racun.
Untung saja itu racun rendah, tak akan bisa membunuh orang dan tak menyebarkan keseluruhan tubuh dengan cepat. Tak sadar diri adalah hal biasa.
Kemudian Arthur mengambil buku dari salah satu rak tak jauh dari sana, lalu membuka bab tumbuh dan hewan racun.
Kemungkinan ia terkena salah satu tumbuhan racun bernama Klikols yang kalau di dunia sebelumnya berbentuk seperti kantong semar, tumbuhan itu adalah hama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Pendekar New
udah capter sekian tp gk ada keterangan mc lvl berapa,kan lucu..
gk kyak novel lain'nya.....entar author bilangnya biar beda sama yg lain..lucu
2022-11-16
0
Pendekar New
terlalu polos mc'nya..ktanya kekuatan'nya melebihi guru pengajar,kok ngelawan troll aja kesusahan..
2022-11-16
0
BTN
MC baru puber ini, terlalu polos dan terlalu jujur ..
misi balas dendam nya gak jadi tekanan untuk MC, logika nya melihat keluarga dan kakak mati di depan mata ada trauma psikologis seharusnya yang berdampak niat balas dendam makin menggila..
tapi ini anteng bae
2022-11-07
1