Mengikutinya dari belakang

Toba-toba berlari mencari pangeran.

"Kemana pangeran itu, kenapa menghilang bagaikan di telan bumi, ini semua gara-gara nyamuk itu, andai dia tidak mengigit ku mungkin aku tidak akan kehilangan jejak pangeran"

Toba-toba melampiaskan semuanya pada nyamuk yang kini sudah tiada.

"Bagaimana ini, aku harus jalan kemana, ke sebelah kiri atau kanan"

Bingung Toba-toba melihat dua lorong yang berlawanan arah.

"Aku harus pikirkan betul-betul mana jalan yang akan aku tempuh"

Toba-toba memainkan mata, ia berusaha menajamkan pendengarannya.

tap

tap

tap

Samar-samar Toba-toba mendengar suara langkah kaki yang semakin menjauh di sebelah kanan.

"Sepertinya itu suara langkah kaki pangeran, aku harus ke sana, aku harus ikutin dia, aku tidak boleh kehilangan jejaknya"

Toba-toba dengan cepat berlari ke sebelah kanan untuk mengejar pangeran yang semakin menjauh.

Saat ada belokan Toba-toba mengerem mendadak karena tak jauh dari itu ada pangeran yang terus berjalan.

"Itu pangeran yang aku cari-cari, aku harus ikutin kemana dia pergi"

Toba-toba melihat punggung pangeran yang terus berjalan dengan tenang.

Dengan pelan-pelan Toba-toba mengikuti pangeran dari belakang.

Sebisa mungkin Toba-toba tak akan membuat bunyi yang bisa membuat pangeran menyadari kalau ada orang yang ngikutin dia.

"Kau tidak akan bisa pergi kemanapun pangeran, aku tidak akan membiarkan mu pergi"

Toba-toba terus mengikuti pangeran dari belakang.

"Ayo cepat jalan dan bawa aku ke kamar mu agar tugas ku cepat selesai"

Toba-toba sudah tidak sabar untuk kembali ke alam kegelapan lagi setelah meyelesaikan tugas yang di berikan peri Bilqis.

Pangeran terus berjalan menuju kamarnya dengan di ikuti oleh Toba-toba dari belakang.

"Lama sekali pangeran itu berjalan, tidak tau apa kalau aku ingin cepat-cepat pergi dari sini"

Tak sabaran Toba-toba yang ingin kembali ke alam kegelapan.

Tiba-tiba langkah kaki pangeran terhenti.

Pelan-pelan pangeran membalikkan badannya menghadap ke belakang.

"Tidak ada siapapun, kenapa aku merasa seperti ada orang yang ngikutin aku" kata pangeran Arjuna.

Pangeran Arjuna melihat ke kanan dan kirinya namun tetap saja tidak ada siapapun yang ia temukan.

"Mungkin ini cuman perasaan aku saja"

Pangeran Arjuna kembali melangkahkan kakinya untuk segera sampai di dalam kamarnya.

Toba-toba yang bersembunyi di dalam vas bunga benapas lega.

"Selamat, untung pangeran itu tidak curiga pada vas bunga ini"

Toba-toba memegangi dadanya yang naik turun, tiba-tiba ia teringat kembali pada pangeran.

"Aku harus ikuti pangeran itu, aku tidak boleh ketinggalan jejaknya"

Toba-toba dengan cepat keluar dari dalam vas bunga lalu kembali berjalan mencari pangeran yang kini sudah hilang dari lorong itu.

"Kemana pangeran itu, kenapa sudah menghilang, gawat aku kehilangan jejaknya"

Toba-toba tidak melihat siapapun di depannya, lorong itu bersih, hanya dia seorang yang berada di sana.

"Aku harus cari pangeran itu, dia pasti tidak jauh dari sini, aku harus temukan dia, aku tidak boleh biarkan dia pergi"

Toba-toba lalu berlari mencari keberadaan pangeran Arjuna yang tiba-tiba menghilang.

Sepanjang lorong Toba-toba mencarinya namun tetap saja tidak dapat menemukannya.

"Tidak ada, pergi kemana pangeran itu"

Cemas Toba-toba masih tetap tidak menemukan pangeran.

"Cepat sekali dia perginya, bagaimana ini, aku harus cari dia kemana lagi"

Bingung Toba-toba dengan keadaannya saat ini.

"Coba aku jalan saja dulu"

Toba-toba terus berjalan tanpa henti di lorong yang sepi sekali.

Mata Toba-toba terus mencari keberadaan pangeran Arjuna yang tiba-tiba menghilang.

"Panjang sekali lorong ini, di mana ujungnya, perasaan sudah sejak tadi aku berjalan, tapi masih saja tidak bertemu dengan jalan keluarnya"

Toba-toba berjalan tanpa henti, matanya terus melihat ke kanan dan kiri.

Setelah cukup lama Toba-toba berjalan akhirnya Toba-toba keluar dari dalam lorong itu.

"Akhirnya aku keluar juga dari lorong itu"

"Megah sekali istana ini"

Takjub Toba-toba yang melihat megahnya istana setelah berhasil keluar dari lorong yang sangat panjang.

"Aku harus kemana lagi ini?"

Toba-toba kebingungan melihat ruangan utama yang ada di istana.

"Tak mungkin aku mencari peri Bulan di istana yang sebesar ini"

Toba-toba terus melihat megahnya istana Mataram.

Mata Toba-toba melihat ke sebelah kiri.

"Itu bukannya pangeran tadi?"

Toba-toba melihat ada seorang pangeran yang berjalan.

"Iya itu pangeran yang tadi, aku harus ikutin dia"

Dengan mengendap-endap Toba-toba berjalan mengikuti pangeran Arjuna.

"Kali ini aku tidak akan kehilangan jejak mu lagi"

Toba-toba terus mengikuti pangeran Arjuna dengan sangat hati-hati.

"Kakak"

Panggilan itu membuat pangeran Arjuna menghentikan langkah.

"Ada apa?"

"Kakak sudah mendingan?"

"Sudah, kamu tidak usah khawatir, kakak baik-baik saja, ini cuman luka kecil"

"Syukurlah kalau seperti itu, kak malam ini izinkan aku tidur bersama mu"

"Baiklah"

Pangeran Shiwa sangat gembira, ia lalu berjalan mengikuti pangeran Arjuna.

Toba-toba yang melihat wajah pangeran Arjuna tak lagi mengikutinya.

"Wajah pangeran kodok itu dengan pangeran yang sedang aku ikutin berbeda, artinya pangeran itu bukan orang yang membawa peri Bulan ke sini"

Toba-toba masih ingat betul wajah pangeran yang membawa peri Bulan ke dalam istana ini.

"Siapa sebenarnya pangeran yang sudah membawa peri Bulan ke sini, aku harus cari tau"

Toba-toba kembali berjalan mengikuti pangeran Arjuna dan pangeran Shiwa dari jarak yang lumayan jauh.

"Kakak bagaimana dengan keadaan wanita yang di bawa kak Aksara?"

"Aku juga belum tau, gadis itu masih belum siuman, mungkin besok pagi dia akan siuman dan kita bisa tau siapa dia sebenarnya"

"Tapi kenapa aku merasa sangat asing dengannya, aku merasa sepertinya dia bukan berasal dari penduduk di kerajaan ini"

"Aku juga merasa seperti itu, kita tunggu hari esok untuk mengetahui kebenarannya"

Pangeran Shiwa mengangguk mengerti.

Toba-toba yang mendengar percakapan mereka berhenti melangkah.

"Apa, ada gadis asing yang di bawa seorang pangeran, apa mungkin gadis itu adalah peri Bulan"

Feeling Toba-toba.

"Ku rasa memang besar, aku harus cari kamar pangeran yang membawa peri Bulan ke sini"

Toba-toba terus berjalan mengikuti mereka yang semakin menjauh.

Mereka tidak sadar sama sekali jika Toba-toba sejak tadi telah mengikutinya.

Pangeran Arjuna dan pangeran Shiwa masuk ke dalam sebuah kamar.

"Jadi di sini kamar mereka, hmm ku rasa kamar pangeran yang telah menolong peri Bulan tidak jauh dari sini, aku harus temukan kamar itu sampai dapat"

Toba-toba kembali berjalan dengan terus mengecek setiap kamar yang ia temui.

"Di kamar mana pangeran kodok itu meletakkan peri Bulan, kenapa tidak kunjung ketemu"

Episodes
1 Jatuh ke bumi
2 Pangeran hilang
3 Mengikuti paman Sam
4 Terpojok
5 Sampai di istana
6 Tercekat
7 Terluka
8 Krieet
9 Kecurigaan
10 Mencari peri Bulan
11 Suara hewan buas
12 Rencana licik
13 Akan lebih hati-hati
14 Semak-semak itu bergerak-gerak
15 Siapa itu?
16 Tidak bergerak
17 Mengikutinya dari belakang
18 Terkejut
19 Siapa dia?
20 Splash
21 Cerita peri Bilqis
22 Orang misterius
23 Ke kamar ibunda
24 Ketakutan
25 Ancaman
26 Menagih janji
27 Tidak berpihak
28 Siapa di sana?
29 Rahasia paman Sam
30 Memperkuat
31 Gawat
32 Makanan aneh
33 Kosong
34 Calon kakak ipar
35 Penjara bawah tanah
36 Lorong buntu
37 Nama asli paman Sam palsu
38 Berbeda
39 Sedih
40 Berpisah
41 Tolak
42 TIDAKK
43 Gadis liar
44 Luka
45 Menyamar
46 Kalang kabut
47 Itu bukannya
48 Shock
49 Pergi atau diam
50 Pangeran bhawel
51 Kecurigaan panglima
52 Rahasia besar
53 Turun tangan
54 Syarat peri Bilqis
55 Mendatangi kerajaan Mataram
56 Ibu Dhambi
57 Banyak perubahan
58 Meminta tolong
59 Menjemput pangeran Yudistira
60 Perdebatan pangeran Yudistira dengan raja
61 Berusaha keluar dari dalam istana
62 Merasa sedikit tenang
63 Panas dingin di acara pertemuan
64 Remuk redam
65 Keluar dari istana
66 Rela menerima syarat yang di berikan raja
67 Merampasnya dengan paksa
68 Lebih cepat lebih baik
69 Mata-mata yang tidak di sadari
70 Kedatangan peri Lofair
71 Berusaha keluar dari istana
72 Marah pada pangeran Louis
73 Mengikuti alurnya
74 Suara gelang kaki yang mendekat
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Jatuh ke bumi
2
Pangeran hilang
3
Mengikuti paman Sam
4
Terpojok
5
Sampai di istana
6
Tercekat
7
Terluka
8
Krieet
9
Kecurigaan
10
Mencari peri Bulan
11
Suara hewan buas
12
Rencana licik
13
Akan lebih hati-hati
14
Semak-semak itu bergerak-gerak
15
Siapa itu?
16
Tidak bergerak
17
Mengikutinya dari belakang
18
Terkejut
19
Siapa dia?
20
Splash
21
Cerita peri Bilqis
22
Orang misterius
23
Ke kamar ibunda
24
Ketakutan
25
Ancaman
26
Menagih janji
27
Tidak berpihak
28
Siapa di sana?
29
Rahasia paman Sam
30
Memperkuat
31
Gawat
32
Makanan aneh
33
Kosong
34
Calon kakak ipar
35
Penjara bawah tanah
36
Lorong buntu
37
Nama asli paman Sam palsu
38
Berbeda
39
Sedih
40
Berpisah
41
Tolak
42
TIDAKK
43
Gadis liar
44
Luka
45
Menyamar
46
Kalang kabut
47
Itu bukannya
48
Shock
49
Pergi atau diam
50
Pangeran bhawel
51
Kecurigaan panglima
52
Rahasia besar
53
Turun tangan
54
Syarat peri Bilqis
55
Mendatangi kerajaan Mataram
56
Ibu Dhambi
57
Banyak perubahan
58
Meminta tolong
59
Menjemput pangeran Yudistira
60
Perdebatan pangeran Yudistira dengan raja
61
Berusaha keluar dari dalam istana
62
Merasa sedikit tenang
63
Panas dingin di acara pertemuan
64
Remuk redam
65
Keluar dari istana
66
Rela menerima syarat yang di berikan raja
67
Merampasnya dengan paksa
68
Lebih cepat lebih baik
69
Mata-mata yang tidak di sadari
70
Kedatangan peri Lofair
71
Berusaha keluar dari istana
72
Marah pada pangeran Louis
73
Mengikuti alurnya
74
Suara gelang kaki yang mendekat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!