Siapa itu?

Toba-toba mencari keberadaan kamar yang di tempati oleh peri Bulan yang ia lihat dari dalam air ajaibnya.

"Di mana kamar peri Bulan, kenapa di sini semuanya penuh dengan perabotan, aku ada di mana ini sebenarnya"

Tak habis pikir Toba-toba yang melihat ada banyak sekali perabotan yang berada di sekelilingnya.

"Benda apa ini, kenapa bentuknya panjang seperti sendok"

Toba-toba memperhatikan sendok makan yang ia pegang.

"Toba-toba kau jangan berlagak bodoh, kau ke sana itu untuk mencari tau di mana kamar peri Bulan, kenapa kau malah memperhatikan sendok"

Suara peri Bilqis membuat Toba-toba terkejut hingga tanpa sadar ia menjatuhkan sendok itu.

Klontar!

Sendok itu jatuh ke bawah dan menciptakan suara yang sangat nyaring.

"Siapa itu?"

Suara itu membuat Toba-toba langsung panik.

"Gawat, ada yang mendengarnya, aku harus sembunyi"

Panik Toba-toba ketika mendengar suara langkah kaki yang mendekatinya.

Toba-toba melihat panci yang berukuran besar, ia lalu masuk ke dalam panci itu dan menutupnya.

Dayang melangkah masuk ke dalam dapur.

"Tidak ada siapapun di sini, kenapa sendok ini bisa jatuh jauh dari tempatnya, siapa yang sudah datang ke sini dan ngambil sendok ini lalu tanpa sengaja menjatuhkannya?"

Penasaran dayang pada sendok yang tak sengaja di jatuhkan oleh Toba-toba.

Dayang yang tadi keluar untuk membuang sampah masuk ke dalam dan mendapati temannya yang memegang sendok dengan eskpresi terkejut.

"Ada apa?"

"Tadi aku mendengar ada suara sendok jatuh, tapi saat aku cek ke sini, tidak ada siapapun"

"Mungkin saja tikus yang sudah menjatuhkannya"

"Tapi aku yakin jika ada orang yang sudah menjatuhkannya, tak mungkin tikus"

"Aku berada di sini dari tadi, tapi gak ada siapapun yang masuk ke dapur, aku rasa yang jatuhin sendok itu pasti tikus atau hewan-hewan lainnya, kamu tidak usah khawatir, mereka cuman binatang bukan penyusup"

Dayang itu mengangguk lalu meletakkan sendok itu ke tempat semula.

"Ayo kita kembali ke kamar, ini sudah malam, waktunya kita istirahat"

Dayang itu setuju lalu berjalan keluar dari dalam dapur.

Toba-toba yang merasa jika mereka sudah pergi dari dapur perlahan-lahan keluar dari dalam panci.

"Huft syukurlah mereka tidak sampai menemukan aku, ini semua terjadi karena peri Bilqis, andai dia tidak ngagetin aku, aku tidak akan ngejatuhin sendok itu"

Toba-toba menyalahkan peri Bilqis tentang kejadian ini.

"Lama-lama berada di sini makin tidak aman, aku harus pergi dari sini secepatnya, sebelumnya aku harus tau dulu di mana kamar peri Bulan agar saat peri Bilqis datang ke sini, dia tidak akan kesulitan mencari kamar peri Bulan"

Toba-toba melangkahkan kakinya kembali untuk mencari kamar peri Bulan.

Baru satu langkah Toba-toba melangkahkan kakinya keluar dari dalam dapur tiba-tiba ia melihat ada dayang mendekatinya.

Dengan panik Toba-toba bersembunyi di balik tembok.

"Semoga mereka tidak ke sini" batin Toba-toba.

Dayang itu mendekati dapur.

Toba-toba yang merasakan ada langkah kaki yang mendekatinya langsung bersembunyi di samping tempat sampah.

Toba-toba memejamkan mata kala Dayang masuk ke dalam dapur.

Dayang itu hanya menaruh piring kotor lalu keluar dari dalam dapur.

Toba-toba bernapas lega karena sekali lagi ia berhasil selamat dari manusia yang hampir saja membuatnya ketahuan.

"Kenapa banyak kesulitan yang terus berdatangan, mulai dari prajurit sekarang dayang, lalu apalagi, kalau seperti ini aku tidak akan bisa tau di mana kamar peri Bulan"

"Apa aku kembali saja ke alam kegelapan biar peri Bilqis sendiri yang datang ke sini dan mencari kamar peri Bulan"

Peri Bilqis yang melihat Toba-toba dari dalam air ajaib yang tampak ragu dalam melanjutkan mencari tau tentang di mana kamar peri Bulan nampak marah.

"Toba-toba"

Teriak peri Bilqis yang sangat geram pada anak buahnya yang tidak becus itu.

Toba-toba yang mendengar suara teriakan peri Bilqis yang bagaikan sambaran kilat langsung terkejut.

"Peri Bilqis, aku tidak sanggup melanjutkan tugas dari mu, tolong izinkan aku kembali ke alam kegelapan"

Toba-toba memandang langit-langit dapur berharap peri Bilqis mau mengizinkan dia.

"Tidak, kau tidak boleh kembali sebelum menemukan kamar peri Bulan"

Teriak peri Bilqis yang sudah sangat emosi sekali.

"Tapi peri Bilqis di sini itu banyak penjaga yang berkeliaran, aku takut mereka menemukan ku dan akan membunuh ku, tolong izinkan aku kembali ke alam kegelapan, aku tidak mau hidup ku berakhir di sini"

"Toba-toba tutup mulut mu, mereka tidak akan menghabisi mu, kau itu punya mutiara hitam yang sudah ku berikan, kau hanya tinggal makan mutiara itu jika ada orang yang hendak mencelakai mu"

Mendengar ucapan peri Bilqis seketika Toba-toba tidak lagi cemas dengan orang-orang yang ada di dalam istana jika semisal mereka melihatnya.

"Peri Bilqis kenapa kau tidak bilang dari tadi, kalau seperti ini kan aku tidak perlu cemas jika mereka melihat ku"

Toba-toba bangun dari duduknya, ia nampak lebih semangat di bandingkan tadi.

"Kau saja yang bodoh, cepat sana cari kamar peri Bulan lalu kembali ke dalam alam kegelapan, jangan berlagak bodoh di sana"

"Baik, aku akan mencarinya"

Toba-toba hendak keluar dari dalam dapur, namun sebelum keluar Toba-toba mengintip keadaan di sekitarnya apakah aman atau tidak.

"Aman, tidak ada dayang ataupun prajurit yang berada di sekitar sini, waktunya aku mencari kamar peri Bulan, aku harus bisa nemuinnya lalu kembali ke alam kegelapan, aku sudah tidak sanggup berada di bumi lebih lama lagi"

Toba-toba dengan pelan-pelan berjalan mencari kamar peri Bulan.

"Megah sekali istana ini, lebih megah dari istana di alam peri, aku harus beritahu peri Bilqis untuk berhenti berambisi untuk menguasai alam peri, lebih baik dia berusaha rebut istana ini dari tangan raja, sungguh istana ini tidak kalah dari alam peri"

Takjub Toba-toba yang melihat kemegahan istana pangeran Aksara.

Peri Bilqis yang melihat Toba-toba kembali berlagak bodoh dan lambat menepuk jidatnya.

"Apa yang dia pikirkan, kenapa dia semakin meracau kemana-mana, dasar anak buah tidak bisa di andalkan"

Amuk peri Bilqis tak habis pikir dengan ulah Toba-toba yang semakin menggila saja.

Toba-toba masih diam di tempat dengan terus melihat takjub kerajaan Mataram.

"Toba-toba, apa yang kau lihat, cepat kau harus cari di mana kamar peri Bulan berada, bukan malah diam"

Teriak peri Bilqis yang sudah geram pada Toba-toba.

Toba-toba yang mendengar teriakan itu langsung tersadar dan kembali berjalan untuk mencari kamar peri Bulan.

"Benar-benar tidak berguna"

Tak habis pikir peri Bilqis melihat anak buahnya yang seperti itu.

Episodes
1 Jatuh ke bumi
2 Pangeran hilang
3 Mengikuti paman Sam
4 Terpojok
5 Sampai di istana
6 Tercekat
7 Terluka
8 Krieet
9 Kecurigaan
10 Mencari peri Bulan
11 Suara hewan buas
12 Rencana licik
13 Akan lebih hati-hati
14 Semak-semak itu bergerak-gerak
15 Siapa itu?
16 Tidak bergerak
17 Mengikutinya dari belakang
18 Terkejut
19 Siapa dia?
20 Splash
21 Cerita peri Bilqis
22 Orang misterius
23 Ke kamar ibunda
24 Ketakutan
25 Ancaman
26 Menagih janji
27 Tidak berpihak
28 Siapa di sana?
29 Rahasia paman Sam
30 Memperkuat
31 Gawat
32 Makanan aneh
33 Kosong
34 Calon kakak ipar
35 Penjara bawah tanah
36 Lorong buntu
37 Nama asli paman Sam palsu
38 Berbeda
39 Sedih
40 Berpisah
41 Tolak
42 TIDAKK
43 Gadis liar
44 Luka
45 Menyamar
46 Kalang kabut
47 Itu bukannya
48 Shock
49 Pergi atau diam
50 Pangeran bhawel
51 Kecurigaan panglima
52 Rahasia besar
53 Turun tangan
54 Syarat peri Bilqis
55 Mendatangi kerajaan Mataram
56 Ibu Dhambi
57 Banyak perubahan
58 Meminta tolong
59 Menjemput pangeran Yudistira
60 Perdebatan pangeran Yudistira dengan raja
61 Berusaha keluar dari dalam istana
62 Merasa sedikit tenang
63 Panas dingin di acara pertemuan
64 Remuk redam
65 Keluar dari istana
66 Rela menerima syarat yang di berikan raja
67 Merampasnya dengan paksa
68 Lebih cepat lebih baik
69 Mata-mata yang tidak di sadari
70 Kedatangan peri Lofair
71 Berusaha keluar dari istana
72 Marah pada pangeran Louis
73 Mengikuti alurnya
74 Suara gelang kaki yang mendekat
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Jatuh ke bumi
2
Pangeran hilang
3
Mengikuti paman Sam
4
Terpojok
5
Sampai di istana
6
Tercekat
7
Terluka
8
Krieet
9
Kecurigaan
10
Mencari peri Bulan
11
Suara hewan buas
12
Rencana licik
13
Akan lebih hati-hati
14
Semak-semak itu bergerak-gerak
15
Siapa itu?
16
Tidak bergerak
17
Mengikutinya dari belakang
18
Terkejut
19
Siapa dia?
20
Splash
21
Cerita peri Bilqis
22
Orang misterius
23
Ke kamar ibunda
24
Ketakutan
25
Ancaman
26
Menagih janji
27
Tidak berpihak
28
Siapa di sana?
29
Rahasia paman Sam
30
Memperkuat
31
Gawat
32
Makanan aneh
33
Kosong
34
Calon kakak ipar
35
Penjara bawah tanah
36
Lorong buntu
37
Nama asli paman Sam palsu
38
Berbeda
39
Sedih
40
Berpisah
41
Tolak
42
TIDAKK
43
Gadis liar
44
Luka
45
Menyamar
46
Kalang kabut
47
Itu bukannya
48
Shock
49
Pergi atau diam
50
Pangeran bhawel
51
Kecurigaan panglima
52
Rahasia besar
53
Turun tangan
54
Syarat peri Bilqis
55
Mendatangi kerajaan Mataram
56
Ibu Dhambi
57
Banyak perubahan
58
Meminta tolong
59
Menjemput pangeran Yudistira
60
Perdebatan pangeran Yudistira dengan raja
61
Berusaha keluar dari dalam istana
62
Merasa sedikit tenang
63
Panas dingin di acara pertemuan
64
Remuk redam
65
Keluar dari istana
66
Rela menerima syarat yang di berikan raja
67
Merampasnya dengan paksa
68
Lebih cepat lebih baik
69
Mata-mata yang tidak di sadari
70
Kedatangan peri Lofair
71
Berusaha keluar dari istana
72
Marah pada pangeran Louis
73
Mengikuti alurnya
74
Suara gelang kaki yang mendekat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!