Semak-semak itu bergerak-gerak

"Arrrrgghh"

Teriak Toba-toba yang jatuh ke bumi.

Brukk

Toba-toba jatuh ke dalam semak-semak yang berada di dalam kerajaan Mataram.

"Aduh" pekik Toba-toba.

"Patah semua tulang ku, ini semua gara-gara peri Bilqis, andai dia menurunkan aku baik-baik ke bumi, aku tidak akan seperti ini"

Omel Toba-toba yang merasakan sakit di sekujur tubuhnya.

Toba-toba bangun dari tidurnya, ia hendak keluar dari dalam semak-semak tiba-tiba matanya tak sengaja melihat prajurit-prajurit kerajaan Mataram yang berada di depannya.

"Prajurit, kenapa mereka masih belum tidur, rencanakan ku yang akan masuk ke sana akan mengalami kesulitan jika mereka berada di sana" kata Toba-toba pelan.

Toba-toba melihat ke arah prajurit yang masih berada di depan istana, mereka masih terus menjaga istana meski di malam hari.

"Bagaimana ini, apa yang harus aku lakukan, haruskah aku masuk ke dalam atau kembali saja ke alam kegelapan"

Kebingungan Toba-toba harus memilih yang mana.

"Tapi kalau aku kembali ke alam kegelapan dan peri Bilqis tau kalau aku tidak menjalankan perintahnya, dia akan mengurung ku, aku tidak mau itu terjadi"

Toba-toba masih diam di tempat sedangkan matanya terus melihat ke arah prajurit-prajurit itu yang mulai ngantuk namun tidak boleh sampai tertidur.

"Mau tidak mau aku harus masuk ke dalam, aku harus cari di mana peri Bulan berada, baru kembali ke alam kegelapan"

"Tapi bagaimana caranya aku masuk ke dalam, di sana penjagaanya sangat ketat, aku tidak mau mati jika melewati pintu utama"

Prajurit-prajurit menjaga ketat istana di pintu utama, mereka tidak akan membiarkan penyusup masuk ke dalam.

"Aku harus cari pintu lain, aku yakin pasti ada pintu yang akan membawa ku masuk ke dalam kerajaan itu"

Toba-toba dengan perlahan-lahan keluar dari dalam semak-semak dan berlari masuk ke dalam semak-semak yang ada di sebelahnya.

Prajurit yang sudah mulai ngantuk langsung terjaga, ia melihat ke arah semak-semak itu.

"Sepertinya di sana tadi ada orang"

"Di mana?" tanya temannya.

"Di semak-semak itu, aku barusan melihat seperti ada orang yang lewat"

Tunjuk prajurit pada semak-semak yang bergerak-gerak dengan sendirinya.

"Kita harus cek ada apa di dalam semak-semak itu, mungkin saja itu penyusup yang berniat mencari tau tentang apa saja yang terjadi di dalam kerajaan Mataram"

"Iya, ayo kita ke sana, kita tidak boleh kecolongan lagi, kita harus usahain jangan sampai ada orang asing masuk ke dalam dan mencelakai anggota kerajaan lainnya"

Zrak

Suara pedang yang terbuka dari penutupnya.

Toba-toba yang berada di dalam semak-semak itu menjadi tegang bercampur panik.

"Bagaimana ini, mereka hendak ke sini, aku harus pergi kemana, aku tidak mau mereka menangkap basah diri ku, lalu mereka menghabisi ku, aku tidak mau itu terjadi" batin Toba-toba yang ketar-ketir.

tap

tap

tap

Suara langkah kaki prajurit yang memecah keheningan.

Toba-toba yang mendengar itu semua langsung di serang rasa panik.

"Matilah aku, aku harus pergi kemana" batin Toba-toba yang bertambah ketar-ketir.

tap

tap

tap

Langkah kaki prajurit yang berjalan mendekati semak-semak dengan memegang pedang yang tajam terus terdengar di telinga Toba-toba.

"Matilah aku, apa yang harus aku lakukan" batin Toba-toba.

Semak-semak itu terus bergerak-gerak dengan sendirinya yang membuat prajurit semakin penasaran ada apa di dalamnya.

tap

tap

tap

Suara langkah kaki itu semakin mendekat.

Dua prajurit itu begitu penasaran ada apa di dalam semak-semak itu yang terus bergerak-gerak.

Salah satu di antara mereka menyingkap semak-semak itu.

"Tidak ada apapun, di mana orang yang kamu lihat, di sini tidak ada apa-apa?"

"Beneran tadi aku lihat ada orang yang lewat dan masuk ke dalam semak-semak ini"

"Mungkin kamu salah lihat, ayo kita kembali berjaga lagi, kita tidak boleh biarkan ada penyusup yang masuk ke dalam kerajaan"

Prajurit itu mengangguk lalu kembali ke tempat semula.

Toba-toba yang berhasil berpindah ke semak-semak sebelahnya sebelum prajurit itu datang bernapas lega.

"Untunglah mereka tidak menemukan aku"

Toba-toba menatap punggung mereka yang hendak kembali ke tempat semula.

"Aku harus pergi dari sini secepatnya, aku tidak mau tertangkap basah lalu mereka membunuh ku dengan pedang tajam itu"

Bergidik ngeri Toba-toba yang melihat pedang prajurit yang sangat tajam.

Toba-toba berlari keluar dari dalam semak-semak menuju belakang istana.

"Huft untunglah tidak ada yang melihat ku, aku harus masuk ke dalam kerajaan ini dan melihat di mana peri Bulan berada lalu kembali ke alam kegelapan untuk melaporkan pada peri Bilqis"

Toba-toba kini berada di depan pintu belakang.

Dengan pelan-pelan Toba-toba membuka pintu belakang.

Belum sempat kaki Toba-toba menginjak istana tiba-tiba mata Toba-toba menangkap dayang yang mendekatinya.

"Gawat, aku harus pergi dari sini"

Dengan cepat Toba-toba kembali menutup pintu itu dan berlari masuk ke dalam semak-semak yang berada tak jauh dari sana.

Toba-toba melihat dayang yang keluar dari dalam istana dan berjalan dengan membawa tempat sampah dari celah daun-daunan yang ada di semak-semak.

"Untuk kedua kalinya aku berhasil selamat, untung saja dayang itu tidak melihat ku, sebelum dia kembali, aku harus segera masuk ke dalam istana itu"

Dengan pelan-pelan Toba-toba keluar dari dalam semak-semak dan berjalan mendekati pintu belakang.

Toba-toba berusaha tidak membuat bunyi sedikitpun yang bisa membuat dayang ataupun orang yang berada di dalam istana menyadari keberadaannya.

Toba-toba membuka pintu dan masuk ke dalam kerajaan itu.

"Akhirnya setelah sekian lama aku berhasil masuk ke dalam kerajaan ini"

Lega Toba-toba yang kini tengah berada di dalam istana.

"Aku harus cari di mana kamar peri Bulan, sebelum ada prajurit atupun dayang yang melihat keberadaan ku di sini, kalau sampai mereka melihatnya, mereka pasti akan langsung menghabisi ku, aku tidak mau hidup ku berakhir hanya karena nekat masuk ke sini"

Toba-toba tidak dapat membayangkan jika hal itu terjadi.

"Ayo Toba-toba kau hanya perlu mencari kamar peri Bulan lalu kembali ke alam kegelapan, di sini sudah tidak aman lagi"

Toba-toba berjalan dengan mengendap-endap untuk mencari tau di mana kamar peri Bulan yang ada di dalam istana ini.

Baru setelah itu Toba-toba akan kembali ke alam kegelapan, tempatnya berasal.

Episodes
1 Jatuh ke bumi
2 Pangeran hilang
3 Mengikuti paman Sam
4 Terpojok
5 Sampai di istana
6 Tercekat
7 Terluka
8 Krieet
9 Kecurigaan
10 Mencari peri Bulan
11 Suara hewan buas
12 Rencana licik
13 Akan lebih hati-hati
14 Semak-semak itu bergerak-gerak
15 Siapa itu?
16 Tidak bergerak
17 Mengikutinya dari belakang
18 Terkejut
19 Siapa dia?
20 Splash
21 Cerita peri Bilqis
22 Orang misterius
23 Ke kamar ibunda
24 Ketakutan
25 Ancaman
26 Menagih janji
27 Tidak berpihak
28 Siapa di sana?
29 Rahasia paman Sam
30 Memperkuat
31 Gawat
32 Makanan aneh
33 Kosong
34 Calon kakak ipar
35 Penjara bawah tanah
36 Lorong buntu
37 Nama asli paman Sam palsu
38 Berbeda
39 Sedih
40 Berpisah
41 Tolak
42 TIDAKK
43 Gadis liar
44 Luka
45 Menyamar
46 Kalang kabut
47 Itu bukannya
48 Shock
49 Pergi atau diam
50 Pangeran bhawel
51 Kecurigaan panglima
52 Rahasia besar
53 Turun tangan
54 Syarat peri Bilqis
55 Mendatangi kerajaan Mataram
56 Ibu Dhambi
57 Banyak perubahan
58 Meminta tolong
59 Menjemput pangeran Yudistira
60 Perdebatan pangeran Yudistira dengan raja
61 Berusaha keluar dari dalam istana
62 Merasa sedikit tenang
63 Panas dingin di acara pertemuan
64 Remuk redam
65 Keluar dari istana
66 Rela menerima syarat yang di berikan raja
67 Merampasnya dengan paksa
68 Lebih cepat lebih baik
69 Mata-mata yang tidak di sadari
70 Kedatangan peri Lofair
71 Berusaha keluar dari istana
72 Marah pada pangeran Louis
73 Mengikuti alurnya
74 Suara gelang kaki yang mendekat
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Jatuh ke bumi
2
Pangeran hilang
3
Mengikuti paman Sam
4
Terpojok
5
Sampai di istana
6
Tercekat
7
Terluka
8
Krieet
9
Kecurigaan
10
Mencari peri Bulan
11
Suara hewan buas
12
Rencana licik
13
Akan lebih hati-hati
14
Semak-semak itu bergerak-gerak
15
Siapa itu?
16
Tidak bergerak
17
Mengikutinya dari belakang
18
Terkejut
19
Siapa dia?
20
Splash
21
Cerita peri Bilqis
22
Orang misterius
23
Ke kamar ibunda
24
Ketakutan
25
Ancaman
26
Menagih janji
27
Tidak berpihak
28
Siapa di sana?
29
Rahasia paman Sam
30
Memperkuat
31
Gawat
32
Makanan aneh
33
Kosong
34
Calon kakak ipar
35
Penjara bawah tanah
36
Lorong buntu
37
Nama asli paman Sam palsu
38
Berbeda
39
Sedih
40
Berpisah
41
Tolak
42
TIDAKK
43
Gadis liar
44
Luka
45
Menyamar
46
Kalang kabut
47
Itu bukannya
48
Shock
49
Pergi atau diam
50
Pangeran bhawel
51
Kecurigaan panglima
52
Rahasia besar
53
Turun tangan
54
Syarat peri Bilqis
55
Mendatangi kerajaan Mataram
56
Ibu Dhambi
57
Banyak perubahan
58
Meminta tolong
59
Menjemput pangeran Yudistira
60
Perdebatan pangeran Yudistira dengan raja
61
Berusaha keluar dari dalam istana
62
Merasa sedikit tenang
63
Panas dingin di acara pertemuan
64
Remuk redam
65
Keluar dari istana
66
Rela menerima syarat yang di berikan raja
67
Merampasnya dengan paksa
68
Lebih cepat lebih baik
69
Mata-mata yang tidak di sadari
70
Kedatangan peri Lofair
71
Berusaha keluar dari istana
72
Marah pada pangeran Louis
73
Mengikuti alurnya
74
Suara gelang kaki yang mendekat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!